Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
3.34.07.1.22
Informatika 3B
2009
HALAMAN PENGESAHAN
a. Judul / Tema /Bidang Kerja PKL : Pengolahan citra satelit dengan ARC VIEW
b. Penyusun
NIM : 3.34.07.1.22
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan
Ahmad Jamaah
NIP. 196203231985031004
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Disusun Oleh :
3.34.07.1.22
Informatika 3B
2009
HALAMAN PENGESAHAN
b. Penyusun
NIM : 3.34.07.1.22
Semarang,
Mengetahui
Ketua Jurusan
Ahmad Jamaah
NIP. 196203231985031004
DAFTAR PENILAIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
NIM : 3.34.07.1.22
Petunjuk Pengisian : Tuliskan nilai pada setiap komponen dengan angka 1 sampai dengan 10
c. Ketepatan waktu
b. Disiplin kerja
c. Loyalitas/kesetiaan
d. Semangat / motivasi kerja
e. Penampilan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Drs. Sunaryo
NIP.
NIM : 3.34.07.1.22
Petunjuk Pengisian : Tuliskan nilai pada setiap komponen dengan angka 1 sampai dengan 10
c. Sistematika penulisan
2 Laporan (80%)
1. Sistematika penulisan
2. Bahasa
a. Mudah dimengerti
3. Isi
e. Kelengkapan lampiran-lampiran
Nilai
Semarang,………….
Penilai
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dewasa ini kebutuhan mengenai informasi yang akurat sangat diperlukan di
semua aspek kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan
baik itu formal ataupun non formal adalah memberikan bekal kepada anak didiknya.
Sebagai contoh di dalam pendidikan jenjang perguruan tinggi, bekal yang cukup di
bidangnya sangat diperlukan dalam menghadapi dunia kerja nantinya. Salah satu upaya
yang ditempuh adalah melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dalam hal ini, mahasiswa
dapat mengaplikasikan teori-teori yang mereka dapatkan dalam bangku perkuliahan.
PKL mempunyai banyak manfaat besar dalam mengembangkan kemampuan yang
dimiliki, karena tidaklah cukup dengan teori dalam perkuliahan di dalam kampus, sehingga
dalam penerapan ilmu dan teori tersebut harus didapat dari luar kampus. Karena dalam
pelaksanaan PKL, mahasiswa benar - benar bisa melihat dan merasakan secara langsung
bagaimana mengaplikasikan ilmu yang di dapat dalam perkuliahan dan banyak memberikan
gambaran tentang dunia kerja yang akan mereka geluti nantinya sesuai dengan ilmu yang
diperoleh selama di bangku kuliah. Terlebih nantinya mahasiswa akan menghadapi
persaingan yang semakin ketat.
Disini kita ditempatkan di bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik yang
sesuai dengan ilmu yang kami tekuni. Adapun masalah-masalah yang ada dalam bidang
Pembinaan, antara lain adalah tentang masalah pemetaan, masalah memasukkan data-data
ke dalam database, total pendapatan tiap daerah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tugas.
BPS disini sebagai perantara antara bappeda dan masyarakat, untuk dapat menyelesaikan
masalah yang ada dalam kehidupannya.
Dalam suatu perusahaan terdapat banyak kegiatan yang mana kegiatan tersebut
dilakukan guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di kota Boyolali Jawa
Tengah.
1.3.1 Mahasiswa
Tujuan dari Praktek kerja lapangan bagi mahasiswa yaitu :
a) Dapat meningkatkan cara berfikir mahasiswa serta meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan penalaran, menelaah suatu masalah, perumusan dan
pemecahannya secara praktis di lapangan.
b) Memperdalam pengertian terhadap cara berfikir dan bekerja secara inter disipliner.
c) Meningkatkan keterampilan yang dimiliki mahasiswa dalam melaksanakan dan
mengembangkan dunia pengecoran dengan berlandaskan ilmu, teknologi dan seni
secara disiplin dan bertanggung jawab.
d) Memberikan bekal mahasiswa untuk menjadi motivator, dinamisator dan problem
solver, sehingga dapat mempertinggi tingkat kemampuannya.
Waktu pelaksanaan PKL yaitu selama kurang lebih satu bulan terhitung sejak tanggal
3 Agustus – 29 Agustus 2009. Dalam pelaksanaannya penulis ditempatkan pada bidang
Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS).
Untuk menerapkan berbagai macam program di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan
statistik pemerintahan daerah, Badan Pusat Statistik (BPS) dibantu oleh kantor perwakilan
BPS yang terdapat di setiap ibu kota propinsi dan kabupaten/kota yaitu BPS Provinsi dan
BPS Kabupaten/Kota. Di BPS Provinsi Jawa Tengah terdapat 38 BPS Kabupaten/Kota yaitu
terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota.
2.1.1 Periode 1920-1942, masa Hindia Belanda
2.1.6 Kedudukan
BPS adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BPS dipimpin oleh seorang Kepala.
2.1.7 Tugas
BPS mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi
BPS Penyedia Statistik Berkualitas
2.2.2 Misi
Misi dari BPS adalah :
1) Menyediakan informasi statistik yang berkualitas; lengkap, akurat, relevan,
mutakhir, dan berkesinambungan.
2) Meningkatkan upaya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standardisasi
kegiatan statistik dalam kerangka SSN yang andal, efektif, dan efisien.
3) Meningkatkan kapasitas sumber daya secara optimal sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mutakhir.
2.3 Fungsi
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2001 dalam melaksanakan tugas, BPS menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik
b. Penyelenggaraan statistik dasar
c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS
d. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan
statistik
e. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
2.4 Kewenangan
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 dalam
menyelenggarakan fungsinya BPS mempunyai kewenangan :
1) Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
2) Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
3) Penetapan sistem informasi di bidangnya
4) Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional
5) Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
a) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistic.
b) Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral
2.5 Struktur Organisasi BPS Boyolali
Berikut bagan struktur organisasi pada BPS boyolali:
Berikut ini merupakan struktur organisasi pada Badan Pusat Statistik kabupaten boyolali
A. Kepala
IR. Sri Ariyanto
B. Bagian Tata Usaha
1) Sunaryo
2) Untung
3) Rini Wijayanti
4) Djoko Santosa
5) Nevi Rahayu
C. Bidang Statistik Sosial
1) Dani Dwi Widagdo
2) Heru Sigit
D. Bidang Statistik Produksi
1) Sri Setyardjo
2) Joko Arif Yuwono
E. Bidang Statistik Distribusi
1) Hari Rinawan
2) Sulistiyaningsih
F. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik
1) Suharto
2) Avia Dwi Shanti
G. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
1) Sudarmadi
2) Wulan Fitriyanti
2.6 Produk
Berikut beberapa produk atau publikasi pada BPS Boyolali
1. Buku Boyolali dalam Angka
Buku yang berisi tentang segala hal pendataan yang telah dilakukan oleh BPS,
dimana didalamnya berisi table-tabel angka yang merupakan hasil sensus dari
Kabupaten Boyolali
Gambar 2.1
Gambar 2.3
BPS melakukan kegiatan pengumpulan data melalui sensus, survei antar sensus, survei
sektoral atau survei lintas sektoral, studi khusus dan kompilasi catatan administrasi atau
data sekunder. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan
semua unit populasi diseluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperolrh karakteristik
populasi pada saat tertentu.
BPS melakukan tiga kali sensus yaitu, Sensus penduduk (Pada tahun berakhiran 0), Sensus
Pertanian (Pada tahun berakhiran 3), dan Sensus Ekonomi (pada tahun berakhiran 6) dan
melakukan pengumpulan data Potensi Desa (PODES) sebagai rangkaian kegiatan
penyelenggaraan suatu sensus.
2.8 Klien / Kerjasama
Beberapa klien kami adalah
BAB III
ANALISIS dan PEMBAHASAN
BPS melakukan kegiatan pengumpulan data melalui sensus, survei antar sensus, survei
sektoral/lintas sektoral, studi khusus dan kompilasi catatan administrasi/data sekunder.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit
populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik populasi
pada saat tertentu.
BPS melakukan 3 kali sensus : Sensus Penduduk ( pada tahun berakhiran 0), Sensus
Pertanian (pada tahun berakhiran 3), dan Sensus Ekonomi (pada tahun berakhiran 6), dan
pengumpulan data Potensi Desa sebagai rangkaian kegiatan penyelenggaraan suatu sensus.
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari
sesuatu populasi untuk memperkirakan karakteristik suatu obyek pada saat tertentu. BPS
juga melaksanakan Survei antar sensus yaitu survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus
sejenis. Survei antar sensus tersebut meliputi Survei Penduduk Antar sensus (Supas),
Survei Pertanian Antarsensus (Sutas), dan Survei Ekonomi Antar Sensus (Setas).
Survei sektoral dan lintas sektoral merupakan survei bebas yang tidak berkaitan dengan
salah satu sensus. Namun demikian, survei-survei jenis ini juga dilaksanakan secara
berkala dengan kurun waktu beberapa tahun, tahunan, atau kurang dari setahun, tergantung
pada percepatan perubahan data dan keperluan perencanaan.
Berbagai ragam survei sektoral di antaranya adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Survei Biaya Hidup (SBH), Survei
Potensi Desa (Podes), Survei Industri, Survei Pertanain, Survei Pendapatan Petani dan
Struktur Ongkos Usaha Tani, Survei Koperasi Unit Desa (KUD), Survei Harga Konsumen,
dan Survei Harga Produsen.
Sedangkan jenis Survei Lintas Sektor diantaranya adalah Survei Khusus Tabel Input-
output (SKIO), Survei Khusus Tabungan dan investasi Rumah Tangga (SKTIR), Survei
Triwulan Kegiatan Usaha (STKU), Survei khusus Pendapatan Regional (SKPR), dan
Survei Khusus Pembentukan Modal (SKPM).
Studi Khusus dilaksanakan guna mempelajari berbagai aspek kegiatan statistik untuk
memberi masukan bagi pengumpulan data statistik yang baru atau penyempurnaan metode
yang sudah ada sebelum diimplementasikan secara nasional. Studi khusus juga
diselenggarakan untuk memenuhi permintaan data yang lebih spesifik, misalnya Studi
Khusus Konsumsi Makanan Jadi, Kompilasi Produk administrasi dilakukan oleh BPS
untuk mengadakan kerja sama dengan instansi Pemerintah lainnya dan atau swasta yang
mengelola catatan administrasi dari suatu kegiatan. Contoh hasil dari kompilasi produk
administrasi antara lain data dari Ekspor Barang (PEB), impor barang dan jasa yang
memanfaatkan dokumen Pemberitahuan Impor Untuk Dipakai (PIUD), data statistik
wisatawan mancanegara, data tentang iklim, polusi, penyakit, dan luas panen adalah
beberapa contoh yang diperoleh dari instansi lain.
1) Mengimpor citra (dalam bentuk data raster) untuk digunakan dalam ArcView.
2) Mengklasifikasi sebuah citra menjadi beberapa kelas tipe penutupan lahan
seperti vegetasi dll.
3) Mempelajari beberapa citra dari periode pengambilan yang berbeda untuk
menentukan area yang mengalami perubahan.
4) Mencari daerah dengan tingkat kerapatan vegetasi tertentu dari sebuah
citra.
5) Menajamkan kenampakan sebuah citra dengan cara menyesuaikan kontras dan
tingkat kecerahan atau dengan merentangkan histogram.
6) Merektifikasi sebuah citra terhadap sebuah peta acuan supaya posisi koordinat
lebih akurat.
1) visualisasi citra
2) rektifikasi citra
1) Aktifkan perangkat lunak ArcView. Dad menu utama pilih File diikuti dengan
Extension, klik Image Analysis diikuti dengan OK.
2) Lanjutkan dengan membuka view baru, dan tekan tombol Add Theme. Supaya bisa
menggunakan fasilitas pada IA, file harus dibaca sebagai file IA. Caranya, pada
kotak dialog Add Theme, pada list Data Source Types, pilih Image Analysis
Data Source. Buka file D:\Remote Sensing\TM980126G.lan dan klik OK. Akan
muncul kotak dialog yang menanyakan apakah anda ingin IA menghitung
pyramid layers untuk citra tersebut. Anda tidak harus menjawab YES, pyramid
layer ini akan sangat berguna dalam mempercepat proses pergantian layer
apabila citra yang ditampilkan berukuran besar dan anda banyak melakukan
zoom in dan zoom out serta menggeser citra. Anda bisa menjawab NO jika
citra yang dipakai berukuran cukup kecil.
4) Pilih kombinasi RGB layer 432 untuk memilih kombinasi RGB pada band 432
(false color composite). Klik tombol Advanced di bagian bawah Legend Editor.
Akan muncul histogram untuk masing - masing warna.
Gambar 3. Histogram dari digital number display number citra lansat dan hasil stretch
standard deviation
Sebagai contoh, perhatikan histogram paling kin untuk warna merah. Dalam hal ini kita
melihat dua histogram yaitu histogram yang berwarna hitam untuk digital number dan warna
merah untuk nilai display. Perhatikan bahwa nilai display jauh lebih menyebar dibandingkan
display number. Dalam IA, sebelum kita melakukan transformasi histogram, default
penajaman tampilan yang dilakukan oleh IA adalah dengan menggunakan stretch Standard
Deviations dengan jumlah standard deviation sama dengan dua. Dengan stretch in, nilai
display dari digital number yang besarnya lebih atau kurang dari mean ditambah atau
dikurangi 2 kali standard deviasi akan menjadi 255 atau 0.
Gambar 4. Tampilan citra dengan false color composite dan stretch standard deviation
yang merupakan default dari IA
5) Anda bisa memilih cara perentangan yang lain. Dan Legend Editor, klik pada daftar
pilihan Stretch dan pilihlah Histogram Equalize, kemudian klik Apply. Perhatikan
tampilan citra sekarang dan juga histogram yang berhimpit untuk mempelajari
bagaimana perentangan histogram nilai display ini memberikan efek kepada tampilan
citra.
Gambar 5. Tampilan citra dengan false color composite menggunakan histogram
equalize
Gambar 6. Histogram dari digital number dan display number citra Landsat dengan
Histogram Equalized
Gambar 7. Tampilan citra dengan false color composite dengan invert stretch dari
standard deviation
Gambar 8. Histogram dari digital number dan display number citra landzat dengan invert
stretch dari standard Deviation
8) Perhatikan perubahan pada citra dan histogram. Anda bisa mengklik Undo pada
Advanced dialog untuk mengembalikan display citra seperti sebelumnya. Tekan Close
untuk menutup Legend Editor dialog.
Di dalam kotak isian Seed Radius, ketikkan 5 pixels, kemudian pastikan kotak
Include Islands Polygon tidak terpilih. Seed Radius menentukan jumlah pixel di
sekeliling pixel target.
Klik ikon yang ada pada menu utama kemudian klik di tengah-tengah daerah yang
diinginkan. Seed Tool akan bekerja beberapa saat untuk membuat polygon
yang mencakup pixel-pixel dengan karakter yang serupa dengan pixel seed.
Berikut adalah gambar hasil identifikasi area dengan karakter yang sama:
Klik pada kotak Class Name dan ketik 'lahan terbuka', kemudian tekan Enter
pada keyboard.
Klik OK pada kotak dialog Find Like Areas.
Setelah proses selesai lihat pada citra akan dihasilkan klasifikasi pada area yang
memiliki kesamaan nilai atau karakter.
Berikut adalah Hasil dari proses find like areas
Klik pada Output Image Theme dan pilih thema yang sudah ada.
Klik pada kotak Class Name dan ketik 'Air". Tekan ENTER pada keyboard.
Klik OK pada kotak dialog Find Like Areas.
Ketika proses selesai maka akan ditambahkan kelas baru pada theme yang sudah ada
yaitu "Air'.
Gambar 14. Hasil dari proses find like areas
· Tambahkan dan aktifkan theme boyolali.img yang bisa diambil dari Image Analysis Data
Source. Dari menu Image Analysis, pilih Categorize .... Pada kotak isian Desired number
of classes, ketiklah 15 untuk mengklasifikasikan citra ke dalam 15 kelas. Kemudian klik
OK.
· Setelah proses klasifikasi selesai, aktifkan theme Categorization.img yang merupakan citra
hasil klasifikasi menjadi 15 kelas tutupan lahan. Double klik pada theme Categorization.img
untuk mengaktifkan Legend Editor.
· Double klik pada kolom Symbol pada dialog Legend Editor untuk memunculkan Color
Palette. Klik warna hitam untuk Value 0 (yang merupakan kelas yang tidak
terklasifikasikan). Kemudian lakukan hal yang sama untuk Value 1, 2, 3 sampai 15 dengan
warna yang berbeda serta ubah labelnya sesuai dengan tutupannya. Untuk melihat jenis
tutupan pada citra terklasifikasi zoom dan lihat tutupan pada citra sebelum terklasifikasi,
dengan cara mengaktifkan dan menonaktifkan citra hasil klasifikasi. Kemudian klik Apply.
Mosaik citra
IA menawarkan fasilitas untuk membuat mosaik atau menggabungkan beberapa
citra ke dalam satu citra yang meliputi keseluruhan area. Untuk melakukan mosaik citra,
terlebih dulu tampilkan semua citra yang akan dimosaik dalam satu View dan pastikan mereka
mempunyai jumlah band yang sama. Untuk latihan ini, kita akan kembali menggunakan data
citra Melak.
Aktifkan kedua citra D:\Remote Sensing\Boyolali.tiff dan D:\Remote Sensing\teras.tiff
Klik Image Analysis menu, kemudian pilih Mosaic. Image Analysis akan langsung
menjalankan proses mosaik begitu anda klik Image Analysis kemudian Mosaic.
Perhatikan bahwa sebuah theme baru akan dihasilkan oleh IA, yang merupakan
mosaic dari dua theme. Anda bisa menyimpan hasil mosaic ini ke dalam file baru untuk
penggunaan selanjutnya.
BAB IV
PENUTUP
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut, Penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan paling banyak
digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh ESRI (Environmental Systems
Research Institute). Dengan Arcview kita dengan mudah dapat mengelola data, menganalisa
dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.
1.2 Saran
1. Ikatan persudaraan dan kekeluargaan antar karyawan perlu ditingkatkan agar terjadi
kerja sama yang optimal dan terciptanya keadaan yang nyaman untuk bekerja sama.
2. Pada pemetaan penggunaan lahan dengan metode interpretasi Citra Satelit beresolusi
tinggi hendaknya memakai citra dengan tanggal pengambilan gambar tidak jauh beda
dengan waktu penelitian sehingga kenampakannya memang aktual dan tidak terjadi
perubahan yang signifikan.