Professional Documents
Culture Documents
()معني العقيدة
Aqidah menurut bahasa berasal dari ( فعلkata kerja) : عقيدة → عقدة → يعقد → عقدyang
kesemuanya bermakna :
1 . ( الربطikatan), maksudnya ikatan yang mengikat keyakinan seorang mu’min
sehingga terjaga dari berbagai kepercayaan dan keyakinan yang bersifat khurafat dan
takhayyul.
2 . ( الجزمkeyakinan yang mantap), yaitu keyakinan yang mantap kepada Allah
SWT terhadap rizki, kekuasaan maupun keadilan dan pertolongan-Nya.
3 . ( العهدjanji), ialah janji untuk membela kebenaran dan menegakkan hukum
Allah SWT dimuka bumi ini.
Menurut istilah/terminologis : “Sesuatu yang dibenarkan oleh jiwa dan hatinya
merasa tenang karenanya serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya dan tidak
dicampuri keraguan sedikitpun.”
KONSEKUENSI KEIMANAN
()لوازم اإليمان
1. Mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya melebihi dari mencintai segala sesuatu
termasuk dirinya sendiri (QS 9/24, 2/165).
2. Mendengar dan mentaati semua yang datang dari Allah SWT dan rasul-Nya
(QS 24/51-52) tanpa merasa berat dan tanpa memilah2 (QS 33/36).
3. Ridha’ terhadap semua apa yang datang dari Allah SWT dan rasul-Nya (QS
4/56), baik hal tersebut disukainya maupun tidak disukainya, tanpa menghilangkan
usaha.
4. Loyalitas yang penuh kepada Allah SWT, rasul-Nya dan orang2 beriman (QS
2/257) dan tidak memberikan loyalitas kepada yang dibenci Allah SWT (QS 5/51,57-
58; 9/67).
5. Takut hanya kepada Allah SWT (QS 33/39, 35/28), takut tidak mendapat kasih
sayang-Nya dan takut bermaksiat kepada-Nya.
6. Berhukum dengan syari’at Allah SWT (QS 4/60, 6/114) dan menolak hukum
yang bertentangan dengan syari’at-Nya.
7. Selalu beramal shalih dan meninggalkan maksiat (QS 103/2-3) dan berjihad
dijalan-Nya untuk menegakkan kebenaran (QS 33/23, 49/15).
BUAH KEIMANAN
()ثماراإليمان
1. Membebaskan jiwa kita dari perbudakan oleh manusia dan semua makhluq
menuju kemerdekaan yang hakiki yaitu penghambaan kepada Allah SWT saja (lih.
hadits Ruba’i bin Amir ra. utusan Rasulullah SAW dan panglima Rustum dari Persia).
2. Membangkitkan keberanian membela kebenaran dan tak takut mati serta
cinta syahid, sebab meyakini bahwa yang memberi umur, rizqi, manfaat dan bahaya,
menghidupkan dan mematikan hanya Allah SWT (QS 3/145, 4/78).
3. Merasa yakin tujuan hidupnya adalah keridhoan Allah SWT dan ia akan
mendapatkan berbagai kebaikan yang banyak di dunia sebelum kenikmatan di akhirat
kelak, berupa : Perlindungan-Nya (QS 2/257), petunjuk-Nya (QS 22/54, 64/11),
pertolongan-Nya (QS 40/51), penjagaan-Nya (QS 10/98), mengokohkan
kedudukannya (QS 24/55) dan datangnya barakah (kebaikan yang banyak) baik dari
langit maupun dari bumi (QS 7/96) untuknya.
4. Hidupnya berada dalam ketenangan lahir batin (QS 13/28, 48/4), karena ia
hidup dalam cahaya hidayah Allah SWT sehingga ia tidak menzhalimi orang lain
maupun dirinya sendiri.
Wamaa umiruu illa liya’budullaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa’ …
http://berkaryaasepsm.blogspot.com/2010/05/akidah-dan-iman.html