You are on page 1of 2

Patofisiologi keluhan (skenario)

- demam

bersifat subfebris menyerupai demam influenza, tetapi panas kadang dapat mencapai 40-41 derajat
celcius. Serangan demam dpt sembuh sbentar kemudian akan kambuh kembali. Hal ini tergantung
dari berat ringannya infeksi mycobacterium tubercolosis yang masuk ke dalam tubuh dan daya tahan
tubuh pasien.

- Batuk/batuk darah

Terjadi karena adanya iritan pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk
radang keluar. Terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin batuk baru terjadi
setelah berminggu minggu / bulan setelah peradangan dimulai. Sifat batuk dimulai dari batuk kering
(nonproduktif) kemudian setelah timbul peradangan batuk menjadi produktif (menghasilkan
sputum) keadaan yang lebih lanjut adalah batuk dengan mengeluarkan darah karena telah terdapat
pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk pada tuberkolosis terjadi pada kavitas tetapi dapat
juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.

- Sesak napas

Pada penyakit ringan (baru timbul) belum dirasakan sesak napas. Sesak napas mulai timbul apabila
infiltrasi sudah meliputi setengah bagian paru pada keadaan lanjut.

- Malaise

Penyakit tuberkolosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa
anoreksia, tidak nafsu makan sakit kepala, meriang, nyeri otot.

Pd pemeriksaan fisik:

Tempat kelainan lesi yang paling sering adalah bagian apeks. Krn apeks mengandung tekanan
oksigen yang tinggi, dimana bakteri tsb lbh cndrung tinggal di daerah byk oksigen. Bila dicirugai
adanya infitrasi yang agak meluas, maka akan didapatkan perkusi bunyi redup dan bunyi napas
bronkial/vesikobronkial. Tetapi bila infiltrat terjadi dikarenakan oleh penebalan pleura, maka suara
napasnya menjadi melemah (bising napas bawah melemah).

You might also like