Professional Documents
Culture Documents
1. Burung
2. Jerapah
3. Kura-kura
Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-
kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar.
Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura
terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm.
Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci.
Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat
melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan,
yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-
kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan
setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian
ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas
kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
4. Unta
Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. Salah satunya adalah
punuknya. Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tapi sebenarnya tidak.
Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air
dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa
diubah menjadi satu gram air.
Semua anggota paku ekor kuda bersifat tahunan, terna berukuran kecil (tinggi 0.2-
1.5 m), meskipun beberapa anggotanya (hidup di Amerika Tropik) ada yang bisa tumbuh
mencapai 6-8 m (E. giganteum dan E. myriochaetum).
2. Kedelai
Kedelai dikenal dengan berbagai nama:
sojaboom, soja, soja bohne, soybean, kedele,
kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak
mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana,
demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak,
lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon,
kacang kuning (aceh) dan gadelei. Berbagai nama
ini menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran tadi --yang
mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami
daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang
bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan
bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
4. Tumbuhan Runjung
Kurang lebih ada 550 spesies anggota divisio ini, berbentuk berupa semak, perdu
atau pohon. Kebanyakan anggotanya memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki
daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum (sehingga dikenal juga sebagai
tumbuhan berdaun jarum). Bentuk daun semacam ini dianggap sebagai adaptasi
terhadap habitat hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu
relatif sejuk, seperti sekeliling kutub (circumpolar) atau di dataran tinggi.
5. Api-Api
Api-api adalah nama sekelompok
tumbuhan dari marga Avicennia, suku
Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau
dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan
bakau. Nama Avicennia dilekatkan pada genus ini
untuk menghormati Ibnu Sina, di dunia barat
terkenal sebagai Avicenna, salah seorang pakar dan perintis kedokteran modern dari
Persia.
Pohon kecil atau besar, tinggi hingga 30 m, dengan tajuk yang agak renggang.
Dengan akar nafas (pneumatophores) yang muncul 10-30 cm dari substrat, serupa paku
serupa jari rapat-rapat, diameter lk. 0,5-1 cm dekat ujungnya. Pepagan (kulit batang)
halus keputihan sampai dengan abu-abu kecoklatan dan retak-retak. Ranting dengan
buku-buku bekas daun yang menonjol serupa sendi-sendi tulang.