You are on page 1of 26

ORGANISASI PROFESI PUSTAKAWAN

MEDICAL LIBRARY ASSOCIATION (MLA)


Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian
tugas mata kuliah Etika Profesi

Disusun oleh:
Yunita sari (070709008)
Evi Noerma Yunita (070709020)
Aria Wiraga Nasution (070709024 )
Ricko Effendi (070709030)

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah yang berjudul Medical Library Association (MLA) selain
untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Etika Profesi, juga bertujuan untuk
memahami organisasi profesi pustakawan, salah satunya adalah Medical Library
Association (MLA), sebuah organisasi profesi pustakawan di bidang kesehatan yang
berpusat di Amerika Serikat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna baik segi isi
ataupun teknik penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini
dapat selesai dengan baik.

Medan, Oktober 2010


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya, tidak semua organisasi profesi berhasil dalam


perjuangannya membela profesi yang bersangkutan. Untuk dapat mencapai
keberhasilan organisasi profesi harus berusaha agar pekerjaan pustakawan dipenuhi
oleh tenaga yang berkualifikasi, yang penuh dengan ide profesionalisme serta
haarus diakui oleh lembaga tempat pustakawan bekerja.
Pengorganisasian merupakan penyatuan langkah dari seluruh kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga. Proses
pengorganisasian suatu perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila memeliki
sumber daya, sumber dana, prosedur, koordinasi dan pengarahan pada langkah-
langkah tertentu. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian terus-menerus antar
bagian dalam suatu organisasi. Suatu organisasi akan berjalan baik apabila terdapat
prinsip-prinsip yang menjadi landasan geraknya. Prinsip-prinsip itu di antaranya
adalah :

1. Perumusan tujuan, tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruh
elemen yang terkait dalam organisasi itu.
2. Pembagian kerja, untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya
pembagian tugas yang jelas
3. Pembagian wewenang, dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing
aggota / kelompok dalam suatu organisasi, maka dapat dihindarkan terjadinya
benturan kepentingan dan tindakan
4. Kesatuan komando, tujuannya agar tidak terjadi kebingungan di tingkat
pelaksana.
5. Koordinasi, merupakan proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang
terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien

Organisasi perpustakaan timbul karena adanya kebutuhan untuk


mengumpulkan orang-orang dalam rangka pencapaian tujuan bersama melalui
pembagian kerja. Pembagian kerja ini akan efektif apabila di dalam organisasi itu
terdapat stuktur organisasi yang jelas, baik secara makro maupun mikro.
Penyusunan struktur organisasi perpustakaan belum mampu merefleksikan
spesialisasi bidang, standarisasi , tidak adanya koordinasi yang baik. Hal ini
disebabkan oleh sistem penyusunan struktur organisasi yang menganut sistem top
down, bersifat birokratis, dan kurang berorientasi pada visi dan misi perpustakaan.
Perpustakaan sebagai lembaga informasi yang selalu berkembang dalam
penyusunan struktur organisasinya perlu mengantisipasi faktor internal, eksternal,
diferensiasi, dan kompleksitas. Dari segi kelancaran tugas perpustakaan dipengaruhi
oleh sejauh mana keberhasilan integrasi di antara unit-unit/bagian dalam organisasi
itu sendiri. Oleh, karena itu, perlu diperhatikan adanya pengelompokan kegiatan-
kegiatan dalam perpustakaan itu sendiri. Dalam sistem pengelompokan unit ini
terdapat banyak sistem yang dapat dipilih perpustakaan, ada empat aspek yang
perlu diperhatikan yaitu fungsi, produk (barang dan jasa), wilayah, dan pelayanan
perpustakaan.
Kepustakawanan sebagai sebuah profesi memiliki arti kata pekerjaan atau
sebutan sebuah pekerjaan, terutama pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan
latihan. Sebuah pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi apabila mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut : pertama, adanya sebuah organisasi keahlian. Tenaga
profesional berkumpul dalam sebuah organisasi yang teratur dan benar-benar
mewakili kepentingan organisasi. Dalam dunia pustakawan, dikenal banyak
organisasi pustakawan seperti American Library association (ALA) di Amerika,
Library Association di Inggris serta Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) di Indonesia.
Kedua, Terdapat pola pendidikan yang jelas Struktur pendidikan pustakawan harus
jelas. Di luar negeri seperti ALA berhak menentukan kualifikasi pendidikan formal
pustakawan dan berwenang menentukan akreditasi sekolah perpustakaan. Profesi
didasarkan atas batang tubuh atau teknik yang dapat diajarkan. Hal ini berarti subjek
tersebut dapat diperlukan sebagai sebuah disiplin akademis serta pekerjaan
professional harus memiliki sifat intelektual. Ketiga, Adanya kode etik untuk
mengatur hubungan antara tenaga profesional dengan nasabah atau rekanan
diperlukan sebuah kode etik. Kode etik pustakawan lebih bersifat social dari pada
bisnis. Empat, berorientasi pada jasa bidang tugas kepustakawanan hampir
semuanya berorientasi pada jasa. Jasa pustakawan yang diberikan pada pemakai
lebih ditekankan pada pemberian pelayanan dalam usaha pencarian dan
penyebarluasan informasi dan jasa ini diberikan secara terus menerus. Lima, adanya
tingkat kemandirian. Sebagai tenaga professional tenaga pustakawan harus mandiri
dalam arti bebas dari campur tangan pihak luar. Pemberdayaan peran organisasi
profesi untuk meningkatkan peran organisasi profesi pustakawan terhadap
anggotanya maupun terhadap masyarakat.
Sesuai dengan uraian diatas untuk lebih mengetahui tentang apa saja
kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi pustakawan, maka dalam makalah
ini penulis akan menjabarkan dan menjelaskan salah satu organisasi pustakawan
yaitu: Organisasi Profesi Pustakawan Medical Library Association (MLA).

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana Konsep Organisasi Profesi khususnya pustakawan di bidang


kesehatan pada: Medical Library Association?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :


o Konsep organisasi pustakawan: Medical Library Association,
o Tujuan dan Manfaat Medical Library Association
o Kode etik Medical Library Association
o Publikasi Medical Library Association
o Pengembangan karir Medical Library Association

1.4 Manfaat penulisan

o Manfaat bagi penulis, untuk menambah wawasan dalam bidang etika profesi,
khususnya mengenai organisasi profesi pustakawan.
o Manfaat bagi umum, sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang ingin
mengetahui topik tentang organisasi profesi pustakawan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah MLA

Medical Library Association (MLA) merayakan seratus tahun berdirinya pada tahun
1998. Seabad yang lalu, anggota MLA telah melayani masyarakat dengan
meningkatkan kesehatan melalui penyediaan informasi. Anggota adalah mitra di tim
perawatan kesehatan,yang memainkan peran penting dalam penyediaan pelayanan
kesehatan, dalam melakukan penelitian medis, dan dalam pendidikan profesional
kesehatan. Anggota juga telah berperan penting dalam mendapatkan informasi
kesehatan berkualitas tinggi untuk masyarakat umum.

Pustakawan dibidang kesehatan (health sciences librarians) adalah pemimpin dalam


aplikasi dan promosi teknologi untuk penyebaran informasi dan pengembangan
pengetahuan. Perintis dalam penggunaan pengolahan data, pencarian online
interaktif, e-mail, akses internet, dan komputasi kinerja tinggi dan komunikasi,
mereka sedang menggunakan keahlian mereka sendiri untuk meningkatkan akses
terhadap informasi yang berhubungan dengan kesehatan di World Wide Web.

Pustakawan dibidang kesehatan adalah koneksi informasi kesehatan anda dan


percaya bahwa informasi kesehatan yang lebih baik mengarah pada keputusan
perawatan kesehatan yang lebih baik. Mereka melatih kesehatan penyedia layanan
menggunakan teknologi untuk mengelola informasi secara efektif, sebagai bagian
dari proses pengambilan keputusan. Untuk mendukung upaya profesional perawatan
kesehatan untuk menjadi pembelajar seumur hidup mensyaratkan bahwa Medical
Library Association berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan anggotanya. Organisasi ini telah menjadi pemimpin dalam memberikan
pendidikan lanjutan dan credentialing untuk anggotanya serta model bagi kelompok-
kelompok profesional lainnya.

Selain mendukung penelitian medis, pustakawan di dibidang kesehatan melakukan


penelitian informasi tentang berbagai topik, terutama mencari informasi perilaku
profesional kesehatan dan dampak kesehatan ilmu perpustakaan pada kualitas
perawatan pasien. Menyadari sebuah komunitas global, anggota MLA di empat
puluh tiga negara di seluruh dunia mendukung kebutuhan informasi baik profesional
kesehatan dan konsumen. Pustakawan dibidang ilmu kesehatan telah tanggap
terhadap isu-isu sosial, dari menyediakan perpustakaan Eropa dengan bahan
setelah kehancuran Perang Dunia II untuk berkontribusi keahlian teknis untuk
memerangi AIDS.

Medical Library Association mempromosikan agenda legislatif yang mendukung


akses informasi ilmu kesehatan dunia. Petunjuk inisiatif yang dihasilkan dari aktivitas
di arena legislatif termasuk perpustakaan nasional yang kuat dengan program
internasional, jaringan nasional perpustakaan biomedis untuk berbagi sumber daya,
pengembangan sistem informasi manajemen yang terintegrasi di dalam dan antar
lembaga, dan dukungan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan untuk
informasi profesional. Koalisi dan aliansi dengan organisasi lain, lembaga, dan
individu yang mendukung misi Medical Library Association memperluas sumber daya
dan pengaruh Medical Library Association dan anggotanya siap untuk kontribusi
lebih lanjut pada abad berikutnya sebagai informasi dan penyediaan layanan
kesehatan dengan cepat berubah.

2.2 Visi dan misi MLA

Adapun visi dari MLA

The Medical Library Association (MLA) percaya bahwa kualitas suatu informasi
merupakan sesuatu yang perlu sekali dalam meningkatkan kesehatan. MLA
menginginkan gabungan dari berbagai sesuatu yang terlihat, nilai-nilai dan
kepercayaan terhadap informasi kesehatan yang baik. MLA membantu
perkembangan suatu keunggulan dalam praktik yang bermutu dan kepimpinan
terhadap ilmu kesehatan perpustakaan dan informasi dengan mutu yang tinggi agar
menambah kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian diseluruh dunia.

Misi dari MLA


The Medical Library Association (MLA) dibentuk semata-mata untuk tujuan ilmiah
dan pendidikan, dan di dedikasikan untuk mendukung penelitian ilmu pengetahuan
dibidang kesehatan , pendidikan, dan perlindungan terhadap pasien.
MLA memelihara keunggulan dalam pencapaian profesional dan kepemimpinan
perpustakaan ilmu kesehatan dan para profesional informasi meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.

2.3 Tujuan dan manfaat MLA

Tujuan organisasi ini adalah:

1) Rekrutmen,Keanggotaan, dan Kepemimpinan dalam Pekerjaan.

MLA akan merekrut dan menyewa individu yang memiliki kemampuan dari
bermacam-macam latar belakang untuk menjadi ahli informasi kesehatan, mengabdi
kepada mereka secara terus-menerus dan membantu peranan kepemimpinan
mereka dalam persatuan dan pekerjaan. Himpunan akan melakukan :

a. Dengan semangat mempromosikan kepustakawan ilmu kesehatan kepada


individu dari berbagai latar belakang, termasuk anggota yang berhubungan
dengan pekerjaan kesehatan dan informasi, pelajar yang sedang duduk di
sekolah dan universitas, dan lainnya.
b. Mempromosikan penyelidikan terhadap peranan ahli informasi kesehatan
yang baru, pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik untuk melayani
masyarakat.
c. Me$mpromosikan pengajaran dan kemimpinan yang menjadi sebuah peluang
untuk mendukung pengembangan dan memajukan ahli informasi kesehatan
pada abad 21.

2) Edukasi/ pembelajaran seumur hidup

MLA akan memimpin dalam penyediaan pendidikan dan berkesempatan alam


memfasilitasi edukasi seumur hidup dalam informasi kesehatan dan pengelolaan
informasi. Himpunan akan melakukan :

a. Memperluas isi/topik program pendidikan untuk dapat mengembangkan


kebutuhan akan pustakawan ilmu kesehatan dan menyediakan informasi
kesehatan lainnya.
b. Memperluas pasar untuk program pendidikan termasuk perpustakawan,
perpustakaan dan mahasiswa ilmu informatika dan ahli kesehatan untuk
mempromosikan penggunaan dan kegunaan kualitas informasi kesehatan.
c. Memperluas penggunaan program edukasi dengan pembelajaran jarak jauh
untuk memenuhi kebutuhan akan pustakawan ilmu kesehatan dan penyediaan
informasi kesehatan dimana mereka berada
d. Menawarkan surat pengesahan program yang mengenalkan keahlian khusus
untuk mempopulerkan nilai Edukasi ini.
e. Mencari kemitraan dengan organisasi dan lembaga lainnya seperti tamatan
sekolah perpustakaan dan informatika dan National Network of Libraries of
Medicine untuk mendorong dalam melengkapi kesempatan pendidikan untuk
menjadi ahli perpustakaan kesehatan.

3) Penganjuran

MLA akan mempertunjukkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan kumitas


penelitian dan memasyarakatkan informasi kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat dan memainkan peratan para ahli informasi kesehatan dalam
memproduksi dan mengelola informasi. Himpunan akan melakukan :

a. Menjadi pemimpin yang mendukung keprihatinan ahli mengenai informasi


kesehatan dalam masyarkat kita.
b. Mempromosikan dan menyampaikan nilai-nilai terhadap pustakawan ilmu
kesehatan dan ahli informasi kepada masyarakat, khususnya kepada lingkungan
pelayanan kesehatan.
c. Membantu para anggota yang mendukung dan mengatasnamakan lembaga
mereka.
d. Membantu dalam meningkatkan proses komunikasi secara terpelajar.
e. Melayani sebagai pendukung terdepan tanpa batas, terjangkau, dan akses
tetap terhadap informasi kesehatan yang bermutu kepada setiap orang.

4) Penciptaan Pengetahuan dan Komunikasi

MLA akan mengembangkan dan mengatur dasar pengetahuan dari penelitian


informasi kesehatan. Dasar pengetahuan tersebut akan menambah dan
meningkatkan praktik seorang ahli, menyebarluaskann kemajuan dalam penelitian
biomedis, menunjukkan sesuatu yang berharga dalam informasi kesehatan untuk
peningkatan kesehatan dan mendukung edukasi seumur hidup. Himpunan akan
melakukan :
a. Mempromosikan penciptaan pengetahuan melalui penelitian informasi
kesehatan dan praktik kepustakaan berdasarkan petunjuk.
b. Mendukung gabungan dan penggunaan data sebagai penilaian dan
meningkatkan mutu dalam perpustakaan ilmu kesehatan dan layanan informasi
dan mempromosikan kepakaran terhadap informasi kesehatan
c. Menggunakan dan mendukung fungsi anggota, memajukan teknologi
informasi untuk mengatur dan menyebarluaskan informasi kesehatan.
d. Mempromosikan penyeberluasan dan aplikasi pengetahuan ilmiah dalam
pelayanan kesehatan dan komunitas peneliti sebaik di dalam masyarakat.

5) Kemitraan
MLA akan aktif dalam membangun jaringan untuk melayani orang – orang yang
bekerja dalam pelayanan kesehatan dan menyediakan informasi kesehatan kepada
masyarakat umum yang bekerja sama dengan para anggota di seluruh dunia dan
menjadi partner yang membagi keahlian dan sumber daya. Himpunan akan
melakukan :

a. Bekerja untuk mengembangkan kemitraan di daerah setempat, antar-daerah,


nasional dan internasional yang mendukung dalam mengakses informasi yeng
bermutu untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
b. Mencari kemitraan Internasional melalui Librarians Without Border ® dengan
lainnya yang memberikan nilai MLA dan tujuan terhadap akses informasi
c. Mendukung kebutuhan informasi individu seperti informasi kesehatan
spesialis pengguna dan melibatkan hal yang lainnya dalam menyediakan
layanan informasi kesehatan kepada masyarakat umum, termasuk menjangkau
keluar dibawah komunitas

Manfaat organisasi :

Dalam kepentingan suatu pekerjaan, MLA akan:

• Menambah dan memperluas pengetaahuan dan keahlian mengenai informasi


kesehatan dengan mutu yang tinggi.
• Menyarankan arah dan peraturan baru untuk pekerjaan yang merespon
perubahan kebutuhan kesehatan dalam masyarakat.
• Memajukan penelitian informasi mengenai kesehatan dan dibuktikan
berdasarkan praktik.
• Mempertahankan dan mempromosikan Kode etik untuk pustakawan ilmu
kesehatan.

Dalam kepentingan masyarakat, MLA akan:

• Memajukan peranan informasi kesehatan dengan mutu yang tinggi dalam


penyediaan informasi kesehatan kepada seluruh komponen yang bekerja
dalam pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan penelitian.
• Mengembangkan dan mempromosikan penggunaan petunjuk penggunaan
dalam membuat suatu keputusan pelayanan kesehatan.
• Meningkatkan kesadaran public, memakai dan menggunakan kualitas
informasi kesehatan.
• Mempromosikan arti komunitas dan kolaborasi dengan organisasi yang
memiliki tujuan yang sama dan memastikan informasi kesehatan tersedia
bagi setiap orang.
• Mendukung pembuatan informasi kesehatan yang berkualias tinggi,

2.4 Struktur organisasi MLA


2.5 Keuntungan anggota

Keaggotaan pada organisasi ini memiliki berbagai kategori dan memiliki keuntungan
yang berbeda-beda. Kategori anggota MLA terdiri dari :

1. Regular Membership ; akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut:

• Mendapatkan Journal of Medical Library Association


• Mendapatkan diskon dalam pembelian publikasi MLA
• Layanan ketenagakerjaan, melalui pengawasan tawaran job terbaru
dalam jaringan kepustakwanan medis pada peluang kerja di MLA Net
dan via RSS feed, layanan penempatan annual meeting , dan klasifikasi
pekerjaan bulanan dalam MLA News tercetak
• Pengakuan prestasi profesi anggota
• Peraturan dan hak istimewa untuk melakukan voting anggota

2. Institutional Membership, dengan menjadi anggota institusi maka akan


memperoleh keuntungan sebagai berikut:

• Bantuan ahli dalam mencari profesional berkualitas untuk mengisi lowongan


pekerjaan
• Tabungan khsusus pada pertemuan tahunan MLA

• Isu-isu peraturan dan alamat-alamat agensi


• Pertukaran duplikasi jurnal dengan harga murah
• Peraturan khusus dan hak-hak istimewa bagi wakil institusi

3. International Membership, dengan menjadi anggota internasional maka


keuntungan-keuntungan yang didaptkan adalah:

• Jaringan dengan rekan-rekan di kepustakawanan ilmu kesehatan dan daftar


dalam keanggotaan Direktori tahunan
• Informasi up to date tentang kegiatan kerjasama melalui Berita MLA
• Diskon pendaftaran MLA pertemuan tahunan dan biaya pendidikan
berkelanjutan
• Kesempatan untuk bergabung dengan satu atau lebih dari bagian MLA atau
kelompok kepentingan khusus
• Kesempatan untuk melayani di asosiasi nasional, bagian, atau komite ba
• Jurnal Asosiasi Medis Perpustakaan
• Pengiriman lewat udara pada Berita dan Buletin
• Diskon buku-buku dan publikasi MLA

4. Affiliate Membership, dikatakan demikian jika seeorang bekerja para


professional di lingkungan kesehatan atau informasi terkait, seorang
perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang tertarik dalam
kepustakawanan ilmu kesehatan, atau orang yang tidak memenuhi syarat
untuk kategori keanggotaan lain, atau tidak lagi bekerja di profesi ilmu
kesehatan , namun ingin tetap mengikuti lapangan,

Selain manfaat anggota inti, menawarkan Affiliate Membership, yaitu:

• Kesempatan Jaringan dengan para pemimpin di kepustakawanan ilmu


kesehatan
• diskon anggota pada program-program pendidikan
• diskon anggota pada biaya pendaftaran MLA pertemuan tahun
• Kesempatan untuk melayani di bagian dasar atau komite nasional
• Sumber informasi kesehatan pasien

5.

Student Membership,

Keuntungan yang diperoleh dari Student Membership adalah:

• Jaringan atau networking dengan para profesional di konferensi nasional


• Terdaftar dalam direktori keanggotaan
• Informasi yang up to date tentang kegiatan kerjasama melalui berita MLA.
Biaya pendaftaran khusus siswa-hanya untuk pertemuan MLA tahunan, dan
untuk pertemuan tahunan melanjutkan program pendidikan
• Partisipasi dalam daftar diskusi email mla-mahasiswa
• Kesempatan untuk bergabung dan berpartisipasi dalam-satu atau lebih dari
bagian MLA atau kelompok kepentingan khusus
• Kesempatan untuk melayani pada bab, bagian, atau komite nasional
• Jurnal asosiasi medis perpustakaan
• Diskon pada publikasi MLA
• Layanan ketenagakerjaan

• Lowongan kerja mingguan MLA-Net dan layanan pertemuan tahunan


penempatan tersedia dengan didukung pekerjaan terbaru di seluruh dunia
• Berbagai hibah, beasiswa, dan penghargaan yang memberikan kesempatan
untuk belajar lebih dalam untuk keahlian pengguna

5. Corporate Partner

Platinum Partners

• EBSCO Information Services


• ELSEVIER
• JAMA & Archives Journals
• Majors Scientific Books
• Matthews Medical and Scientific Books
• Swets Information Services

Gold Partners

• CyberTools for Libraries


• Rittenhouse Book Distributors

Silver Partners

• HARRASSOWITZ
• Wolters Kluwer Health | Ovid
• PsycINFO/American Psychological Association
• PDR Network
• Thomson Reuters
2.6 Kode etik MLA

Tujuan dan prinsip tingkah laku layak

Pustakawan ilmu kesehatan yakin bahwa pengetahuan merupakan sinus sebagai


suatu keputusan yang tidak diinformasikan dalam pelayanan kesehatan, pendidikan
dan riset dan pustakawan ilmu kesehatan melayani masyarakat, klien, dan lembaga
yang bekerja untuk memastikan bahwa keputusan yang diinformasikan dapat dibuat.
Prinsip kode ini dinyatakan dalam pernyataan sebagai petunjuk dalam membuat
keputusan yang layak. Pernyataan-pernyataan tersebut memberikan sebuah
kerangka; pernyataan tidak dapat dan memerintah tingkah laku untuk cangkupan
situasi tertentu

. Masyarakat

Pustakawan ilmu kesehatan memajukan akses untuk semua informasi kesehatan


serta membangun dan mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan
secara bebas melakukan penyelidikan, gagasan, dan ungkapan yang
memudahkan dalam keputusan pelayanan kesehatan yang diinformasikan.

Klien

• Pustakawan ilmu kesehatan berkerja tanpa prasangka untuk memenuhi


kebutuhan informasi klient.
• Pustakawan ilmu kesehatan menghormati privasi klien dan melindungi
hubungan antar klien secara rahasia.
• Pustakawan ilmu kesehatan memastikan bahwa informasi terbaik tersedia
dan diberikan kepada klien.

Lembaga

• Pustakawan ilmu kesehatan melengkapi kepemimpinan dalam merancang,


mengembangkan dan pengelolaan tingkah laku dari suatu sistem informasi
berdasarkan pengetahuan yang layak untuk kebutuhan informasi dan
kewajiban suatu lembaga.

Pekerjaan

• pustakawan ilmu kesehatan memajukan dan menjunjung tinggi filsafat dan


teladan pekerjaan.
• pustakawan ilmu kesehatan menyokong dan memajukan pengetahuan dan
standar pekerjaan.
• pustakawan ilmu kesehatan mengadakan hubungan antar seluruh ahli
dengan kesopanan dan rasa hormat.
• pustakawan ilmu kesehatan mempertahankan standar yang tinggi dalam
integritas ahli
Diri Sendiri

• Pustakawan ilmu kesehatan menanggung tanggung jawab perseorangan


dalam pengembangan dan mempertahankan mutu ahli.
• Pustakawan ilmu kesehatan harus selalu waspada dan setia terhadap kode
etik suatu lembaga dan kepentingan lembaga, penyingkapan dan kebijakan.

Cetakan Kode etik juga tersedia dalam ukuran 8-1/2" x 11" sesuai dengan bingkai ( 8
dollar untuk anggota, 11 dolar untuk bukan anggota;#5018-25)

a. Pengusulan revisi/perbaikan terhadap kode etik

Diajukan oleh Carla J. Funk, CAE, Direktur Eksekutif MLA.

Pada pertemuaan MLA bagian I, Senin 24 May 2010, pukul 10:30 am bertempat di
Washington, DC, keanggotaan memiliki kesempatan untuk merundingkan dan
memilih Pengusulan perbaikan terhadap kode etik untuk pustakawan ilmu kesehatan
yang mulanya diambil pada bulan May tahun 1994. Gugus tugas etis MLA ditetapkan
pada tahun 2008 oleh Mary L. Ryan selaku Presiden MLA, AHIP, FMLA dan
dibebankan untuk meninjau ulang kode etik MLA, diantara tugas lainnya. Task Force
diadakan di forum terbuka MLA 2009 di Honolulu, HI. Berdasarkan perundingan Task
Force dan pengumpulan masukan dari anggota dan selama forum terbuka dan
melalui blog MLA Connection, task force ditawarkan dua perbaikan untuk Kode
Etikyang menggambarkan tentang perubahasn lingkungan dimana pustakawan ilmu
kesehatan mempraktikannya. perbaikan terhadap kode tersebut tidak mendapat
ketegasan. Pada pertemuan di bulan November 2009, Dewan pengurus Direktur
MLA diakui untuk mengubah kode etik yang diambil berdasarkan pemungutan suara
pada pertemuan anggota tahunan MLA 2010.

b. Sejarah dan Persetujuan Kode Wtik

Oleh Richard A. Lyders, Ketua AHIP. Melanjutkan etik Task Force, pertemuan
tahunan ke 44,Persatuan perpuskaan kesehatan, San Antonio, Texas, 13 Mei 1994,
Bull Medical Library Association 1995.

Kode etik merupakan tanda resmi dari beberapa pekerjaan. Persatuan perpustakaan
lainnya mengakui bahwa tanpa kode, sifat profesional dapat dipertanyakan. Jadi,
telah dikembangkan kode etik yang mencerminkan pandangan khusus terhadap
dasar informasi.

Dewan pengurus Direktur MLA percaya bahwa pustakawan ilmu kesehatan juga
menghadapi permasalahan etis yang unik untuk ketertiban dan kebutuhan kode etik
untuk pustakawan ilmu kesehatan. Gugus tugas Etis MLA mengingikan para anggota
terbiasa dengan sejarah pengembangan kode etik.

Tahun 1984, Dewan Pengurus MLA menetapkan komite khusus untuk


mengembangkan kode etik yang akan menjadi pedoman kepada pustakawan ilmu
kesehatan yang berprinsip kepada layanan berperikemanusiaan, non-disriminasi,
Kerahasiaan, kecakapan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Tahun 1987, komite mengajukan draft kode etik kepada Dewan Pengurus Direktur
dan diterima dengan penghargaan. Gugus tugas dewan pengurus ditetapkan untuk
membuat rekomendasi mengenai tindakan ke dapan yang akan diambil.

Tahun 1987, dewan pengurus merekomendasikan untuk tidak terburu-buru dalam


pengangkatan kode saat itu karena tidak ada perhatian yang signifikan antara
anggota dalam kode etik. Pada pertemuan tahunan 1990, "Perpustakaan dan
Masyarakat" mengabdikan pembahasan etik untuk pustakawan ilmu kesehatan. Para
Anggota menghadiri merasa betul-betul datang untuk memperdebatkan nilai dan arti
kode etik MLA.

Berdasarkan usul yang diberikan dan digunakan oleh para anggota yang hadir pada
pertemuan tahunan 1990 pembahasan "bergerak" oleh para anggota yang
menghadiri pada bagian masalah etis sebuah Perpustakaan dan Masyarakat. Pada
pertemuan tahunan 1990, Dewan Pengurus Direktur mempertimbangkan ketetapan
khusus terhadap gugus tugas yang menjadi permasalahan etis untuk menyelidiki
cara agar dapat diteruskan dan meningkatkan aktivitas perkumpulan dalam etis ahli.

Dewan Pengurus menetapkan sebuah komite khusus untuk mengembangkan


rencana tindakan untuk mendapatkan tanggapan keanggotaan terhadap draff kode
etik tahun 1987 yang dipublikasikan dalam MLA News dan anggota dimohon untuk
memberikan umpan balik. Kode ditinjau kembali ketika mendapat umpan balik dari
publikasi dan dokument dirundingkan pada forum terbuka pertemuan tahunan 1992.
forum ini menghasilkan pertanyaan, saran, pembetulan, dan masalah yang tak dapat
diselesaikan secara tak terbatas. Oleh karena itu, pemungutan suara dilakukan yang
mengakui penggunaan kode sebagai panggung untuk perubahan susunan kata lebih
lanjut.

Komite khusus ini telah menyelesaikan tujuannya untuk membawa kode sebelum
keanggotaan memberikan masukan. pada bulan Juni 1992, Jackie Bastille selaku
Presiden menetapkan gugus tugas etis diisi dengan penyiapan kode etik untuk ahli.
Gugus tugas dikembangkan pertama kali pada bulan Januari 1993 dan
diperkenalkan kepada keanggotaan pada forum terbuka pertemuaan tahunan 1993.
Draf ini diajukan kepada MEDLIB libserv pada bulan Juni dan dirundingkan pada
pertemuan yang membicarakan bab. Gugus tugas menyatukan beberapa komentar
dari sebuah perundingan dan meninjau kembali versi untuk

diakui oleh Dewan Pengurus di pertemuan pertengahan musim dingin pada bulan
February 1994.

Kode etik yang Anda dapat sebelum masa ini merupakan hasil dari komunikasi
tersebut. Ketika draf kode etik sekarang sangat berbeda dari dokument tahun 1987,
visi dan komitmen dari seluruh individu menyebabkan perkembangan terhadap kode
saat ini lebih dari 10 tahun patut mendapatkan pengakuan dan terima kasih dari kita.

Kode etik harus memungkinkan pustakawan ilmu kesehatan untuk mengatakan "Ini
pekerjaanku yang seharusnyaaku lakukan. Kode ini memberi saya standar etis yang
saya butuhkan untuk menentukan sesuatu yang benarterhadap apa yang saya
jalankan."Bagaimanapun, kode tidak akan memberi keterangan kepada Anda
mengenai apa yang dijalankan secara spesifik dan tidak dapat memberikan jawaban
yang spesifik untuk situasi yang spesifik pula, tapi akan memberikan standar etis
yang membuat Anda dapat mempertimbangkan suatu jawaban, dilema etis, kesulitan
etis dan membantu untuk memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan. Hati
nurani dan kode sebaiknya berjalan secara bergandengan untuk membantu dalam
memutuskan bagaimana menjalankan pekerjaan secara etis..

c. Menetapkan kode Etik

oleh Richard A. Lyders, Ketua AHIP, Gugus Tugas Etik (April 1994).

Bulan lalu, MLA NEWS menonjolkan draft terakhir kode etik untuk pustakawan ilmu
kesehatan yang dikembangkan oleh Gugus Tugas Etik MLA dan diakui oleh Dewan
Pengurus MLA pada bulan Februari 1994. Untuk menjelaskan kode etik lebih jauh
dan membantu dalam pemahaman tujuan seperti yang tercantum dalam draft, disini
gugus tugas menjelaskan dengan menggunakan kata-kata dan ungkapan khusus
yang tercantum dalam dokument. Walaupun pengertiaan tersebut bukan bagian dari
kode dan diharapkan dapat memberi pemahaman secara keseluruhan.
Bagaimanapun kode yang Anda dipakai harus berdiri pada sendiri tanpa keterangan
dan harus dapat dimengerti dalam konteks praktek pustakawan ilmu kesehatan dan
standar pekerjaan.

Gugus Tugas mencoba menggabungkan berbagai ide dan masalah yang timbul
sewaktu-waktu versi baru telah diperkenalkan dan telah ditinjau oleh keanggotaan
atau unit anggota. Beberapa saran spesifik dan konsep telah digabungkan menjadi
kategori yang lebih luas dengan bahasa yang digunakan secara umum. Contohnya,
konsep "Hak untuk mengetahui" dan "penyensoran" merupakan penyatuan dibawah
ungkapan "Kebebasan penyedilikan". Kata-kata umum tertentu seperti "klien" dan
"terbaik" membutuhkan pengertiaan yang lebih sempit yang disesuaikan dengan
bidang. Dan pada akhirnya, ungkapan seperti "informasi kesehatan" atau "keputusan
pelayanan kesehatan yang diinformasikan" membutuhkan pengertian untuk
memahami bagaimanakata tersebut digunakan dalam kode.

Masyarakat

• Informasi kesehatan: "Informasi Kesehatan" digunakan dalam pengertian


yang termasuk luas.
• Membangun dan mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan
secara bebas melakukan penyelidikan : hak untuk pengetahuan,
bertentangan dengan penyensoran, idea yang luas dalam mengakses
informasi secara keseluruhan---pustakawan memiliki tanggung jawab untuk
memajukan cita-cita tersebut.
• Keputusan pelayanan kesehatan yang diinformasikan : "Pelayanan
kesehatan" membawa pengertian secara luas, untuk memasukkan segala
aspek dari "pembelajaran mengenai ilmu kedokteran", mulai mempelajari
hingga penelitian. Semua aktivitas pada akhirnya mempengaruhi "Pelayanan
Kesehatan".

Klien

• Tanpa Prasangka : Dalam pengertian tanpa dikriminasi


• Klien : Beberapa informasi mengenai kesehatan konsumen. Kita
menggunakan istilah "Klien" karena diterima untuk seseorang yang mencari
informasi di perpustakaan (Sebelumnya dinamakan "langganan" dan
terkadang "konsumen").
• Menjaga hubungan antara klien secara rahasia : Berkenaan dengan
segala keadaan hubungan antar pustakawan - klien. Kita perhatikan bahwa
masalah yang meyinggung ini dan itu dalam pekerjaan kesehatan. Para ahli
mungkin menemui kesulitan atau seluk-beluk dalam menafsirkan
"kerahasiaan" dalam praktek masing-masing; Bagaimanapun, kode tidak
berbicara mengenai situasi praktek tersebut, hal ini berada di bawah standar
etis saat ini dimana ahli mempraktikkannya. Kode yang demikian memaksa
seseorang untuk berbicara terhadap permasalahan yang bersangkutan di
setiap situasi.
• Menjamin: Hidup itu memang sulit. Pada hari yang diberikan, seseorang
tidak melakukan segalanya dengan benar, tapi ini tidak merubah tanggung
jawab etis seseorang untuk bertindak. Walaupun tidak ada seseorang yang
sempurna, kita tidak dapat menghindari dari tanggung jawab etis. Kita harus
berusaha memenuhi standar yang layak.
• Informasi terbaik tersedia : Kata "terbaik" merupakan kondisi dan terletak
dalam bidang keputusan ahli pustakawan. Pekerjaan pustakawaan dapat
menentukannya.
Lembaga

Management yang layak : pekerjaan mengurus sumber daya, menjaga


keseimbangan kepentingan dan kebutuhan yang selalu melengkapi sumber
daya terbatas

Sistem Informasi : Berkenaan dengan perpustakaan keseluruhan mengenai


system khusus dalam perpustakaan secara rinci

Memenuhi kebutuhan informasi dan kewajiban suatu lembaga : Berarti memiliki


system yang efektif untuk suatu lembaga, tidak hanya sekadar sistem.
Dalam banyak kasus, perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan
suatu lembaga; Oleh karena itu, menolak kerjasama antar perpustakaan -
dalam jaringan, contohnya menutupi banyak perkara yang dibangun
menjadi kebiasaan yang tak layak

2.7 Publikasi ilmiah MLA

Setiap organisasi profesi, memiliki publikasi atau terbitan ilmiah yang berguna untuk
mendistribusikan hasil penelitian terbaru atau berita-berita terbaru kepada para
anggotanya. Medical Library Association juga memiliki publikasi ilmiah di bidang
kesehatan untuk para anggotanya, yaitu:
a. Journal of the Medical Library Association, jurnal yang terbit kuartalan,
berisi tinjauan jurnal-jurnal ilmiah.
b. MLA Focus , sebuah buletin elektronik yang terbit dua bulan sekali
untuk anggota MLA
c. MLA News, sebuah newsletter bulanan untuk anggota san pelanggan
yang mencakup produk dan layanan MLA, berita mengenai profesi
dan artikel praktik, on-the job wisdom
d. MLA Publishing (termasuk panduan untuk mengirimkan proposal),
antara lain:
 Buku, para ahli informasi memberikan informasi melalui
praktik-praktik terbaik
 BibKits, bibliografi beranotasi yang telah diseleksi dari bidang
studi diskrit dalam literatur bidang kesehatan.
 DocKits, representasi dari dokumen, dokumen perpustakaan
belum diedit dari berbagai institusi yang menggambarkan
berbagai pendekatan untuk pengelolaan perpustakaan.
Semua publikasi MLA dapat dipesan secara online atau medownload formlir
pemesanan.
e. Standar dan publikasi lainnya; Selebaran dan brosur tentang isu-isu
penting yang berdampak terhadap profesi pustakawan medis. Banyak
sumber informasi yang tersedia gratis di MLANET.
f. MLA Section dan Chapter Newsletter; kebayakan seksi dan bab-bab
MLA mempunyai newsletter dengan informasi khusu mengenai bidang
subjek dari seksi dan area geografi untuk setiap bagian. Untuk
mengakses informasi ini dapat mengunjuninya di:
o MLA Sections: click on the "News" link pada newsletter of your
bidang seksi yang ada.
o MLA Chapters: Click on the "News" link pada newsletter dari bab-
bab bidang.

g. Communication Toolkit; Panduan dirancang untuk membantu


membangun kesadaran masyarakat tentang pustakawan medis
sebagai profesional yang sangat terampil
h. MLA Exchange List; Pertukaran pertama dilakukan pada tahun 1899,
ketika sekitar 300 Volume telah dipertukarkan antara perpustakaan.
Sekarang smata-mata menjadi keuntungan bagi anggota , MLA
memelihara dan mendistribusikan daftar sekitar 280.000 jurnal terikat
dan tidak terikat. Jurnal-jurnal ini tersedia bebas untuk lembaga-
lembaga anggota lain untuk biaya ongkos kirim.
i. Pemasaran dan informasi periklanan; Informasi yang menampilkan
iklan, mailing list, sponsor elektronik, dan pameran rapat tahunan.
j. MLA Style Manual; pedoman editorial untuk semua publikasi MLA.

2.8 Konferensi dan pertemuan ilmiah MLA

Medical Library Association mengadakan acara konferensi dan rapat tahunan untuk
menghadirkan dan mendiskusikan makalah, poster, penelitian dan isu-isu penting
seputar informasi di bidang manajemen ilmu kesehatan. Kegiatan ini bertujuan agar
anggota MLA dan profesional berafiliasi dapat berbagi ide , mendengar para ahli,
melihat produk-produk terkini , jaringan dan bersosialisasi.

2.9 Pengembangan karir


Medical Library Association memiliki sejumlah program-program pendidikan dan
pelatihan, serta pemberian penghargaan dan beasiswa yang berguna bagi
pengembangan karir para profesional informasi dibidang kesehatan, antara lain:

1. The Academy of Health Information Professionals (AHIP)

.The Academy of Health Information Professionals adalah MLA's peer-review dan


pengembangan profesional program karir. akademi mengakui investasi
waktu personal dan usaha yang diperlukan untuk kinerja profesional teladan
dan untuk kontribusi kepada asosiasi dan profesi.

Akademi ini menyediakan struktur untuk pengembangan profesional individual


untuk semua profesional informasi kesehatan, tidak peduli berapa lama
mereka telah di lapangan. Apakah anda baru untuk profesi atau telah bekerja
di dalamnya selama bertahun-tahun, akademi memiliki tingkat keanggotaan
dan pedoman pengembangan profesional untuk Anda.

2. Consumer Health Credential Program

Program ini berguna untuk meningkatkan layanan informasi kesehatan kepada


konsumen dan enciptakan partner dalam pengiriman informasi kesehatan pada
konsumen. Pihak-pihak yang ikut berpartisipasi adalah pustakawan medis,
pustakawan umum, pustakawan yang bekerja di lingkungan kesehatan , para
profesional kesehatan.

3. MLA Award & scholarship

Setiap tahun, MLA menghormati individu-individu yang telah memberikan layanan


yang berbeda bagi perpustakaan ilmu kesehatan dan meliliki tujuan yang berlanjut
pada kepustakawanan ilmu kesehatan. MLA juga memberikan dukungan keuangan
untuk pustakawan ilmu kesehatan di berbagai tingkatan, termasuk hibah, beasiswa,
dan beasiswa.

4. Professional credentialing

1949 – Kode asli for the Training and Certification of Medical Librarians

1964 persyaratan perbaikan :

• A graduate degree in library science (lulusan dalam ilmu


perpustakaan)
• Plus an approved medical libraries course (latihan pustakawan medis)
• Or passing the Certification Exam (melewati ujian sertifiksasi ujian)
5. Curent or Ongoing Research

a. MLA/Hay Group Study (completed)

Latar belakang mengapa perlunya penelitian yang dilakukan kelompok kelompok


belajar adalah pustakawan Medis menerima gaji lebih rendah dari profesional TI
ketika melakukan peran yang sama . Selain itu , kebanyakan pustakawan medis
menerima dukungan IT tapi masih terutama bertanggung jawab untuk banyak tugas
TI

b. The Value of Using Library and Information Services Study (in


progress)
• Mempelajari nilai dan manfaat ekonomi dari peepustakaan kesehatan di
rumah sakit dan institusi kesehatan
• Dikontrak oleh University of Maryland
• Target terhadap manajemen puncak

c. Benchmarking Initiative

• Beta test

• Benchmarking Network Implementation Task Force

a. Define and develop a set of outcomes measures. Mendefinisikan dan


mengembangkan seperangkat pengukuran efek (outcomes)
b. Mengevaluasi kesuksesan Benchmarking Network
c. Consultasi dengan Headquarters staff pada pengembangan produk

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. MLA atau Medical Library Asssociation adalah organisasi profesi


pustakawan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk memudahkan
dalam berbagi sumber-sumber informasi kesehatan menciptakan katalog
induk, mengembangkan koleksi perpustakaan kesehatan secara umum.
2. Tujuan Medical Library Association adalah rekrutmen, keanggotaan, dan
kepemimpinan dalam pekerjaan, Edukasi/ pembelajaran seumur hidup ,
penganjuran, penciptaan pengetahuan dan komunikasi
3. Manfaat keanggotan MLA berbeda-beda tergantung kategori dari
keanggotan tersebut
4. Medical Library Association memiliki kode etik untuk menjamin
perlindungan terhadap masyarakat, klien , lembaga, dan diri sendiri.
5. Medical Library Association menerbitkan berbagai publikasi ilmiah
seperti jurnal, brosur, selebaran, standar, bulletin, newsletter, buku,
berita, pedoman, manual, dsb.
6. Medical Library Association memiliki program-program untuk
meningkatkan karir pustakawan meliputi The Academy of Health
Information Professionals (AHIP),Consumer Health Credential
ProgramMLA Award & scholarship, Professional credentialing, Curent or
Ongoing Research
7. MLA mengadakan konferensi dan meeting tahunan di berbagai Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Medical Library Association. 2001. http://www.mlanet.org/

The Medical Library Association (MLA) is a nonprofit, educational organization with


more than 4,000 health sciences information professional members and partners
worldwide. MLA provides lifelong educational opportunities, supports a
knowledgebase of health information research, and works with a global network of
partners to promote the importance of quality information for improved health to the
health care community and the public.

You might also like