You are on page 1of 3

Patah Tulang Tak Mesti Dioperasi

LifeStyle Tue, 12 Jun 2007 13:15:00 WIB

Saat ini penanganan pasien patah tulang sudah sangat maju. Peluang
sembuh sangat tinggi. Patah tulang belakang dan leher saja dapat dioperasi
dan sembuh.

Patah tulang harus ditangani secepatnya, jangan menunggu berhari-hari


apalagi berminggu-minggu. Dengan begitu operasi lebih mudah dilakukan
dan proses penyembuhannya pun berlangsung lebih cepat.

Saat ini penangan pasien patah tulang sudah sangat maju. Peluang sembuh
sangat tinggi. Patah tulang belakang dan leher saja dapat dioperasi dan
sembuh. Apalagi bila patah tulang terjadi pada bagian paha atau kaki. Ini
relatif lebih mudah ditangani.

Penanganan patah pada jari tangan juga dapat dilakukan dengan pemasangan sekrup tanpa
meninggalkan tanda kecacatan, hingga yang mengalaminya bisa menulis kembali seperti sedia
kala.

Dr. Andito Wibisono, Sp.OT, dari RS Internasional Bintaro mengatakan, operasi ortopedi
relatif tidak berbahaya, dan efek komplikasinya rendah bila dikerjakan sedini mungkin, selain itu
juga tidak menimbulkan kesakitan yang hebat pada pasien.

Jenis Patah Tulang

Kebanyakan kasus patah tulang terjadi akibat trauma, misalnya


kecelakaan, jatuh, atau keseleo. Ada juga disebut patah tulang patologis,
terjadi akibat adanya tumor di tulang, osteoporosis, atau gangguan
metabolisme absorbsi kalsium.

Ada jenis patah tulang yang lebih merepotkan lagi, yakni patah tulang
sendi. Kalau operasi patah tulang sendi berlangsung tidak sempurna,
mengakibatkan sendi bisa tidak gerak lagi. Ada juga kasus patah pada
tulang belakang yang memiliki saraf. Ini bisa mengakibatkan penderitanya
lumpuh.

Dilihat dari bentuk patahnya, kasus patah tulang dibedakan dalam bentuk patah yang terbuka dan
tertutup. Pada kasus patah tulang tertutup, tulang keluar merobek daging sekitarnya. Keadaan ini
berhadapan dengan kerusakan jaringan lunak yang lebih pasif, komplikasi kecacatan lebih besar,
dan komplikasi infeksi lebih tinggi. Pada patah tulang terbuka tulang yang patah terlihat dari luar
karena tulang telah menembus kulit.

Penanganan

Tindakan penanganan patah tulang dibedakan berdasarkan bentuk dan lokasi patah, serta usia.
Anak-anak, dewasa dan orangtua mendapatkan tindakan yang berbeda.

Pada anak-anak ada kemampuan remodeling lebih tinggi. Misal bengkok sedikit akan bisa lurus
dengan sendiri. "Kebanyakan penanganan patah tulang pada anak-anak dengan cara yang
sederhana, tidak melalui operasi yang agresif seperti pemakaian sekrup tetapi cukup dengan gibs,
bahkan kadang-kadang kita diamkan saja nanti dia akan lurus sendiri," kata Andito.

Penananganan patah tulang pada usia dewasa atau usia produktif mesti
dilakukan sesempurna mungkin, karena sudah tidak ada remodeling.
Misalnya bila tulangnya bengkok maka seterusnya akan bengkok.

Sementara pada usia tua lain lagi. Karena pada usia tua tulang
kebanyakan keropos, maka diciptakan alat-alat yang khusus diciptakan
untuk tulang keropos. Kondisi tulang yang sudah keropos membuat
proses penyembuhan berlangsung lambat, jadi upaya yang dilakukan
adalah membuat penderita patah tulang segera dapat bergerak dan cukup
kuat untuk menahan tubuhnya.

Banyak Metode

Pengembalian kondisi patah tulang ke kondisi semula membutuhkan banyak metode. Tidak
semua kasus patah tulang selalu ditangani dengan operasi. Ada yang memerlukan gibs, sedikit
dengan kawat di dalam, dengan penguunaan sekrup yang sederhana atau plat yang sederhana.
Jika patah terjadi pada tulang kepala sendi yang sudah mati, dilakukan tindakan penggantian
bongkol sendi. Jika patah yang terjadi membuat tulang terlalu hancur serta pembuluh darah
rusak, diperlukan tindakan amputasi.

Dokter tulang atau dokter ortopedi selalu melihat masalah patah tulang sebagai masalah
komprehensif, menyangkut hard tissue dan soft tissue (tulang dan jaringan lunak sekitarnya).
Sebelum mengambil tindakan, dokter selalu melihat bagaimana keadaan pembuluh darah, saraf,
dan kondisi otot serta ligamen-ligamen pasien.

Kalau patah tulangnya sederhana tapi ototnya compang-camping, mungkin proses penyembuhan
memakan waktu yang cukup lama, karena otot itu sendiri menjadi sumber makanan untuk patah
tulang dengan cara menyuplai darah ketulang.

Butuh Alat Canggih

Kemudahan penanganan patah tulang didukung oleh alat-alat yang semakin canggih. Kalau dulu
sehabis operasi tulang perlu di-rongent kembali untuk mendeteksi apakah posisi sekrup tepat atau
meleset. Jika meleset operasi harus dilakukan lagi.

Kalau sekarang hampir semua operasi bisa dilihat dengan alat rongent yang ada di kamar operasi.
Jadi selama operasi pemasangan, sekrup dapat dimonitor, sehingga bisa dilihat di monitor apakah
semua posisi sekrup tulangnya semua sudah bagus dan tepat.
Dengan kecanggihan peralatan maka operasi-operasi patah tulang dapat dilakukan dengan invasif
minimal, dimana pembedahan berlangsung pada bidang sayatan yang kecil. Hal ini
memungkinkan pasien cepat sembuh. Hasilnya, kini banyak perawatan patah tulang cukup
dilakukan dalam waktu 1 sampai 2 hari saja.

Ortopedi berhubungan erat dengan fisioterapi. Usai operasi pasien biasanya mengalami sakit dan
takut menggerakkan sendinya. Untuk mengatasi hal ini diperlukan fisioterapi. Dengan fisioterapi
otot-otot yang kaku dapat dilenturkan.
Sumber: human health

You might also like