You are on page 1of 6

Pengaruh Macam Air Terhadap Peristiwa Osmosis

Laporan Biologi

Pengaruh Macam Air


Terhadap Peristiwa Osmosis Pada kentang

Nama Kelompok:
1. Ahmad Ridho R [ ]
2. Ainul Yaqin A.H [ ]
3. Yanuar Alfa T.S [ ]

[Type text] Page 1


Pengaruh Macam Air Terhadap Peristiwa Osmosis

[Type text] Page 2


Pengaruh Macam Air Terhadap Peristiwa Osmosis

Pengaruh Macam Air terhadap


Peristiwa Osmosis

 Rumusan Masalah:
Apakah ada pengaruh macam air terhadap Peristiwa osmosis?

 Tujuan:
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh macam air terhadap peristiwa osmosis pada
tumbuhan kentang

 Hipotesis:
 Hipotesis Nol (H0):
Tidak ada pengaruh macam air terhadap persistiwa osmosis pada kentang
 Hipotesis Alternatif (HA):
Macam air berpengaruh terhadap persistiwa osmosis pada kentang.

 Eksperimen
 Menentukan Variabel
Variabel bebas : Air Pom/keran dan air garam konsentrasi 20%
Variabel terikat : Berat kentang sebelum dan sesudah direndam pada
kedua air tersebut
Variabel kontrol : Volume air garam dan air keran/PDAM

 Rancang Penelitian
Alat:
1. 2 Buah Beker Gelas
2. Neraca Ohaus
3. Air keran / PDAM
4. Air garam konsentrasi 20%
5. Kentang
6. Alat Pelubang Gabus
7. Pisau
8. Tisue

[Type text] Page 3


Pengaruh Macam Air Terhadap Peristiwa Osmosis

Cara Kerja:
1. Isi 2 gelas beker dengan air garam 20% dan air keran secukupnya
2. Silinder kentang dengan menggunakan alat pelubang gabus menjadi 6
silinder dengan panjang yang sama
3. Bagi 6 silinder tersebut menjadi 2 kelompok yang masing-masing terdiri
dari 3 silinder kentang
4. Ukur berat silinder kentang kedua kelompok tersebut secara bergantian
tersebut dengan menggunakan neraca ohaus
5. Secara bersama-sama masukkan 3 silinder kentang ke dalam gelas beker
yang di isi dengan larutan garam 20% serta masukkan 3 silinder kentang
lainnya ke dalam gelas beker yang di isi air keran/PDAM
6. Biarkan selender kentang tersebut terendam selama 15 menit.
7. Setelah 15 menit, ambil dan letakkan silinder kentang tersebut di atas tisu
8. Ukur kembali berat kedua kelompok silinder kentang tersebut.
9. Masukkan Data Tersebut dalam table

10. Bandingan berat awal silinder kentang dengan setelah direndam


11. Amati dan analisa apa yang terjadi
Berat Kentang (gram)
Kelompok ke… Panjang (cm) Air Garam 20% Air Keran/PDAM
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 2 cm 4,15 gram 3,71 gram - -
2 2 cm - - 4,15 gram 4,6 gram
 Analisa Data:
Cara memperoleh data dengan mengukur berat kentang menggunakan neraca

Berdasarkan grafik diatas. Silinder kentang yang direndam pada air keran atau
PDAM mengalami kenaikan berat setelah proses perendamam, sedangkan pada

[Type text] Page 4


Pengaruh Macam Air Terhadap Peristiwa Osmosis

silinder kentang yang direndam pada air garam mengalami penurunan berat setelah
proses perendaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh macam air
terhadap perubahan berat silinder kentang pada proses tersebut. Selain itu tekstur
kentang yang direndam dengan menggunakan air keran/PDAM menjadi lebih kaku
sedangkan yang direndam menggunakan air garam 20% menjadi sedikit lembek atau
layu. Hal ini menunjukkan Hipotesis Nol (H0) ditolak dan Hipotesis Alternatif (HA)
diterima. Artinya Ada pengaruh macam air terhadap peristiwa osmosis pada kentang.

 Pembahasan:
Setelah proses perendaman, silinder kentang yang direndam dengan
menggunakan air keran/PDAM mempunyai berat yang lebih besar dibandingkan
dengan silinder kentang yang direndam dengan menggunakan air garam. Hal ini
dikarenakan terjadi proses osmosis pada silinder kentang tersebut.
Peristiwa osmosis adalah perpindahan molekul-molekul air (zat pelarut) dari
konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis)
melalui membran semipermiabel.
Pada silinder kentang direndam pada air garam 20% terjadi proses osmosis yang
disebut plasmolisis, yaitu proses keluarnya cairan (air) dari dalam kentang menuju ke
larutan garam. Hal ini terjadi karena tekanan (konsentrasi) dalam kentang lebih rendah
daripada tekanan (konsentrasi) pada larutan garam 20%.Sedangkan pada silinder
kentang yang direndam pada air keran/PDAM menjadi semakin berat karena terjadi
proses masuknya air ke dalam kentang karena konsentrasi di dalam sel kentang lebih
tinggi dibandingan dengan konsentrasi air keran/PDAM
Silinder kentang yang direndam dengan menggunakan air keran/PDAM menjadi
lebih kaku atau lebih keras, hal ini diakibatkan oleh air yang terus menerus masuk ke
dalam sel kentang akan membuat sitoplasma menjadi penuh dan membran sel akan
mengembang hingga mendesak dinding sel, akibatnya silinder kentang menjadi lebih
kaku. Sedangkan pada silinder yang direndam pada air garam, cairan pada sel kentang
terus menerus keluar sehingga mengakibatkan sitoplasma mengkerut dan membran sel
terlepas dari dinding sel. Sehingga silinder kentang kehilangan kekakuanya atau layu.

 Kesimpulan:
Terdapat pengaruh macam air terhadap peristiwa osmosis pada kentang.
Sehingga Hipotesa Alternatif diterima sedangkan Hipotesa Nol ditolak. Silinder
kentang yang direndam menggunakan air keran/PDAM menjadi lebih berat dan lebih
kaku dibandingkan dengan sebelum perendaman. Sedangkan si;inder kentang yang
direndam pada air garam 20% mempunyai berat yang lebih kecil dan siilinder kentang
kehilangan kekakuanya (layu) dibandingkan dengan sebelum perendaman

[Type text] Page 5


Pengaruh Macam Air Terhadap Peristiwa Osmosis

[Type text] Page 6

You might also like