Professional Documents
Culture Documents
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut,
maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi
intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan
pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal
yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah
sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun
kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun
melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan
manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan
modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu,
baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku
tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan
yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai
cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu
pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan
sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau
tiga abad yang lalu.
Daftar isi
[sembunyikan]
Kapitalisme adalah salah satu pola pandang manusia dalam segala kegiatan ekonominya.
Perkembangannya tidak selalu bergerak ke arah positif seperti yang dibayangkan banyak
orang, tetapi naik turun. Kritik keberadaan kapitalis sebagai suatu bentuk penindasan
terhadap masyarakat kelas bawah adalah salah satu faktor yang menyebabkan aliran ini
banyak dikritik. Akan tetapi, bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme,
melainkan juga ideologi lain yang ingin melenyapkannya, seperti komunisme.
[sunting] Kaum klasik kapitalis
Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang
dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang
menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan
produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-
komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan
beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith
memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible
hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah.
Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh
rakyatnya.
Sistem Tata Ekonomi Kapitalisme, Sosialisme dan Komunisme - Definisi, Pengertian, Arti
& Penjelasan - Sejarah Teori Ilmu Ekonomi
Thu, 07/09/2006 - 8:17pm — godam64
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan
kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas dengan berbagai cara.
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup
besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur
tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan
lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan
dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai
hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu. Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha
yang dipandang baik bagi dirinya.
Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-
harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang
mengatur perekonomian menjadi efisien. Motif yang menggerakkan perekonomian
mencari laba.
* Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal
yang terbaik dirinya.
* Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang
diperlukan lebih kecil.
* Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan
monopolistik.
* adanya spesialisasi
Oleh: Nurfarid
Manusia, yang diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi kholifah di muka bumi ini, tidak
akan mampu memainkan perannya untuk memakmurkan bumi ini, bahkan ia tidak akan
mampu melangsungkan kehidupannya….ia akan hancur, karena karakteristiknya
sebagaimanusia telah hancur. Ia akan terperosok kejurang yang paling dalam, karena ia
telah sesat…..keluar dari fitroh yang telah di gariskan oleh Allah Yang Maha Pencipta.
Karakteristiknya yang khas telah hancur ketika ia menganggap dirinya sebagai materi,
yang berasal dari materi dan tidak punya tujuan hidup selain untuk mengembangkan dan
menciptakan materi. Fitrohnya juga hancur ketika ia menuhankan materi, menganggap
bahwa alam ini diciptakan oleh materi, menganggap bahwa agama adalah khurofat
manusia semata. Atau dengan kata lain ia mengingkari segala seuatu diluar materi.
Semboyannya “Laa ilaha wal kaunu maddah”. Inilah gambaran umum dari idiologi yang
kita kenal dengan komunis (Syuyuu’iyah).
Walaupun tembok Berlin telah tumbang dan Uni Soviet sudah bubar, namun ini tidak
menjadi penghalang bagi kita untuk mengenal dan membahas tentang idiologi komunis.
Karena pada kenyataannya banyak diantara kita yang menganggap bahwa komunisme
adalah sistem ekonomi semata, sehingga berupaya untuk mengadopsi sistem ini di tengah
masyarakat Islam. Disamping itu, kita juga melihat bahwa idiologi ini telah mendarah
daging di tubuh pengikutnya dan telah membius banyak orang untuk melakukan
pemberontakan terhadap system kapitalis yang sekarang sedang menguasai dunia. Jadi, ia
mulai bangkit lagi setelah ketidak berdayaannya melawan Barat di Perang Dingin.
Sejarah Singkat Komunisme
Komunisme muncul ke panggung sejarah pada tahun 1917 M melalui revolusi kaum buruh
Rusia untuk menggulingkan system ke Kaisaran Rusia. Idiologi ini lahir dari rahim
Filsafat Karl Mark dan Enggel yang secara terang-terangan dipublikasikan pada tahun
1848 M. (2)
Setelah revolusi, Rusia dipimpin oleh seorang diktator berdarah yang bernama Lenin,
dalam setiap kebijakannya ia berusaha keras untuk menerapkan idiologi ini. Seperti
kebijakan kepemilikan tanah oleh negara. Kemudian sepeninggalnya, estapet
kepemimpinan dilanjutkan oleh Stalin—tokoh komunis yang lebih kejam daripada Lenin.
Stalin melakukan pembunuhan rahasia bagi orang atau kelompok yang menentangnya.
Bahkan selama berkuasa ia bertanggung jawab atas 42 juta jiwa manusia. Sepeninggal
Stalin, para pemimpin komunis mulai memperkuat kedudukanya didalam negri dan
memperlebar sayapnya keluar, pada tahun 1956 mereka melunakan Hongaria, tahun 1968
Yugoslavia, dan pada tahun 1979 mereka menginvasi Afganistan. (3)
Selain itu, komunis juga mampu mencengkramkan kukunya di Amerika Selatan dan
menjalarkan lidahnya di negara-negara Asia, dari mulai Cina, Kamboja, Vietnam bahkan
Negara kita Indonesia.
Materialisme dialektis atau maadiyah jadliyah adalah pandangan khusus kaum materialis
terhadap alam, manusia dan kehidupan yang dibangun diatas landasan materi. Pandangan
ini menjelaskan bahwa segala apa yang ada dialam ini berasal dari satu sumber yaitu
materi. Dan setiap pergerakan yang terjadi di ala mini diatur melalui hukum materi.
Selain itu, pandangan ini juga dibangun diatas landasan adanya tanaqud (kontradiksi)
diantara materi. Maksudnya sesuatu meteri bisa terwujud apabila ia mampu menjadi naqid
bagi yang lainnya.
Pandangan ini merupakan satu runtutan dari Filsafat Hegel yang memandang bahwa awal
dari segala wujud adalah fikroh (ide), kemudian fikroh yang menciptakan dan
mengembangkan materi. Sementara Mark mengatakan sebalikanya bahwa materilah yang
terlebih dahulu ada, kemudian dari pergerakan dan perkembangan materi terbentuklah
fikroh. Oleh karena itu pandangan Hegel dinamakan dengan ‘Dialektika Ideal’, sedangkan
pandangan Mark dinamakan dengan ‘Dialektika Materialisme’ atau ‘Dialektika
Marksisme’.
Secara bahasa dialektika berasal dari bahasa Yunani ‘dialogos’ yang artinya ‘percakapan’
dan ‘perdebatan’. Sedangkan menurut istilah artinya cara pandang seseorang agar sampai
pada hakekat sesuatu dengan mengambil niali-nilai tanaqud terhadap lawan, hingga
mampu menglahkannya. Dengan kata lain Dialektika adalah fikroh dan nqidnya, kemudian
keduanya terbentuk menjadi dua naqid, dalam kondisi ini fikroh menguatkan posisinya
sedangkan naqid mengingkarinya…..
Kaum materialis Marksis menyuguhkan dua poin dalam dialektikanya; pertama, Meteri itu
azali dan abadi, adanya mendahului fikroh. Mereka meyakini bahwa alam ini tidak akan
berahir dan tidak ada batasnya. Ia adalah abadi dan akan selalu tetap abadi. Oleh karena itu
alam ghoib—alam diluar materi—itu tidak ada dan tidak akan pernah ada. Logikanya
kalau setiap yang wujud itu adalah materi, maka tidak ada alam lain selain alam mteri. oleh
kerena itu, hal ini menjelas bahwa segala bentuk yang beranekaragam di alam ini, yang ada
disekitar kita, memiliki kekhususan yang menyatukannya, yaitu ke-materi-annya.
Kedua, mereka meyakini adanya hukum materi yang mengatur alam semesta dan
kehidupam manusia. Hukum – hukum tersebut diramu menjadi empat poin, 1) Qonun
Tarobbut (hukum keterkaitan) yang menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada dialam ini
tidak berdiri sendiri, tidak juga bergerak sendiri-sendiri, tapi semuanya merupaka satu
kesatuan yang saling berkaitan. 2) Qonun Harokah (hukum pergerakan). Hukum ini
menjelaskan bahwa ala mini akan selalu bergerak, berkembang dan berubah, yang
merupakan suatu kenincayan dan lahir dari inti materinya, jadi antara materi dan
pergerakannya tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu siapapun tidak akan bisa bertanya
'darimana materi itu bisa bergerak?' atau 'siapa yang memberikan gerakan kepada materi
untuk bergerak?'---karena pergerakan itu berasal dari dirinya. Dari hukum ini dapat
dapahami bahwa tidak ada satupun fenomena yang terjadi dialam ini kecuali merupakan
hasil dari pergerakan dan perkembangan materi. 3) Qonun Tathowur (hukum evolusi).
Yaitu setiap materi yang ada dialam ini akan mengalami perubahan dalam kapasitas yang
besar, jumlah yang banyak, dan bersfat global. 4) Qonun Tanaqud (hukum kontradiksi).
Hukum ini menyatakan bahwa didalam setiap bentuk/materi di ala mini, terdapat berbagai
kontradiksi. Semuanya memiliki sisi positif dan negative, dahulu dan sekarang, punah atau
bergerak. Kontradiksi diatara kedua sisi ini merupakan bagian/kandungan inti dari
perubahannya. (4)
Materialisme historis adalah suatu proses intepretasi sejarah manusia dengan dasar materi.
Sederhanya—disini—Mark menganggap sejarah manusia sebagai materi yang memuat
berbagai tanaqud dan berjalan sesuai dengan hukum materi. Sehingga kalau kita pelajari
lebih dalam lagi maka kita akan sampai pada satu kesimpulan bahwa teori materialisme
histories-nya Mark sangat terpengaruh oleh teori evolusi-nya Darwin yang mengatakan
‘peperangan/pertentangan adalah asal dari kehidupan’.
Teori ini dimulai dari satu kaidah bahwa produktifitas materi adalah asas kehidupan
manusia dan sejarahnya. Mark memandang bahwa menjadi keharusan bagi manusia untuk
menjadi pusat yang mampu menempatkannya dalam kehidupan ini, sebagaimana iua
dituntut untuk mampu menciptakan sejarah. Sebagaimana diketahui bahwa hidup ini tidak
lain hanya sebatas makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sebagainya, maka kerja
sejarah adalah bagaimana mampu menciptakan sarana-sarana yang layak untuk memenuhi
kebutuhan tadi. Kongkritnya kerja menciptakan materi. Oleh karena itu, kekuatan manusia
untuk mampu menciptakan materi merupakan unsure yang paling penting dalam
kehidupan. Karena ia merupakan ukuran dari segala sesuatu.
Dalam teori maadiyah tarikhiyah ini, Mark membagi perjalanan sejarah manusia kedalam
lima fase, sebagai berikut: fase pertama, yaitu sistem hidup bersama membadui. Fase ini
adalah fase perpindahan manusia dari alam hewannya menuju tingkat sempurna. Disini
manusia mulai memciptakan alat-alat kerja/berburu. Oleh kerena itu Sistem hidup bersama
sangat cocok sekali pada fase ini karena ia dituntut untuk saling tolong menolong dalam
menciptakan alat dan berjuang menghadapi berbagaimacam gejala alam. Jadi kebersamaan
mereka adalah kekuatan utama mereka untuk bisa bertahan hidup. Namun setelah manusia
mengenal sisitem bercocok tanam yang menuntut manusia untuk berkelompok dan
dikemudian hari memunculkan perang antar kelompok, maka berahirlah sistem hidup
bersama/badui. Dan mulailah manusia memasuki fase kedua yaitu sistem perbudakan.
Dengan munculnya berbagaimacam kelompok, maka sistem perbudakan adalah lompatan
besar yang mampu mendorong manusia maju kedepan. sistem ini biasanya dibangun diatas
dua asas: perang dan agama. Perang diamainkan oleh para raja, sedangkan agama
dimainkan oleh para rahib. Sedangkan masyarakat pada umumnya menjadi budak yang
dikerjakan untuk menciptakan materi.
Namun di Eropa terjadi hubungan yang sadis terhadap kaum budak, seabagaimana dikenal
dalam sejarah. Sehingga keadaan ini mengundang kaum budak untuk melakukan
pemberontakan melawan kaum feodal. Walaupun pemberontakan mereka tidak mampu
menggulingkan kaum feodalis, Namun dengan perkembangan materi dan ekonomi—
adanya penemuan alat pembajak dari besi--berhairlah sistem perbudakan, karena ketika itu
peran manusia digantikan oleh alat. Maka dari sini mulailah manusia memasuki fase ketiga
yaitu sistem feodal. (5) Dengan penguasaan terhadap wilayah atau tanah, yang seluas-
luasnya, manusia ketika itu mampu menciptakan materi/komoditi dengan jumlah yang
sangat besar. Sehingga hal ini mampu mengantarkannya pada kemakmuran.
Akan tetapi sistem ini menjadi neraka bagi para petani sebagai pengelola tanah. Nasib
mereka terlantarkan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mati karena kelaparan.
Sementara itu para penguasa bisa menikmati hasil dari pertaniannya. Maka mulailah kaum
petani memberontak melawan kaum feodalis untuk menuntut segala kedholiman dan
kejahatan yang menimpa mereka. Walaupun pemberontakan itu tidak berarti apa-apa
karena kuatnya posisi kaum feodalis yang berlindung dibalik benteng dan tentara. Namun
dengan perkembangan materi dan ekonomi yang menemukan berbagai alat yang mampu
menggantikan kerja tangan dan juga dengan meluasnya pemasaran perdagangan Eropa,
maka sistem feodal runtuh.
Dari sinilah mulai memasuki fase keempat, yaitu sistem kapitalis. Dibawah naungan sistem
ini terjadinya kemajuan yang pesat dalam berbagai sisi kehidupan, khususnya bidang ilmu
dan teknologi. Karena sistem ini akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk demi meraih untung yang banyak. Begitu juga memalalui sisitem ini
terbentuknya manajemen baru produksi dengan saling bekerjasamanya sekolompok
individu didalam satu pekerjaan. Juga berkembangnya sarana informasi dan tranfortasi
untuk mendistribusikan barang-barang produksi didalam maupun luar nengri.
Namun lagi-lagi kemajuan dan kemakmuran yang dicapai hanya dinikamati oleh sebagian
kolompok saja, yaitu para pemilik modal. Bahkan realitas yang ada menunjukan yang kaya
semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.dengan kata lain sistem kapitalis telah
membagi masyarakat kedalam dua kelompok, kaum borjuis dan proletar.(6) Keduanya
saling bertentangan memperebutkan kesejahteraan masing-masing. Oleh kerena itu Mark
memandang bahwa harus ada sistem baru yang menggantikan sistem kapitalis dengan
sisitem yang tanpa kelompok dan mampu memperhatikan kesejahteraan kaum buruh.
Sistem inilah yang ia sebut dengan sistem sosialis/komunis. Dan inilah fase kelima dari
sejarah perjalanan hidup manusia.
Sitem ekonomi komunis dibangun diatas lima landasan: pertama, menutup hak
kepemilikan individu. Kedua, menghilangkan kelas/kasta dalam masyarakat. Ketiga,
memusatkan beban masyarakat kepada Negara. Kempat, persamaan dalam upah. Kelima,
menerapkan semboyan “dari semua sesuai dengan kemampuannya, dan untuk semua
sesuai dengan kebutuhannya”. Keenam, membunuh agama. Ketujuh, memberantas setiap
bentrokan yang terjadi dimasyarakat. Kedelapan, menghilangkan sisitem pemerintahan
dimasa depan dan sebagai gantinya mendirikan masyarakat sosialis yang saling
bekerjasama.(7)
Setelah kita mengetahui bahwa komunisme adalah ajaran yang bertitik tolak pada materi
semata dan mengingkari wujud Tuhan, bahkan dalam jejak sejarahnya idiologi ini telah
menimbulkan peperangan, pemberontakan, kemiskinan dan gejala-gejala social lainnya.
Maka sangat ironis sekali apabila ada dari sebagian masyarakat Islam yang ingin mencoba
melakuakan pendekatan antara komunisme dengan Islam. Selain itu ada sebagian Negara
Islam di Timur Tengah yang telah dan akan menjadi santapan Barat meminta dukungan dan
perlindungan ke sarang idiologi komunis ini.
Perbedaan antara Islam dan komunisme bisa dilihat dari dua sisi, pertama dari sisi ke-
Tuhanan. Ajaran Islam meyakini bahwa alam ini diciptakan oleh Allah dan bergerak sesuai
dengan hukum yang ditetapkan Allah, tidak diciptakan oleh materi , kemudian bergerak
sesuai dengan hukum materi sebagaimana yang di kalim Mark dalam dialektikanya.
Kedua, dari sisi kemanusiaan, Islam memandang bahwa manusia adalah manusia
sebagaimana Allah menamakannya manusia---bukan materi, bukan juga ciptaan materi
sebagaimana yang diklaim Mark---yang diciptakan Allah dengan tugas tertentu dan tujuan
tertentu. Manusia adalah manusia sebagaimana Allah telah memuliakannya sebagai
manusia---bukan alat, bukan juga ciptaano alat sebagaimana yang diklaim Mark. Maka
hubungan diantara sesamanya tidak seperti hubungan alat dengan alat.
Komunisme, walaupun menjungjung tinggi nilai keadilan dan persamaan sebagaimana
ajaran Islam menjungjungnya, namun itu tidak berarti Islam sama dengan komunisme,
karena ukuran keadilan dan persamaan diantara kedua madzhab ini sangat berbeda.
Keadilan dalam Islam tidak berarti harus sama rasa sama rata, tapi pemenuhan terhadap
sesuatu sesuai dengan hak-haknya.
Oleh karena itu, Ironis sekali kalau ada orang yang ingin menyamakan Islam--sebagai
ajaran yang bersumber dari Allah Pencipta semesata Alam dan sebagai ajaran yang sesuai
dengan fitroh manusia —dengan komunisme yang merupakan ajaran yang bersumber dari
benda mati yang tidak bergerak dan tidak mampu menciptakan apapun, dan ajaran yang
menyimpang dari fitroh manusia.
“Dan sungguh, inilah Jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan
(yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlan Dia
memerintahkan kamu agar kamu bertakwa”. (Qs. Al An’am: 153)
Komunisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Komunisme l • b • s
Hammer and sickle red on transparent.svg
Konsep Dasar
Hammer and sickle transparent.svg Filosofi Marxis
Hammer and sickle transparent.svg Perjuangan kelas
Hammer and sickle transparent.svg Internasionalisme proletarian
Hammer and sickle transparent.svg Partai komunis
Ideologi
Hammer and sickle transparent.svg Marxisme
Hammer and sickle transparent.svg Leninisme
Hammer and sickle transparent.svg Maoisme
Hammer and sickle transparent.svg Juche
Hammer and sickle transparent.svg Trotskyisme
Hammer and sickle transparent.svg Komunisme sayap kiri
Hammer and sickle transparent.svg Dewan komunisme
Hammer and sickle transparent.svg Komunisme anarkis
Hammer and sickle transparent.svg Komunisme keagamaan
Hammer and sickle transparent.svg Eurokomunisme
Internasionale
Hammer and sickle transparent.svg Liga komunis
Hammer and sickle transparent.svg Internasionale pertama
Hammer and sickle transparent.svg Internasionale kedua
Hammer and sickle transparent.svg Komintern
Hammer and sickle transparent.svg Internasionale keempat
Tokoh penting
Karl Marx 001.jpg Karl Marx
Engels.jpg Friedrich Engels
Kropotkin Nadar.jpg Pyotr Kropotkin
Lenin.jpg Vladimir Lenin
Rosa Luxemburg.jpg Rosa Luxemburg
JStalin Secretary general CCCP 1942.jpg Josef Stalin
LeTrotskyDB.jpg Leon Trotsky
Mao-short.gif Mao Zedong
Bidang terkait
Hammer and sickle transparent.svg Anarkisme
Hammer and sickle transparent.svg Antikapitalisme
Hammer and sickle transparent.svg Antikomunisme
Hammer and sickle transparent.svg Negara komunis
Hammer and sickle transparent.svg Simbolisme komunis
Hammer and sickle transparent.svg Kritikan pada komunis
Hammer and sickle transparent.svg Sentralisme demokratik
Hammer and sickle transparent.svg Kediktatoran proletariat
Hammer and sickle transparent.svg Sejarah komunis
Hammer and sickle transparent.svg Politik sayap kiri
Hammer and sickle transparent.svg Luxemburgisme
Hammer and sickle transparent.svg Kelas baru
Hammer and sickle transparent.svg Kiri baru
Hammer and sickle transparent.svg Pasca komunisme
Hammer and sickle transparent.svg Komunisme primitif
Hammer and sickle transparent.svg Sosialisme
Hammer and sickle transparent.svg Stalinisme
Hammer and sickle transparent.svg Ekonomi sosialis
Hammer and sickle transparent.svg Titoisme
Hammer and sickle transparent.svg Uni Soviet
Portal komunisme
Search Wikisource Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan
Perbedaan Asas Sosial-Demokrat dan Komunis
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes
politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis
sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di
awal abad ke-19an, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani
hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan
tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme
antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner yang masing-masing
mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian
masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Ide dasar
* 2 Komunis Internasional
* 3 Maoisme
* 4 Indonesia dan komunisme
o 4.1 Sejarah Komunisme Di Indonesia
o 4.2 Komunisme di Indonesia
+ 4.2.1 Era pre-Perang Kemerdekaan RI
+ 4.2.2 Pascaperang Perang Kemerdekaan RI
* 5 Apakah Komunisme Telah Mati?
* 6 Lihat pula
* 7 Referensi
* 8 Pranala luar
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi
melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari
buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family [1]), namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai
membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya
bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi
"tumpul" dan tidak lagi diminati karena korupsi yang dilakukan oleh para pemimpinnya.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak
bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada
rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-
angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak
rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
[sunting] Komunis Internasional
Komunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan
sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang
masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Komunis internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marxis.
[sunting] Maoisme
Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada
tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan
di Asia. Tokoh komunis nasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh
yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di Cina, Indonesia,
Thailand, dan Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme
menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan
insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban
jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-
tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar
hidup mereka.
[sunting] Sejarah Komunisme Di Indonesia
Kenetralan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan.
Silakan melihat pembicaraan di halaman diskusi artikel ini.
Keakuratan artikel ini diragukan dan artikel ini perlu diperiksa ulang dengan
mencantumkan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lihat diskusi mengenai artikel ini di halaman diskusinya.
Komunisme di Indonesia memiliki sejarah yang kelam, kelahirannya di Indonesia tak jauh
dengan hadirnya para orang-orang buangan dari Belanda ke Indonesia dan mahasiswa-
mahasiswa jebolannya yang beraliran kiri. Mereka diantaranya Sneevliet, Bregsma, dan
Tan Malaka (yang terahir masuk setelah SI Semarang sudah terbentuk). Alasan kaum
pribumi yang mengikuti aliran tersebut dikarenakan tindakan-tindakanya yang melawan
kaum kapitalis dan pemerintahan, selain itu iming-iming propaganda PKI juga menarik
perhatian mereka. Gerakan Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam
diskusi intern para pekerja buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP.
Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang Eropa dan Indo Eropa. saja, namun setelah
berkembangnya waktu, kaum pribumi pun ikut di dalamnya. Salah satu anggota yang
menjadi besar adalah Semaoen kemudian menjadi ketua SI Semarang. Komunisme
Indonesia mulai aktif di Semarang, atau sering disebut dengan Kota Merah setelah menjadi
basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhalauan kiri ke
dalam SI (Sarekat Islam) menjadikan komunis sebagian cabangnya karena hak otonomi
yang diciptakan Pemerintah Hindia Belanda atas organisasi lepas menjadi salah satu
ancaman bagi pemerintah. ISDV menjadi salah satu organisasi yang bertanggung jawab
atas banyaknya pemogokan buruh di Jawa. Konflik dengan SI pusat di Yogyakarta
membuat personil organisasi ini keluar dari keanggotaan SI, setelah disiplin partai atas
usulan Haji Agus Salim disahkan oleh pusat SI. Namun ISDV yang berganti nama menjadi
PKI semakin kuat saja dan diantara pemimpin mereka dibuang keluar Hindia Belanda.
Kehancuran PKI fase awal ini bermula dengan adanya Persetujuan Prambanan yang
memutuskan akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia Belanda. Tan
Malaka yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba
menghentikannya. Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris usulan itu kecuali mereka
yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1926-1927 yang
berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh pemerintah Hindia Belanda. Para
tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan Malaka mencoba menghentikan
pemberontakan dan mempengaruhi cabang PKI untuk melakukanya.
Gerakan PKI lahir pula pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia yang diawali oleh
kedatangan Muso secara misterius dari Uni Sovyet ke Negara Republik (Saat itu masih
beribu kota di Yogyakarta). Sama seperti Soekarno dan tokoh pergerakan lain, Muso
berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan kepercayaanya yang murni komunisme.
Disana ia juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti D.N. Aidit. Musso dan
pendukungnya kemudian menuju ke Madiun. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara
Indonesia sendiri yang berhalauan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri
Soekarno, Amir Syarifuddin yang tidak jelas ideologinya. Divisi Siliwangi akhirnya maju
dan mengakhiri pemberontakan Muso ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah
konflik intern antarmiliter Indonesia pada waktu itu.
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil berkuasa di
Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah terjadinya kudeta dan
peng-kambing hitaman komunisme sebagai dalang terjadinya insiden yang dianggap
pemberontakan pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Gerakan 30 September. Hal ini
juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga
yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara 500.000
sampai 2 juta jiwa manusia dibunuh di Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30
September. Hal ini merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia. Para tertuduh
yang tertangkap kebanyakan tidak diadili dan langsung dihukum. Setelah mereka keluar
dari ruang hukuman mereka, baik di Pulau Buru atau di penjara, mereka tetap diawasi dan
dibatasi ruang geraknya dengan penamaan Eks Tapol.
Setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, politik luar negeri Indonesia cenderung lebih
condong ke Blok Timur (Blok Komunis). mengapa seperti itu? karena Indonesia lebih
banyak melakukan kerja sama dengan negara komunis seperti Uni Soviet, Kamboja,
Vietnam, RC, maupun Korea Utara, berikut ini adalah langkah-langkah politik luar negeri
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin : Presiden Soekarno menyampaikan pandangan
politik dunia yang berlawanan, yaitu OLDEFO (Old Established Forces), dan NEFO (New
Emerging Forces), Indonesia membentuk Poros Jakarta-Peking dan Poros Jakarta-
Phnompenh-Hanoi-Peking-Pyongyang yang membuat Indonesia termasuk dalam Negara
Blok Timur, Konfrontasi dengan Malaysia yang berujung dengan keluarnya Indonesia dari
PBB.
[sunting] Apakah Komunisme Telah Mati?
Banyak orang yang mengira komunisme 'mati' dengan bubarnya Uni Soviet di tahun 1991,
yang diawali dengan keputusan Presiden Mikhail Gorbachev. Namun komunisme yang
murni belum pernah terwujud dan tak akan terwujud selama revolusi lahir dalam bentuk
sosialisme (Uni Soviet dan negara-negara komunis lainnya). Dan walaupun komunis
sosialis hampir punah, partai komunis tetap ada di seluruh dunia dan tetap aktif
memperjuangkan hak-hak buruh, pelajar dan anti-imperialisme. Komunisme secara politis
dan ekonomi telah dilakukan dalam berbagai komunitas, seperti Kepulauan Solentiname di
Nikaragua.
Seperti yang digambarkan Anthony Giddens, komunisme dan sosialisme sebenarnya belum
mati. Ia akan menjadi hantu yang ingin melenyapkan kapitalisme selamanya. Saat ini di
banyak negara, komunisme berubah menjadi bentuk yang baru. Baik itu Kiri Baru ataupun
komunisme khas seperti di Kuba dan Vietnam. Di negara-negara lain, komunisme masih
ada didalam masyarakat, namun kebanyakan dari mereka membentuk oposisi terhadap
pemerintah yang berkuasa.
Sistem perekonomian
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam
sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem
ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan
permintaan.
Ekonomi
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai
wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah
memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan
pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian
masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor
produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya
menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba,
Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun
tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan
peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
[sunting] Perekonomian pasar
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara
sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di
dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan
negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika
Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.
Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur,
pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara
perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan
privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Dalam kurun waktu selama 30 tahun sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok tahun
1949, pemerintah Tiongkok melaksanakan sistem ekonomi berencana. Target-target
perkembangan ekonomi di semua sektor direncanakan dan disusun oleh lembaga-lembaga
khusus negara. Dengan adanya sistem seperti itu, ekonomi Tiongkok dapat berkembang
mantap secara berencana dan terarah, namun sistem itu sekaligus dengan serius telah
membatasi vitalitas dan laju perkembangan ekonomi.
Pada akhir tahu 1970-an, Tiongkok mulai melakukan reformasi terhadap sistem ekonomi
berencana. Pada tahun 1978, Tiongkok melaksanakan sistem tanggung jawab di daerah
pedesaan yang terutama berupa sistem kontrak atas dasar keluarga yang dikaitkan dengan
hasil produksi. Pada tahun 1984, reformasi sistem ekonomi beralih ke kota dari pedesaan.
Pada tahun 1992, Tiongkok menetapkan arah reformasi untuk mendirikan sistem ekonomi
pasar sosialis.
Pada Oktober tahun 2003, Tiongkok telah menegaskan lebih lanjut target dan tugas
penyempurnaan sistem ekonomi pasar sosialis, yakni: sesuai dengan tuntutan
mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan kota dan desa, perkembangan
regional, perkembangan sosial dan ekonomi, perkembangan harmonis antara manusia dan
alam, serta perkembangan di dalam negari dan keterbukaan terhadap dunia luar,
mengembangkan peranan dasar pasar dalam alokasi sumber daya, mningkatkan vitalitas
dan daya saing perusahaan, menyempurnakan pengontrolan makro negara,
menyempurnakan fungsi pemerintah di bidang pengelolaan sosial dan layanan umum, dan
memberikan jaminn sistem yang kuat kepada pembangunan masyarakat cukup sejahtera
secara menyeluruh. Tugas utamanya ialah menyempurnakan sistem pokok ekonomi di
mana ekonomi milik negara merupakan bagian utama dan ekonomi multi kepemilikan
berkembang bersama, mendirikan sistem yang menguntungkan untuk mengubah struktur
ekonomi dualis antara kota dan desa, membentuk mekanisme yang mendorong
perkembangan harmonis ekonomi regional, membangun sistem pasar modern yang
seragam, terbuka dan bersaing secara tertib, menyempurnakan sistem pengontrolan makro,
sistem pengelolaan administrasi dan sistem hukum ekonomi, menyempurnakan sistem
penempatan kerja, distribusi pendapatan dan jaminan sosial, dan mendirikan mekanisme
yang mendorong perkembangan yang berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial.
Menurut rencana, sampai tahun 2010, Tiogkok akan membangun sistem ekonomi pasar
sosialis yang relatif sempurna, dan sampai tahun 2020, akan dibangun sistem ekonomi
pasar sosialis yang relatif matang.
Ekonomi campuran
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ekonomi campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan lebih dari satu
aspek sistem ekonomi. Biasanya, di dalam ekonomi campuran terdapat paduan unsur
kapitalisme dan sosialisme.
Pengertian Sistem Ekonomi Campuran
Filed under Ekonomi Islam no comments
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem
sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti
juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis
tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi
dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
Sulit menentukan batas ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta “ Sistem
ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang”.
Ekonomi Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ekonomi Indonesia
Mata uang Rupiah
Tahun fiskal Tahun kalender
Organisasi perdagangan APEC, ASEAN, WTO
Statistik [1]
Peringkat PDB ke-15
PDB $863,6 milyar (2005)
Pertumbuhan PDB 4,8% (2004)
PDB per kapita $3.200 (2004)
PDB berdasarkan sektor pertanian (16.6%), industri (43.6%), jasa (39.9%) (2004)
Inflasi 6.6% (2004)
Pop di bawah garis kemiskinan 8.% (1998)
Tenaga kerja 105,7 juta (2004)
Tenaga kerja berdasarkan pekerjaan produksi 46%, pertanian 16%, jasa 39% (1999)
Pengangguran 8.7% (2004)
Industri utama minyak bumi dan gas alam; tekstil, perlengkapan, dan sepatu;
pertambangan, semen, pupuk kimia, plywood; karet; makanan; pariwisata
Perdagangan Internasional[2]
Ekspor $113,99 milyar (2007)
Komoditi utama minyak dan gas, plywood, tekstil, karet
Mitra dagang Jepang 22,3%, Amerika Serikat 12,1%, Singapura 8,9%, Korea Selatan
7,1%, Cina 6.2% (2003)
Impor $74,40 milyar (2007)
Komoditi utama mesin dan peralatan; kimia, bahan bakar, makanan
Mitra dagang Jepang 13%, Singapura 12,8%, Cina 9,1%, Amerika Serikat 8,3%, Thailand
5,2%, Australia 5,1%, Korea Selatan 4,7%, Arab Saudi 4,6% (2003)
Keuangan publik [3]
Utang pemerintah $454.3 milyar (56.2% dari GDP)
Pendapatan $40.91 milyar (2004)
Belanja $44,95 milyar (2004)
Bantuan ekonomi $43 milyar dari IMF (1997–2000)
Sunting
Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi Indonesia
tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui kebijakan
moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan dapat
diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran
pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa kelemahan
struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara efektif
untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan.
Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-"collateral"
menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman.
Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan
ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor seluruhnya menciptakan gangguan
ekonomi.
Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat
berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama Indonesia terhadap
masalah ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya
inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Pada
Oktober 1997, Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan
tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan
penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program
Permobilan Nasional dan monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto.
Rupiah masih belum stabil dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya
Presiden Suharto terpaksa mengundurkan diri pada Mei 1998. Di bulan Agustus 1998,
Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden B.J Habibie.
Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999 kemudian
memperpanjang program tersebut.
[sunting] Kajian Pengeluaran Publik
Sejak krisis keuangan Asia di akhir tahun 1990-an, yang memiliki andil atas jatuhnya
rezim Suharto pada bulan Mei 1998, keuangan publik Indonesia telah mengalami
transformasi besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi yang sangat
besar dan penurunan yang sejalan dalam pengeluaran publik. Tidak mengherankan utang
dan subsidi meningkat secara drastis, sementara belanja pembangunan dikurangi secara
tajam.
Saat ini, satu dekade kemudian, Indonesia telah keluar dari krisis dan berada dalam situasi
dimana sekali lagi negara ini mempunyai sumber daya keuangan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan. Perubahan ini terjadi karena kebijakan
makroekonomi yang berhati-hati, dan yang paling penting defisit anggaran yang sangat
rendah. Juga cara pemerintah membelanjakan dana telah mengalami transformasi melalui
"perubahan besar" desentralisasi tahun 2001 yang menyebabkan lebih dari sepertiga dari
keseluruhan anggaran belanja pemerintah beralih ke pemerintah daerah pada tahun 2006.
Hal lain yang sama pentingnya, pada tahun 2005, harga minyak internasional yang terus
meningkat menyebabkan subsidi minyak domestik Indonesia tidak bisa dikontrol,
mengancam stabilitas makroekonomi yang telah susah payah dicapai. Walaupun terdapat
risiko politik bahwa kenaikan harga minyak yang tinggi akan mendorong tingkat inflasi
menjadi lebih besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani untuk memotong
subsidi minyak.
Keputusan tersebut memberikan US$10 milyar [4] tambahan untuk pengeluaran bagi
program pembangunan. Sementara itu, pada tahun 2006 tambahan US$5 milyar [5] telah
tersedia berkat kombinasi dari peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan
ekonomi yang stabil secara keseluruhan dan penurunan pembayaran utang, sisa dari krisis
ekonomi. Ini berarti pada tahun 2006 pemerintah mempunyai US$15 milyar [6] ekstra
untuk dibelanjakan pada program pembangunan. Negara ini belum mengalami 'ruang
fiskal' yang demikian besar sejak peningkatan pendapatan yang dialami ketika terjadi
lonjakan minyak pada pertengahan tahun 1970an. Akan tetapi, perbedaan yang utama
adalah peningkatan pendapatan yang besar dari minyak tahun 1970-an semata-mata hanya
merupakan keberuntungan keuangan yang tak terduga. Sebaliknya, ruang fiskal saat ini
tercapai sebagai hasil langsung dari keputusan kebijakan pemerintah yang hati hati dan
tepat.
Walaupun demikian, sementara Indonesia telah mendapatkan kemajuan yang luar biasa
dalam menyediakan sumber keuangan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, dan
situasi ini dipersiapkan untuk terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, subsidi
tetap merupakan beban besar pada anggaran pemerintah. Walaupun terdapat pengurangan
subsidi pada tahun 2005, total subsidi masih sekitar US$ 10 milyar [7] dari belanja
pemerintah tahun 2006 atau sebesar 15 persen dari anggaran total.
Dengan tingkat desentralisasi di Indonesia saat ini dan ruang fiskal yang kini tersedia,
pemerintah Indonesia mempunyai kesempatan unik untuk memperbaiki pelayanan
publiknya yang terabaikan. Jika dikelola dengan hati-hati, hal tersebut memungkinkan
daerah-daerah tertinggal di bagian timur Indonesia untuk mengejar daerah-daerah lain di
Indonesia yang lebih maju dalam hal indikator sosial. Hal ini juga memungkinkan
masyarakat Indonesia untuk fokus ke generasi berikutnya dalam melakukan perubahan,
seperti meningkatkan kualitas layanan publik dan penyediaan infrastruktur seperti yang
ditargetkan. Karena itu, alokasi dana publik yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati dari
dana tersebut pada saat mereka dialokasikan telah menjadi isu utama untuk belanja publik
di Indonesia kedepannya.
Sebagai contoh, sementara anggaran pendidikan telah mencapai 17.2 persen [9] dari total
belanja publik- mendapatkan alokasi tertinggi dibandingkan sektor lain dan mengambil
sekitar 3.9 persen [10] dari PDB pada tahun 2006, dibandingkan dengan hanya 2.0 persen
dari PDB pada tahun 2001[11] - sebaliknya total belanja kesehatan publik masih dibawah
1.0 persen dari PDB [12]. Sementara itu, investasi infrastruktur publik masih belum
sepenuhnya pulih dari titik terendah pasca krisis dan masih pada tingkat 3.4 persen dari
PDB [13]. Satu bidang lain yang menjadi perhatian saat ini adalah tingkat pengeluaran
untuk administrasi yang luar biasa tinggi. Mencapai sebesar 15 persen pada tahun 2006
[14], menunjukkan suatu penghamburan yang signifikan atas sumber daya publik.