Professional Documents
Culture Documents
Karya Tulis
KORNELIA KONDI
NIM : 1104039
2007
1
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Pendidikan
pada Program Studi Diuploma III Keperawatan GIA
LEMBAR PERESETUJUAN
2
Telah Disetujui Untuk Diujikan
Mengetahui
KATA PENGANTAR
3
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Adapun tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
yang tulus dari lubuk hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
kemampuan yang penulis miliki rasanya sulit untuk menyelesaikan karya tulis
ini, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka akhirnya
karya tulis ini dapat diselesaikan dalam bentuk yang sangat sederhana.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati ucapan terima kasih
4
Makassar sekaligus sebagai dosen pengajar STIK-GIA
Makassar.
Makassar
Makassar
wilayah kerjanya
5
12. Teristimewa kepada orang tuaku, Ayahanda Alysius Nado
16. “H” selaku klien dalam kasus ini yang telah membantu dan
yang membangun bagi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dan juga dapat
, Oktober 2007
6
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang mandiri melalui kerja sama tenaga kesehatan lainnya dalam bentuk
kerja sama dengan pasien /keluarga sesuai lingkup peran dan fungsi
memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam penanganan kasus yang
dialami klien, salah satu diantara yang menjadi bahan studi penulis yaitu
7
Data Asma Bronchiale di RSUD Labuang Baji
B. Tujuan Penulisan
8
dalam menyusun rencana keperawatan
Bronchiale
C. Manfaat Penulisan
datang
9
Dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam merawat
Asma Bronchiale.
C.4. Penulis
selama pendidikan.
D. Metode Penulisan
subjektif dan objektif yang relevan dengan teori-teori yang akan dijadikan
Bronchiale.
dilakukan pada pasien Tn. “H” dengan kasus Asma Bronchiale yang
10
10
dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji pada tanggal 03 oktober 2007,
2.a. Observasi
perawatan
2.b. Wawancara
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan
11
11
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi,
evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
12
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.1. Pengertian
reversibel spasme dan kontriksi yang lama pada jalan napas (Brunner
13
udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, faring, laring,
mukosa bersilia. Pada saat udara masuk rongga hidung, maka udra
merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari epitel
oleh sel goblet dan kelenjar serose. Partikel debu kasar dapat disaring
14
14
menimbulkan broncho spasme hebat dan batuk kalau syaraf-syaraf
tersebut terangsang.
lebih vertikal dengan bentuk dan ukuran yang lebih besar dari
kanan kalau udara ridak tertahan pada mulut atau hidung. Bronchus
tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan, tetapi dikelilingi oleh otot
buah anggur.
A.3. Etiologi
15
15
Asma Bronchiale
berlebihan
A.4. Insiden
16
16
perbandingan tersebut lebih kurang sama dan masa menopause
lebih tinggi dari dewasa, tetapi ada pula yang melaporkan insiden
dewasa lebih tinggi dari anak, angka ini juga berbeda-beda antara satu
A.5. Patofisiologi
bronchus dan terdiri dari spasme otot polos, oedema mukosa dan
bronchus yang lama dan odema sub mukosa. Mobilisasi secret pada
membersihkan mucus.
partogenesis asma adalah sel mast. Sel amst dapat terangsang oleh
berbagai pencetus misalnya: alergen, infeksi dan lain-lain. Sel ini akan
17
17
Selain mast sel basofi dan beberapa sel lain dapat juga mengeluarkan
beredar dan menempel pada reseptor yang sesuai pada dinding sel
mast. Sel mast yang demikian disebut sel mast yang tersensitasi.
Alergen tersebut akan menempel pada sel mast yang tersensitasi. Dan
(Corwin, E. J, 2000).
18
18
aktifitas biologik pada mediator sel mast dan dapat dibagi dalam 3
setelah 6-8 jam. Reaksi ini tergantung pada IgE yang biasanya
dan sesak napas pada awal serangan. Gejala tidak jelas seperti rasa
19
19
berat di dada dan pada asma alergik mungkin disertai pilek atau
berhubungan antara allergen dan gejala asma tidak jelas. Terlebih lagi
gejal yang klasik, seperti sesak napas, batuk dan mengi (wheezing).
20
20
tidak selalu berarti tidak ada faktor
kerentanan kulit.
atropi.
asma.
respiratorik.
meningkat.
furmigatus.
21
21
dengan cara segera
a. Bronkodilator
22
22
akut.
agonis beta 2.
setengah dosis.
23
23
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan
B.1. Pengkajian
Pada proses pengkajian, yang perlu dikaji pada pasien asma bronchial
adalah :
Kaji adanya batuk, sesak napas, nyeri dada, rasa lemah, cepat
ansietas, ketakutan.
sesak napas.
dengan penyakitnya
24
24
B.2. Diagnos keperawatan
penyakit
Intervensi :
penyakit
dalam pemberian O2
25
25
3.b. Gangguan pola tidur b/d :
Batuk berlebihan
Intervensi :
Inetervensi :
potong kuku
26
26
kebersihan diri.
Intervensi :
mengungkapkan perasaannya
menurun)
B.5. Impelementasi
27
27
perawat tanpa dokter dan masih dalam batas
wewenang keperawatan
masalah klien.
B.6. Evaluasi
28
28
Patofisiologi dan Penyimpangan KDM Asma Bronchiale
Masuknya alergen
Ke saluran pernapasan
Kurang informasi
Melepaskan mediator kimia (bradikinin, histamin, prostaglandin)
Kurang pengetahuan
Stressor meningkat
Klien terjaga
Cemas
Penyempitan jalan napas
Sulit tidur
29
Cemas
Defisit perawatan diri
BAB III
TINJAUAN KASUS
pada klien Tn. “H” dengan gangguan sistem pernapasan asma bronchiale di
ruang perawatan lantai II Baji Pamae II Rumah Sakit Labuang Baji, pada
e.I. Pengkajian
I.A. Biodata
A.1. Identitas
Klien
Umur : 51 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
30
Alamat : Jl. Borong Raya Antang
A.2. Identitas
Penanggung
Jawab
Umur : 35 tahun
B.1. Keluhan
utama
Sesak napas
sesak sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit yaitu tgl. 30-10-
2007.
31
31
hilang timbul.
Riwayat kesehatan :
B.2. Kesehatan
masa lalu
Sebelumnya klien telah dua kali masuk RS. Labuang Baji dengan
operasi, klien alergi terhadap sinar matahari dan asap rokok, klien
B.3. Kesehatan
sekarang
B.4. Riwayat
kesehatan
keluarga
A.1. Genogram
? ? ? ? ?
?
57 ? ? ? ? ? 30 ? ? 35 ? 287
??
32
32
23 20 19
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
? ? : Tidak diketahui umurnya
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
Keterangan :
G II: Orang tua klien meninggal karena faktor usia, serta ayah klien
C. Riwayat psikososial
kesembuhan
33
33
1.b. Identitas diri
1.d. Peran
oleh istrinya.
2. Pola Kognitif
tentang penyakitnya.
3. Pola koping
keluarganya.
34
34
lingkungannya baik.
D. Riwayat spiritual
i.1. Ketaatan
beribadah
i.2. Dukungan
keluarga
dilakukan
E. Pemeriksaan Fisik
35
35
E.e. TB : 165 cm, BB : 52 kg
2. Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
S : 37o C
N : 96 x/mnt
P : 30 x/mnt
3. Sistem Pernapasan
1.a. Hidung
: lobang
hidung
simetris
kiri dan
kanan,
terdapat
pernapas
an cuping
hidung,
tidak
terdapat
sekret,
polip dan
epistaksis
1.b. Leher :
Tidak
36
36
teraba
pembesar
an
kelenjar
tiroid,
serta
teraba
tidak
adanya
pada
leher
1.c. Dada :
Bentuk
dada
normal
chest :
perbandin
gannya
posterior
dan
anterior
(1) : dan
transvers
al (2),
37
37
gerakan
dada
simetris
kiri dan
kanan,
menggun
akan otot
bantu
pernapas
an,
pernapas
an klien
28x/mnt.
Pola
terdapat
wheeing.
4. Sistem kardiovaskuler
baik
midavisula sinistra
5. Sistem pencernaan
38
38
baik
b. Mulut : tidak ada stomatitis dan tidak palato skizis jumlah gigi
27
10x/mnt
abdomen
6. Sistem Indra
mata pendek
melihat dengan
melihat dengan
menggunakan jari
tangan, klien
dapat
menggerakkan
buah matanya (8
39
39
arah)
a.2) Lapang
pandang 180o
klien dapat
melihat objek
yang ada
disekitarnya
menghalangi penciuman
hidung.
pendengaran baik.
7. Fungsi Syaraf
a. Fungsi cerebral :
40
40
menghitung secara benar. Klien menggunakan bahasa
N5, M6)
c.2) Bicara
ekspresive : klien
dapat
mengungkapkan
perasaanya dan
klien dapat
berbicara dengan
lancar
b. Fungsi cranial
b.1) Nervus I
(optikus)
wangi
b.2) Nervus II
(optikus)
41
41
b.3) Nervus III
(okutomotori
us, troklear,
abdusen)
pupil isokor
b.4) Nervus V
(trigeminal)
(faisalis)
b.6) Nervus
VIII
(vestibulokle
ar)
b.7) Nervus IX
(nasofaringe
us)
b.8) Nervus X
42
42
(vagus)
b.9) Nervus XI
(aksesorius
spiral)
b.10) Nervus
XII
(hipoglosis)
c. Fungsi motorik
d. Fungsi sonsorik:
klien mampu
membedakan suhu
anggota tubuhnya.
+
e. Refleks: Bisep /+,
+ ), babinski (-/-)
f. Iritasi meningen:
8. Sistem Musculoseoletal
43
43
i.a. Kepala; bentuk kepala mesocopale
9. Sistem Integumen
mudah tercabut
kulit
44
44
penyakit hubungan seksual.
a. Rokok /ALKOHOL
b. Aktivitas / mobilitas
Fisik
F. Pemeriksaan Diagnostik
Urin
Hasil Lab :
a. Eryth : 0 – 1 / sob
b. Leuco: 0 – 1 / sob
c. Cylina: (-)
e. Baet : -
45
45
Lab darah
Hasil N
a. SGOT 15 U/L
0-38 U/L
b. SGPT 9 U/L
0-41 U/L
ml 10-50 mg/100 ml
ml 0,01-1,1 mg/100 ml
sp 160 mg/100 ml
b. Ly 15,9 HL % 20,5-51,1 HL
/UL
103 / UL
/UL
46
46
g. GRH 19,2 x Hx103 /UL 1,4-6,5 g/di
a. RL 20 tts/mnt
b. O2 2-3 L/mnt
d. Salbutamol 3 x 1
e. Cefadroxil 3 x 1
g. GG 3 x 1
47
47
Pola Aktivitas Sehari-Hari
48
48
k
a 4-5x/hari 3-4X/hari
n WC Pispot
a Kuning Kuning
n Amoniak Amoniak
4. - F
r 13.00-14.30 Tidak tentu
e 21.00-05.30 23.30-04.30
k Bercerita dengan Bercerita dengan
u keluarga penjaganya
e Nyenyak Serng terbangun
5. n
s
i 3x/hari Tidak pernah
Pakai sabun
m Mandiri
a
k Setiap mandi
a Pakai sampo
n Mandiri
a
n 1x/minggu
- M Mandiri
a
k
a
n
a
n
y
a
49
49
n
g
d
i
s
u
k
a
i
- M
a
k
a
n
a
n
p
a
n
t
a
n
g
- C
a
r
a
m
a
50
50
k
a
n
- A
l
a
t
m
a
k
a
n
y
a
n
g
d
i
g
u
n
a
k
a
n
- M
a
n
d
51
51
i
r
i
/
d
i
b
a
n
t
u
Cairan
- J
e
n
i
s
m
i
n
u
m
a
n
- K
e
b
u
t
u
h
52
52
a
n
c
a
i
r
a
n
- F
r
e
k
u
e
n
s
i
m
i
n
u
m
Eliminasi BAB dan BAK
1. BAB
-
53
53
-
2. BAK
-
Istirahat tidur
-
Personal hygiene
a. M
a
n
54
54
di
-
b. C
u
ci
r
a
m
b
u
t
-
c. G
u
n
ti
n
g
k
u
k
u
55
55
-
DATA FOKUS
56
- Klien mengatakan jam - Klien nampak kotor
cemas dengan
penyakitnya
- Klien bertanya-tanya
tentang penyakitnya
ANALISA DATA
57
berlendir Reaksi
DO : antigen/antibody
- Frekuensi napas 30 (IgE)
x/mnt ↓
- Batuk berlendir Melepaskan
- TTV mediator kimia
(bradikinin,
histamin,
prodtaglandin)
↓
Peningkatan
produksi mukus di
jalan napas
↓
Penyempitan jalan
napas
↓
Refleks batuk
↓
Pola napas tidak
efektif
58
58
mengantuk Gangguan pola
- Jumlah tidur klien 5/24 tidur
jam
DS :
3. - Klien mengatakan Pola napas tidak Defisit perawatan
selama sakit tidak efektif diri
pernah mandi ↓
- Klien mengatakan Klien sesak
badannya gerah ↓
DO : Kelemahan fisik
- Klien nampak kotor ↓
- Kepala klien nampak Ketidakmampuan
kotor merawat diri
- Kuku klien nampak ↓
kotor dan panjang Defisit perawatan
diri
DS : Cemas
4. - Klien mengatakan ia Sesak napas
cemas dengan ↓
penyakitnya Kurangnya
- Klien bertanya-tanya pengetahuan
tentang penyakitnya tentang penyakit
DO ↓
- Eskpresi wajah sedih. Stress meningkat
↓
Koping individu
tidak efektif
↓
cemas
59
59
DIAGNOSA KEPERAWATAN
meningkatnya produksi
60
60
batuk berlebihan
kelemahan fisik
penyakit
INTERVENSI
61
61
mengelu - Kl 2. Kaji TTV hu
h sesak ie i
napas n tin
- Klien tid 3. Beri gk
mengelu ak posisi at
h batuk se semi ke
berlendir sa fowler se
DO : k ha
- Frekuens - Kl ta
i napas ie 4. Kolabor n
30 x/mnt n asi kli
- Batuk tid dengan en
berlendir ak tim 2. Vi
- TTV b medik tal
2. TD : 130/80 at dalam si
mmHg uk pemberia gn
S : 37o C b n O2 ya
N : 96 er 6. Kolabor ng
x/mnt le asi tid
P : 30 n dengan ak
x/mnt di tim no
r medik rm
Gangguan pola - T dalam al
tidur b/d batuk T pemberia m
berlebihan ditandai V n obat en
dengan n un
DS : or 1. Kaji ju
- Klien m waktu kk
mengata al tidur an
kan klien st
sering at
batuk 2. Berikan us
62
62
sehingga Kebutuhan posisi pe
susah tidur klien yang ny
tidur terpenuhi nyaman ak
3. - Klien dalam it
mengata jangka 3. Rapikan 3. M
kan jamwaktu 3x24 tempat e
tidur jam dengan tidur m
malamny kriteria : 4. Anjurka b
a 23.30- - klie n pada a
03.30. n pengunju nt
DO : da ng klien u
- Klien pat untuk m
nampak tid tidak e
mengant ur ribut m
uk ny a
- Jumlah en k
tidur yak si
klien - Ek m
5/24 jam spr al
esi k
Defisit perawatan waj a
diri b/d kelemahan ah n
fisik klie e
DS : n 1. Kaji pola k
- Klien cer kebersih s
4. mengata ia an diri p
kan klien a
selama n
sakit si
tidak 2. Anjurka p
pernah n klien a
mandi Kebutuhan untuk r
63
63
- Klien personal mandi u
mengata hygiene setiap 4. M
kan terpenuhi pagi dan e
badanny dalam sore m
a gerah jangka 3. Mandika b
DO : waktu 2x24 n klien, a
- Klien jam dengan cuci nt
nampak kriteria rambut u
kotor - kli dan p
- Kepala e potong e
klien n kuku m
nampak b e
kotor er 4. Beri HE n
- Kuku si tentang u
klien h kebersih h
nampak an diri a
kotor dan n
panjang O
2
Cemas b/d kurang
penegatahuan 6. Memper
tentang penyakit 1. Bina cepat
ditandai dengan : hbungan proses
salin penyem
DS : percaya buhan
- Klien 2. Kaji
mengata Cemas klien tingkat
kan iaberkurang kecemas 1. Menget
cemas atau teratasi an klien ahui
dengan dalam kebutuh
penyakit jangka 3. Beri HE an tidur
nya waktu 3x2 tentang klien
64
64
- Klien jam dengan penyakit 2. Memba
bertanya- kriteria klien ntu klien
tanya nampak 4. Beri untuk
tentang tenang support istirahat
penyakit pada tidur
nya klien 3. Agar
untuk tidur
DO : mengun klien
- Es gkapkan nyenyak
kp perasaa 4. Mencipt
re nnya akan
si 5. Ajarkan suasana
w pada yang
aj klien tenang
ah teknik
se napas
di dalam
h (bila
sesak
menurun
)
1. Untuk
menget
ahui
tingkat
kebersih
an klien
2. Agar
klien
65
65
tetap
bersih
3. Agar
klien
bersih
dan
merasa
nyaman
4. Agar
klien
memah
ami
tentang
fungsi
kebersih
an diri
1. Menjali
n kerja
sama
2. Menget
ahui
tingkat
skala
kecema
san
66
66
klien
3. agar
klien
mengert
i
tentang
penyakit
nya
4. Ungkja
pan
perasaa
n dapat
mengur
angi
rasa
cemas
5. Mengur
angi
rasa
cemas
IMPLEMENTASI
67
67
2. Melakukan TTV
Hasil :
TD : 130/80 mmHg
S : 37o C
N : 96 x/mnt
08.30 P : 30 x/mnt
3. Memasang O2
Hasil :Klien dipasang O2 2l/mnt
08.33
1. Mengkaji waktu tidur klien
Hasil :
Waktu tidur malam klien : 23.30-03.00
08.35 Waktu tidur siang klien : 13.30-14.30
2. Merapikan tempat tidur klien
Hasil : tempat tidur klien rapih
08.38
1. Mengkaji pola kebersihan diri
08.40 Hasil : klien nampak kotor
2. Menganjurkan klien untuk mandi
setiap pagi dan sore
08.05 Hasil :
1. Membina hubungan saling percaya
Hasil :
Hubungan perawat dan klien terbina
08.50 dengan baik
2. Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasil : Cemas klien dalam skala sedang
2. Kamis / 08.05
03-10-07 1. Mengkaji frekuensi pernapasan klien
08.08 Hasil : 28 x/mnt
2. Mengkaji TTV
Hasil :
68
68
TD : 130/80 mmHg
S : 37o C
N : 96 x/mnt
08.13 P : 30 x/mnt
3. Mengatur posisi klien
08.50 Hasil : Klien dalam posisi semi fowler
4. Memasang O2
Hasil : Klien dipasang O2 2 l /mnt
08.15
1. Mengkaji waktu tidur klien
Hasil :
Waktu tidur malam klien : 22.30-04.00
08.20 Waktu tidur siang klien 13.00-14.00
2. Merapikan tempat tidur klien
08.24 Hasil : Tempat tidur klien rapi
3. Menganjurkan pada pengunjung
klien untuk tidak ribut
Hasil : Ruangan klien tenang
08.30
1. Mengkaji pola kebersihan diri klien
08.36 Hasil : klien nampak kotor
2. Menganjurkan klien untuk mandi
setiap pagi dan sore hari
08.10 Hasil : Klien mau melakukannya
3. Memandikan klien, mencuci rambut
dan memotong kuku
08.40 Hasil : klien nampak bersih
4. Memberi HE tentang kebersihan
Hasil : Klien dapat mengerti tentang
pentingnya kebersihan
08.00
1. Bina hubungan saling percaya
69
69
Hasil : Hubungan antara perawat-klien
08.52 terjalin dengan baik
2. Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasil : Cemas klien dalam skala sedang (5)
08.55 3. Memberi HE tentang penyakit
Hasil : Klien mulai mengerti dengan
penyakitnya
08.59 4. Memberi support pada klien untuk
mengungkapkannya perasaannya
Hasil : Klien menceritakan masalah yang
dialami sekarang
70
70
untuk tidak ribut
Hasil : ruangan klien tenang
EVALUASI
71
3. Beri posisi semi fowler
4. Kolaborasi dengan tim medik dalam
pemberian O2
5. Kolaborasi dengan tim medik dalam
pemberian obat
72
72
1. Bina hubungan salin percaya
2. Kaji tingkat kecemasan klien
3. Beri HE tentang penyakit
4. Beri support pada klien untuk
mengungkapkan perasaannya
5. Ajarkan pada klien teknik napas
dalam (bila sesak menurun)
73
73
O : klien nampak bersih
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
74
74
4. Kolaborasi dengan tim medik dalam
pemberian O2
5. Kolaborasi dengan tim medik dalam
pemberian obat
75
75
2. Kaji tingkat kecemasan klien
3. Beri HE tentang penyakit
4. Beri support pada klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
5. Ajarkan pada klien teknik napas dalam (bila
sesak menurun).
BAB IV
PEMBAHASAN
Bronchiale baik teori perawatan yang termuat dalam tinjauan kasus serta
76
76
keperawatan yaitu; pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
A. Pengkajian
Tn. “H” adalah sesak, batuk, berlendir, cemas, kurang tidur, personal
hygiene kurang.
B. Diagnosa Keperawatan
B.5. Kecemasan
77
77
B.6. Kurang pengetahuan
napas.
dalam teori yaitu pola napas tidak efektif dan kecemasan. 4 diagnosa
4. Kurang pengetahuan
Hal ini disebabkan karena pada saat penulis mengkaji tidak ada
dalam teori yaitu defisit perawatan diri dan gangguan pola tidur. Hal ini
disebabkan karena pada teori saat dikaji ada data yang kendukung data
tersebut di atas
C. Perencanaan
78
78
sehingga tindakan yang diberikan akan berdampak positif bagi klien,
2500 ml/hr
4.d. Beri O2
obat
79
79
intervensi pertahankan cairan sedikitnya 2500 ml/hari, pada kasus
tidak dilakukan karena intake cairan Tn. “H” sudah cukup /sesuai
penyembuhan
terdapat pada kasus yaitu; rapikan tempat tidur dan anjurkan pada
pengunjung untuk tidak ribut, penulis mengangkat ini karena saat dikaji
80
80
tempat tidur klien ada tumpukan baju dan pengunjung klien juga
banyak.
Intervensi :
diperlukan
sore
kuku
teori ini diakibatkan karena saat dikaji yang terganggu pada klien
adalah salah satu bagian dari mobilitas fisik yaitu kebersihan diri klien
81
81
sedangkan pada teori intervensinya mengarah pada kebutuhan
penyakit.
Intervensi :
teori tidak ada intervensi, dan dalam kasus terdapat intervensi bina
D. Implementasi
pada rencana yang telah ditentukan, pada ksus ini tidak ada implementasi
yang tidak dilaksanakan, ini tidak terlepas dari kerjasama klien dan
82
82
D.1. Pola napas tidak efektif b/d peningkatan produksi
1.d. Memberi O2
pemberian obat
tidak ribut
memotong kuku
penyakit
83
83
4.b. Mengkaji tingkat kecemasan klien
dalam.
E. Evaluasi
dicapai, maka melalui tahap evaluasi ini penulis menilai hasil asuhan
dalam teori, maka dalam tinjauan kasus sebagian besar teratasi. Hal ini
normal.
Pada kasus kriteria hasil sudah teratasi karena pada saat penulis
dengan nyenyak.
84
84
penyakit, sudah teratasi, pada evaluasi terakhir klien
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
85
85
mengadakan pendekatan proses keperawatan yang
klien terpenuhi
B. Saran-Saran
86
86
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dibawah ini penulis akan
87
87
DAFTAR PUSTAKA
Suyono Slamet, 2001. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3. Jilid II. FKUI.
88
88