You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

ADAPTASI MAKHLUK HIDUP


(Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktikum IPA III)
Dosen Pengampu : Asri Widowati, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Yanustiana Nur P. (08312241004)
2. Lutfaatul Atika Nengrum (08312241026)
3. Wiworo Retnadi Rias Hayu (08312241030)

PRODI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
Bagaimana Cara Makhluk Hidup Untuk Bertahan Hidup?

A. Tujuan
Mengetahui cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Gambar perilaku makhluk hidup
C. Langkah Kerja
1. Mengamati gambar-gambar yang terdapat pada tabel.
2. Melengkapi tabel tersebut dengan jenis adaptasi yang sesuai.
3. Memberi alasan mengapa gambar dikategorikan dalam bentuk adaptasi.
4. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dan menyimpulkan.
D. Tabulasi Data
No Gambar Adaptasi Alasan
1 Adaptasi Tingkah Karena cicak mempunyai
laku tingkah laku memutuskan
ekornya ketika menghadapi
suatu bahaya.
2 a. Adaptasi a. Karena kaktus memiliki
Morfologi batang yang tebal dan
b. Adaptasi berongga untuk menyimpan
Fisiologi air, selain itu daun kaktus
berbentuk duri untuk
mengurangi penguapan.
b. Karena kaktus memiliki
klorofil yang menyebar di
bagian daun dan batangnya.
Kemudian kaktus juga
dapat menampung air yang
banyak.
3 a. Adaptasi a. Karena komodo (reptil)
Tingkah laku mempunyai tingkah laku
b. Adaptasi berjemur di bawah
fisiologi matahari.
c.
4 Adaptasi Tingkah Karena burung mempunyai
laku tingkah laku ketika terbang
akan bergerombol atau
berkelompok.
5 Adaptasi Morfologi Karena teratai memiliki
stomata yang banyak dan
daunnya lebar sehingga
penguapannya lebih maksimal,
selain itu batang teratai
berongga sehingga dapat
mengapung.
6 a. Adaptasi a. Karena menghasilkan
Fisiologi nektar sehingga menarik
b. Adaptasi lebah untuk mendekati
Morfologi bunga dan menghisap
nektar.
b. Karena bunga memiliki
warna mencolok sehingga
menarik lebah untuk
mendekat.
7 a. Adaptasi a. Karena burung memiliki
Tingkah laku cara yang berbeda-beda
b. Adaptasi dalam menarik betina
Fisiologi sebelum kawin.
c. Adaptasi b. Karena burung memiliki
Morfologi pundi-pundi udara dan bulu
burung memiliki kelenjar
minyak sehingga bulunya
tidak basah.
c. Karena bentuk kaki dan
bentuk paruh burung
menyeusaikan dengan jenis
makanan dan lingkungan
tempat hidupnya atau
habitat.
8 a. Adaptasi a. Karena paus memiliki
Tingkah laku tingkah laku sering muncul
b. Adaptasi di permukaan untuk
Fisiologi bernafas.
b. Karena paus termasuk
mamalia dimana alat
pernafasannya parru-paru
sehingga paus tidak dapat
menghirup oksigen dalam
air.
9 Adaptasi Tingkah Karena bunglon mempunyai
laku tingkah laku mengubah warna
kulitnya sesuai dengan tempat
dia berada.
10 a. Adaptasi a. Karena cumi-cumi memiliki
Fisiologi organ yang dapat
b. Adaptasi mengeluarkan tinta.
Tingkah laku b. Karena cumi-cumi
mempunyai tingkah laku
mengeluarkan tinta dalam
keadaan bahaya untuk
mengaburkan pandangan
musuhnya
11 a. Adaptasi a. Karena kaki kucing
Morfologi memiliki bulu dan bantalan
b. Adaptasi sehingga ketika kucing
Tingkah laku mengendap-endap pada saat
akan memangsa,
mangsanya tidak
mendengar langkah
kakinya.
b. Karena kucing mempunyai
tingkah laku menggosok-
gosokan cakarnya pada
batang pohon untuk
mngasah cakarnya.
12 Adaptasi Morfologi Karena bentuk mulut serangga
berbeda-beda disesuaikan
dengan jenis makanannya.
13 a. Adaptasi a. Karena siput mempunyai
Tingkah laku timgkah laku masuk ke
b. Adaptasi dalam cangkang ketika
Morfologi menghadapi musuhnya.
c. Adaptasi b. Karena setiap siput
Fisiologi mempunyai bentuk
cangkang yang berbeda-
berbeda

E. Pembahasan
Percobaan ini berjudul “Adaptasi Makhluk Hidup”. Tujuan dari
percobaan yang kami lakukan adalah untuk mengetahui cara makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Alat dan bahan yang kami
gunakan adalah alat tulis dan gambar perilaku makhluk hidup. Prosedur kerja
yang pertama kali kami lakukan adalah mengamati gambar-gambar yang
terdapat dalam tabel kemudian kami menentukan jenis adaptasi mana yang
sesuai dengan gambar dan memberikan alasannya. Setelah itu kami
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia.
Dari diskusi yang telah kami lakukan didapatkan hasil sebagai
berikut :
1. Gambar cicak memutuskan ekornya termasuk jenis adaptasi tingkah laku
karena cicak mempunyai tingkah laku memutuskan ekornya ketika
menghadapi suatu bahaya.
2. Gambar tumbuhan kaktus termasuk jenis adaptasi morfologi adaptasi
fisiologi. Adaptasi morfologi karena kaktus memiliki batang yang tebal
dan berongga untuk menyimpan air, selain itu daun kaktus berbentuk duri
untuk mengurangi penguapan. Adaptasi fisiologi karena kaktus memiliki
klorofil yang menyebar di bagian daun dan batangnya. Kemudian kaktus
juga dapat menampung air yang banyak.
3. Gambar reptil (komodo) termasuk jenis adaptasi tingkah laku karena reptil
(komodo) mempunyai tingkah laku berjemur di bawah matahari.
4. Gambar sekelompok burung yang sedang terbang termasuk jenis adaptasi
tingkah laku karena burung mempunyai tingkah laku ketika terbang akan
bergerombol atau berkelompok.
5. Gambar teratai di atas permukaan air termasuk jenis adaptasi morfologi
karena teratai memiliki stomata yang banyak dan daunnya lebar sehingga
penguapannya lebih maksimal, selain itu di bawah daunnya terdapadat
gelembung-gelembung air yang berfungsi sebagai pelampung.
6. Gambar bunga yang sedang dihinggapi lebah termasuk jenis adaptasi
fisiologi dan morfologi. Adaptasi fisiologi karena menghasilkan nektar
sehingga menarik lebah untuk mendekati bunga dan menghisap nektar.
Adaptasi morfologi karena bunga memiliki warna mencolok sehingga
menarik lebah untuk mendekat.
7. Gambar macam-macam bentuk paruh dan kaki burung termasuk jenis
adaptasi tingkah laku, adaptasi fisiologi dan adaptasi morfologi. Adaptasi
tingkah laku karena burung memiliki cara yang berbeda-beda dalam
menarik betina sebelum kawin. Adaptasi fisiologi karena burung memiliki
pundi-pundi udara dan bulu burung memiliki kelenjar minyak sehingga
bulunya tidak basah. Adaptasi morfologi karena bentuk kaki dan bentuk
paruh burung menyesusaikan dengan jenis makanan dan lingkungan
tempat hidupnya atau habitat.
8. Gambar paus muncul di permukaan air termasuk jenis adaptasi tingkah
laku dan adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku karena paus memiliki
tingkah laku sering muncul di permukaan untuk bernafas. Adaptasi
fisiologi karena paus termasuk mamalia dimana alat pernafasannya parru-
paru sehingga paus tidak dapat menghirup oksigen dalam air.
9. Gambar bunglon yang sedang menyesuaikan warna kulitnya dengan
batang di mana dia berada termasuk jenis adaptasi tingkah laku karena
bunglon mempunyai tingkah laku mengubah warna kulitnya sesuai dengan
tempat dia berada.
10. Gambar cumi-cumi yang mengeluarkan tinta termasuk jenis adaptasi
fisiologi dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi fisiologi karena cumi-cumi
memiliki organ yang dapat mengeluarkan tinta. Adaptasi tingkah laku
karena cumi-cumi mempunyai tingkah laku mengeluarkan tinta dalam
keadaan bahaya untuk mengaburkan pandangan musuhnya.
11. Gambar telapak kaki kucing termasuk jenis adaptasi morfologi dan
adaptasi tingkah laku. Adaptasi morfologi karena kaki kucing memiliki
bulu dan bantalan sehingga ketika kucing mengendap-endap pada saat
akan memangsa, mangsanya tidak mendengar langkah kakinya. Adaptasi
tingkah laku karena kucing mempunyai tingkah laku menggosok-gosokan
cakarnya pada batang pohon untuk mngasah cakarnya.
12. Gambar macam-macam mulut serangga termasuk jenis adaptasi morfologi
karena bentuk mulut serangga berbeda-beda disesuaikan dengan jenis
makanannya.
13. Gambar siput termasuk jenis adaptasi tingkah laku, adaptasi morfologi dan
adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku karena siput mempunyai timgkah
laku masuk ke dalam cangkang ketika menghadapi musuhnya. Adaptasi
morfologi karena setiap siput mempunyai bentuk cangkang yang berbeda-
berbeda
Adaptasi adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Lingkungan dapat berubah-ubah sehingga agar dapat bertahan
hidup, makhluk hidup harus beradaptasi. Proses adaptasi sering tidak dapat
diamati karena berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Hal yang
dapat diamati adalah hasil adaptasi. Adaptasi mengakibatkan perubahan pada
makhluk hidup. (http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0027%20Bio%201-6b.htm).
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya makhluk hidup
harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri makhluk
hidup terhadap lingkungan disebut adaptasi. Makhluk hidup yang telah
beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit beradaptasi dengan
lingkungan lain. Contohnya makhluk hidup yang hidup di air tawar tidak
dapat hidup di air laut, kemudian makhluk hidup yang hidup di padang
rumput tidak dapat hidup di padang pasir.
(http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Me
lalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1)
Makhluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan
di sekitar habitat tempat hidupnya tidak terkecuali manusia. Adaptasi yang
dilakukan makhluk hidup bertujuan untuk dapat bertahan hidup dari kondisi
lingkungan yang mungkin kurang menguntungkan. Ada bermacam-macam
adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:
1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang


disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi
singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam
untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri,
domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih
banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah
makanan. Di bawah ini merupakan contoh adaptasi morfologi yaitu :
a. Adptasi morfologi pada hewan
1). Bentuk paruh burung
Paruh burung penghisap madu bentuknya panjang dan runcing.
Paruh burung bangau kokoh dan lehernya panjang yang
memudahkan dirinya dalam menangkap mangsa dalam air. Paruh
burung pipit kecil, kuat sebagai pemakan biji-bijian. Paruh burung
pelatuk panjang dan runcing sehingga memudahkan aktivitasnya
dalam mematuk kayu keropos. Pada burung elang pendek tetapi
runcing dengan tepi yang tajam untuk merobek mangsanya. Paruh
bebek memiliki pipih dan lebar untuk menyusur cacing-cacing kali
di dalam air.
2). Berbagai bentuk kaki burung yang disesuaikan dengan lingkungan
hidupnya.
3). Berbagai tipe mulut pada serangga, seperti tipe mulut penggigit
dan pengunyah pada belalang, penusuk pada nyamuk dan
penghisap pada kupu-kupu.
4). Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan
rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah
semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini
mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi
dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari
sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah
yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap
serangga.
4). Bentuk gigi hewan, seperti karnivora bertaring (kucing dan singa) ,
pada mamalia gigi geraham depan dan belakangnya berbentuk
lebar dan datar (sapi dan kerbau).
5). Bentuk tubuh ikan yang ramping dan berbentuk streamline
memudahkan untuk bergerak.
b. Adaptasi morfologi pada tumbuhan
1). Tanaman Xerofit merupakan tanaman daerah kering, daun kecil
berduri untuk mengurangi penguapan air, akar sangat luas untuk
mencari air. Contohnya kaktus.
2). Tanaman hidrofit merupakan tanaman yang hidup di air, beberapa
dapat mengapung di permukaan air karena batang berongga dan
berdaun lebar tipis. Bentuk daun dan batang teratai disesuaikan
dengan lingkungan tempat mereka hidup. Contohnya eceng
gondok, teratai.
3). Tanaman higrofit merupakan tanaman daerah lembab daun lebar
untuk mempercepat penguapan air. Contohnya keladi dan lumut.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat
tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi
fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung
air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang
pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki
lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin. Di bawah ini
merupakan contoh adaptasi fisiologi pada makhluk hidup yaitu :
a. Adaptasi fisiologi pada manusia
1.) Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di
pantai/dataran rendah. Hal ini disebabkan kadar oksigen di
pegunungan lebih sedikit dibanding dataran rendah.
kadar oksigen yang rendah membuat tubuh membentuk sel darah
merah lebih banyak untuk mengikat oksigen lebih banyak. Selain
itu ada pengaruh tekanan udara. Tekanan atmosfer secara progresif
berkurang seiring dengan peningkatan ketinggian.
2). Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran
jantung orang kebanyakan. Penelitian terbaru yang menunjukkan
para atlet sepeda memiliki ukuran jantung 40 persen lebih besar
dari ukuran normal. Dengan ukuran jantung yang besar, darah pun
akan terpompa lebih banyak ke seluruh tubuh, selain itu dinding
jantung menjadi lebih tebal sehingga mampu mengakomodasi
penambahan volume darah. Akibatnya kadar oksigen dalam darah
meningkat dan daya tahannya pun tinggi. Fenomena ukuran
jantung atlet yang besar memang sudah lama diketahui, terutama
para atlet yang melakukan olahraga bersifat aerobik, seperti
bersepeda, pelari, atau perenang.
(http://batuacuan.blogspot.com/2010/10/ingin-jantung-anda-
sehat.html)
3). Pada saat udara dingin orang lebih cenderung lebih banyak
mengeluarkan urin. Dalam cuaca atau lingkungan sekitar yang
dingin, tubuh manusia cenderung untuk tidak mengeluarkan banyak
keringat. Padahal tubuh membutuhkan jalan keluar cairan lain agar
jumlah cairan dalam tubuh tetap normal, salah satu caranya adalah
dengan lebih sering mengeluarkan cairan melalui urin.
b. Adaptasi fisiologi pada hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi
karnivora (pemakan daging). herbivora (pemakan tumbuhan), serta
omnivora (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-
hewan tersebut terhadap jenis makanannya, antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk
mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel
keras, rata-rata usus herbrvora lebih panjang daripada usus karnivora.
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara
menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut
berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan
hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya
sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang
dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam
berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

Penggunaan insektisida yg banyak membuat serangga jadi lebih


kebal dengan insektisida. Pengeluaran urin pada ikan yg hidup di laut
lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan ikan yang hidup di air
tawar karena tekanan osmosis sel tubuh ikan di laut lebih rendah
daripada tekanan osmosis air laut.

c. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan


Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga
mempunyai bunga yang berbau khas. Tumbuhan tertentu menghasilkan
zat khusus yang dapat menghambat petumbuhan tumbuhan lain atau
melindungi diri terhadap herbivora. Misalnya semak azalea di jepang
menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan
daunnya.
Secara fisiologis daun eceng gondok beradaptasi ditunjukkan
kandungan klorofilnya pada ketiga perairan tercemar limbah. Secara
fisiologis daun eceng gondok beradaptasi ditunjukkan kandungan
klorofilnya pada ketiga perairan tercemar limbah ( Sri Haryanti,
dkk:2009:42 ).
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada
tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya seperti pada binatang
bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di
lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri. Contoh
adaptasi tingkah laku pada hewan dan tumbuhan :
a. Adaptasi tingkah laku pada hewan
1). Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya
sesuai dengan warna lingkungan atau tempat hinggapnya. Dengan
mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon
terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang
akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari
bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.

2). Cumi-cumi mengeluarkan tinta atau cairan hitam ketika ada bahaya
yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah
warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.

3). Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup


udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian
karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat
memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air. Setiap saat paus
muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-
banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350
liter. Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air.
Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira
setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan
air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung,
seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon
dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami
pengembunan (kondensasi).
4). Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu
memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat
bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor
tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
5). Hibernasa adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang
keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman). Hibernasi
bisa berlangsung lama secara berbulan-bulan seperti beruang pada
musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang
sedikit, karena selama masa itu binatang yang berhibernasi akan
memiliki suhu tubuh yang rendah, detak jantung yang lambat,
pernapasan yang lambat, dan lain-lain. Binatang tersebut akan
kembali aktif atau bangun setelah masa sulit terlewati. Contoh
hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang, kura-
kura, bengkarung.
6). Estivasi
Estivasi adalah menonaktifkan diri (dorman) pada saat kondisi
lingkungan tidak bersahabat. Bedanya dengan hibernasi adalah di
mana pada estivasi dilakukan pada musim panas dengan suhu udara
yang panas dan kering. Hewan-hewan seperti kelelawar, tupai,
lemur kerdil akan mengestivasi diri di tempat yang aman dan
terlindung.
7). Simbiosis Rayap dan Flagellata
Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup lainnya yaitu
flagelata untuk mencerna kayu yang ada di dalam usus rayap.
Tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang
masuk ke dalam tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru menetas
mendapatkan flagellata dengan jalan menjilat dubur rayap dewasa.
Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan
meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan
kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali flagellata ke
dalam usus pencernaannya.
8). Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai
Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata
tertutup bila didekati seekor anjing.
9). Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari
tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap
tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun
berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk
menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan
sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa
biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di
air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian
hilir dan akhirnya ke laut.
b. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang
termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang
tumbuh di permukaan tanah. Kemudian pada musim kemarau
tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan. Contoh lain
adalah keladi meneteskan air untuk mengurangi kelebihan air.
Gambar satu yaitu cicak memutuskan ekornya kami
mengkatagorikan ke dalam adaptasi tingkah laku karena cicak
mempunyai tingkah laku memutuskan ekornya ketika menghadapi
suatu bahaya, ini sesuai dengan literatur yang kami baca bahwa dalam
keadaan bahaya cicak akan melakukan autonomi (memutusakan
ekornya). Ekor cicak yang telah terputus masih bisa bergerak sehingga
perhatian pemangsa akan beralih pada ekornya dan cicak dapat
melarikan diri.
Gambar dua yaitu tanaman kaktus, kami mengkategorikan tanaman
kaktus ke dalam adaptasi morfologi dan adaptasi fisiologi. Adaptasi
morfologi karena kaktus memiliki bentuk batang dan daun yang
disesuaikan dengan lingkungan kering, batang kaktus tebal dan
berongga untuk menyimpan air sedangkan daunnya berbentuk duri
sehimgga menguragi penguapan. Adaptasi fisiologi karena pada
tanaman kaktus klorofil menyebar di seluruh bagian kaktus, selain itu
tanaman kaktus memiliki kemampuan untuk menyimpan air dalam
jumlah yang banyak. Pada dasar teori disebutkan bahwa tanaman
kaktus termasuk dalam tanaman xerofit yang merupakan tanaman
daerah kering, daunnya kecil berduri untuk mengurangi penguapan
air, akar sangat luas untuk mencari air.
Gambar tiga yaitu reptil yang sedang berjemur di bawah terik
matahari, kami mengkategorikan ke dalam adaptasi tingkah laku,
fisiologi dan morfologi. Adaptasi tingkah laku karena reptil
mempunyai tingkah laku berjemur di bawah terik matahari hal ini
disebabkan karena reptil merupakan hewan berdarah dingin. Adaptasi
morfologi. Adaptasi fisiologi karena reptil dapat
Gambar empat yaitu sekelompok burung yang sedang terbang,
kami mengakategorikan ke dalam adaptasi tingkah laku karena burung
mempunyai tingkah laku ketika terbang mereka akan berkelompok
membentuk suatu pola
Gambar lima yaitu teratai, kami mengkategorikan ke dalam
adaptasi morfologi karena teratai memiliki bentuk daun yang
menyesuaikan lingkungan mereka tinggal, daun teratai berbentuk
lebar hal ini menyebabkan penguapannya maksimal. Selain itu teratai
juga mempunyai banyak stomata dan batang teratai berongga yang
menyebabkan teratai mengapung. Ini sesuai dengan dasar teori di atas
yang menyebutkan bahwa tanaman teratai termasuk tanaman hidrofit
merupakan tanaman yang hidup di air, beberapa dapat mengapung di
permukaan air karena batang berongga dan berdaun lebar tipis, bentuk
daun dan batangnya disesuaikan dengan lingkungan tempat mereka
hidup yang hidup di air.
Gambar enam yaitu Gambar bunga yang sedang dihinggapi lebah,
kami mengkategorikan ke dalam aptasi fisiologi dan morfologi.
Adaptasi fisiologi karena menghasilkan nektar sehingga menarik
lebah untuk mendekati bunga dan menghisap nektar. Adaptasi
morfologi karena bunga memiliki warna mencolok sehingga menarik
lebah untuk mendekat. Ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan
bahwa
Kesimpulan
Percobaan kami memperoleh data- data diatas dan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Ukuran hidung dan luas lubang hidung berpengaruh terhadap jarak
penciuman pada manusia.
2. Ukuran hidung dan luas lubang hidung berpengaruh terhadap kepekaan
dalam membedakan berbagai wewangian.

F. Daftar pustaka

Anonim. -. KEPEKAAN HIDUNG. Diambil dari


http://books.google.co.id/books?
id=Xp4ulSSBIOQC&pg=PA13&lpg=PA13&dq=kepekaan+h
idung&source=bl&ots=gaTBK9G3CW&sig=thAlRU8Pim01
U_4xC0dvEWv6XoE&hl=id&ei=7rC7TJPLOsKrcaXLjc8M
&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&ved=0CCkQ
6AEwBg#v=onepage&q=kepekaan%20hidung&f=false
Pada hari senin, 18 okt 2010 jam 9.36

Anonim. -. PRAKTIKUM PSIKOLOGI EKSPERIMEN. Diambil dari


http://wiki.feureau.com/wiki/Praktikum_Psikologi_Eksperim
en Pada hari senin, 18 okt 2010 jam 9.53

Ellyzar I. M. Adil . -. SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN. Diambil


dari http://ypwi.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=109:kekuatan-indera-
manusia&catid=25:pendidikan Pada hari senin, 18 okt 2010
jam 9.52

Poppy k. devi dan Sri Anggraeni. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM.


Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Diambil dari
http://www.scribd.com/doc/6266971/Kelas04-Ipa-Poppy
Pada hari senin, 18 okt 2010 jam 9.27

Psychemate. 2007. WATCHING "SMELL AND TASTE MOVIE" . Diambil


dari http://psychemate.blogspot.com/2007/12/watching-
smell-and-taste-movie.html Pada hari senin, 18 okt 2010
jam 9.19

You might also like