You are on page 1of 36

Tips Berkomunikasi dengan Lansia

1. menyediakan waktu ekstra


2. mengurangi kebisingan
3. duduk berhadapan
4. menjaga kontak mata
5. mendengar aktif
6. berbicara pelan, jelas dan keras
7. gunakan kata-kata atu kalimat yang sederhana dan pendek
8. menetapkan satu topik dalam satu waktu
9. awali percakapan dengan topik sederhana
10. bicarakan tentang topik yang familiar dan menarik bagi lansia.
11. beri kesempatan lansia untuk mengenang masa lalu.
12. menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain.

1. perubahan fisik lansia, seperti penurunan pendengaran


2. normal agging process
3. perubahan sosial
4. pengalaman hidup dan latar belakang budaya.

perubahan fisik

 penurunan pendengaran

tuli konduksi : karena serumen, dan tulang yang tidak berfungsi

tuli sensori : penurunan saraf pendengaran. Ini paling banyak terjadi paa lansiakarena adanya
normal agging proses. adanya penurunan sensori atau prebikusis membuat lansia enggan
untuk berkomunikasi dengan orang lain.

solusinya adalah dengan menggunakan alat bantu dengar, bicara langsung dengan jelas dan
pelan pada telinga yang  mengalami gangguan pendengaran, gunanya u7ntuk merangsang
stimulus. minimalkan pembicaraan via telepon.

 penurunan penglihatan

dapat mengganggu proses komunikasi karena gesture, ekspresi wajah, gerak bibir
(kompensasi lansia dengan gangguan penglihatan)tidak dapat ditangkap secara maksimal.

solusinya adalah dengan menggunakan gesture dan ekspresi wajah dengan maksimal.
berhadapan langsung ketika berkomunikasi, pencahayaan yang cukup, hindari cahaya yang
bersinar dan terlalu menyilaukan, serta minimalkan komunikasi tertulis.

Normal Agging Process

adanya penirunan sensori dan penurunan memori adalah hal yang wajar bagi lansia.
penurunan memori biasanya hanya dapat mengingat peristiwa yang lampau. pemrosesan
informasi melambat.
perubahan sosial

timbul akibat adanya perubahan fisik dan normal agging process. solusinya adalah dengan
diberi pemahaman dan diajak bersosialisasi.

pengalaman dan budaya

apa yang diyakini orang tua dengan orang yang masih muda misalnya sangat bertentangan.
contoh lansia menganggap bahwa jam 8 malam itu sudah terlalu larut untuk menerima tamu.

jenis-jenis komunikasi

secara bahasa ada dua yaitu komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.

komunikasi non verbal

1. simbol, contohnya cara berpakaian menentukan identitas pribadi seseorang.


2. nada suara (tone voice), bisa menunjukkan emosi seseorang, mengindikasikan emosi
pada lansia. Pada lansia saat kita berkomunikasi hendaknya menggunakan nada yang
rendah.
3. body language, dapat digunakan untuk memvalidasi maksud atau tujuan komunikasi.
Body language pasien harus diperhatikan karena body language yang tidak sesuai
dapat menjadi barier komunikasi. Oleh karena itu perawat harus menempatkan diri
untuk berkomunikasi dengan lansia.
4. Space or distance, and position. public space, area tidk ada hubungan dengan orang
lain (>12 kaki). social space, komunikasi terjadi dalam tahap interpersonal (4-12
kaki). personal space, seberapa dekat orang dapat berkomunikasi dengan kita dan kita
merasa nyaman (18 inci – 4 kaki). intimate space, hanya orang tertentu yang boleh
masuk.
5. gesture, digunakan untuk membantu menyampaikan maksud dari komunikasi. gesture
sangat membantu pada orang yang tidak dapat mendengar.
6. ekspresi wajah, digunakan untuk komunikasi antarbudaya dan bangsa. karena
ekspresi takut, marah, sedih, senang, dll bisa ditunjukkan lewat ekspresi wajah.
7. kontak mata, posisi sejajar menunjukkan respect terhadap lawan bicara
8. kecepatan komunikasi, jangn tergesa-gesa ketika berkomunikasi dengan lansia, karena
menyebabkan kebingingan dan frustrasi.
9. waktu, terlalu menyampaikan di awal membuat lansia lupa. dan menyampaikan
diakhir membuat stress atau frustrasi. komunikasi di malam hari mengganggu waktu
tidur lansia.membutuhkan yang lebih lama dan sabar untuk komunikasi dengan lansia.
10. sentuhan, metode untuk mengungkapkan perhatian dan caring. sentuhan terapeutik
dapat menurunkan ansietasn depresi, dapat meningkatkan keberadaan dan rasa
penghargaan bagi lansia.
11. silence, bentuk komunikasi yang ditunjukkan ketika lansia berduka, cemas, sakit.

Komunikasi verbal

secara formal digunakan untuk menunjukkan maksud dan tujuan tertentu. secara informal
untuk bersosialisasi. komunikasi efektif harus diawali dengan bahasa verbal yang tepat,
seperti memanggil nama.
teknik komunikasi verbal

1. teknik informing. Bahasa singkat danjelas, mudah dimenerti, pada teknik ini perawat
bersifat aktif dan pasien pasif. akan tetapi metode ini tidak efektif.
2. bertanya, Bertanya langsung: membantu untuk mendapat informasi spesifik. jika
berlebihan dapat menyebabkan lansia defensif. (menggunakan pertanyaan tertutup
ya/tidak). bertanya terbuka-tertutup : meliputi pertanyaan reflektif, klarifikasi,
parafrase, ex : anda sedang sedih, mengapa?
3. berhadapan langsung (confronting). Ketika respon verbal dan non verbal pada lansia
tidak sama, teknik ini dapat dialkukan. tidak dianjurkan pada klien lansia yang sedang
gelisah atau bingung.
4. social communication. Tujuannya untuk lebih membina hubungan saling percaya
dengan lansia. untuk memperoleh informasi lain diluar info kesehatan lansia.

5.Ko
mun
ikasi
pada
lansi
a
baik
nya
dila
kuka
n
seca
ra
6.ber
taha
p
supa
ya
mud
ah
dala
m
pem
aha
man
nya.
7.2.
Lans
ia
mer
upak
an
kelo
mpo
k
yang
sens
itive
dala
m
pera
saan
nya
oleh
seba
b
itu,
saat
kom
unik
asi
haru
s
berh
ati-
hati
agar
tida
k
men
ying
gun
g
pera
saan
nya.

You might also like