You are on page 1of 8

LAPORAN AKUNTAN

• Pada akhir audit dalam General Audit, terdiri dari :


1. Lembaran Opini
– Tanggungjawab akuntan publik (dalam bentuk pendapat terhadap kewajaran
laporan keuangan)
2. Laporan Keuangan (merupakan tanggungjawab manajemen)
• Neraca
• Lap. Laba-Rugi
• Lap. Perubh. Ekuitas
• Lap. Arus Kas
• Catt. Atas Lap. Keuangan (latar belakang perusahaan, kebijakan akuntansi,
penjelasan pos neraca dan laba rugi)
• Informasi tambahan (lampiran perincian pos piutang, aktiva tetap, hutang,
beban umum dan administrasi serta beban penjualan)
• Tanggal laporan akuntan :
– tanggal selesainya pekerjaan lapangan
– tanggal surat pernyataan langganan (client representation letter)
– Mempunyai dua tanggal (dual dating)
• Tanggal selesainya pemeriksaan lapangan
• Tanggal terjadinya peristiwa penting (jika terjadi sesudah tanggal selesainya
pekerjaan lapangan, jumlahnya material dan berpengaruh terhadap
lap.keuangan yang diperiksa dan laporan audit belum dikeluarkan)
LAPORAN AKUNTAN

JENIS PENDAPAT AKUNTAN


(SPAP - PSA 29,SA Seksi 508)
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(Unqualified Opinion)
Diberikan karena : Auditor telah melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar auditing
(SPAP), mengumpulkan bahan bukti yang cukup,
tidak menemukan adanya kesalahan material
atas penyimpangan dari PABU
Laporan keuangan telah menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material untuk
posisi keuangan (Lap.Neraca), hasil usaha
(Lap.Laba-Rugi), perubahan ekuitas dan arus
kas
LAPORAN AKUNTAN

2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa


Penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku
(Unqualified Opinion with Explanatory Language)
 Diberikan karena : Terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan
auditor menambahkan paragraf penjelasan, namun tidak mempengaruhi
pendapat wajar tanpa pengecualian.
Penjelasan yang dimaksud :
- Pendapat wajar didasarkan atas laporan auditor lain
- Mencegah laporan keuangan yang menyesatkan karena keadaan luar biasa
- Keyakinan auditor dengan kesangsian kelangsungan hidup entitas, namun
auditor juga mempertimbangkan rencana manajemen
- Perubahan penerapan PABU dan metode penerapan yang material diantara dua
periode akuntansi
- Berhubungan dengan laporan keuangan komparatif
- Data keuangan kuartalan tertentu tidak disajikan atau tidak direview
- Informasi tambahan yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman
dihilangkan, dan auditor tidak melengkapi dengan prosedur audit yang terkait
atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan atas informasi tambahan tsb
- Informasi lain secara material tidak konsisten dengan laporan keuangan
LAPORAN AKUNTAN

3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)


 Diberikan karena : Penyajian laporan keuangan telah wajar (dalam
semua hal yang material laporan keuangan telah sesuai dengan PABU)
kecuali untuk hal yang dikecualikan.
Pengecualian yang dimaksud :
- Tidak ada bukti kompeten yang cukup
- Adanya pembatasan lingkup audit
- Auditor tidak dapat memberikan ‘Unqualified’ dan ‘Disclaimer’
- Auditor yakin, laporan keuangan menyimpang dari PABU
secara material, namun tidak dapat memberikan ‘Adverse’
- Auditor harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam
satu atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf
pendapat
- Auditor harus mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan
menunjuk ke paragraf penjelasan didalam paragraf pendapat
- Harus berisi kata ‘kecuali untuk’ atau ‘pengecualian untuk’
LAPORAN AKUNTAN

4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)


 Diberikan karena : menurut pertimbangan auditor laporan keuangan
secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan PABU
 Harus dijelaskan dalam paragraf yang terpisah sebelum paragraf
pendapat, alasan yang mendukung pendapat tidak wajar dan
dampaknya terhadap laporan keuangan

5. Pendapat Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer


Opinion)
 Diberikan karena : auditor tidak dapat merumuskan pendapat tentang kewajaran
laporan keuangan sesuai dengan PABU
 Auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk memberikan
pendapat (adanya pembatasan lingkup audit)
 Auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah semua alasan substantif
yang mendukung pembatasan tsb
 Auditor tidak harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan menjelaskan
karakteristik auditnya dalam paragraf lingkup audit bentuk baku
JENIS LAPORAN AKUNTAN
• Laporan Audit Bentuk Baku, ada 3 paragraf :
I. Menyebutkan laporan keuangan yang diaudit dalam paragraf
pengantar
II. Menggambarkan sifat audit dalam paragraf lingkup audit
III. Menyatakan pendapat auditor dalam paragraf pendapat
Unsur pokok laporan audit bentuk baku :
1. Judul yang memuat kata ‘independen’
2. Pernyataan bahwa laporan keuangan telah diaudit
3. Pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggungjawab
manajemen perusahaan, dan tanggungjawab auditor terletak pada
pernyataan pendapat
4. Pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan SA
5. Pernyataan bahwa SA tsb.mengharuskan auditor merencanakan dan
melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material
6. Pernyataan bahwa audit meliputi pemeriksaan (examination)
penentuan prinsip akuntansi, penilaian penyajian laporan keuangan
7. Pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan
memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat
8. Pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan dalam semua hal
yang material
9. Tanda tangan, nama rekan, no.izin akuntan publik, no.izin usaha KAP
10. Tanggal laporan auditor
JENIS LAPORAN AKUNTAN

• Laporan Auditor Independen (selain bentuk baku)


1. Laporan audit berdasarkan laporan auditor independen
lain (lihat hal. 60)
2. Laporan audit yang berisi Qualified Opinion, karena
penggunaan prinsip akuntansi yang menyimpang dari PABU
(lihat hal. 61)
3. Laporan audit yang berisi Qualified Opinion,karena adanya
pengungkapan yang tidak cukup (lihat hal. 62)
4. Laporan audit yang berisi Adverse Opinion (lihat hal. 63)
5. Laporan audit yang berisi Disclaimer Opinion, sebagai
akibat ketidakberhasilan auditor memperoleh bukti yang
cukup karena pembatasan lingkup audit (lihat hal. 64)
6. Laporan atas review terhadap informasi keuangan interim
(lihat hal. 65)
JENIS LAPORAN AKUNTAN

• Laporan Auditor Independen tentang Dampak memburuknya


Kondisi Ekonomi Indonesia terhadap Kelangsungan Hidup
Entitas/Going Concern Entity (lihat hal. 67 dan 68)
 Berdasarkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA)
No.30.01, efektif setelah 8 Maret 1998
 Auditor wajib memberi saran dalam mengungkapkan dampak kondisi
ekonomi
 Pengungkapan peristiwa kemudian (subsequent event) yang mungkin
timbul akibat kondisi ekonomi
 Modifikasi laporan auditor bentuk baku jika memburuknya kondisi
ekonomi berdampak terhadap kemampuan mempertahankan going
concern perusahaan
Informasi yang perlu diungkapkan oleh manajemen :
1. Gambaran umum memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan
wilayah regional Asia Pacifik pada umumnya
2. Uraian tentang tindakan manajemen dalam memberikan respon atas
memburuknya kondisi ekonomi
3. Uraian tentang rencana tindakan manajemen yang belum
diimplementasikan
4. Pernyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya kondisi
ekonomi tergantung kebijakan ekonomi dan moneter pemerintah
Indonesia, yang berada diluar kendali perusahaan

You might also like