Professional Documents
Culture Documents
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR TABEL........................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................ vi
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................. 1
2.1.4. Peralatan........................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 18
LAMPIRAN................................................................................. 16
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Nomor Halaman
2. Gambar Bangun-bangun…………….................................... 17
PENDAHULUAN
seperti Peru, Argentina, Brazil dan Uruguay. Marmot adalah hewan yang
mudah ditangani, bertubuh kecil dan kuat, kepala besar, telinga dan kaki
pendek, ekor sangat kecil dan ukuran tubuhnya dari kepala hingga badan 225-
355 mm, sangat mudah gugup dengan gerakan mendadak dan suara bising,
oleh kelebihan biologisnya seperti umur dewasa yang pendek rata-rata 62 hari,
lama bunting rata-rata 68 hari, lama produksi ekonomis 1-2 tahun, kawin
sesudah beranak 6 sampai 20 jam, dan memiliki litter size 4-5 ekor, selain
anak marmot dibutuhkan produksi air susu yang tinggi mengingat jumlah anak
perkelahiran banyak. Produksi air susu yang tinggi dapat dilihat dari bobot
makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan ternak. Kebutuhan zat-
zat makanan induk marmot masa laktasi lebih tinggi dari kebutuhan induk
yang disusukan, sebab semakin banyak anak akan semakin besar perangsang
produksi susu salah satunya adalah pemberian aditif tepung Bangun- bangun
dalam pakan.
Tanaman Bangun – bangun ini tumbuh liar didataran rendah dan tempat
lain sampai pada ketinggian 1100 meter diatas permukaan laut. Daun ini
kembung, mulas, sembelit, bahkan sebagai anti tumor, anti kanker, anti
vertigo, dan hipotensif. Manfaat lain adalah sebagai obat asthma dan bronchitis
(Jain dan Lata, 1996). Menurut tradisi masyarakat Batak di Propinsi Sumetera
meningkatkan produksi susu ibu yang sedang menyusui (Damanik dkk, 2001).
bangun – bangun dapat meningkatkan produksi susu induk tikus putih laktasi
bahwa 4 jam setelah pemberian daun bangun – bangun volume air susu ibu
bangun berada dalam keadaan segar, tidak merasa lelah dan lebih sehat. Selain
ASI sebesar 65% dan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol maupun ibu
produksi ASI sebesar 20%. Manfaat lain daun bangun – bangun telah diteliti
darah.
berikut :
Secara teoritis pakan yang sempurna untuk induk yang sedang bunting
anak-anak setelah partus dan mensuplai zat-zat makanan yang dapat menjamin
dari pakan yang dikonsumsi yang memiliki kandungan zat gizi yang memadai
ambing. Salah satu aditif alami yang mengandung kalsium cukup tinggi adalah
Bangun- bangun.
bahwa pada daun ini terkandung minyak atsiri (0, 043 % pada daun segar atau
0,2 % pada daun kering). Heyne (1987) menemukan bahwa dari 120 kg daun
(2000), melaporkan bahwa dalam daun ini terdapat juga kandungan vitamin C,
B1, B12, betacaroten, niacin, carvarol, kalsium, asam-asam lemak, asam
bayi yang ibunya mengkomsumsi daun Bangun – bangun karena daun ini
dapat meningkatkan produksi air susu ibu. Peningkatan volume air susu terjadi
(Silitonga, 1993).
protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan,
dan jaringan lain di tubuh. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan
luka, patah tulang, memar, pendarahan kecil dan luka ringan. Hewan yang
saat estrus yang kejadiannya berulang dan fisiologis kelenjar susu erat
protein, 3,2% laktosa (Malole dan Pramono, 1989). Induk yang memiliki
produksi susu tinggi akan menghasilkan anak dengan bobot sapih yang tinggi
pula.
2.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2.2.1. Kandang Penelitian
Kandang yang digunakan untuk penelitian ini adalah kandang induk
individu yang berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm, tinggi 25 cm dengan
lantai bambu dan beratap paralon. Setiap unit kandang dilengkapi dengan
tempat pakan dan tempat minum yang terbuat dari plastik serta dilengkapi
dengan tempat anak (nest box). Jumlah kandang yang digunakan sebanyak 18
unit. Kandang juga dilengkapi dengan lampu pijar untuk penerangan serta
peralatan kebersihan berupa sapu, ember, dan sekop.
2.2.2. Timbangan
Penelitian ini menggunakan dua macam timbangan, yaitu:
a. Timbangan biasa dengan kapasitas 5 kg dengan tingkat ketelitian 0,05
kg untuk menimbang bobot tubuh marmot dan pakan.
b. Timbangan santurius dengan kapasitas 100 gram dengan tingkat
ketelitian 0,2 gram untuk menimbang tepung bangun-bangun.
1. Bobot sapih
Yij = µ + αi + єij
Keterangan :
αi = Pengaruh ke i=1,2,3
Asumsi :
sama.
Kaidah Keputusan :
1. Bila Fhit < F 0,05: perlakuan tidak berbeda nyata (terima
H0/tolak H1)
2. Bila Fhit > F 0,05: perlakuan berbeda nyata (tolak H0/terima H1)
perberbedaan sangat nyata (Fhit > F α 0,01) antar perlakuan, maka dilanjutkan
KT galat
Sx =
r
LSRx = SSRxSx
Keterangan :
Sx : Simpangan Baku
R : Jumlah Ulangan
Kaidah keputusan :
Bila d ≤ LSR, tidak berbeda nyata
G
G18N2P2 G12N5P3
10N6P1
Keterangan :
Jain, S.K and S. Lata 1996. Unique indigenous Amazonian uses of same plants
growing in india. IK Manitor. 4 (3) Article 1996.
http://www.nutffic./ciran/ ikdm
Silitonga, M. 1993. Efek laktakogum daun jinten (Coleus amboinicuc L.) pada
tikus laktasi. Tesis. Program pascasarjana. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Vasquez E. A., W. Kraus, A. D. Solsoloy, and B.M. Rejesus. 2000. The uses of
species and medicinal: antifungal, antibhacterial, anthelmintic, and
molluscicidal constituents of Philippine plant, http: //www.faoorg/
x2230e/x2230e8.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BANGUN-BANGUN (COLEUS
AMBOINICUS LOUR) PADA MARMOT LAKTASI TERHADAP
BOBOT SAPIH DAN MORTALITAS ANAK MARMOT.
Usulan penelitian
Oleh
Fazrin Harahap
200110060174
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BANGUN-BANGUN (COLEUS
AMBOINICUS LOUR) PADA MARMOT LAKTASI TERHADAP
BOBOT SAPIH DAN MORTALITAS ANAK MARMOT.
Oleh :
FAZRIN HARAHAP
20011006010174
Menyetujui:
Pembimbing Utama
Mengesahkan