You are on page 1of 23

Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

BAB II PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT
KOMPETENSI : Menjaga dan Melindungi Budaya Kerja
KODE : IBSADMGAD03 A
DURASI PEMELAJARAN : 40 Jam @ 45 menit

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Tanda


Belajar Perubahan Tangan
Guru

B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Pembelajaran: Menjaga dan Melindungi Budaya Kerja

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang menjaga dan
melindungi budaya kerja, Anda diharapkan dapat:
1. Memahami arti Budaya
2. Memahami arti kerja

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 17


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

3. Memahami arti Budaya Kerja


4. Hal-hal yang berkaitan dengan budaya kerja
5. Menerapkan prinsip-prinsip kerja dalam tim
6. Fungsi budaya dalam kehidupan masyarakat
7. Perbedayaan budaya kerja dalam setiap instansi

C. Uraian Materi
1. Pendahuluan

Pegawai adalah sebagai pekerja dan aset utama perusahaan, karena


pegawai mampu memberikan konstribusi positif terhadap perkembangan
perusahaan, walaupun kadang ada pegawai yang malas, suka berontak,
pembohong sehingga menjadi beban operasional, sehingga pegawai seperti
ini bukan menjadi asset tetapi menjadi beban. Oleh karena itu sangat
disayangkan apabila ada perusahaan yang memiliki budaya kerja apa adanya,
yaitu perusahaan yang budaya dan sistemnya tidak dibentuk dengan baik,
dimana budaya dan sistemnya berkembang dengan dirinya sendiri tanpa
campur tangan pihak-pihak yang berkompeten untuk mendapatkan hasil
terbaik.

Gambaran budaya apa adanya adalah bagaikan sebuah taman yang


dibiarkan begitu saja tanpa penataan, konsepnya tidak jelas, jenis
tanamannya juga sembarangan, memungkinkan lebih banyak rumput liar dan
sampahnya daripada tanaman bunganya. Jadi sebuah perusahaan yang
berkembang dengan apa adanya tanpa dibentuk melalui oragnisasi yang baik,
secara obsolut bisa dikatakan tidak akan mampu berkembang dengan pesat.
Kemampuan produk dan persaingannya akan sangat terbatas.

Budaya organisasi secara umum akan memberikan pengarus kepada


individu-individu di dalamnya, misalnya sifat anggota TNI, pegawai pos,
pegawai kantor kelurahan, pegawai perusahaan perkebunan pemerintah,
pegawai perusahaan internasdional dan lain-lain. Tentu mereka akan
berasikap dan berperilaku secara umum seperti budaya perusahaan/lembaga
tempatnya bekerja.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 18


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

Budaya kerja yang terbentuk dari budaya organisasi secara umum akan
terlihat berbeda sesuai bagian-bagiannya. Coba perhatikan perilaku umum
orang-orang pemasaran, orang-orang akunting, orang-orang produksi. Tentu
mereka akan menunjukkan sikap yang khas sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Budaya apapun yang diterapkan oleh seorang pimpinan
melalui kebijakan yang diterapkannya sangat berpengaruh terhadap perilaku
pegawainya. Kebijakan pemimpin sangat diwarnai oleh gaya sesorang
memimpin. Gaya memimpin apapun seyogyanya tidak memberikan
kesempatan kepada pegawainya untuk berkembang sendiri-sendiri tanpa
arahan dan aturan yang jelas.

Saat pemimpin memberikan arahan dan aturan, saat itu budaya


perusahaan dan kecenderungan perilkau individu sedang terbentuk. Jadi, jika
arahannya salah, maka budaya dan perilaku pegawai juga akan menyalah
juga.

Jika seorang pemimpin mengarahkan dan mengatur dengan


kemarahan, maka ia sedang menciptakan pegawai pemberontak dan penakut.
Jika pemimpin mengarahkan dan mengatur dengan ketegasan, maka ia
sedang menciptakan disiplin dan hormat. Jika pemimpin mengarahkan dan
mengatur dengan iba, maka ia sedang menciptakan orang-orang plin plan dan
penghasut. Jika pempimpin mengarahkan dan mengatur tanpa keseriusan dan
ketelitian, maka ia sedang menciptakan orang-orang menjadi teledor dan suka
menipu.

2. Pengertian Budaya

Budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat


dan kelompok manusia untuk waktu yang lama. Budaya dalam arti antropologi
dan sejarah, adalah inti dari kelompok atau masyarakat tertentu apa yang
berbeda menganai cara para anggota saling berinteraksi dengan orang dari
luar lingkungan dan bagaimana mereka menyelesaikan apa yang
dikerjakannya.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 19


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

Untuk membangun sumber daya manusia dan tenaga kerja yang


handal, budaya mempunyai pengaruh yang signifikan sebab awal
pembentukan kualitas manusia adalah lingkungan. Lingkugan adalah suatu
tempat dimana manusia terbentuk dengan berbagai karakteristik dan secara
langsung dapat berpengaruh terhadap pembentukan kualitas tenaga kerja itu.

3. Fungsi Budaya

Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedkan dengan fungsi budaya


kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala social.
Dari berbagai sumber termasuk definisi di atas dapat dipetik beberapa fungsi
budaya yaitu :

1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat. Identitas ini


terbentuk oleh faktor seperti sejarah, kondisi dan sisi geografis, sistem
sosial, politik dan ekonomi serta perubahan nilai-nilai di masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat. Kebersamaan adalah
faktor pengikat yang kuat seluruh anggota masyarakat
3. Sebagai sumber inspirasi, kebanggaan dan sumberdaya.
Budaya dapat menjadi komoditi ekonomi, misalnya wisata budaya
4. Sebagai kekuatan penggerak. Karena jika budaya terbentuk
melalui proses belajar mengajar, maka budaya itu dinamis.
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah. Hal ini
berkaitan dengan masalah manajemen, performance dan kekuatan
organisasional serta keunggulan bisnis.
6. Sebagai pola perilaku. Budaya berisi norma tingka laku dan
menggariskan batas-batas toleransi sosial
7. Sebagai warisan. Budaya disosialisasikan dan diajarkan
kepada generasi berikutnya.
8. Sebagai substitusi (pengganti) formalisasi. Sehinga seseorang
bekerja tanpa diperintah orang mampu melakukan tugasnya

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 20


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan. Yaitu


pembangunan dalam berbagai aspek pada hakikatnya merupakan proses
budaya
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan
negara sehingga terbentu nation-state.

4. Pengertian Kerja

Bekerja merupakan salah satu kegiatan utama bagi setiap orang atau
masyarakat untuk mempertahankan hidup dan kehidupanya. Agar dapat
bekerja secara baik, setiap orang memerlukan dukungan kemampuan kerja,
seperti tenaga yang diperoleh dan gizi yang baik, serta kondisi lingkungan
kerja. Pada hakikatnya, agar seseorang atau sekelompok pekerja dapat
bekerja secara sehat diperlukan upaya untuk menyerasikan ketiga
kemampuan utama yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja.

Bekerja juga merupakan bentuk atau cara manusia mengaktualisasikan


dirinya, di samping itu bekerja juga merupakan bentuk nyata dan nilai-nilai,
keyakinan yang dianutnya dan dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya
yang bermutu dalam pencapaian tujuan.

5. Pengertian Budaya Kerja

Masalah mendasar dalam memahami dan mengimplementasikan


budaya kerja itu merupakan tugas berat yang ditempuh secara untuh
menyeluruh dalam waktu panjang karena menyangkut proses pembangunan
karakter, sikap dan prilaku serta peradaban bangsa.

Untuk mengimplementasikan budaya kerja diperlukan perbaikan


persepsi, pola pikir dan mengubah prilaku yang yang dilakukan dengan
menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya kerja sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.

Kondisi budaya sangatlah berpengaruh terhadap pembangunan


psikologi masyarakat, karena sebagian besar karakteristik jiwa seseorang
dipengaruhi kondisi lingkungan sosial budaya masyarakat yang ada. Ketika

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 21


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

masyarakat berada pada kondisi lingkungan yang berbeda, maka akan


menghasilkan output yang berbeda pula, walaupun diproses pada waktu yang
bersamaan. Pengaruh yang ditimbulkan dari proses sosialisasi budaya, besar
pengaruhnya terhadap karakteristik seseorang, sehingga tindakan dalam pola
proses penyesuaian budaya memiliki andil yang besar. Contoh : Masyarakat
yang hidup di kota-kota besar dimana proses kebudayaan mereka sangat
beragam dan modern, sehingga mereka memiliki pola pemikiran yang modern,
berbeda dengan kehidupan di pedesaan dimana masyarakatnya masih
mempunyai sistem kebudayaan yang tradisionalis dan sedikit mempunyai filter
dalam mengadopsi budaya luar sehingga pola-pola pemikiran yang ada masih
tradisionalis. Darii masing-masing contoh tersebut membawa konsekuesi yang
berbeda.

6. Bagaimana kita bekerja dalam lingkungan multy budaya.

Banyak dari budaya kerja (misal orang asing) memiliki nilai positif.
Diantaranya profesionalitas yang betul-betul jelas, disiplin yang tinggi, motivasi
dan loyalitas yang sangat baik, sifat “blak-blakan” mereka yang khas, sangat
menghargai waktu, punya perencanaan yang baik.

Sementara kelemahan dari budaya kerja bangsa kita diantaranya :

• Banyak karyawan yang tidak bisa memisahkan antara


masalah/urusan/perasaan pribadi dengan masalah kantor, sehingga
hilanglah profesionalitas kerja.
• Tidak dapat memanfaatkan jam kerja secara optimal sehingga
banyak waktu yang terbuang tanpa hasil, dan masih banyak lagi.

Oleh Karena itu apabila kita dihadapkan pada situasi kerja dengan
perbedaan budaya kerja yang begitu menyolok, ini akan menjadi tantangan
utama bagi kita, apakah mampu beradaptasi atau secara reaktif akan
mengubah budaya kerja kita.

Nilai-nilai dasar budaya kerja dapat diterapkan melalui proses


sosialisasi, internasilsasi dan institusionalisasi dengan cara penerapan nilai-

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 22


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

nilai budaya kerja untuk pengembangan jati diri, sikap dan prilaku, penerapan
nilai-nilai budaya kerja melalui pengembangan kerja sama dan dinamika
kelompok, penerapan nilai-nilai budaya kerja untuk memperbaiki kebijakan
publik.

Memperbaiki pelaksanaan manajemen, memperbaiki pelaksanaan


pengawasan, evaluasi kinerja dan penegakkan hukum secara konsisten.

Budaya kerja diharapkan tidak terhenti sebagai wacana, melainkan


benar-benar bisa terwujud sebagai standar operasional prosedur (SOP).

Permasalahan dalam budaya kerja yang dihadapi adalah terabaikannya


nilai-nilai etika dan budaya kerja sehingga melemahkan disiplin, etos kerja dan
produktivitas kerja.

Sistem nilai budaya merupakan konsepsi nilai yang hidup dalam alam
pemikiran sekelompok manusia/individu yang sangat berepengaruh terhadap
budaya kerja. Secara praktis budaya kerja mengandung beberapa pengertian.
Budaya berkaitan dengan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai dan
lingkungan yang melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan
mempenagruhi sikap dan tingkah laku dalam bekerja.

Di dalam proses budaya terdapat terdapat saling mempengaruhi dan


saling ketergantungan (interdependensi) baik sosial maupun lingkungan
sosial.

Kondisi budaya sangatlah berpengaruh terhadap pembangunan


psikologi masyarakat karena sebagian besar karakteristik jiwa seseorang
dipengaruhi kondisi lingkungan sosial-budaya masyarakat yang ada. Ketika
masyarakat berada pada kondisi lingkungan yang berbeda maka akan
menghasilkan output yang berbeda pula walaupun diproses pada waktu yang
bersamaan. sehingga lingkungan sangat ber-pengaruh pembentukan kualitas
masyarakat.

7. Akibat Dari Proses Budaya Yang Salah

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 23


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

Kekuatan budaya sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan


kualitas tenaga kerja, sebab budaya dapat berpengaruh secara langsung
dalam proses pembentukan kualitas tenaga kerja. Kalau kita selalu
mengkambing-hitamkan pendidikan sebagai proses pembentukan kualitas
masyarakat itu kurang tepat, karena salah satu yang mempengaruhi baik dan
tidaknya kualitas masyarakat adalah kondisi lingkungan.

Sebaik apa pun kurikulum pendidikan yang diterapkan tidak akan


berhasil tanpa didukung kondisi lingkungan yang kondusif, kalau kita
menghitung berapa banyak jam yang dihabiskan dalam proses belajar
mengajar dengan berinteraksi dilingkungan luar sekolah, tentunya banyak
waktu yang dihabiskan dalam berinteraksi di lingkungan di luar proses belajar
mengajar

Pengaruh yang ditimbulkan dari proses sosialisasi budaya besar


pengaruhnya dengan karakteristik seseorang, sehingga tindakan dalam pola
proses penyesuaian budaya memiliki andil yang besar. Contohnya masyarakat
yang hidup di kota besar proses kebudayaan mereka sangat beragam dan
modern, sehingga mereka memiliki pola pemikiran yang modern, berbeda
dengan kehidupan di pedesaan masyarakatnya masih mempunyai sistem
kebudayaan yang tradisionalis dan sedikit mempunyai filter dalam mengadopsi
budaya luar sehingga pola-pola pemikiran yang ada masih tradisionalis. Dari
masing-masing contoh membawa konsekuensi yang berbeda.

Sehingga dalam hal ini budaya mempunyai andil besar dalam


pembangunan SDM, karena lingkungan (konteks budaya) mempunyai andil
besar dalam proses pembentukan pola fikir dan tata cara kehidupan

Ketika kita melihat fakta di lapangan tenaga kerja Indonesia masih jauh
dari harapan. Indikator ini bisa kita lihat dari pemakaian tenaga kerja Indonesia
diluar negeri masih sebagian besar menjadi tenaga kasar (Buruh), kita bisa
melihat di Malaysia misalnya, sebagian besar tenaga kerja yang di eksploitasi
kesana sebagian besar bekerja pada pabrik elektraonik, pembantu rumah
tangga, buruh bangunan.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 24


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

8. Harapan Untuk Menuju Perbaikan

Untuk menuju kualitas tenaga kerja yang seperti diharapkan kita tidak
hanya mengandalkan peran serta pemerintah semata tetapi dari sudut
penciptaan lingkungan yang representative dan kondisi lingkungan yang baik
akan membantu pemba-ngunan kualitas

Pola pemikiran yang berkembang saat ini adalah bagaimana per-


cepatan pembangunan tenag kerja saat ini dapat terciptakan sehingga nantiya
proses pembangunan akan cepat terlaksana. Dalam uraian pembahasan kita
banyak menyingung tentang budaya dalam pengaruhnya untuk pembangunan
twnG kerja, tentunya bukan hanya sekedar suatu wacana yang berhenti begitu
saja tanpa realisasi. Harapan kita semua ingin menjadikan budaya sebagai
sumber pemikiran untuk pembangunan kualitas tenaga kerja (Sumber Daya
Manusia) pada umumnya.

9. Membangun Budaya Kerja sejak Dini

Membicarakan pengangguran secara tidak langsung mempunyai


konotasi bahwa kita tengah membicarakan hakikat ''kerja'', karena secara
kontekstual menganggur itu sendiri bermakna ''tidak bekerja''. Pengangguran
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi pengangguran nyata yang
kasat mata dan pengangguran yang terselubung.

Pengangguran menjadi kasat mata diakibatkan oleh tidak adanya


penghasilan akibat si subjek, dalam hal ini tenaga kerja, tidak melakukan
kerja. Sedangkan sebaliknya pengangguran menjadi terselubung akibat si
subjek mempunyai sumber penghasilan atau investasi yang dapat berproduksi
walaupun yang bersangkutan tidak bekerja.

Secara umum trend yang muncul di kalangan generasi pekerja saat ini,
di seluruh negara berkembang, adanya pemikiran yang telah membudaya
yaitu adanya keinginan untuk mendapatkan penghasilan setinggi-tingginya
dengan usaha sekecil-kecilnya. Atau pemikiran berbuat sesuai dengan asas
ekonomi yang berprinsip memperoleh keuntungan semaksimal mungkin
dengan modal seminimal mungkin. Secara gamblang dapat dinyatakan bahwa

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 25


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

budaya kerja keras bagi generasi pekerja hampir cenderung punah. Hal ini
mungkin didukung oleh kondisi ekonomi masyarakat tertentu yang sangat
dimanjakan oleh potensi daerah yang telah memberikan penghasilan yang
cukup besar.

Menurut hemat saya jalan terbaik bagi kita di dalam mengatasi


pengangguran dalam arti ''pengangguran permanen'' adalah menciptakan
generasi yang mempunyai budaya kerja yang tinggi tanpa harus memilih-milih
jenis pekerjaan. Artinya, sejak dini setiap keluarga harus sudah menanamkan
nilai-nilai kerja kepada anak, sehingga pada saatnya nanti setelah anak itu
memasuki usia kerja mereka sudah mempunyai budaya kerja. Konsekuensi
logis dari kondisi ini adalah bahwa kita harus mengubah sistem pendidikan
kita menuju sistem yang berorientasi kerja praktis, bukan sebaliknya seperti
saat ini, yang cenderung memanjakan anak untuk tidak melakukan pekerjaan
fisik.

Langkah nyata yang dapat ditempuh dari uraian di atas adalah bahwa
budaya kerja mesti diberikan dan diterapkan secara nyata (bukan wacana
saja) kepada anak-anak oleh semua guru. Jadi pada hakikatnya bahwa
pendidikan budaya kerja ini harus dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan antara lingkungan diaman ia tinggal kondisi kerja yang
diciptakan dan interaksi antar karyawan yang ada di dalamnya. Sehingga, bila
saatnya para generasi muda

10. Mengatasi 'Penyakit' Malas

Menurut pakar psikologi, malas merupakan salah satu bentuk perilaku


negatif yang merugikan. Pasalnya pengaruh malas ini cukup besar terhadap
produktivitas.

Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami


'stag'. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak
mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat Anda bisa
bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin 'kronis'.
Pada era globalisasi, perilaku malas sangat merugikan. Sebab, pada era ini

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 26


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif, dialah yang akan berhasil.
Coba bayangkan bagaimana seseorang bisa mencapai prestasi jika selalu
malas belajar, malas bekerja, dan malas berusaha?
Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kartu mati yang tidak bisa diubah.
Menurut pakar psikologi, seseorang berperilaku malas terhadap pekerjaan
atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat
setiap kali mengerjakan sesuatu.

Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap pekerjaan tersebut


sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung negatif akibat
persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik. Ini lantaran
sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas untuk
melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin
tidak begitu.

Jadi, perilaku malas merupakan hasil suatu bentukan. Artinya, perilaku


itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali
perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. Dalam
mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah
persepsinya. Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem nilai yang
bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang baru
baginya.

Menurut Dollard dan Miller, psikolog asal AS, perilaku manusia


terbentuk karena faktor 'kebiasaan'. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan
bersemangat, maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga
sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya
adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas.
Dollard dan Miller menambahkan, 'teori belajar' juga cocok untuk merubah
sikap malas. Belajar disini dijabarkan 'memberikan stimulus (rangsangan) agar
terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan untuk
berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward atau
imbalan.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 27


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

Pendek kata, sikap malas harus segera dirubah. Jika Anda


terperangkap pada sikap malas terus menerus, Anda akan menjadi pribadi
yang apatis, pesimis, dan tidak punya tujuan hidup yang positif. Akibatnya
Anda tidak akan pernah mendapatkan apa-apa selain kemunduran kualitas
diri. Maka jika Anda termasuk 'pemalas' cepat-cepat ubah. Sebelum terlambat,
lawan dan perangi penyakit malas. Dan Anda yang tidak punya penyakit
malas, pertahankan sikap Anda.

Tantangan yang dihadapi tenaga kerja Indonesia cukup memprihatinkan


terutama karena masih ada sebagian tenaga kerja kita yang mengabaikan
nilai-nilai moral dan budaya kerja. Oleh karena itu perlu segera dikembangkan
budaya kerja yang baik demi terwujudnya kesejahteraan bagi karyawan
Budaya kerja yang perlu ditanamkan diantaranya peningkatan efisiensi,
disiplin, penghematan, dan kesederhanaan hidup,
Masalah mendasar dalam memahami dan mengimplementasikan budaya
kerja itu merupakan tugas berat yang ditempuh secara utuh menyeluruh
dalam waktu panjang karena menyangkut proses pembangunan karakter,
sikap, dan perilaku serta peradaban bangsa
Implementasi budaya kerja di suatu instansi dapat diawali dalam bentuk
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, institusi, atau sistem kerja, sikap dan
perilaku SDM yang melaksanakan
Interaksi antara ketiga unsur penting itulah yang sangat mempengaruhi
pengembangan budaya kerja. Di samping faktor lingkungan yang sangat
mempengaruhinya, unsur-unsur itu diinternalisasikan ke dalam setiap pribadi
tenaga kerja sehingga menghasilkan kinerja berupa produk dan jasa yang
bermutu bagi masyarakat

Untuk mengimplementasikannya diperlukan perbaikan persepsi, pola


pikir, dan mengubah perilaku yang dilakukan dengan menumbuhkembangkan
nilai-nilai budaya kerja sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Peningkatan kinerja baik secara individu dan secara nasional akan dapat
berdaya guna bila nilai-nilai dasar budaya kerja dapat diterapkan melalui
proses sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi dengan cara penerapan

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 28


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

nilai-nilai budaya kerja untuk pengembangan jati diri, sikap dan perilaku
tenaga kerja; penerapan nilai-nilai budaya kerja melalui pengembangan kerja
sama dan dinamika kelompok; penerapan nilai-nilai budaya kerja untuk
memperbaiki kebijakan publik; penerapan nilai-nilai budaya kerja untuk
memperbaiki pelaksanaan manajemen dan pelayanan masyarakat; penerapan
nilai-nilai budaya kerja untuk memperbaiki pelaksanaan pengawasan, evaluasi
kinerja dan penegakan hokum secara konsisten.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 29


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

Budaya kerja ini diharapkan tidak terhenti sebagai wacana melainkan


benar-benar bisa terwujud sebagai standard operating procedure. Karena itu
dua pendekatan dapat ditempuh secara strategis yaitu sosialisasi dari dalam
aparatur negara sendiri dipadukan dengan sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi kepada masyarakat sangat strategis karena dapat membentuk opini
publik yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap perubahan
lingkungan sosial yang mampu ”memaksa” perubahan sikap dari perilaku
setiap aparatur negara.
Nilai Budaya
Sistem nilai budaya merupakan konsepsi nilai yang hidup dalam alam
pemikiran sekelompok manusia/ individu yang sangat berpengaruh terhadap
budaya kerja aparatur negara.
Hal tersebut disebabkan karena secara praktis budaya kerja mengandung
beberpa pengertian. Budaya berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai
dan lingkungannya yang melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan
mempengaruhi sikap dan tingkah laku dalam bekerja.
Di dalam proses budaya terdapat saling mempengaruhi dan saling
ketergantungan (interdependensi) baik sosial maupun lingkungan sosial.
Pada hakikatnya, bekerja merupakan bentuk atau cara manusia
mengaktualisasikan dirinya, di samping itu bekerja juga merupakan bentuk
nyata dari nilai-nilai, keyakinan yang dianutnya dan dapat menjadi motivasi
untuk melahirkan karya yang bermutu dalam pencapaian tujuan.
Permasalahan dalam budaya kerja yang dihadapi adalah terabaikannya nilai-
nilai etika dan budaya kerja dalam birokrasi pemerintahan sehingga
melemahkan disiplin, etos kerja dan produktivitas kerja.
Secara umum dapat dikatakan bahwa birokrasi pemerintahan belumlah efektif
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kegemukan, berjalan lambat, belum
proporsional dan profesional.
Hampir 50% PNS belum produktif, efisien, dan efektif, ditinjau dari aspek
kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, dan pengawasan. Dari sisi
kelembagaan, masih terjadi duplikasi atau overlapping; bentuk organisasi
belum berbentuk piramidal, akan tetapi masih berbentuk piramida terbalik.
Dilihat dari kepegawaian juga masih terjadi pengalokasian PNS yang tidak
Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 30
Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

sudah memasuki usia kerja mereka sudah memiliki budaya kerja sesuai
dengan tuntutan zaman dan tidak mempunyai konsepsi kerja sesaat atau
sewaktu-waktu saja.
ntuk mengarahkan anak agar tidak mempunyai ''budaya'' memilih-milih
pekerjaan yang bergengsi saja (sektor formal saja), saya sarankan agar
sejak usia dini anak sudah diajarkan untuk menemukan jati diri
(profesionalisme). Artinya, anak diarahkan melakukan tugasnya sesuai
dengan bakatnya masing-masing, apakah mereka berbakat sebagai
pedagang, petani, birokrat, politisi atau lainnya. Jadi metode pengajaran
atau kurikulum pendidikan sudah semestinya diarahkan semaksimal
mungkin untuk menemukan dan menempa bakat ataupun hobi tiap anak,
bukan sebaliknya menjeneralisasi bakat-bakat yang dimiliki oleh anak.

C. Tugas 1
Dalam menjalankan tugas ini anda diminta melakukan dengan
sungguh-sungguh dan hasilnya diminta dilaporkan secara tertulis dan
disampaikan kepada guru/instruktur Pembina mata diklat ini.
1.
2.

D. Tes Formatif 1

F. Kunci Jawaban Formatif 1

1. Fungsi telepon adalah untuk berkomunikasi antara pengirim dan


menerima pasan dari dalam dan luar. Melalui pesawat telepon orang dapat saling
berkomunikasi dengan cepat dan mudah meskipun mereka berada di tempat
yang berlainan dan berjauhan.
2. Yang dimaksud PMBX (Private Manual Branch Excharge) adalah suatu
jenis telepon yang tidak memungkinkan kita dapat berhubungan langsung tanpa

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 31


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

melalui operator. Untuk menelpon, penelpon harus terlebih dulu harus melalui
operator, baru setelah terhubung dengan operator, penelpon bisa meminta
nomor yang dituju.
Sedangkan, PABX (Private Automatic Branch Excharge), kita dapat
langsung menelpon ke nomor yang kita kehendaki tanpa harus melewati
operator, yakni dengan menekan nomor tertentu.
3. Papan sambungan (switchboard) adalah alat komunikasi yang terdiri atas
papan panel yang lebar yang didalamnya terdapat saklar-saklar dan instrumen
yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat
lainnya.
4. Pengeras suara telepon (loudspeaking telephone) adalah alat yang
digunakan untuk memperbesar atau memperkeras volume suara telepon, yang
berfungsi untuk memperbesar suara sehingga penerima telepon tidak harus
meninggalkan pekerjaan yang ada.
5. Bila menggunakan telepon dengan sistem PABX, yang harus dilakukan
jika kita hendak menelpon keluar, yakni dengan menelpon dulu nomor khusus,
misalnya nomor 9, baru kemudian setelah terdengar nada sela baru kita menekan
tombol nomor yang akan kita tuju.
6. Ditinjau dari peletakannya, telepon diklasifikasi menjadi 3 (tiga), yakni (a)
Telepon meja (tablephone), yaitu telepon yang diletakkan dan ditempatkan di atas
meja; (b) Telepon dinding (wallphone), yaitu telepon yang diletakkan dan
ditempatkan pada dinding; (c) Telepon mobil, kapal, atau pesawat, yakni telepon
yang diletakkan pada mobil, kapal atau pesawat.
7. Ditinjau dari cara kerjanya, telepon diklasifikasikan menjadi dua, yakni
berhubungan telepon melalui operator, (b) berhubungan telepon secara langsung
dengan nomor yang kita tuju, dan (c) berhubungan melalui layanan pesan singkat
SMS dengan HP (telepon genggam).

G. Lembar Kerja 1
Peserta diklat dibawa/observasi ke salah satu perusahaan yang ada di
lingkungannya, dengan disediakan seperangkat alat tulis peserta diklat melihat

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 32


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

dan mengobservasi serta mengadakan wawancara dengan pimpinan dan


bahawannya tentang budaya kerja yang ada di perusahaannya.

Langkah Kerja
1. Mencatat temuan-temuan yang menyangkut budaya kerja
2. Mengidentifikasi hal-hal yang mendukung terhadap budaya kerja
3. Membuat laporan singkat tentang budaya kerja
4. Mempresentasikan hasil laporan tersebut dihadapan
instruktur/fasilitator

BAB III. EVALUASI

A. Lembaran Soal

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 33


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

I. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling tepat a. b.
c. d. atau e:

1. Yang dimaksud dengan budaya adalah …


a. Budaya adalah inti dari kelompok atau masyarakat tertentu apa yang
berbeda saling berinteraksi
b. Alat intervensi pihak lain terhadap luar lingkungan yang berbeda
c. Alat untuk menyelesaikan masalah satu sama lain
d. Sebagai pemisah antara satu budaya dengan budaya lain
e. Hal yang perlu dihindari Karena akan mengganggu tatanan hidup yangf
telah ada
2. Kerja atau bekerja maksudnya adalah …

a. Agar dapat bekerja secara baik, setiap orang tanpa memerlukan


dukungan kemampuan kerja,
b. Merupakan salah satu kegiatan utama bagi setiap orang atau
masyarakat untuk mempertahankan hidup dan kehidupanya.
c. Tidak ada pengaruhny dengan kondisi lingkungan kerja.
d. Pada hakikatnya, agar seseorang atau sekelompok pekerja dapat
bekerja secara sehat diperlukan upaya untuk menyerasikan ketiga
kemampuan utama yaitu

e. kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja.

3. Yang dimaksud dengan budaya kerja adalah …..

a. Menyangkut ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan


b. Sesuatu perbuatan yang tidak membutuhkan etos kerja yang
optimal
c. Perkembangan ilmu dan teknologi sebagai penghambat utama
dalam masyarakat
d. Budaya seseorang yang diterapkan dalam lingkungan kerjanya
e. Menyangkut persepsi, pola pikir dan mengubah prilaku yang
dilakukan
4. Di bawah ini yang tidak termasuk fungsi budaya dalam kehidupan
masyarakat adalah …

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 34


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

a. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat.


b. Sebagai pemecah belah suatu masyarakat.
c. Sebagai sumber inspirasi, kebanggaan dan sumberdaya.
d. Sebagai kekuatan penggerak.
e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah.
5. Ada 3 (tiga) kemampuan utama agar seseorang dapat bekerja secara
sehat yaitu …
a. Pergaulan, pendidikan dan pengalaman
b. Keterampilan, pengetahuan dan sikap
c. Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja.
d. Pengetahuan, penampilan dan kebertanian
e. Keterampilan dan sikap kerja serta iklim kerja
6. Untuk mengimplementasikan budaya kerja memerlukan waktu yang lama
dikarenakan …
a. Karena menyangkut proses pembangunan karakter, sikap dan
perilaku serta peradaban bangsa
b. Karena menyangkut proses pembauran, asimilasi dan kultul
c. Adat istiadat, tempat kedudukan dan ras atau suku
d. Bahasa, budaya dan latar belakang pendidikan
e. Sulit menerima informasi baru, bertahan terhadap budaya yang ada
7. Pengaruh psikologi masyarakat terhadap perkembangan dan kondisi
budaya diantaranya adalah …
a. Karakteristik jiwa seseorang tidak ada pengaruhnya terhadap
kondisi lingkungan sosial budaya masyarakat yang ada.
b. Masyarakat yang berada pada kondisi lingkungan yang berbeda,
akan menghasilkan output yang sama.
c. Pengaruh negative ditimbulkan dari proses sosialisasi budaya,
d. Sebagian besar karakteristik jiwa seseorang dipengaruhi kondisi
lingkungan sosial budaya masyarakat yang ada.
e. Sosial budaya besar pengaruhnya terhadap kecerdasan masyarakat

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 35


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

8. Perbedaan budaya kerja orang asing dengan budaya kerja bangsa kita
sendiri. Diantara budaya kerja orang asing yang pisitif adalah …

a. Profesionalitas, disiplin,
b. Motivasi dan loyalitas,
c. Sangat menghargai waktu, punya perencanaan yang baik.
d. Jawaban a, b,c merupakan rangkaian jawaban yang tepat
e. Suka mencampur adukan urusan/perasaan pribadi dengan masalah
kantor dan tidak dapat memanfaatkan jam kerja secara optimal

II. Jawablah pertanyaan di bawah dengan singkat dan jelas

1. Bagaimana perbedaan budaya kerja orang asing dengan budaya kerja


bangsa kita sendiri pada umumnya?
2. Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai budaya dalam masyarakat?
3. Bagaimana menurut Anda bahwa lingkungan kerja dapat mempengaruhi
budaya kerja?

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 36


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

A. Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. a
2. b
3. e
4. a
5. c
6. a
7. d
8. d

a. Tes Esay
1. Budaya kerja asing pada umumnya mereka sangat menjunjung tinggi
profesionalitas, disiplin, motivasi kerja yang tinggi dan loyalitas, Sangat
menghargai waktu, punya perencanaan yang baik.
sementara budaya kerja bangsa kita pada umumnya Suka mencampur
adukan urusan/perasaan pribadi dengan masalah kantor dan tidak dapat
memanfaatkan jam kerja secara optimal
2. Untuk mengimplementasikan budaya kerja diperlukan perbaikan persepsi,
pola pikir dan mengubah perilaku yang yang dilakukan dengan menumbuh
kembangkan nilai-nilai budaya kerja sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi. Kondisi budaya sangatlah berpengaruh terhadap
pembangunan psikologi masyarakat karena sebagian besar karakteristik
jiwa seseorang dipengaruhi kondisi lingkungan sosial budaya masyarakat
yang ada. Ketika masyarakat berada pada kondisi lingkungan yang
berbeda, maka akan menghasilkan output yang berbeda pula walaupun
diproses pada waktu yang bersamaan
3. Lingkungan kerja sangat besar pengaruhnya terhadap
budaya kerja, karena situasi yang ada akan membentuk karakteristik dan
prilaku para pegawainya. Jika pimpinannya bergaya kepemimpinan
demokratis, maka bawahannya secara alami akan mengikutinya.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 37


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

BAB IV. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, Anda berhak untuk mengikuti tes praktik
untuk mengetahui penguasaan Anda terhadap kompetensi yang telah Anda
pelajari. Apabila berdasarkan hasil evaluasi dalam modul ini, Anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul
berikutnya.
Mintalah kepada guru/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan
sistem penilaian yang dilakukan langsung oleh pihak dunia industri atau asosiasi
profesi yang berkompeten, apabila Anda telah menyelesaikan kompetensi
tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap
modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru/instruktur atau berupa portofolio
dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi oleh pihak industri atau asosiasi profesi.
Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu pemenuhan standar
kompetensi tertentu dan apabila memenuhi syarat, Anda berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia usaha industri atau asosiasi
profesi di bidang administrasi bisnis.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 38


Kode: IBSADMGAD03 A Menjaga dan melindungi budaya kerja

DAFTAR PUSTAKA

Robert N. McMurry, dkk. Perubahan Organisasi. Semarang: Daharaprize, 1992.


Taliziduhu Ndraha, Budaya Organisasi, Jakarta; Aneka Cipta, 2003
Bennet Silalahi, Performace Apperaisal, Jakarta: LPMI, 1998
Muh. Aksin Shaff, Gaya Kepemipinan; Jakarta, PPPG kejuruan, 2003
Poerwadarmonto, W.J.S., 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Sekretaris/administrasi Bisnis 39

You might also like