You are on page 1of 2

c  


  


  c


Posted in | di 00.09

Pihak kepolisian menggunakan teknologi informasi untuk berbagai kepentingan dan


berbagai aktifitas. Contoh yang sering digunakan adalah dalam pembuatan SIM
(surat izin mengemudi). Pembuatan SIM tersebut menggunakan berbagai macam
teknologi informasi yang menggunakan komputer seperti, kamera digital, perekam
sidik jari dan juga pencetak kartu SIM.

PEMBACA SIDIK JARI

Fingerprint reader atau pembaca sidik jari merupakan alat yang digunakan untuk
membaca sidik jari seseorang. Hasil dari pembacaan sidik jari tersebut berupa
gambar dari bentuk sidik jari seseorang yang pastinya berbeda satu sama
lain. Pembacaan sidik jari juga bisa digunakan dalam membantu menemukan
pelaku-pelaku kriminal yang meninggalkan sidik jari mereka tanpa sengaja ke
berbagai macam benda yang mereka pegang.

Menurut E.R. Menzel lewat artikelnya berjudul ´Fingerprint´ dalam Ensiklopedi Ilmu
Kepolisian (2005:357-358). Sidik jari menjadi cara paling teliti sebagai bagian dari
identifikasi karena memiliki tiga ciri, antara lain yaitu :
1) Sidik jari bersifat unik. Kemungkinan adanya dua pola sidik jari yang identik
pada anggota populasi dunia termasuk jari yang berbeda dari tangan seseorang
dan bahkan jari yang sama dari orang kembar sangat kecil sekali. Keunikan ini
didukung dengan perbandingan sidik jari selama 80 tahun terakhir dan berdasarkan
perhitungan statistik.
2) Sidik jari bersifat tidak varian Kecuali perubahan ukuran besarnya yang
mengikuti pertumbuhan individu, rincian pola sidik jari tidak berubah sepanjang
hidup seseorang. Luka-luka hanya meninggalkan bekas luka permanen jika sampai
masuk jaringan kulit dalam. Bekas luka permanen dapat digunakan juga untuk
identifikasi.
3) Tipe pola umum memungkinkan Sidik jari diklasifikasikan secara sistematis. Hal
ini memungkinkan untuk menyusun arsip yang dapat digunakan untuk menunjang
identifikasi. Pada saat salah satu sidik jari pelaku ditempelkan pada biometric
fingerprint, aplikasi SIP akan langsung melakukan verifikasi dan secara otomatis
seluruh catatan kriminal pelaku muncul di screen. Dengan meng-klik salah satu
criminal track record pelaku, maka akan muncul tampilan yang berisi data
kejahatan beserta foto pelaku pada saat tindak pidana tersebut dilakukan. Semakin
sering pelaku tersebut melakukan kejahatan, maka semakin banyak catatan
kriminal yang tersimpan.

Sifat unik dan tidak varian tersebut akan merujuk pada satu orang saja. Sehingga
database sidik jari awal saat pelaku terdata, akan menjadi pembanding pada saat
pelaku tertangkap mengulangi suatu tindak pidana. Tentunya tingkat akurasi
verifikasi sidik jari semakin tinggi sesuai dengan konsep tersebut dan jumlah jari
yang di-scan untuk dijadikan bahan pembanding.

sumber : teknik-informatika.com
endradharmalaksana.com
|

You might also like