You are on page 1of 19

PENGURUS CABANG

BANDUNG KARATE CLUB (BKC)


DASAR PEMIKIRAN

Olah raga bela diri karate merupakan bagian dari sarana pembinaan generasi muda pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang
sehat jasmani dan rohani sebagai kerangka dasar pembangunan manusia seutuhnya sebagaimana
yang diamanatkan oleh GBHN. Sehingga tercipta insan bela diri yang tangguh, bermoral tinggi,
berprestasi dan senantiasa menjunjung tinggi budi pekerti yang luhur.
Dasar pemikiran yang lebih utama adalah turut membantu pemerintah dalam hal
meningkatkan sumber daya manusia pada insan remaja, yang diarahkan dalam bidang pembinaan
olah raga karate sekaligus memasyarakatkan olah raga karate sehingga sehat lahir batin, percaya
diri dan memiliki fisik serta mental yangt benar-benar kuat. Berpikiran maju dan mandiri baik
dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat serta dapat mempertanggungjawabkan segala
tindakannya dengan baik.

MAKSUD DAN TUJUAN

Perduli BKC terhadap anak bangsa di lingkungannya bermaksud dan bertujuan untuk :
Memasyarakatkan olah raga BKC dalam program pembinaan sejak usia dini antara lain ; Pelajar,
Mahasiswa, Dinas Instansi, dan TNI / POLRI.
Membentuk sikap dan prilaku tangguh, mental dan jiwa ksatria pada pelajar, serta membina
sejak usia dini tentang kemampuan tehnik fisik Intelegensia Quation (IQ) serta Emosional
Quation (EQ).
Sebagai sarana pembinaan generasi atlet dan kaderisasi atlet BKC Cabang Lebak khususnya.
Manampung gejolak remaja berprestasi sehingga terhindar dari penggunaan psikotropika / obat
terlarang.
Sebagai pengikat tali persaudaraan antar anggota karate-BKC se-Kabupaten Lebak.
Mewujudkan generasi muda yang sehat jasmani dan rohani serta menjunjung tinggi nilai-nilai
disiplin moral dan sportivitas.
PANCA DHARMA KSHATRYA BKC

SANGGUP MEMPERTINGGI KEJUJURAN

SANGGUP MEMPERTAHANKAN KEBENARAN

SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI

SANGGUP MENGUASAI DIRI

SANGGUP MENJAGA NAMA BAIK PERGURUAN

CATUR DHARMA PANGABAKTI

KEYAKINAN AKAN TUNTUNAN AJARAN JALAKSANA SEGABAI : PERANTARA

KASIH ILLAHI DALAM PEMBANGUNAN BKC DENGAN SEGALA

KEBERADAANNYA

KEPATUHAN UNTUK SELALU MELAKSANAKAN POKOK-POKOK PERATURAN

PERGURUAN

KESADARAN AGAR CITRA KEHARUMAN BKC TETAP UTUH DAN TERJAGA

KEINGINAN UNTUK LEBIH MENINGKATKAN PRESTASI PARA ANGGOTA DAN

PENGEMBANGAN PERGURUAN

TRI RATNA KEANGGOTAAN

DIBERBAGAI :

TEMPAT

SUASANA

SITUASI

PARA ANGGOTA BKC SELALU JADI TELADAN


KATA PENGANTAR

Dari dini ke kini mudah-mudahan hingga tak terukur nanti,


BKC dengan segala kebaradaannya semoga tetap terjaga,
tak pernah kehilangan massa terlebih kehilangan citra,
Alhamdulillah, kenyataannya seperti itu.
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Illahi kepada kita,
maka mulai 10 November 2010 kita mantapkan lagi :

PANCA DHARMA KSHATRIA BKC

CATUR DHARMA PANGABAKTI

TRI RATNA KEANGGOTAAN

Keangkuhan dan kesombongan merupakan prilaku yang sangat dibenci oleh Allah S.W.T
di berbagai situasi dan kondisi
Kenegaraan, Kebangsaan dan kekuatan alam semesta
yang sekarang tengah dirasakan tak terhitung tangis darah dan nyawa,
namun BKC dengan segala keberadaannya seolah tak tergoyahkan,
apalagi sekarang ini kita telah mendapat
SAPTANING AJI KAWALUYAAN

Untuk itu, padukan niat dan itikad serta kualitas jati diri
para pimpinan BKC menuju peningkatan prestasi seluruh anggota
dalam berbagai hal serta citra pengembangan perguruan tetap terjaga.

Pondok Puragabaya BKC, 10 November 2010


KEANGGOTAAN DAN

TUGAS KEWAJIBANNYA

Keanggotaan di perguruan BKC, terdiri dari :


Anggota Biasa
Anggota Majelis Sabuk Hitam
Anggota Dewan Guru
Anggota Majelis Pendalaman Keilmuan
Anggota sebagai Pengurus
Anggota Kehormatan

Pada dasarnya setiap anggota memiliki tugas, tanggungjawab serta kewajiban yang sama,
yaitu senantiasa menjaga citra keharuman BKC dengan segala keberadaannya, yang mana harus
sesuai dengan kiprah dan kedudukan anggota yang bersangkutan.

Selain anggota kehormatan yang memiliki hak istimewa menduduki jabatan pada
perguruan / organisasi di luar BKC, maka anggota BKC sampai dengan anggota MPK dilarang
aktif pada Perguruan / Organisasi diluar BKC tanpa alasan-alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan. ( Artinya menjadi anggota perguruan lain ).
KEPENGURUSAN

Kepengurusan di BKC menganut pada 2 sistem, yaitu : Tradisional Perguruan dan


Organisatoris Formal. Seluruh anggota BKC pada tingkatan tertentu berhak dipilih/ditunjuk
menjadi Pengurus dan kewenangan Ketua Dewan Guru tetap mutlak dalam memilih, menunjuk
dan memberhentikan para anggota sebagai pengurus.

Personal kepengurusan harus disesuaikan dengan tingkat kepengurusan, antara lain ; PB.
BKC, Pengurus Daerah Mandiri, Pengurus Daerah Tidak Mandiri, Pengurus Cabang,
Ranting Berdiri Sendiri Dan Ranting Khusus Kelembagaan.

Masa bakti kepengurusan antara 5 tahun, 4 tahun, 3 tahun, dan 2 tahun untuk Ranting
Khusus Kelembagaan. Kedudukan anggota sebagai pengurus dapat ditunjuk langsung dan lebih
baik lagi berdasarkan musyawarah.

Susunan Personal Kepengurusan, antara lain ; Dewan Pembina, Dewan Penasehat,


Ketua Umum, Ketua Harian, Kepala Staf Pelatih (Kestapel) dan wakilnya, Sekretaris Umum (
Sekretaris 1 dan 2), Kepala Rumah Tangga membawahi Bendahara dan Bidang Usaha,
Ketua Bidang Teknik dan anggotanya, Ketua Majelis Sabuk Hitam dan wakilnya, Ketua
Bidang Perwasitan dan anggotanya, Ketua Bidang Pengawasan Anggota dan anggotanya,
Ketua Mpk dan wakilnya, dan terakhir Ketua Bidang Umum serta para anggotanya.

Pada dasarnya setiap pengurus memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama yaitu
meningkatkan kualitas jati diri para anggota dalam berbagai hal, serta aktifitas latihan dan
pengembangan BKC senantiasa terjaga.
SUMBER PENDAPATAN PERGURUAN

DAN PENGATURANNYA

Dengan suatu prinsip sekecil apapun pendapatan keuangan Perguruan harus ada dan
dipungut serta harus diatur agar menjadi manfaat, antara lain diperoleh dari :

Uang Pangkal Anggota Baru


Ikesa Bulanan Anggota Biasa
Ikesa Bulanan Anggota MPH
Ikesa Bulanan Anggota MPK
Biaya Ujian Sabuk Berwarna
Biaya Ujian Sabuk Hitam
Biaya Ujian Masa Bina
Biaya LKKP
Biaya Ujian Perwasitan
Ikesa Tahunan Cabang/Daerah
Penjualan barang-barang kelengkapan Perguruan

Catatan :
Daerah/Cabang memiliki hak dalam menentukan besarnya pungutan.
Setiap Pengurus Daerah/Cabang harus menyetorkan Ikesa Tahunan, sekurang-kurangnya
Rp. 300.000,- plus Rp. 50.000,- yang harus disetorkan setiap bulan puasa.
Dari pungutan biaya sabuk berwarna disetorkan ke PB sekurang-kurangnya 40% (min.
Rp. 10.000,-) adalah sudah termasuk perolehan tanda lulus dan sumbangan pemeliharaan
Pondok BKC.
Besarnya biaya Ujian Sabuk Hitam, Ujian Masa Bina, Penataran Wasit Dan LKKP
ditentukan dan diatur sepenuhnya oleh Ketua Dewan Guru BKC.
Ikesa Bulanan MPK diserahkan pada acara MPTI/LPPT.
KURIKULUM LATIHAN DALAM TINGKATAN

Berikut dibawah hanya batasannya saja dengan berpedoman pada 3 Metode, yaitu ;
Metode Prestasi, Metode Bela Diri, dan Pendalaman Pernapasan. Selain itu pada kurikulum
latihan tidak diberlakukan kurikulum baku, melainkan berdasarkan kurikulum kebutuhan, antara
lain :

KYU VI (Sabuk Putih)


Etika tatakrama Karateka meliputi cara berpakaian, sikap, hormat, duduk, berdiri dan lain
sebagainya yang sesuai.
3 bentuk kuda-kuda yang wajib dikuasai, yaitu Pudodachi, Kibadachi dan Senkhucudachi,
yang kemudian disebut kuda-kuda Tangan Parang. Sedang kuda-kuda yang hanya
diketahui yaitu Khokucbhudachi.
Gerakan dasar tangan terdiri; pukulan, hantaman, siku dan menangkis,meliputi Pukulan
Lurus (Chudan Cuki), Tombokan, Tetsai. Uraken dan Pisau Tangan. Sedangkan
gerakan menangkis terdiri dari menangkis ke atas, menangkis ke dalam, menangkis ke
bawah, menangkis ke luar dan menangkis dengan pisau tangan.
Gerakan gabungan tangan sejenis atau berganda.
Gerakan Dasar Tendangan ujung telapak (Maygeri) dan pisau kaki (Mawashigeri).
Gerakan gabungan tangan dan kaki atau sebaliknya.
Teknik pelurusan dan pengimbangan.
Siaga tempur pada 3 bentuk kuda-kuda.
Keindahan jurus (KATA) I
Pengetahuan Umum.
Penguatan Dasar.

Catatan :
Setiap gerakan dasar tangan, kaki maupun gabungannya harus dapat dilakukan pada posisi di
tempat, maju, mundur dan menyimpang.
B. KYU V (Sabuk Kuning)
1. Pengulangan semua gerakan dasar tangan yang wajib dikuasai dan 1 gerakan yang
hanya diketahui, yaitu Nukhite.
2. Tambahan 1 bentuk kuda-kuda yang wajib diketahui, yaitu Kuda-kuda Kaki Kucing
(Nekoashidachi) dan 2 bentuk kuda-kuda yang hanya diketahui, yaitu Sanchindachi
dan Turwashidachi.
3. Tambahan tendangan wajib yang dikuasai, yaitu Mawashigeri dan tendangan ke
belakang.
4. Teknik anti serangan pukulan dan tendangan dari arah depan.
5. Teknik dasar perkelahian bebas (Ipon Kumite) dan lanjut pada perkelahiannya
(Kumite).
6. Keindahan jurus (KATA) II
7. Teknik Dasar Pernafasan dan tambahan penguatan fisik.
8. Pengetahuan Umum harus selalu ada.

KYU IV (Sabuk Hijau)


Pengulangan seluruh gerakan dasar tangan, kaki, berikut gabungannya dalam berbagai
bentuk kuda-kuda.
Teknik anti serangan pukulan dan tendangan dari tiga arah.
Teknik anti sergapan dan pegangan.
Teknik cara jatuh ke depan dan ke belakang.
Perkelahian bebas (Kumite) selalu ada.
Sinkronisasi dengan pakaian sehari-hari.
Keindahan jurus (KATA) III (Heyan Sendan).
Teknik dasar pernafasan dan penguatan fisik selalu ada.

KYU III (Sabuk Biru)


Pengulangan semua gerakan tangan, kaki, berikut gabungannya ke semua arah pasti selalu
ada.
Teknik perubahan kuda-kuda.
Fungsi persendian, lipatan dan bantingan.
Teknik anti serangan senjata.
Perkelahian bebas selalu ada.
Keindahan jurus KATA IV dan KATA V (Heyan Yodan dan Heyan Godan).
KYU II dan KYU I (Sabuk Coklat)
Diharapkan setiap Karateka sudah mampu semua gerakan dasar Beladiri Karate di atas 60%.
Keindahan KATA formal.
Promosi Ujian ke tingkat Sabuk Hitam DAN I

Tingkat Dan I sampai dengan DAN III Sabuk Hitam


Penguasaan semua gerakan dasar Beladiri Karate berikut penjiwaannya.
Penambahan KATA formal.
Teknik dasar permainan tongkat panjang.
Di atas 17 tahun belajar kepemimpinan, kepelatihan, dan perwasitan.
Penguasaan pada pendalaman pernafasan untuk pengobatan.

KELENGKAPAN PERGURUAN YANG BERSIFAT ALMAMATERIS


Seluruh Anggota BKC Harus Memiliki :

Pakaian latihan Karate beserta sabuk tingkatannuya, pada pakaian di dada kiri ada Emblem
BKC, di ujung pakaian sebelah kiri, di ujung sabuk di sebelah kanan celana latihan ada
Sigma BKC.
DAN I usia dini min. 12 tahun mengenakan strip putih dua di ujung sabuknya, DAN I Junior 13-
17 tahun mengenakan strip putih di ujung sabuknya.
Sabuk Hitam DAN I sampai dengan DAN IV mengenakan strip warna kuning di ujung sabuknya
sesuai tingkatannya. Sedangkan sabuk hitam DAN V dan DAN VI selain memiliki pakaian
khas Karate juga diharuskan memiliki pakaian hitam-hitam bersabuk putih.
Para anggota MPK harus memilki pakaian tradisi MPK.
Seluruh anggota BKC sabuk berwarna akan memperoleh tanda lulus yang dibuat oleh PB. BKC
dan Kartu Anggota sabuk berwarna yang dibuat oleh masing-masing Cabang.
Para anggota yang mengikuti Ujian Sabuk Hitam akan memperoleh Ijazah Sabuk Hitam dan
Kartu Anggota Majelis Sabuk Hitam yang dibuat oleh PB.BKC.
Para anggota yang telah mengikuti Ujian Masa Bina pada setiap Ghasuku Nasional akan
memperoleh Piagam Masa Bina, yang mengikuti LKKP akan memperoleh sertifikat
kepelatihan, dan yang mengikuti penataran perwasitan akan mendapat sertifikat perwasitan
yang kesemuanya itu dibuat oleh PB. BKC.
Para anggota yang akan mengikuti kejuaraan akan memperoleh Piagam penghargaan dan Piagam
prestasi bagi para juara.

PENGADAAN KELENGKAPAN PERGURUAN


Terlebih yang bersifat Almamateris maupun non Almamateris tetap berprinsip pada garis
Mono Sentral Power yaitu : “selama masih bisa diperoleh, digali, dibuat oleh PB.BKC
mengapa harus menguntungkan orang lain”

Terlepas dari semua itu boleh-boleh saja masing-masing Cabang untuk kelengkapan
Almamateris, baik yang bersifat baku maupun temporer membuat sendiri atau membeli ke orang
lain, tapi pikirkan juga manfaat keuntungan untuk orang yang bersangkutan, jangan sampai
pangsa pasar BKC dijadikan sebagai sumber keuntungan untuk orang-orang tertentu.

TRADISI UPACARA LATIHAN HARIAN

DAN YANG BERSIFAT KHUSUS


Tradisi membuka dan menutup latihan harus selalu dilaksanakan dengan komposisi
sebagai berikut :
Untuk Peserta, secara berurutan dari depan paling kiri hingga paling kanan, kalau ada Sabuk
Hitam DAN I, Sabuk Putih, Sabuk Kuning, Sabuk Hijau, Sabuk Biru, Sabuk Coklat, DAN
II, DAN III, kemudian paling depan pimpinan latihan di sebelah kirinya Dan III, DAN IV,
di sebelah kanannya DAN V, dan DAN VI.
Tugas pimpinan latihan boleh saja memimpin pemanasan, membaca Phanca Dharma Kshatrya
BKC, memusatkan pikiran, membuka dan menutup latihan dan latihan umum penyegaran.
Pada upacara khusus misalnya Ujian Umum/Latihan Umum dengan peserta di atas seratus orang
atau pada Kejurcab, Musda, Gashuku Nasional dan Kejurnas, posisi peserta diatur
sedemikian rupa, kemudian tambahan wajib adanya DAN Upacara, laporan ketua
pelaksana, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta dan
menperdengarkan Hymne BKC, serta lagu-lagu BKC yang sesuai.

KEGIATAN-KEGIATAN PERGURUAN DAN PENGATURANNYA

Berikut di bawah ini kegiatan perguruan yang bersifat intern dan wajib dilaksanakan
apapun adanya :
Penerimaan anggota baru secara berkala tanpa harus melalui iklan dan spanduk.
Rutinitas latihan harian di masing-masing Dojo harus tetap diadakan.
Ujian sabuk berwarna diadakan setahun dua kali di masing-masing cabang.
Gashuku nasional setahun sekali diadakan di Pondok Puragabaya BKC.
MPTI diadakan setiap bulan maulud dan LPPT setiap bulan puasa diselenggarakan di
Pondok Puragabaya BKC.
LKKP dua tahun sekali diadakan di Pondok Puragabaya BKC.
Kejurnas BKC dua tahun sekali, dan memungkinkan secara bergilir diadakan di daerah -
daerah.
Kejurda dan Kejurcab setahun sekali di masing-masing Cabang atau Daerah.
Kegiatan-kegiatan lain yang mendatangkan manfaat.

Aturan-aturan yang harus diperhatikan menjelang kegiatan, antara lain:


Apapun namanya kegiatan harus benar-benar berdasarkan aturan kebutuhan dan manfaat..
Segala sesuatunya harus dimusyawarahkan, tertulis, tersurat dan diberitahukan
Kepanitiaan harus tetap dibentuk yang menyangkut acara dan biaya.
Bila kegiatan diadakan di luar kegiatan rutinitas atau di tempat-tempat yang bersifat
umum, maka pemberitahuan pada dinas terkait harus dibuat.
Lain-lain yang dianggap penting juga harus diperhatikan.

Kegiatan-kegiatan diluar BKC yang harus diikuti yaitu:


Kegiatan-kegiatan Karate yang langsung dipertanggungjawabkan oleh FORKI, Pemerintah
Daerah atau oleh Perguruan Karate/Organisasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang.

Harus diingat para anggota BKC perseorangan maupun Cabang yang akan mengikuti
kegiatan diluar BKC tetap harus memberitahukan terlebih dahulu.

KHUSUS TENTANG KEANGGOTAAN

MAJELIS PENGKHAYATAN KEILMUAN


Keanggotaan MPK merupakan ikatan tali batin dari persaudaraan warga BKC secara
lahiriah yang lebih mengutamakan pada Latihan Pendalaman Pernafasan secara berkelompok di
masing-masing Cabang.

Anggota MPK adalah anggota BKC yang sudah berusia 18 tahun dan bebas tingkatan
serta sanggup membuat pernyataan sebagai anggota MPK, memiliki baju tradisi, mengikuti
latihan di daerahnya, mengikuti MPTI dan LPPT di Pondok Puragabaya BKC serta memberikan
sumbang kasih Ikesa MPK sekurang-kurangnya Rp. 11.000,- per bulan dan diserahkan untuk
setiap 5 bulan pada acara MPTI dan LPPT.

SANKSI PERGURUAN
Dalam bentuk apapun sebagai tindak preventif perguruan pada para anggota Indisipliner
sangat perlu dan harus dilaksanakan dimulai dari teguran lisan, tertulis, diistirahatkan hingga
dikeluarkan bahkan mungkin saja dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Seluruh tingkat kepengurusan memiliki hak penuh dalam mengeluarkan sanksi Perguruan
kepada anggotanya yang Indisipliner dan tetap harus memberitahukan kepada KDG BKC.

PENGURUS BESAR BANDUNG KARATE CLUB


Indriani Rahadian Arsanata
Djony Ketua Umum PB. BKC,
Kartakusumah Ketua Dewan Guru BKC,
Andrie Rahadian Arsanata
Adhi Pranatha Noerdian
Yacob Anwar Lewi
Thony Halapiri
Budhi Winarto
Ivan Indra Kusumah
Atho Suharto
H.M Wiradadi Suprayogo
BrigJend. INF Agus Gusnaedi Ruby Dirgantara
Iwa Rahadian Arsanata
Eka Waluya
DAN VI – ADG BKC Pendiri Perguruan
Aang Hartadi
Edi Rahmannudin
Rudi Partawijaya
Berdard Manopo

PARA WAKIL KETUA DEWAN GURU,

Pengurus

Bandung karate club cabang lebak


Rangkasbitung, 10 November 2010
1. Dewan Pembina Ketua Umum : -
-
2. Pelindung / Penasehat : MUSPIDA KABUPATEN LEBAK
3. Ketua Umum : ALEX MOGOT
4. Ketua Staf Pelatih : DRS. DEDIH SUGIANTO
ALEX MOGOT
5. Ketua Harian : III BKC
Nit. 739803001 DAN A FENDRY
6. Sekretaris dan Wakil : - REZA, S. Pd
- ENDING MULYANA, S. Pd
7. Bendahara dan Wakil : - YANTI NOVIYANTI, S. Pd
- LILIES RAHMAWATI, S. Pd
8. Ketua bidang teknik : 1. A FENDRY
2. JULIUS GEA
9. Ketua Bidang Pengawasan Umum : 1. JULIUS GEA
2. ENDING MULYANA, S. Pd
10. Ketua Majelis Sabuk hitam : GANJAR
11. Ketua Majelis Permusyawaratan Keilmuan : Drs. DEDIH SUGIANTO
12. Humas : Drs. ASEP YADI

PENUTUP

Demikian garis besar pokok-pokok peraturan dan susunan pengurus BKC Cabang Lebak
yang berlaku sejak saat ini.
Rangkasbitung, 10 November 2010
Ketua Umum

ALEX MOGOT
Nit. 739803001 DAN III BKC

You might also like