You are on page 1of 20

MODUL

MEMELIHARA ALAT JAHIT

KODE MODUL : 39. BUS. C-m. MR. 19. A

Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana


Tingkat I Semester I
Berdasarkan Kurikulum 2004

Tim Penyusun:
1. Siswati
2. Kendarsih
3. Endang P.

MKKS SMK KELOMPOK PARIWISATA


JAWATIMUR
2004
GLOSARIUM

1. Bidal/Topi Jari : Alat untuk melindungi jari dari tusukan jarum


2. Rader : Alat yang dipergunakan untuk memberi tanda batasan pola pada kain
yang akan dijahit
3. Veter Band : Alat jahit yang terbuat dari pita yang berfungsi sebagai pembatas
pinggang ataupun pangkal lengan pada waktu mengambil ukuran
badan.
4. Gunting zig-zag : Glinting yang bergerigi dan akan menghasilkan guntingan yang
bergirigi pada bahan.
5. Carbon Jahit : Karbon yang dipergunakan untuk menjiplak garis pola pada bahan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul memelihara alat jahit merupakan salah satu modul dasar penunjang dalam mempelajari
mata diklat pengoperasian alat jahit. Tujuan diajarkannya modul ini agar peserta diklat memiliki
wawasan dan ketrampilan melakukan pekerjaan memelihara alat jahit yang benar. Agar
tujuan pemelajaran tercapai, ada beberapa materi yang harus dikuasai oleh peserta diklat
melalui modul ini, antara lain adalah : Cara menciptakan tempat kerja yang sesuai
dengan kesehatan dan keselamatan kerja, mengatur alat jahit dan alat bantu jahit dengan
benar, menata alat dan bahan-bahan pemeliharaan alat jahit dan alat bantu jahit di tempat
yang sesuai, merawat alat jahit atau alat bantu jahit secara rutin dan memperbaiki
alat jahit sesuai tingkat kerusakannnya.

B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini prasyarat yang harus dimiliki oleh peserta diklat adalah
telah selesai mempelajri dan menguasai mata diklat pengoperasian alat menjahit.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Petunjuk peserta Diklat
a. Langkah - langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari modul ini
adalah:
1. Baca secara seksama hingga benar-benar paham dan mengerti isi modul,
kemudian tandai atau catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau
dipahami.
2. Jika ada yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam mempelajari isi modul,
silahkan hubungi guru pengajar anda.
3. Lakukan kegiatan praktek secara sistimatis menurut langkah-langkah belajar yang
ditulis dalam modul ini.
4. Agar benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan memelihara alat jahit,
anda perlu melakukan latihan secara berulang-ulang dengan mencoba merawat
alat jahit dengan benar.

b. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan :


1. Bahan-bahan
- Minyak mesin
- Sabun
- Brasso
2. Peralatan
- Kain pembersih/ serbet
- Obeng
- Tespen
- Kinci pas
- Tang
2. Peran guru/Instruktur
a. Menginformasikan langkah-langkah belajar yang harus dilakukan peserta diklat
untuk terampil dalam memelihara alat jahit.
b. Memberikan penjelasan kepada peserta diklat bagian-bagian dari modul yang belum dapat
dipahami oleh peserta diklat.
c. Mendemonstrasikan langkah-langkah yang dipersyaratkan dalam kegiatan belajar.
d. Membimbing peserta diklat untuk melaksanakan ptraktikum memelihara alat jahit dan alat
bantu jahit.
e. Melakukan evaluasi secara konprehensif melalui proses dan produk belajar yang
dicapai peserta diklat, meliputi : Ranah kognetif,Afektif, dan
Psikomotorik.

D. Tujuan akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu :
1. Menyiapkan tempat kerja yang sesuai dengan kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Mengature alat jahit dan alat bantu jahit.
3. Menata alat dan bahan pemeliharaan di tempat yang sesuai.
4. Mengidentifikasi alat jahit sesuai fungsi dan kondisinya.
5. Merawat alat jahit atau alat bantu jahit secara rutin dan berkala.
6. Menyebutkan bahan dan alat pemeliharaan alat jahit berdasarkan fungsinya
7. Memperbaiki alat jahit sesuai tingkat kerusakannya.

E. Kompetensi
Kode : 39.Bus.C-m.MR.19.A.
Kompetensi : Memelihara alat jahit
Sub Kompetensi :
1. Menyiapkan alat dan tempat kerja
2. Memelihara dan memperbaiki alat bantu jahit
Kriteria Untuk Kerja :
1. Tempat kerja disiapkan sesuai dengan fungsinya dengan memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja.
2. Alat jahit dan alat bantu jahit serta alat pendukung disiapkan dan diatur sesuai persyaratan
ergonomik.
3. Alat dan bahan – bahan pemeliharaan disiapkan di tempat yang aman dan rapi.
4. Alat jahit diidentifikasi sesuai fungsi dan kondisinya
5. Alat jahit dan alat bantu diperiksa dan dilakukan pencatatan/dokumentasi tentang kondisi
alat
6. Alat jahit atau alat bantu jahit dirawat secara rutin sesuai prosedur
7. Alat dan bahan pemeliharaan alat jahit digunakan berdasarkan fungsinya.
8. Alat jahit diperbaiki bila terjadi kerusakan kecil
9. Alat jahit diperiksa bila terjadi kerusakan berat dan direkomendasikan untuk diservice
10. Alat jahit disimpan di tempat yang aman,rapi dan selalu dalam kondisi siap pakai sesuai
standart.

Ruang lingkup Kompetensi


1. Persiapan tempat dan alat
2. Mengatur alat jahit dan alat bantu jahit
3. Menata alat dan bahan pemeliharaan di tempat yang sesuai
4. Merawat alat jahit dan alat bantu jahit secara rutin dan berkala sesuai prosedur
5. Memperbaiki alat jahit sesuai tingkat kerusakannya
F. Cek Kemampuan
N
ASPEK YANG DINILAI BELUM SUDAH
O
1. Pengetahuan :
- Menjelaskan cara memelihara alat jahit dan alat
bantu jahit secara rutin dan berkala
- Alat dan bahan pemeliharaan alat jahit dan alat
bantu jahit sesuai dengan fungsinya
- Cara menyimpan alat jahit yang aman, rapi dan
selalu dalam kondisi siap pakai

2. Sikap :
- Ketelitian dan kecermatan dalam mengatur alat jahit
dan alat bantu jahit
- Kesadaran yang tinggi tentang tempat kerja yang
sesuai dengan kesehatan dan keselamatan kerja

3. Psikomotor :
- Keterampilan menyiapkan tempat kerja yang sesuai
dengan kesehatan dan keselamatan kerja
- Terampil mengatur alat jahit dan alat bantu jahit
serta alat pendukung
- Terampil menata alat dan bahan pemeliharaan alat
jahit
- Terampil merawat alat jahit dan alat bantu jahit
secara rutin dan berkala
- Terampil memperbaiki alat jahit sesuai tingkat
kesukarannya
Catatan Pembimbing :
1. ...................................................................................................................................
2. .........................................................................................................................................
3. .........................................................................................................................................
4. .........................................................................................................................................
5. .........................................................................................................................................

Kesimpulan :
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
BAB II
PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat


Kompetensi : Memelihara Alat Jahit
Sub Kompetensi : - Menyiapkan alat dan tempat kerja
- Memelihara dan memperbaiki alat jahit dan alat bantu jahit
Tempat Alasan Tanda Tangan
Jenis Kegiatan Tgl Waktu
Belajar Perubahan Guru
Menyiapkan tempat Lab. Jahit
kerja yang sesuai
dengan kesehatan dan
keselamatan kerja

Mengatur alat jahit


dan alat bantu jahit
Lab. Jahit
serta alat pendukung
sesuai persyaratan
ergonomik

Menata alat dan bahan


pemeliharaan di Lab. Jahit
tempat yang sesuai

Mengidentifikasi alat
jahit sesuai fungsi dan Lab. Jahit
kondisinya

Merawat alat jahit


Lab. Jahit
atau alat bantu jahit
secara rutin dan
berkala

Alat dan bahan


pemeliharaan alat jahit Lab. Jahit
berdasarkan fungsinya

Memperbaiki alat jahit


sesuai tingkat Lab. Jahit
kerusakannya
B. Kegiatan Belajar

1. Lembar informasi 1
Lembar informasi 1 dapat diperoleh melalui modul pengoperasian alat jahit
2. Lembar informasi 2
Lembar informasi 2 dapat diperoleh melalui modul pengoperasian alat jahit
3. Tugas 1
a. Praktekkan cara duduk yang benar pada waktu menjahit.
b. Memasang kumparan pada rumah kumparan.
c. Meminyaki bagian-bagian mesin jahit yang perlu diminyaki.
d. Membersihkan bagian-bagian dalam mesin jahit.
4. Lembar informasi 3
a. Uraian Materi 1 : Kesadaran yang tinggi tentang tempat kerja yang sesuai dengan
kesehatan dan keselamatan kerja.
Tujuan kegiatan pemelajaran 1.
Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang kesadaran yang tinggi yang sesuai
dengan kesehatan dan keselamatan kerja, peserta diklat mampu :
1. Menjelaskan sikap waktu bekerja
2. Menjelaskan cara bekerja yang baik dan benar
3. Menjelaskan bagian-bagian mesin
4. Menjelaskan cara menyimpan alat – alat menjahit
5. Menjelaskan cara menjaga keselamatan bekerja

a.l Sikap waktu Bekerja


Supaya anda tidak mendapat bahaya atau kecelakaan sewaktu sedang kekerja,
berikut ini akan diuraikan sikap waktu bekerja. Jika anda tidak ingin sesak napas dan
menjadi bungkuk, janganlah badan anda dibungkukkan pada waktu menjahit. Akan
tetapi duduklah dengan tegak sehingga rongga dada terbuka dan tidak mengganggu
pernapasan, begitu pula tulang punggung akan tetap lurus dengan sikap duduk tegak.
Jika anda menjahit sesuatu janganlah mata anda terlalu dekat dengan pekerjaan atau
jahitan. Sikap ini dapat melelahkan dan merusak mata. Janganlah membiasakan
memutuskan ujung benang dengan gigitan, selain bibir anda bisa luka, lama-kelamaan
gigi depan atas menjadi menonjol keluar,tentunya hal ini akan mengurangi kecantikan
anda.
a.2 Cara Bekerja yang Baik dan Benar

Membiasakan cara bekerja yang baik dan benar adalah penting, agar dapat menjamin
keselamatan kerja. Mata adalah salah satu panca indera yang tidak ternilai harganya. Penerangan
yang buruk pada waktu menjahit dapat merusak mata anda. Oleh karena itu pada waktu menjahit
cahaya harus cukup terang baik disiang hari maupun malam hari. Sebelum mulai menjahit dengan
mesin listrik sebaiknya kabel-kabel diperiksa dengan seksama, kemungkinan salah satu kabel ada
yang putus atau isolasinya terbuka. Hal ini dapat membahayakan, karena tersengat aliran listrik dan
kemungkinan dapat menyebabkan seseorang bisa meningggal. Selain itu agar jari tidak kertusuk jarum,
sewaktu menjahit dengan tangan biasakan menggunakan bidal atau topi jari. Untuk menghindari
luka pada jari pada waktu membukajahitan yang salah, gunakan alat pembuka jahitan atau
pendedel. Perhatikan alat-alat jahit dan logam yang berkarat. Tusukan atau goresan dari alat yang
sudah berkarat dapat menimbulkan infeksi yang mengandung kuman titanus yang'mengakibatkan bisa
merenggut jiwa seseorang.
a.3 Cara Penyimpanan Alat Jahit
Termasuk dalam keselamatan kerja adalah penyimpanan alat-alat jahit. Mesin jahit bila tidak
digunakan lagi tutuplah dengan baik dan kunci bila dapat dikunci. Kembalikan ke tempat semula
apakah di sudut kamar atau khusus di suatu ruangan.dengan demikian tidak ada yang main-
main dengan mesin jahit, yang kemungkinan bisa terjepit roda atau injakan mesin. Alat-alat jahit
dan alat bantu jahit seperti gunting, jarum, pembuka jahitan dan Iain-lain yang berhamburan,
berbahaya, terutama yang banyak anak kecil. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
seperti tertusuk atau luka, simpanlah alat-alat ini ke dalam kotak jahitan atau kaleng bekas gula, atau
yang lain. Kemudian letakkan pada tempat yang aman yang tidak mudah terjangkau oleh anak
kecil. Boneka pas jika tidak digunakan dalam waktu lama tutuplah dengan kain atau plastik.
Kemudian tempatkan di sudut ruangan atau ke dalam almari khusus, dengan demikian bisa
mencegah agar tidak dijadikan mainan anak-anak. Kemungkinan si anak bisa tertimpa boneka kayu
atau tertusuk boneka kawat. Alat jahit yang mudah hilang atau berserakan adalah jarum, baik jarum
pentul atau jarum tangan, oleh sebab it u sediakan selalu bantalan jarum pentul.
a.4 Keselamatan Kerja
Setiap saat keselamatan kerja bisa terancam, hal ini dapat disebabkan karena sikap dan cara
kerja yang kurang baik atau kurang berhati-hati misalnya jarum pentul berserakan di lantai dan dapat
melukai kaki orang lain. Ada pepatah yang mengatakan bahwa bahaya datang kecelakaan
senantiasa mengintai kita dari celah-celah sudut. Rasanya kebenaran ini tidak dapat kita
pungkiri.

b. Cara Mengatur Alat Jahit dan Alat Bantu Jahit serta Alat pendukung
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pemelajaran tentang cara mengatur alat jahit dan alat
bantu jahit serta alat pendukung, peserta diklat mampu :
1. Menata mesin jahit
2. Mengatur alat bantu

b.l Cara Menata Mesin Jahit


Mengingat besarnya mesin jahit, maka cara penataan mesin jahit yang benar supaya
kelihatan rapi dan nyaman harus diatur atau ditata di pinggir ruangan, supaya ruangan tidak kelihatan
sempit. Contoh cara mengatur mesin jahit di dalam ruangan :
b.2 Cara Menata Alat Bantu Jahit
Cara mengatur atau menata alat bantu jahit adalah sebagai berikut :
- Gunting besar, gunting kecil dan gunting zig-zag sebaiknya ditaruh di laci
mesin jadi satu, untuk mempermudah mencari.
- Jarum pentul sebaiknya ditancapkan pada bantalan jarum.
- Bidal, pendedel, rader, kapur jahit,veter band, karbon jahit sebaiknya
ditaruh pada kotak jahit khusus
- Penggaris sebaiknya digantung pada dinding di dekat meja potong
- Boneka pas sebaiknya diletakkan pada sudut ruangan
- Alas strika sebaiknya diletakkan pada tepi ruangan dan dekat dengan
meja potong.
c. Macam-macan alat dan bahan pemeliharaan alat jahit dan alat bantu jahit serta cara
penempatannya
Tujuan kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pemelajaran tentang macam-macam alat dan bahan
pemeliharaan alat jahit dan alat bantu jahit serta cara penempatannya, peserta diklat mampu :
1. Menyebutkan bahan untuk memelihara alat jahit dan alat bantu jahit.
2. Menyebutkan alat-alat untuk memelihara alat jahit dan alat bantu jahit
3. Menata atau menempatkan pada tempat yang sesuai

c.l Macam-macam bahan untuk memelihara alat jahit dan alat bantu jahit
adalah sebagai berikut:
 Minyak pelumas atau minyak mesin
 Sabun
 Brasso
c.2 Macam-macam alat untuk memelihara alat jahit dan alat bantu jahit
 Kain / Serbet
 Obeng
 Sikat khusus
 Tespen
 Kunci pas
 Tang
c.3 Cara menempatkan bahan dan alat pada tempat yang sesuai:
 Minyak pelumas
 Sabun
 Brasso
Sebaiknya diletakkan pada kotak khusus dan dijadikan satu serta
diletakkan di dekat mesin jahit.
Sedangkan :
 Obeng
 Sikat khusus
 Tespen Disimpan pada laci mesin atau pada
 Kunci pas kotak khusus
d. Cara merawat alat jahit dan alat bantu jahit secara rutin dan berkala
Tujuan kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pemelajaran tentang cara merawata alat jahit dan alat bantu
jahit secara rutin dan berkala, peserta diklat mampu :
1. Merawat mesin jahit
2. Merawat alat bantu jahit

d.l Cara Merawat Mesin Jahit


Mesin jahit memerlukan pemeliharaan yang teratur, agar lebih tahan lama, menyenangkan
dalam pemakaian dan agar kita dapat bekerja lebih efisien. Kelancaran mesin jahit tergantung pada
perawatan dan kebersihan. Jika sedang tidak dipergunakan sebaiknya mesin jahit ditutup untuk mencegah
debu yang menempel pada mesin. Untuk pemeliharaan mesin, kita dapat mengikuti uraian yang tercatat
dalam buku petunjuk yang disertakan ketika membeli mesin. Secara singkat akan diberikan
beberapa petunjuk dalam pemeliharaan mesin jahit agar tetap dalam keadaan baik :
1. Untuk memelihara mesin jahit diperlukan sikat yang khusus untuk mesin jahit, lap
dari kain katun yang tidak berbulu dan minyak mesin.
2. Cara membersihkan mesin:
 Bagian luar dilap
Ini dikerjakan baik ketika membersihkan mesin setiap hari atau ketika
membersihkan mesin secara keseluruhan atau berkala.
 Sepatu mesin, jarum, kumparan dilepas. Semuanya disimpan dengan baik di laci mesin
agar tidak hilang
 Badan mesin dibalik, bagian atas dan bagian bawah disikat bersih dari debu dan
bulu-bulu benang
 Mesin diminyaki, tiap lubang bagian mesin harus diminyaki, cukup diberi dua tetes minyak
mesin saja
 Ijakannya juga perlu diminyaki
 Setelah diminyaki mesin dijalankan perlahan-lahan beberapa menit, untuk
membiarkan minyak bekerja di dalam bagian-bagian yang bergerak
 Bagian-bagian yang dilepas tadi dipasang kembali
 Jika mesin dipergunakan setiap hari, cara membersihkan dan meminyaki mesin
dilakukan setiap 6 minggu. Jika mesin dipergunakan dengan waktu tidak teratur
dibersihkan dan diminyaki tiap 3 - 6 bulan.
 Potongan kain kecil diletakkan di bawah sepatu mesin dengan sepatu direndahkan,
akan menyerap kelebihan minyak mesin yang mungkin mengalir ke bawah dari
kepala mesin. Hal ini dapat menghindarkan noda-noda pada bahan ketika mesin
dipergunakan untuk menjahit lagi

d.2 Cara Merawat Alat Bantu Jahit


Cara merawat alat bantu mesin adalah sebagai berikut:
 Gunting-gunting harus dijaga tetap kering dan sewaktu-waktu diminyaki pada
skrupnya. Hendaknya disimpan dalam kotak dan diusahakan jangan sampai jatuh.
Gunting kain jangan dipergunakan untuk menggunting kertas dan barang-barang
lain. Jika gunting mulai tumpul harus diasah supaya tajam kembali.
 Alat-alat kecil seperti sepatu mesin diletakkan dalam kotaknya, kemudian
disimpan dalam laci mesin, untuk memudahkan mencari ketika akan
mempergunakannya
 Alat pengukur atau mistar digantung di dinding dekat meja potong
 Pita ukuran disimpan dalam keadaan tergantung atau terlipat pendek dalam laci
mesin atau kotak jahitan.
 Kotak jahitan sangat diperlukan, untuk menyimpan segala perlengkapan jahitan
yang kecil-kecil seperti jarum, cincin jahit, perlengkapan merader, macam-macam
alat memotong, benang-benang dan Iain-lain
 Supaya kelihata rapi jika tidak dipergunakan boneka jahit ditutup dengan
selubung kain yang bagian atasnya dikerut seperti ujung sarung guling sekaligus
melindunginya dari debu
 Pada umumnya perlengkapan menjahit dibersihkan secara teratur, disinpan
rapi dalam kotak atau laci mesin, semuanya di ruang menjahit dengan maksud
agar terlihat rapi, tidak sulit mencari ketika alat-alat akan dipergunakan
e. Mengidentifikasi Alat Jahit sesuai Fungsi dan Kondisinya

Tujuan kegiatan pemelajaran


Setelah menyelesaikan kegiatan pemelajaran mengidentifikasi alat jahit dan alat bantu
jahit sesuai fungsi dan kondisinya, peserta diklat mampu :
1. Mengelompokkan alat jahit serta alat bantu jahit sesuai dengan fungsinya
2. Mengelompokkan alat jahit dan alat bantu jahit sesuai dengan kondisinya

e.l Cara mengelompokkan alat jahit dan alat bantu jahit sesuai dengan fungsinya
Cara mengelompokkan alat jahit dan alat bantu jahit sebaiknya dikelompokkan sesuai dengan
fungsinya, misalnya :
 Mesin jahit lurus, mesin obras dan mesin bordir diatur dijadikan satu,
misalnya ditata bersebelahan
 Gunting besar, gunting kecil dan gunting zig-zag dijadikan satu, disimpan
pada laci mesin jahit
 Jarum pentul, jarum tangan dan jarum jahit disimpan dijadikan Satu
 Alat-alat yang kecil misalnya : topi jari, pendedel, rader dan Iain-lain disimpan
pada kotak khusus, untuk mempermudah mencari pada waktu akan dipergunakan
e.2 Cara mengelompokkan alat jahit dan alah bantu jahit sesuai dengan
kondisinya
Untuk mengelompokkan alat jahit dan alat bantu jahit sebaiknya kita kelompokkan menjadi 2
kelompok, yaitu :
 Alat jahit dan alat bantu jahit yang masih bisa dipakai atau masih bias
dipergunakan. Alat jahit yang masih bisa dipergunakan sebaiknya diletakkan di
dekat kita bekerja.
 Alat jahit dan alat bantu jahit yang kiranya sudah tidak bisa dipakai atau tidak
bisa diergunakan. Khusus untuk alat jahit yang sudah tidak bisa dipergunakan
sebaiknya disimpan pada kotak tersendiri, dan diletakkan agak jauh dari tempat
kita bekerja.
f. Memperbaiki alat jahit sesuai dengan tingkat kerusakannya
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pemelajaran memperbaiki alat jahit sesuai tingkat
kesukarannya, peserta diklat mampu :
1. Mengatasi keluhan-keluhan pada mesin jahit bila benang atas putus-putus
2. Mengatasi keluhan-keluhan pada mesin jahit bila benang bawah putus-putus
3. Mengatasi keluhan-keluhan pada mesin jahit bila jarum sering patah
4. Mengatasi keluhan-keluhan mesin jahit bila setikan tidak teratur
5. Mengatasi keluhan - keluhan pada mesin jahit bila bahan mengumpul atau mengerut
6. Mengatasi keluhan-keluhan pada mesin jahit bila bahan tidak bergerak
7. Mengatasi bunyi mesin jahit yang keras
8. Mengatasi kerusakan mesin yang berat

f.l Cara memperbaiki kerusakan ringan pada mesin jahit


Keluhan-keluhan pada mesin jahit
1. Benang atas putus-putus
Jika benang atas putus-putus, penyebabnya adalah :
 Benang atas salah pasang
 Benang atas terlalu tegang
 Ukuran jarum dan benang tidak sesuai dengan bahan yang dijahit
 Pemasangan jarum tidak tepat atau jarum cacat / rusak
 Setelan penggerak kumparan terlalu dekat.
2. Benang bawah putus-putus
Jika benang bawah putus-putus, penyebabnya adalah :
 Benang bawah terlalu tegang
 Lempeng rumah kumparan rusak
 Lubang jarum pada pelat gigi kasar
 Tekanan tiang sepatu terlalu keras, dan permukaan gigi kasar
3. Jarum sering patah
Jika jarum sering patah penyebabnya dalah :
 kedudukan pangkal jarum berubah
 salah pasang jarum
 bahan ditarik terlalu keras
 rumah kumparan rusak
s
4. Setikan tidak teratur .
Jika setikan tidak teratur, penyebabnya adalah :
 Salah pasang jarum
 Rumah kumparan jauh dari jarum
 Ukuran jarum tidak tepat dengan bahan
5. Bahan mengumpul atau mengerut
Jika bahan mengumpul atau mengerut, penyebabnya adalah:
 Jarum tumpul
 Tegangan benang tidak teratur (seimbang)
 Benang tidak tepat pada bahan
6. Bahan tidak bergerak
Jika bahan tidak bergerak, penyebabnya adalah :
 Letak gigi terlalu rendah
 Tiang tekanan sepatu bengkok
 Gigi rusak ( aus atau tumpul)
 Pengatur gigi kurang pas setelannya
7. Bunyi mesin keras .
Jika bunyi mesin keras, penyebabnya adalah :
 Mesin jarang diminyaki
 Ada potongan benang pada rumah kumparan
 Ada sesuatu yang kendur pada bagian-bagian mesin yang bergerak

8. Benang atas dan bawah tidak menyatu.


Penyebabnya:
 Letak jarum terlalu tinggi
9. Roda gila (roda atas) tidak berputar.
Penyebabnya:
 Bagian tengah dari roda gila (roda atas kurang kencang)
f.2 Cara Mengatasi mesin jahit yang rusak berat

Untuk menghindari supaya tidak terjadi kerusakan berat pada mesin, alangkah
baiknya mesin dipelihara dan dirawat dengan baik, teliti dan berkesinambungan. Apabila
mesin jahit dirawat dengan baik, maka kerusakan atau gangguan yang menimbulkan
kerugian dapat dicegah. Untuk mengantisipasi kerusakan yang berat pada mesin jahit,
maka pada waktu membeli mesin jahit jangan lupa meminta kartu garansi pada pemilik
toko. Apabila waktu garansi sudah habis dan kita tidak bisa memperbaikinya, maka kita
perlu memanggil service.

5. Tugas 2
Peserta diklat diminta untuk :
a. Membuat perencanaan pratikum cara memelihara al at jahit dan alat bantu jahit,
meliputi:
1. Menyiapkan tempat yang sesuai dengan kesehatan dan keselamatan kerja
2. Mengatur alat jahit dan alat bantu jahit
3. Menata alat dan bahan pemeliharaan di tempat yang sesuai

b. Memelihara dan memperbaiki alat jahit dan alat bantu jahit

You might also like