You are on page 1of 5

padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari mati, tentu

setelah seluruh jagat raya mengalami kiamat. Dengan otak manusia terjenius di dunia pun, kita sulit
membuktikannya. Karena itu hal ini termasuk hal ghaib yang wajib diimani oleh umat Islam.

banyak orang-orang yang tak beriman meragukan adanya padang mahsyar, Bagaimana mungkin
manusia yang mati akan dibangkitkan kembali sesudah matinya, padahal tinggal tulang belulang.
nabi Ibrahim AS, sempat memohon pada Allah SWT untuk membuktikan secara nalar bagaimana
mungkin Allah SWT kelak akan mengumpulkan seluruh manusia di padang mahsyar. Permohonan
ini bukanlah karena Nabi Ibrahim tak percaya pada kekuasaan Allah SWT, tetapi hanyalah untuk
meneguhkan imannya. Oleh Allah SWT Nabi Ibrahim disuruh melatih empat ekor burung yang
dilepas di empat tempat yang berlainan satu sama lain. Lalu pada saat tertentu nabi Ibrahim disuruh
memanggil burung-burung itu, yang tentu semuanya datang mendengar panggilan nabi ibrahim.
Dengan kata lain, Allah SWT hanya menyeru manusia untuk bangkit dari kuburnya dan semua akan
bangkit tunduk patuh seperti patuhnya burung-burung itu pada nabi Ibrahim.

Secara logika manusia yang otak dan ilmunya sangat terbatas ini, setelah kiamat terjadi tak
mungkin terdapat padang mahsyar, karena alam semesta sudah hancur lebur. Disinilah bentuk
keimanan pada hal ghaib, pada hari akhir sangat menentukan. Karena bukti-bukti ilmiah hanya bisa
mendukung keimanan, jika sudah ada penemuan baru akibat kecanggihan teknologi. Selama lebih
dari 1428 tahun lamanya, bukti-bukti itu belum ada. Namun baru-baru ini para ahli astronomi
tercengang oleh fenomena baru di alam semesta.

Kalau kita meneliti kepada kandungan Al Quran, terdapat banyak ayat yang menyentuh tentang
Padang Masyar.

Menurut Quran, apabila sangkakala ditiup untuk kali kedua, ruh akan dikembalikan kepada jasad
manusia. Manusia akan hidup semula dan akan keluar dari kubur masing-masing menuju ke
permukaan ‘bumi’. Di waktu itu permukaan ‘bumi’ tidak lagi seperti yang kita lihat hari ini tetapi
merupakan padang pasir yang bewarna putih yang teramat luas sayup mata memandang.

Kenapa permukaan bumi bertukar wajah?

Sebelum itu alam ini telah berlaku kiamat. Semasa terjadinya kiamat, semua gunung-gunung yang
ada di bumi akan bergerak dan berterbangan seperti kapas. Semua bintang-bintang di langit
berguguguran menuju ke bumi. Bintang-bintang yang besar ini akan berpadu dengan bumi lalu
membentuk glob bumi yang sangat besar.

Saiz bumi yang bertambah berlipat ganda besarnya itu akan menghasilkan luas permukaan yang
sangat besar juga yang akan dikenali sebagai Padang Masyar. Dengan keluasan permukaan yang
berlipat ganda dari keluasan asal bumi maka dapatlah Padang Masyar ini menjadi tempat untuk
menghimpunkan kesemua manusia yang bermula dari Nabi Adam hingga hari kiamat. Yang
mungkin mencecah ratusan billion manusia.

*
EMPAT PERTANYAAN DIPADANG MAHSYAR:

Setiap muslim wajib mengimani hari akhir atau hari Kiamat. Bahkan hal itu merupakan rukun iman
yang kelima. Di dalam hadits-hadits shahih diterangkan bahwa setelah dunia ini hancur, manusia
yang di dalam kubur dibangkitkan dan semua akan dikumpulkan oleh Allah di padang Mahsyar.
Siapkah kita menghadapi peristiwa tersebut? Apa saja yang akan terjadi pada saat itu ?
Pada saat itu manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala tentang segala macam
yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak
bermanfaat apa yang dibanggakan selama di dunia ini. Pada hari itu hanya ada penguasa tunggal
yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada manusia,
kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya dalam rangka mengabdi
kepada-Nya.

Karena Allah yang telah mengaruniakan nikmat-nikmat itu kepada manusia, maka sangatlah wajar
apabila Ia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan.

Dalam sebuah hadits, Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Tidaklah bergeser kedua
kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya untuk
apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan , hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia
habiskan dan badannya untuk apa ia gunakan” (Hadits Shahih Riwayat At Tirmidzi dan Ad Darimi)

1. Umur
Umur adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia. Bila kita berbicara tentang umur, maka
berarti kita berbicara tentang waktu. Allah dalam Al Qur’an telah bersumpah dengan waktu “Demi
masa” maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang diberikan Allah adalah 24
jam dalam sehari-semalam. Untuk apa kita gunakan waktu itu? Apakah waktu itu untuk beribadah
atau untuk yang lain-lain yang sia-sia?

Diantara sebab-sebab kemunduran umat Islam ialah bahwa mereka tidak pandai menggunakan
waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, sebagian besar waktunya untuk bergurau, bercanda, ngobrol
tentang hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan terkadang membawa kepada perdebatan yng tidak
berarti dan pertikaian. Sementara orang-orang kafir menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya,
sehingga mereka maju dalam berbagai bidang kehidupan dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Keadaan umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada diantara mereka yang tidak mengerti
ajaran agamanya dan ada yang tidak mengerti ilmu pengetahuan umum. Bahkan ada di antara
mereka yang buta huruf baca tulis Al Qur’an. Bila kita mau meningkatkan iman dan amal, maka
seharusnyalah kita bertanya kepada diri masing-masing; sudah berapa umur kita hari ini?, dan apa
yang sudah kita ketahui tentang Islam?, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini?
Janganlah kita termasuk orang yang merugi.

2. Ilmu
Yang membedakan antara muslim dan kafir adalah ilmu dan amal. Orang muslim berbeda
amaliahnya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, berumah
tangga, bermua’malah dan lain-lain. Seorang muslim diperintahkan oleh Allah dan RasulNya agar
menuntut ilmu. Allah berfirman “Apakah sama orang yang tahu (berilmu) dengan yang tidak
berilmu?” (QS. Az Zumar:9)

Ayat ini kendatipun berbentuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu.
Menuntut ilmu agama hukumnya wajib atas setiap individu muslim, misalnya tentang
membersihkan najis. Berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang dilaksanakan
setiap hari. Karena bila ia tidak tahu, maka amalannya akan tertolak , dan Allah akan bertanya
kepadanya kenapa ia mengikuti apa yang tidak ia ketahui, seperti dalam firmanNya : Dan janganlah
kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya (QS. Al
Isra’:36)
Ilmu yang sudah dipelajari oleh umat islam harus digunakan untuk kepentingan Islam. Ilmu yang
sudah dituntut dan dipelajari wajib diamalkan menurut syari’at Islam. Ilmu tidak akan berarti apa-
apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap-
tiap orang dimudahkan menurut apa-apa yang Allah ciptakan atasnya” (HR. Muslim)

3. Harta
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Bagi tiap-tiap umat itu fitnah dan
sesungguhnya fitnah ummatku adalah harta” (HR. At Tirmidzi dan Hakim)

Harta pada hakikatnya adalah milik Allah. Harta adalah amanat Allah yang dilimpahkan kepada
umat manusia agar dia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang
telah ditetapkan oleh syari’at islam. Bila kita amati keadaaan umat islam saat ini, banyak kita dapati
diantara mereka yang tidak lagi peduli dengan cara mengumpulkan hartanya apakah dari jalan yang
halal atau dari jalan yang haram. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah meramalkan hal ini
dengan sabdanya “Nanti akan datang satu masa; di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta
itu ia peroleh, apakah dari yang halal ataukan dari yang haram” (HR. Al Bukhari).

Setiap muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya kerena banyak manusia
yang terdesak masalah ekonomi lalu ia menjadi kalut hingga tidak perduli lagi harta itu dari mana ia
peroleh. Ada yang memperoleh harta dari usaha-usaha yang batil, misalnya hutang tidak dibayar,
korupsi, riba, merampok, berjudi dan lain sebagainya. Orang yang mencari usaha dari yang haram
akan mendapat siksa dari Allah, seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
“Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka Neraka itu lebih patut baginya
(sebagi tempat).” (HR. Al Hakim)

Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infaqkan pada jalan yang benar pula.
Bila tadi disebutkan bahwa harta itu milik Allah, maka wajib pula kita gunakan harta itu dalam
rangka untuk menggakkan kalimat Allah di muka bumi ini.

Di dalam Al Qur’an ada delapan golongan yang berhak mendapat zakat, yaitu para fuqara (orang
fikir), masakin (orang miskin), amil (pengurus) zakat, Mua’llaf (orang yang baru masuk islam),
untuk membebaskan budak, orang-orang yang berhutang, untuk perjuangan jalan Allah dan orang
yang sedang dalam perjalanan. Di masa-masa sekarang ini ada beberapa kelompok yang masuk
prioritas utama yang berhak mendapat infaq dan shadaqah, yaitu golongan fuqara, masakin dan
orang yang di jalan Allah.

Orang fakir adalah orang yang butuh tetapi tidak mempunyai pekerjaan sedangkan hidupnya
digunakan untuk membantu agama Islam. Jadi orang fikir yang dibantu adalah orang yang memang
hidupnya untuk berjuang di jalan Allah bukan pemalas yang tidak mau berusaha dan tidak
melaksanakan syari’at Islam. Sedangkan orang miskin adalah orang yang berusaha tetapi usahanya
hanya mencukupi kebutuhan minimalnya dalam keluarganya untuk makan sehari-hari.

4. Badan
Manusia merupakan mahkuk yang paling sempurna yang diciptakan Allah dimuka bumi ini.
Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang diberikan Allah, manusia dijadikan
sebagai khalifah di bumi, manusia dibebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Jasmani manusia ini dituntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi
kepada Allah. Letihnya manusia dalam malaksanakan ibadah kepada Allah akan diganjar dengan
pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka bermain-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia,
beribadah dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka sia-
sialah letihnya itu bahkan ada yang diganjar dengan api Neraka, karena mereka termasuk orang-
orang yang celaka, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :”Tiap-tiap amal
(pekerjaan) ada masa-masa semangat, dan tiap–tiap masa semangat ada masa lelahnya maka
barangsiapa lelah letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk,
dan barangsiapa lelah letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang
yang binasa” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi).

*
Mahsyar adalah sebuah tempat pengumpulan seluruh makhluk untuk mempertanggung jawabkan
seluruh amal perbuatannya semasa di dunia. Mereka datang tanpa alas kaki, tanpa sehelai benang
pun yang menempel di badan, dan dalam keadaan belum dikhitan. Matahari didekatkan sejarak
satu mil di atas kepala mereka. Keringat mereka bercucuran deras sesuai kadar dosanya. Mereka
berdiam diri di tempat, tanpa gerak, tanpa suara, selama 50.000 tahun untuk menunggu keputusan
Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Para malaikat hadir bershaf-shaf. Semua jiwa menunduk lesu, takut, dan hina di hadapan-Nya.
Neraka pun didekatkan kepada mereka. Amal-amal perbuatan ditunjukkan, ditanyakan dan
dimintakan pertanggungjawaban. Para malaikat, nabi, anggota badan dan bumi memberi
kesaksian.
Setelah mereka dikumpulkan, berjalan proses berikutnya yaitu HISAB, semua amal perbuatan akan
dihisab (dihitung). Sebagian manusia yang beriman akan mendapat syafaat, baik dari Nabi
Muhammad, sahabat, maupun orang shaleh yang lain, sedangkan mereka yang tidak mendapat
syafaat langsung menuju ke ‘meja’ peng-hisab-an.
Proses selanjutnya, buku catatan amal perbuatan pun segera dibagikan. Amal kebaikan dan amal
keburukan ditimbang.
Setelah catatan amal dibagikan, orang-orang beriman yang tidak mencampuradukkan keimanan
mereka dan selalu meneladani Rasul tanpa membuat bid’ah, akan singgah di al-haudh (telaga)
mereka meminum air yang ada didalamnya sehingga tidak haus selama-lamanya. Kemudian,
keimanan setiap manusia akan diuji, Allah akan menyingkapkan betisnya kemudian seluruh
makhluk yang beriman akan sujud tersungkur sedangkan orang-orang munafik walau memaksakan
diri untuk bersujud tidak mungkin bias. Di sinilah diketahui mana orang yang benar-benar
beriman dan orang-orang yang melakukan munafik.
Proses berikutnya yaitu proses terakhir yang sangat menegangkan yang menentukan akhir
kehidupan. Pada proses ini, Jembatan Shirath telah dibentangkan di atas neraka Jahanam, dengan
jangkar-jangkar raksasa di kanan-kirinya, siap menyambar siapa pun yang akan menjadi penghuni
neraka.
Manusia dalam menjalani hari-harinya di Padang Mahsyar akan mengalami beberapa keadaan,
mengecewakan atau menyenangkan bergantung kepada amal ketika di dunia, sebagian mereka
berada dalam keadaan yang berbeda sejak dibangkitkan hingga melewati Shirath.

*HADITS
“(Yaitu) pada Hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain Dan (demikian pula) langit Dan
mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi
Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48).

“Malaikat-malaikat Dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000
tahun.(QS. Al Maarij:4).

Orang kafir ingin seandainya IA dapat menebus dirinya dari adzab Hari itu dengan anak-anaknya,
dengan istri serta saudaranya, Dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, Dan orang-
orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya”.
(QS.AlMa’arij:11-14).

Manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar. Qs.39:69,70


Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan)
Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan
didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka
dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap
jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang
mereka kerjakan. Qs.39: 69, 70

Keadaan, situasinya di padang mahsyar.


Hati manusia pada waktu itu sangat takut, pandangannya tunduk. Qs.79: 8, 9;

Manusia dikumpulkan di padang mahsyar tanpa busana. HSM.2439


Dari ‘Aisyah r.a. katanya dia mendengar Rasulullah s.a.w.bersabda: “Kelak hari
kiamat manusia akan dikumpulkan tanpa alas kaki (sepatu atau sandal), tanpa
busana, dan tanpa dikhitan.” Maka bertanya ‘Aisyah, “Yaa Rasulullah! Apakah
wanita dan pria bercampur baur, sehingga satu sama lain saling memandang?”
Sabda beliau, “Keadaan ketika itu sangat sulit, sehingga mereka tidak
menghiraukan lagi satu sama lain.” HSM.3249

Ada yang ketika hidup di dunia bisa melihat, ketika dikumpulkan di padang
mahsyar dalam keadaan buta. Qs.20:124, 125
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku
dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"
Qs.20:124, 125

Manusia dikumpulkan di padang masyar dalam keadaan yang bermacam-macam.


Qs.99:6;
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Qs.99:6
Apakah orang-orang yang koruptsi bakal menjadi tikus, TV One?
Apakah orang yang serakah bakal menjadi monyet?

Di Padang Mahsyar situasinya meresahkan. HSM.2441


Dari Miqdad bin Aswad r.a. katanya dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda;
“Pada hari kiamat kelak, matahari didekatkan kepada manusia, sehingga jaraknya
dengan mereka hanya kira-kira satu mil. Ketika itu manusia berada dalam
genangan keringat, terbenam sesuai dengan amal mereka. Di antara mereka ada
yang terbenam sampai mata kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai
pinggang, dan ada pula yang megap-megap terbenam sampai ke mulutnya, sambil
Rasulullah s.a.w. menunjuk ke mulutnya.” HSM.2441

Mereka bersusah payah memikul hartanya. Qs.3:180.


Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan
kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi
mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan
Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan. Qs.3:180

Mereka bersusah payah memikul dosanya. Qs.6:31


Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan
Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka
berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang
kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah,
amatlah buruk apa yang mereka pikul itu. Qs.6:31

You might also like