You are on page 1of 6

Konsep Dasar Geografi

Dalam Definisi Geografi dari Seminar dan Lokakarya Pertemuan Ilmiah Tahunan Ahli
Geografi di Semarang pada tahun 1988 ditegaskan bahwa, Geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geografi dengan sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Menilik kepada definisi
tersebut sangat jelas bahwa obyek utama dari ilmu geografi adalah konteks keruangan.

Daftar isi
1 Sejarah Geografi
2 Obyek Studi Geografi
2.1 Objek Material
2.2 Objek Formal
3 Ruang Lingkup Geografi
4 Pendekatan Ilmu Geografi
5 Konsep Esensial Geografi
6 Prinsip-Prinsip Geografi
7 Struktur Ilmu Geografi
7.1 Geografi Fisik
7.2 Geografi Manusia
7.3 Geografi Regional
7.4 Geografi Teknik
8 Materi lainnya mengenai Konsep Dasar Geografi
9 Sumber Informasi

Sejarah Geografi

Perkembangan Ilmu Geografi diawali oleh Bangsa Yunani yang secara aktif meneliti juga
mendokumentasikan informasi dan data kegeografian sebagai sebuah ilmu dan filosofi.
Pemikir utama pada awal perkembangan geografi adalah Thales (640– 546 SM) dari
Miletus yang banyak melakukan perjalanan menggali informasi geografi, yang kemudian
dikembangkan lagi oleh Herodotus (485–425 SM) dari Messana yang membuat laporan
geografi sekitar wilayah Timur Tengah, kemudian Phytheas yang melakukan pengukuran
jarak Matahari terhadap Bumi. Perkembangan awal geografi paling fenomenal adalah
dengan publikasi dari Eratosthenes (276–194 SM) dalam bukunya Geographica yang
menjelaskan bahwa pad dasarnya bumi itu bulat dan Eratosthenes telah mampu
menghitung keliling Bumi dengan hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya,
yang kemudian diikuti oleh beberapa pemikir - pemikir bangsa Romawi.

Pada abad pertengahan, bangsa Arab banyak memberikan sumbangsih pemikir -


pemikirnya dalam mengembangkan ilmu geografi seperti Al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu
Khaldun.

Kemudian pada abad ke-17 hingga abad ke-19 Ilmu geografi semakin menunjukkan
sebagai sebuah disiplin ilmu yang utuh dengan menjadi bagian kurikulum yang lengkap
di berbagai universitas yang terdapat di Eropa. Pada masa ini para pemikir (ilmuan) yang
mengemukakan pendapatnya adalah Bernard Varen (1622-1650) atau yang dikenal
dengan Varenius dari Jerman melalui bukunya Geographia Generalis, Immanuel Kant
(1724–1821) melalui buku Physische Geographie, Alexander von Humboldt (1769–1859)
dikenal sebagai peletak dasar geografi fisik modern, Karl Ritter (1779–1859) dari
Universitas Berlin, Friederich Ratzel (1844–1904) dari Leipzig dalam bukunya yang
berjudul Politische Geographie mengemukakan konsep Lebensraum, Elsworth
Huntington (1876–1947) asal Amerika Serikat mengemukakan konsepnya dalam
bukunya The Pulse of The Earth dikenal sebagai determinis iklim, Paul Vidal de la
Blache (1845–1918) asal Prancis merupakan pelopor posibilisme dalam geografi dengan
konsepnya genre de vie, Halford Mackinder (1861–1947) dari Universitas Oxford
mengemukakan makalahnya yang berjudul The Scope and Methods of Geography yang
berisi konsep man-land relation.

Ilmu Geografi selama abad ke-20 di Barat melewati empat fase utama :
Determinisme lingkungan
Teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh
lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter,
Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington.
Geografi regional.
Memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode
yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region yang
diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif
usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan
interes pada sains dengan mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan
menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis.
Geografi kritis
Muncul sebagai kritik atas positifisme dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan
fenomenologi. Beberapa ahli yang beraliran ini diantaranya Yi-Fu Tuan, Karl Marx
dengan pengikutnya David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis.
Obyek Studi Geografi

Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni:
Objek Material

Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang
umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:
Litosfer (lapisan keras),
Merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu
geologi.
Atmosfer (lapisan udara),
Terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang
Hidrosfer (lapisan air),
Berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.
Biosfer (lapisan tempat hidup),
Terdiri atas hewan, tumbuhan.
Pedosfer (lapisan tanah),
Merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik,
organik, maupun kimia.
Objek Formal

Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek,


Aspek Keruangan,
Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari
berbagai kepentingan.
Aspek Kelingkungan,
Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan
komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.
Aspek Kewilayahan,
Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri
khas.
Aspek Waktu
Geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau
perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.

Ruang Lingkup Geografi

Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala
alam maupun gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang
lingkup studi ilmu geografi yaitu:
Kajian terhadap wilayah (regional);
Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari
keanekaragaman wilayah;
Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan
usaha manusia untuk memanfaatkannya
Pendekatan Ilmu Geografi

Dalam geografi terpadu, para ahli geografi tidak hanya memfokuskan kajiannya pada
objek material, tetapi lebih menekankan pada sudut pandang keilmuannya. Menurut Peter
Hagget untuk menemukan masalah geografi, maka digunakan tiga bentuk pendekatan,
yaitu :
Pendekatan Keruangan
Fenomena geografi berbeda dari wilayah yang satu dengan wilayah yang lain dan
mempunyai pola keruangan/spasial tertentu (spatial structure).
Pendekatan Ekologi
Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian yang saling berkaitan di dalam sebuah
sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya.
Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara analisis keruangan dan analisis
ekologi.
Konsep Esensial Geografi
Para Ahli Geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI)
dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan tahun 1988 menghasilkan sepuluh konsep esensial
geografi, yaitu:
Konsep Lokasi
Konsep lokasi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Secara pokok konsep
lokasi dibedakan menjadi Lokasi Absolut dan Lokasi Relatif
Konsep Jarak
Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan perhitungan keuntungan berkaitan antar lokasi.
Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan berhubungan dengan kemudahan interaksi dan caranya antar lokasi
Konsep Morfologi
Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan
atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi.
Konsep Aglomerasi
Aglomerasi atau pemusatan adalah kecenderungan persebaran penduduk yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan bersifat menguntungkan,
karena kesamaan gejala ataupun faktor-faktor umum yang menguntungkan.
Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan suatu fenomena di muka bumi bersifat relatif, artinya nilai kegunaan itu
tidak sama, tergantung dari kebutuhan penduduk yang bersangkutan.
Konsep Pola
Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi.
Konsep Deferensiasi Areal
Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur
lingkungan alam ataupun kehidupan.
Konsep Interaksi/ Interdependensi
Interaksi adalah kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan
tempat lainnya.
Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran
suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang.
Prinsip-Prinsip Geografi

Dalam studi geografi Nursid Sumaatmadja membagi menjadi empat prinsip utama,
Prinsip persebaran,
Bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat di ruang muka bumi
persebarannya sangat bervariasi.
Prinsip interrelasi,
Bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan
timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain.
Prinsip deskripsi,
Merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala, fenomena
atau masalah yang ada.
Prinsip korologi,
Merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas.
Struktur Ilmu Geografi

Ilmu Geografi sebagai subyek dari integrasi berbagai studi menurut Peter Hagget
membagi menjadi beberapa percabangan,
Geografi Fisik

Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi fisik mempelajari bentang
lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi
dan interdependensi bentuk lahan. Berikut merupakan pencabangan geografi fisik,

Geologi
Geomorfologi
Meteorologi dan Klimatologi
Hidrologi
Oceanografi
Biogeografi
Kosmografi
Pedologi
Geografi Manusia

Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi manusia mempelajari yang
mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk. Berikut merupakan
pencabangan geografi manusia,
Geografi Ekonomi
Demografi
Geografi Politik
Etnografi
Geografi Sosial
Geografi Industri
Geografi Pariwisata
Geografi Sejarah
Geografi Pertanian
Geografi Transportasi
Geografi Regional

Geografi regional merupakan studi tentang variasi persebaran gejala dalam ruang pada
waktu tertentu baik lokal, nasional, maupun kontinental. Geografi regional terbagi atas,
Geografi Regional berdasar Zonasi
Geografi Wilayah Tropik, Geografi Wilayah Arid, Geografi Wilayah Kutub, Geografi
Desa, Geografi Kota
Geografi Regional berdasar Kultur
Geografi Kawasan Asia Tenggara, Geografi Kawasan Eropa, Geografi Kawasan Amerika
Utara, Geografi Kawasan Amerika Selatan, Geografi Kawasan Afrika, Geografi Kawasan
Australia
Geografi Teknik
Geografi teknik merupakan studi terbaru di bidang ilmu geografi yang berkembang
seiring pesatnya perkembangan teknologi yang mempelajari cara-cara memvisualisasikan
dan menganalisis data dan informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara
dan citra hasil penginderaan jauh. Geografi teknik terbagi atas,
Kartografi
Penginderaan Jauh
Sistem Informasi Geografis
Metode Kuantitatif Geografi

You might also like