Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Religi masyarakat Jawa memandang bahwa jagad raya merupakan satu kesatuan yang serasi dan
harmonis, tidak lepas satu dengan yang lain dan selalu berhubungan. Jagad raya terdiri dari jagad
gede(makrokosmos – alam di luar manusia) dan jagad cilik(mikrokosmos – alam manusia). Antara
jagad gede dan jagad cilik tidak selalu dalam keadaan stabil, namun mengalami juga kelabilan.
Kelabilan yang terjadi di dalam jagad gede, sebagai akibat dari ulah yang ditimbulkan oleh jagad
cilik, atau sebaliknya. Keteraturan di dalam jagad gede dan jagad cilik adalah terkoordinasi dan
apabila masing-masing berusaha keras ke arah kesatuan dan keseimbangan, maka hidup akan
lebih tentram dan harmonis. Masyarakat Jawa selalu berusaha menjaga keharmonisan jagad raya
agar senantiasa selamat dan tentram lahir dan batin. Upacara selamatan merupakan salah satu
tradisi yang dianggap dapat menjauhkan diri dari mala petaka. Slametan adalah konsep universal
yang di setiap tempat pasti ada dengan nama yang berbeda. Hal ini karena kesadaran akan diri
yang “lemah” di hadapan kekuatan-kekuatan di luar diri manusia.
Pendahuluan
Pembahasan
Kesimpulan
Tradisi slametan berakar dari budaya asli Jawa (animisme dan dinamisme)
dan selanjutnya dihidupkan dan diperkaya oleh budaya Hindu Budha. Adat
istiadat Jawa yang kini masih hidup lestari,diyakini, dan dikembangkan oleh
masyarakat pendukungnya, masyarakat Jawa selalu berusaha untuk
menjaga keseimbangan, keselarasan, dan keharmonisan dalam alam
semesta, karena masyarakat Jawa meyakini bahwa keteraturan manusia dan
kosmos adalah terkoordinasi.
Selamatan Bancaaan Weton merupakan salah satu dari sekian banyak
selamatan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, sebagai penyeimbang
hidup. Selamatan ini ditujukan untuk berterima kasih kepada Sang
Pamomong yang setia mendampingi dan menunjukkan hal-hal yang benar
sekaligus menjaga orang yang bersangkutan dari kala atau malapetaka.
Tinjauan Pustaka