You are on page 1of 13

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEJARAH
LAHIRNYA PANCASILA

OLEH :

CHAERUL HATAMI
A.1
SI PGSD
105 400 417 410

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2010/2011
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

A. Sejarah Lahirnya Pancasila Secara “Etimologi”


Kata pancasila berasal dari bahasa india, yakni bahasa sansekerta (bahasa Karta
Brahmana). Menurut Prof.Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta, kata pancasila
mempunyai dua arti:

Panca artinya lima


Syila, dengan huruf biasa (pendek) artinya batu sandi, alas atau dasar. Syila
dengan huruf l panjang artinya peraturan, tingkah laku yang penting, baik dan
senonoh.

Jadi pengertian Pancasila dengan huruf i biasa artinya batu sandi yang lima(consisting of
five rocks). Sedangkan pengertian pancasila dengan huruf l panjang artinya lima aturan
tingkah laku yang penting (five moral principles).

Pada awal istilahnya pancasila digunakan oleh masyarakat india pemeluk agama budha.
Bagi golongan awam bukan pendeta, dalam ajaran Budha mereka diharuskan ,melaksanakan
Pancasila yang dikenal dengan lima aturan, yang didalam bahasa aslinya disebut ”Pali” disebut
pancasila yang berisin lima larangan atau pantangan;

1. Dilarang membunuh
2. Dilarang mencuri
3. Dilarang berzina
4. Dilarang berdusta
5. Dilarang minum minuman keras.

Kata pancasila masuk ke Indonesia melalui penyebaran agama Budha pada abad VII,
kerajaan Sriwijaya di Sumater yang merupakan pusat agama Budha di Asia. Istilah pancasila
itu sendiri dipergunakan oleh bangsa Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit, sebagaimana
yang tertulis di dalam buku Keropaknegarakertagama karangan Mpu Prapanca seorang
pujangga istana.

Buku tersebut selesai ditulis pada tahun 1365, didalam bait ke-2,sarga 53 dinyatakan :
‘yatnanggegwani pancasyla kartasangskarabhisekakakrana’ yang artinya : ‘raja menjalankan
dengan setia kelima pantangan (pancasila) itu’ demikian juga dalam berbagai upacara ibadah
dan dalam penobatan.

Setelah kerajaan majapahit runtuh dan agama islam tersebar kepelosok nusantara, sisa
dari pengaruh ajaran moral budha yaitu pancasila masih dikenal dalam masyarakat jawa
sebagai larangan (pantangan, wewaler, pamali). Kelima larangan tersebut masing-masing dari
pangkal huruf ‘ma’ yaitu;

1. Mateni (membunuh)
2. Maling (mencuri)
3. Modon (berzina)
4. Mabok,madat (minum minuman keras)
5. Main (berjudi)

B. Secara Kronologis
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya, telah berjalan
berabad-abad yang sangat erat kaitannya dengan sejarah perjuangan bangsa indonesia,
sehingga perlu diterapkan tonggak-tonggak sejarah, yakni peristiwa sejarah yang penting dan
menonjol dalam hubungannya dengan sejarah perumusan pancasila.

Tonggak-tonggak sejarah yang dimaksudkan dapat di ikhtisarkan sebagai berikut :

1. Manusia Pertama

Bangsa Indonesia adalah bangasa yang religius, percaya pada tuhan YME, hal tersebut
diketahui baik dalam antropologi budaya maupun dalam sejarah bangsa Indonesia.

Menurut keyakinan agama bahwa manusia pertama yang di ciptakan tuhan YME adalah
Adam, kemudian menyusul hawa yang berasal dari tulang rusuk kiri adam. Dari kedua
manusia inilah lahir dan berkembang manusia-manusia baru dan berkembang biak menjadi
umat manusia sekarang ini, termasuk bangasa Indonesia ini.

2. Bangsa Indonesia (abad VII-XVI)

Menurut sejarah, kira-kira abad VII-XVI, bangsa Indonesia telah mendirikan kerajaan
sriwijaya. Kemudian menyusul kemudian sekitar abad XIII-XVI, didirikan pula kerajaan
majapahit.

Pada waktu itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat sebagai bangsa yang mempunyai
Negara, baik sriwijayamaupun majapahit, pada samannya telah merupakan Negara-negara
yang berdaulat , bersatu serta telah mempunyai wilayah yang meliputi seluruh nusantara ini.
Pada zaman itu, bangsa Indonesia telah mengalami kehidupan yang gemah-ripah loh-
jenawa, tata-tentram, kerta-raharja.

Unsur-unsur yang terdaapt didalam pancasila yakni : ke-tuhanan, kemanusiaan,


perasatuan, tata pemerintahan atas dasar musyawarah, dan keadilan sosial telah terdapat
sebagai asas-asas yang menjiwai kehidupan bangsa Indonesia yang dihayati serta
dilaksanakan pada waktu itu, hanya saja belum dirumuskan secara konkrit.

Sebagai bukti bahwa pancasila telah menjiwai kehidupan bangsa pada kedua zaman
terzebut, adalah adanya dokumen tertulis, seperti prasasti-prasasti yaitu:

Telaga batu
Kedukan bukit
Talang tuo
Karang brahi
Kota kapur

Di dalam buku keropaknegarakertagama karangan empu prapanca, di uraikan susunan


pemerintahan majapahit yang mencerminkan unsure musyawarah, juga hubungan tentang
majapahit dengan Negara-negara tetangga wilayah kekuasaan majapahit.

Kehidupan dua agama (hindhu-budha) secara berdampingan, membuktikan sifat toleransi


bangsa Indonesia pada zaman itu, seperti dulukiskan oleh empu tantular dalam kitab
sutasoma.

Pada kedua kerajaan tersebut, dapat dikatakan bahwa segala unsure-unsur yang terdapat
di dalam pancasila telah menjadi asas dan menjiwai kehidupan bangsa Indonesia. Dengan
demikian dapat dikatakan, pada waktu bangsa Indonesia maupun jiwa pancasila telah ada.

3. Penjajahan Barat

Penjajahan barat dijadikan sebagai tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-citanya, karna penjajahan barat yang berlangsung kira-kira 350 tahhun itu,
telah mengakibatkan lenyapnya apa yang terlah di miliki bangsa Indonesia pada zaman
sriwijaya dan majapahit . kedaulatan Negara hilang, persatuan di hancurkan, kemakmuran
lenyap, wilayah di injak-injak penjajah.
Bangsa-bansa barat belomba-lomba memperebutkan kemakmuran Indonesia yang kaya
akan hasil bumi, terutama rempah rempah. Akibat dari penjajahan itu, Indonesia mengalami
penderitaan lahir dan batin.
Penderitaan itulah menjadi amanat bagi para pemimpin bangsa Indonesia untuk
memperjuangkan dan memperbaiki nasibnya, yang lebih dikenal dengan istilah amanat
penderitaan rakyat (ampere).
4. Perlawanan Fisik Bangsa Indonesia (Abad XVII-XX)

a. abad XVII-XVIII, dengan semangat patriotik perlawanan fisik bangsa Indonesia


terhadap penjajah timbul dimana-mana di hamper seluruh pelosok tanah air. Meskipun
perlawanan fisik tersebut masih dilakukan oleh pahlawan secara sendiri-sendiri.

b. abad XIX, Belanda mengubah sistem kolonialismenya dari perseroan dagang partikuler
VOC (verenigde oost indische compagnie) menjadi badan pemerintahan resmi di Indonesia
yaitu pemerintahan hindia belanda. Pada abad ini pula terjadi pergeseran pemerintahan
penjajahan hindia belanda kepada inggris (1811-1916), tidak lama kemudian segera kembali
lagi kepada belanda. Pada abad ini belanda berusaha memperkuat kolonialismenya di
Indonesia, akan tetapi tetap menghadapi perlawanan dari bangsa Indonesia.

5. kebangkitan nasional/kesadadaran bangsa Indonesia (20 mei 1908)


Berdasarkan pengalaman pahit yang di peroleh pemimpin-pemimpin bangsa kita oleh
kegagalan perlawanan secara fisik melawan belanda yang tidak terkoordinir, maka pada awal
abad XX, bangsa Indonesia mengubah sistem perlawanan melawan kolonialisme belanda
dengan jalan menyadarkan seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya bernegara.

Para pemimpin Indonesia merintis perjuangan dengan pendidikan yaitu dengan


memajukan bangsa dan menumbuhkan peratuan dan kesadaran bernegara bagi bangsa
Indonesia. Maka lahirlah berbagai macam organisasi poltik disamping bergerak dibidang
endidikan dan sosial yang di pelopori oleh budi utomo 20 mei 1908.

Mereka yang tergabung dalam organisasi itu mulai merintis jalan baru kearah tercapainya
cita-cita perjuangan bangsa. Pahlawan-pahlawan perintis pergerakan nasional antara lain:

 H.O.S Tcokroaminoto, tokoh sarikat islam tahun 1912


 Douwes Dekker, tokoh indische partj tahun 1912
 Soewardi Soerjadiningrat (ki hajar dewantara) dan Cipto Mangun Kusumo. Keduanya
juga tokoh indiche partij.

6. Sumpah pemuda/persatruan bangsa Indonesia 28 oktober 1928

Pada tanggal 28 oktober 1928, terjadilah puncak peristiwa sejarah perjuangan bangsa
Indonesia di dalam mencapai cita-citanya. Pada saat itu pemuda-pemuda Indonesia dengan
dipelopori oleh Mr. Moh. Yamin, Kuntcoro Purbopranoto, Wongsonegoro, dan lain-lain
mengumandangkan sumpah pemuda, yait6u pengakuan adanya bangsa, tanah air, dan bahasa
yang satu yaitu bangsa Indonesia.
Dengan sumpah pemuda, semakin tegaslah tuntutan sejarah perjuangan Indonesia untuk
mencapai cita-citanya, yaitu kemerdekaan tanah air Indonesia Indonesia. Untuk itu di
perlukan adanya rasa persatuan sebagai bangsa yang merupakan syarat mutlak. Tali pengikat
persatuan sebagai yaitu bangsa Indonesia.

7. Perjanjian Jepang 9 Maret 1942

Pada tanggal 8 maret 1942, jepang masuk ke Indonesia. Peristiwa penyerahan belanda ke
jepang terjadi di kalijati jawa tengah pada tanggal 8 maret 1942.

Tentara pendudukan jepang masuk ke Indonesia dengan alasan untuk menghalau tentara
belanda. Tipu muslihat itu hanya ingin menarik hati bangsa Indonesia. Akan tetapi bangsa
Indonesia selalu menyadari bahwa setiap penjajahan itu, apapun bentuknya dan oleh
siapapun pasti akan menimbulkan penderitaan yang luar biasa lahir dan batin.

Pada zaman penjajahan jepang inilah merupakan puncak penderitaan bagi bangsa
Indonesia. Namun demikian perjuangan bangsa Indonesia tidaklah pernah padam, dengan
perjuangan rakyat Indonesia baik secara illegal maupun legal sebagi perlawanan terhadap
jepang.

8. BPUPKI 29 April 1945 (Dokuritsu Jumbi Choosakai)

Tanggal 1 maret 1945, jepang mengumumkan akan membentuk BPUPKI (badan penyelidik
usaha persiapan kemerdekaan Indonesia) dan tanggal 29 april 1945 terbentuklah BPUPKI yang
anggotanya 60 orang, Yang mencermikan suku yang ada di Indonesia.

BPUPKI ini di ketuai dr. radjiman wedyodiningrat, r.p suroso sebagai wakil ketua.

Pada tanggal 28 mei 1945, seluruh anggota BPUPKI di lantik dan selanjutnya tanggal 29
mei 1945, anggota BPUPKI mulai bekerja. Pada saat itulah bangsa Indonesia secara legal mulai
mempersiapkan kemerdekaannya.

Sejak dilantik pada tanggal 28 mei 1945 anggota BPUPKI telah mengadakan siding selama
dua kali, yaitu:

 Masa siding I, tanggal 29 mei - 1 juni 1945


 Masa siding II, tanggal 10 – 16 juli 1945
A. Masa Sidang I
Pada sidang satu ini dimaksudkan untuk mencari dan merancang dasar negara indonesia
yang akan merdeka nanti.

1. Konsep Mr. Muhammad Yamin

Pada sidang hari pertama, Mr.muhammad yamin menyampaikan konsep tentang ’Azas
dasar Negara kebangsaaan RI’. pada pidato tersebut di sampaikan dengan lisan yang intinya
adalah;

1) Perikebangsaan
2) Perikemanusiaan
3) Periketuhanan
4) Perikerakyatan
5) Kesejahteraan rakyat

Pada hari itu juga setelah itu beliau menyampaikan pidatonya, lalu menyampaikan konsep
tertulisnya yang isinya;

1) Ketuhanan yang maha esa


2) Kebangsaan persatuan Indonesia
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Konsep Frof. Dr. Soepomo

Pada sidang hari ke dua tanggal 31 mei 1945 beliau mengemukakan pokok pokok pikiran
tentang dasar Negara Indonesia

1) Negara yang didirikan nanti,hendaknya Negara nasional yang bersatu dalam arti
totaliter, maksudnya Negara yang tidak mempersatukan diri dengan golongan terbesar saja
melainkan yang mengatasi segala golongan dan akan mengindahkan serta menghormati
keistimewaan dari segala golongan besar maupun kecil

2) Dianjurkan agar para warga Negara tunduk kepadsa tuhan supaya setiap waktu ingat
kepada tuhan.dengan demikian Negara bersatu dengan bentuk totaliter itu di dasarkan
faham theism {religius}.
3) Mengenai kerakyatan agar supaya para pemimpin Negara terutama kepala Negara
terus menerus berstau dengan rakyat {bersatu jiwa}dalam arti susunan pemerintahan Negara
Indonesia harus di bentuksistem badan permusyawaratan untuk senantiasa mengetahui dan
merasakan rasa keadilan rakyat dan cita-cita rakyat.

4) Dalam bidang ekonomi Negara akan bersifat kekeluargaan.itu merupakan sikap


masyarakat timur yang harus kita pelihara sebaik-baiknya.sistem tolong menolong,sistem
koperasi hendaknya digunakan sebagai salah satu dasar ekonomi Negara Indonesia.kita
supaya mendirikan yang makmur,berstu,berdaulat,adil dan merdeka.

5) Mengenai hubungan antar bangsa, beliau membatasi diri dan menganjurkan agar
Negara Indonesia bersifat Negara asia timur raya.

3. Konsep Ir. Soekarno

Pada sidang hari tiga tanggal 1 juli 1945. Bung karno menyampaikan pidatonya sebagai
konsep Negara, sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan perikemanusiaaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraaan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada akhir pidatonya Bung Karno mengusulkan nama secara regas namanya bukan
panca dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman yang ahli bahasa
dengan istilah ‘pancasila’. yaitu sila artinya asas atau dasar , dan diatas kelima dasar
Itulah kita mendirikan negarah Indonesia yang kekal dan abadi

Pada kesempatan itu pula beliau menawarkan konsep:

1. trisila(sosionalisme, sosio-demokrasi,dan ketuhanan)


2. ekasila(gotong royong)

Konsep-konsep dari tokoh penbicara pada sidang pertama ini , masih merupakan
konsep pribadi yang sifatnya masih embrio. Olehnya itu belum dapat dikatakan sebagai dasar
Negara. Konsep tersebut masih akan dibahas lagi oleh suatu panitia kecil yang dibentuk
tanggal 1juni 1945 yang beranggotakan 8 orang dengan susunan sbb:
Ketua : Ir. Soekarno

Anggota :

1. K.H.A. wahid Hasyim


2. Mr. mohammad yamin
3. Mr.a.a. maramis
4. M. Sutardjo Kartohardikoesoemo
5. R. Otto iskandar dinata
6. Drs. Mohammad Hatta
7. K. Bagus H. hadikoesuma

8. Piagam Jakarta, 22 juni 1945

Pada tanggal 22 juni 1945, 9 tokoh nasional yang juga tokoh-tokoh BPUPKI mengadakan
pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar-dasar Negara yang telah
dsi kemukakan pada sidang-sidang badan penyidik.

Adapun 9 tokoh nasional tersebut:

1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muh. Hatta
3. Mr. a. a. maramis
4. Mr. acmad doebadjo
5. Wachid hasyim
6. Mr. mohammad yamin
7. H. agus salim
8. A. kahar muzakkar
9. Abikusno tjokrosujoso

Oleh panitia tersebut, diusulkan piagam Jakarta (Jakarta charter) yang di dalamnya
terdapat perumusan dan sistematika pancasila sebagai berikut:

1. Ke-tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluk-nya.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
B. Masa sidang II (tanggal 10-16 juli 1945)

Panitia kecil yang diwakili oleh Ir. Soekarno menyampaikan laporan kerjanya mulai 1 juni-
10 juli 1945. Menurut laporan tersebut, bahwa pada tranggal 22 juni 1945 telah di laksanakan
pertemuan dngan panitia Sembilan dengan anggota BPIPKI yang menghasilkan suatu
persetujuan antara pihak islam dan pihak kebangsaan.

Dalam rapat hari ke-2 tanggal 11 juli 1945, badan penyidik membentuk 3 panitia, yaitu:

1. Panitia perancang undang-undang


2. Panitia perekonomian dan keuangan, diketuai ,oleh drs. Muhammad hatta.
3. Panitia pembela tanah air, diketuai oleh Abikusno tjokrosujoso

Pada tanggal 14 juli 1945. Rapat pleno badan penyidik merima laporan panitia perancang
UUD. Bung karno sebagai ketua panitia melaporkan 3 hasil rapat, yaitu:

1. Pernyataan indonesia merdeka


2. Pembukaan UUD
3. Undang –undang dasar (batang tubuh)

Pada tangal 15 juli 1945, penyampaian rancangan UUD pada rapat pleno badan penyidik
dan pada tanggal 16 juli 1945, rancangan UUD diterima dengan suara bulat. Dan setelah
BPUPKI menyelesaikan sidangnya tangal 16 juli1945 badan tersebut.

9. PPKI (dokuritshu Junbhi Inkaii) 9 agustus 1945

Pada tanggal 7 agustus 1945, di bentuklah PPKI (panitia persiapan kemerdekaan


Indonesia) yang beranggotakan 21 orang. Kedudukan PPKI ini sangat penting, karena setelah
di perluas anggotanya, badan ini badan yang yang mewakili seluruh rakyat Indonesia
Menurut sejarah, PPKI merupakan pembentuk Negara republic Indonesia. Menurut
hukum tata Negara, hanya pembentuk negaralah yang berwenang menetapkan hukum dasar
Negara yang fundamental.

Kemerdekaan indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945 di jalan


pegangsaan timur no. 56 Jakarta disaksikan oleh PPKI, dan pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI
bersidang dan mensahkan serta menetapkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.

Pada alenia 4 dari pembukaan tercantum secara resmi dan sah pancasila sebagai dasar
Negara RI dengan perumusan dan tata urutan sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

10. Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, 17 Agustus 1945

pada tanggal 14 agustus 1945, jepang menyerah kepada tentara sekutu. Pada saat itulah
terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Inggeris yang oleh sekutu diserahi tugas untuk
menjaga keamanan di asia tenggara termasuk indonewsia pada saat itu belun tiba. Maka
tugas penjagaan keaaman di Indonesia oleh sekutu diserahkan kepada jepang yang telah
kalah perang.

Situasi kekosongan itu tidak disia-siakan oleh pemimpin bangsa Indonesia terutama oleh
para pemudanya, segera menanggapi situasi dengan mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Penyelenggaraan proklamasi dipersiapkan oleh PPKI yang dianggap
mewakili seluruh bangsa Indonesia yang merupakan pembentuk Negara RI.

Naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad hatta atas
nama bangsa Indonesia, tertanggal 17 agustus 1945 (naskah asli memakai tahun jepang 05-
2605).

Dari kenyataan sejarah dapatlah diketahui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia


bukanlah hadiah dari jepang. Melainkan sebagai suatu perjuangan dan hasil perjuangan dari
rakyat Indonesia proklamasi adalah titik kliminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
berabad-abad lamanya didorong oleh amanat penderitaan rakyat yang dijiwai oleh pancasila.

11. Pengesahan Pembukaan dan Batang Tubuh UUU 1945

Tanggal 18 agustus 1945 adalah tanggal di sahkannya pembukaan dan batang tubuh UUD
1945 yang terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal perraturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan.
Dalam alenia-4 pembukaan UUD 1945 tercantum secara resmi dan sah pancasila sebagai dasar
Negara RI dengan perumusan dan tata urutan sebagai berikut:

1) Ketuhanan yang maha esa


2) Kemanusiaan yang adil dan beradap
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan serta;
5) Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

PPKI adalah sebuah badan yang penting, karena badan ini mewakili seluruh rakyat
Indonesia dan sebagai pembentuk Negara. Menurut hukum tata Negara mempunyai
wewenang dan untuk meletakkan pokok kaidah Negara yang pundamental.

12. Republik Indonesia Serikat (RIS) 27 Desember 1949

Undang-undang dasar 1945 berlaku bagi Negara kesatuan RI hingga 27 Desember 1949
yaitu dengan berlakunya KRIS 1949 yang disusun dikoa scheveningen nederland bersamaan
dengan berlangsungnya KMB di kota Deng Haag pada tanggal 23 ugustus-2 september 1949.
Tujuan KMB untuk menyelesaikan persengketaan Indonesia dengan belanda secepatnya
dengan cara adil dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh tanpa syarat kepada RIS.

Pada waktu itu, delegasi RI dipimpin oleh Drs. Muhammad Hatta, delegasi BFO
(bijeenkomst voor Federaale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi
Belanda di pimpin oleh Van Morseven.

Salah satu keputusan penting KMB adalah kerajaan Belanda Mengakui kedaulatan
Indonesia sepenuhnya,tanpa syarat dan tidak dapat dicabut kembali kepada RIS, selambat-
lambatnya 30 desember 1949. Dan akhirnya tanggal 27 desember 1949, ratu Juliana
menandatangani piagam-piagam pengakuan kedaulatan RIS di Amsterdam.

Hal yang penting di pahami bahwa meskipun bentuk Negara Ri telah berubah dari Negara
kesatuan ke Negara serikat, dan meskipun KRIS disusun bukan di indonwsia, namun pancasila
sbagai dasar Negara di dalam alenia-4 mukaddimah KRIS 1949 tetap tercantum dengan tata
urutan sebagai berikut:

1. Ke-tuhanan yang maha esa


2. Peri-kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial

Karena pengakuan terhadap RIS menimbulkan berbagai pergolakan di berbagai Negara-


negara bagian RIS yang terdiri dari 16 negara bagian dan rakyat menuntuk Negara RIS untuk
kembali kepada NKRI.
Atas dasar desakan rakyat dan hasrat dari rakyat Indonesia itulah, maka pada tanggal 17
agustus 1950 presiden soekarno sebagai presiden RIS memproklamirkan terbentuknya NKRI,
yang berarti pula sebagai pembubaran Negara RIS. Pada saat itu pula oleh suatu panitia yang
diketuai oleh prof. dr. mr. soepomo, KRIS yang terdiri dari 194 pasal itu diubah menjadi UUDS
1950 yang terdiri dari 147 pasal. Perubahan bentuk Negara dan konstitusi RIS tetap tidak
mempengaruhi pancasila sebagai dasar Negara.

Pancasila sebagai dasar Negara RI tetap rercantum dalam alenia IV mukaddimah UUDS
1950 dengan perumusan dan tataurutan yang sama dengan mukaddimah KRIS.

UUDS 1950 adalah suatu konstitusi yang hanya besifat sementara, maka harus diganti
dengan UUD yang tetap. Olehnya itu yang berhak menyusun UUD yang baru adalah sebuah
badan yang dibentuk berdasarkan UU no. 7 tahun 1953 tentang pemilu untuk memilih
anggota DPR dan konstituante.

Pemilu yang telah diadakan tahun 1955, dan konstituante yang telah dibentuk
berdasarkan pemilu tersebut mulai bersidang pada tanggal 10 november 1956. Dan dalam
sejarahnya konstituante tidak berhasil menyusun UUD yang baru.

Akibat kegagalan itulah maka pada tanggal 5 juli 1949 presiden RI mengeluarkan dekrit
presiden 5 juli 1959, yang berarti bahwa UUD 1945 berlaku kembali bagi seluruh rakyat
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Dengan berlakunya UUD 1945, maka pancasila sebagai dasar Negara RI demi hukum,
tetap berlaku dan menjadi dasar falsafah Negara RI dengan perumusan dan tata urutan
sebagai yang tercantum dalam alenia IV pembukaan UUD yang disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 agustus 1945.

Dengan instruksi presiden No. 12 tahun 1968 tanggal 13 april 1968, bahwa perumusan dan
tata urutan tersebut dinyatakan sebagai perumusan yang resmi yang harus digunakan dalam
penulisan, pembacaan, dan pengucapan sehari-hari.

You might also like