You are on page 1of 20

SISTEM PAKAR

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi

yang diampu oleh Sukmawati Nur Endah, S.Si, M.Kom

Disusun Oleh:

Ophi Thio Rendy

J2D009007

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2010
Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 1
Pendahuluan

Dalam melakukan aktifitas hidup sehari-hari, sering kita dihadapkan pada berbagai
masalah. Terkadang masalah tersebut begitu sulit dipecahkan, sehingga kita memerlukan
seseorang untuk membantu memecahkan masalah tersebut atau kita berkonsultasi kepada
orang yang ahli (pakar) untuk meminta nasehat. Seorang pakar adalah seseorang yang
berpengalaman dan mempunyai pengetahuan dalam suatu bidang. Sebagai contoh yaitu pakar
telekomunikasi, pakar kesehatan, pakar hukum, pakar pendidikan, dan lain sebagainya.
Semakin rumit masalah yang akan dipecahkan, maka semakin spesifik dan mahal konsultasi
yang dibutuhkan.

Sistem Pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke


komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (pakar).

Sistem pakar merupakan sebuah teknik inovasi baru dalam menangkap dan
memadukan pengetahuan. Kekuatannya terletak pada kemampuan memecahkan masalah-
masalah praktis pada saat sang pakar berhalangan. Kemampuan sistem pakar ini karena
didalamnya terdapat basis pengetahuan non formal yang sebagian besar berasal dari
pengalaman, buku dari text book. Pengetahuan ini diperoleh seorang pakar dari pengalaman
bekerja selama bertahun-tahun pada bidang keahlian tertentu.

Dengan sistem pakar, orang awam pun dapa menyelesaikan masalah yang cukup
rumit yang sebenarnya hanya dapa diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli,
sistem pakar juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 2


Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah klasifikasi sistem pakar?


2. Bagaimanakah sifat-sifat sistem pakar?
3. Bagaimanakah karakteristik sistem pakar?
4. Apa sajakah perangkat utama dalam sistem pakar?
5. Apa sajakah komponen pembuat sistem pakar?
6. Bagaimanakah langkah pembuatan sistem pakar?
7. Apa sajakah manfaat dari sistem pakar?
8. Apa sajakah kerugian dari sistem pakar?

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 3


Pembahasan

A. Klasifikasi Sistem Pakar


Berdasarkan kegunaanya, sistem pakar dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis:

1. Diagnosis
Diagnosis adalah suatu tindakan atau perilaku yang nenggunakan bantuan
suatu alat atau sistem untuk mempelajari atau mengamati suatu hal yang tidak
tepat, tidak teratur, sehingga menghasilkan suatu informasi dan membuat inferensi
kemungkinan penyebab timbulnya ketidakberesan.
Diagnosis sistem pakar biasanya digunakan untuk merekomendasikan obat
untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian elektronik, dan
sebagainya. Prinsipnya adalah menemukan apa masalah atau kerusakan yang
terjadi. Sistem pakar diagnosis merupakan jenis sitem pakar yang paling populer
saat ini.
Biasanya sstem pakar diagnosis menggunakan pohon keputusan (decision
free) sebagai representasi pengetahuannya. Hal ini dari sistem pakar diagnosis ini
adalah basis pengetahuannya bertambah besar secara eksponsial dengan
kompleksnya permasalahan.

2. Pengajaran
Sistem pakar ini digunakan untuk mengajar, mulai dari murid sekolah dasar
sampai mahasiswa perguruan tinggi. Kelebihan sistem pakar dapat digunakan
untuk membuat diagnosa apa penyebab kekurangan dari siswa, kemudian
memberikan cara untuk memperbaikinya.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 4


3. Interpretasi
Sistem pakar interpretasi ini digunakan untuk menganalisa data yang tidak
lengkap, tidak teratur, dan data yang kontradiktif misalnya untuk
menginterpretasi citra.

Gambar 1. Interpretasi Citra

4. Prediksi
Keunggulan dari seorang pakar adalah kemampuannya memprediksi ke depan.
Contoh yang mudah kita temui, bagaimana seorang pakar meteorologi
memprediksi cuaca besok berdasarkan data-data sebelumnya. Penggunaan sistem
pakar prediksi misalnya untuk peramalan cuaca, penentuan masa tanam, dan
sebagainya.

Gambar 2. Peramalan Cuaca

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 5


5. Perencanaan
Perencanaan sistem pakar sangat luas mulai dari perencanaan mesin-mesin
sampai manajemen bisnis. Penggunaan sistem pakar jenis ini dapat menghemat
biaya, waktu, dan material. Contoh penggunaan antara lain yaitu sistem
konfigurasi, komputer, tata letak sirkuit.

Gambar 3. Tata Letak Sirkuit

6. Kontrol
Sistem kontrol ini digunakan untuk melakukan pengontrolan terhadap kegiatan
yang membutuhkan presisi waktu yang tinggi. Misalnya pada industri-industri
berteknologi tinggi.

B. Sifat-sifat Sistem Pakar


Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi
heuristik yang dikembangkan manusia untuk memecahkan problematika-problematika
yang spesifik. Karena keheuristikannya itu dan sifatnya yang berdasakan pada
pengetahuan maka umummnya sistem pakar bersifat:
1. Terbuka untuk diperiksa, baik dalam menampilkan langkah-langkah antara
(intermediate step) maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
proses tertentu.
2. Mudah dimodifikasi baik dengan menambah maupun menghapus suatu
pengetahuan yang berbasis pengetahuannya.
3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna)
untuk memperoleh solusi.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 6


Terdapat beberapa alasan mengapa sebuah sistem pakar bersifat terbuka terhadap
pemeriksaan antara lain:

1. Jika manusia yang pakar seperti dokter atau insinyur menerima rekomendasi dari
komputer, mereka harus terpuaskan oleh jawaban yang diberikan.
2. Bila solusi terbuka terhadap pemeriksaan dapat dievaluasi setiap aspek dan
keputusan yang diambil selama proses mendapatkan solusi memungkinkan adanya
penambahan sejumlah informasi atau aturan baru untuk mengembangkan
kinerjanya. Dalam hal ini, informasi mempunyai peranan penting dalam
pembaharuan basis pengetahuan.

C. Karakteristik Sistem Pakar


Suatu sistem pakar yang ideal memiliki beberapa karakteristik-karakteristik sebagai
berikut:
1. Terbatas pada domain tertentu.
2. Memiliki kemampuan mengolah data yang mengandung ketidakpastian.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikan dengan cara yang
mudah dipahami.
4. Berdasarkan kaidah dan aturan tertentu.
5. Dirancang untuk bisa dikembangkan secara bertahap.
6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
7. Hasil yang dicapai lebih bersifat memberikan anjuran (advice).
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan
pemakai.

D. Perangkat Utama Dalam Sistem Pakar


Dalam hal ini terdapat beberapa pihak atau perangkat yang terlibat dalam kegiatan
pembuatan sistem pakar, antara lain sumber ahli yang merupakan pakar pada domain
pengetahuan tertentu, pembuat sistem pakar, alat bantu (tool) pengembangan sistem
pakar.
1. Sumber Ahli
Salah satu kebutuhan yang sangat kritis dan mutlak harus ada untuk masalah
sistem pakar berbasis pengetahuan adalah adanya sumber ahli yang akan membantu
dalam mendapatkan pengetahuan terbaik yang berasal dari seorang atau banyak ahli

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 7


pada satu domain bidang pengetahuan tertentu. Sumber ahli tersebut diperlukan
dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Dasar pengetahuan akan lebih komplit dan akurat dari seorang sumber, daripada
yang bukan ahli. Banyak pengetahuan yang kompleks dan tujuannya hampir tidak
begitu jelas bagi seorang yang bukan ahli.
b. Dasar pengetahuan yang besar mungkin dibangun lebih cepat sedangkan yang
bukan ahli tidak membahas secara mendalam dalam mengembangkan setiap objek
dan aturan dalam basis pengetahuan.

Untuk memperoleh pengetahuan dari seorang atau lebih ahli dapat dilakukan
dengan wawancara, dalam hal ini bisa dilakukan beberapa kali hingga pengetahuan
yang dibutuhkan sudah dianggap cukup. Proses rekayasa pengetahuan ini memerlukan
waktu yang cukup panjang.

Gambar 4. Proses Wawancara

Proses merekayasa pengetahuan sebenarnya merupakan sebuah proses pembuatan


sistem pakar yang intinya merupakan suatu interaksi antara sistem yang dibangun
dengan satu atau beberapa dalam domain bidang pengetahuan tertentu.

Melalui wawancara, knowledge engineer harus merumuskan semua kemungkinan


solusi. Hal ini untuk menentukan output sistem pakar berbasis pengetahuan yang
diminta user. Pekerjaan menyimpulkan atau mempersingkat pengetahuan agar bisa
membangun basis pengetahuan dengan menggunakan kaidah if-then. Frame atau
skema representasi pengetahuan.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 8


2. Pembuat Sistem Pakar
Pembuat sistem pakar merupakan orang yang mempunyai latar belakang ilmu
komputer atau informatika dan mengenal prinsip-prinsip kecerdasan buatan. Dimana
orang tersebut mengetahui dan memahami cara pembuat sistem pakar. Dalam hal ini
pembuat sistem pakar mewawancarai para pakar yang menjadi sumber ahli seperti
yang diuraikan di atas.
Ada beberapa komponen pengetahuan yang merupakan sumber yang bisa diambil
sebagai bahan untuk membangun suatu pengetahuan buatan, yaitu secara umum dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Fakta, yaitu suatu pernyataan yang menghubungkan beberapa elemen kebenaran
sesuai dengan domain objek.
b. Aturan prosedural, yaitu aturan yang sudah didefinisikan dengan jelas dan berupa
suatu urutan langkah dasar serta relasi, relatif terhadap domain.
c. Aturan heuristik, yaitu aturan umum yang dibuat berdasarkan intuisi atau aturan
yang menentukan prosedural yang harus dilakukan jika aturan prosedural tidak
tersedia.

Format pengetahuan akan menurun dan mengarahkan ke dalam memilih skema


penampilan pengetahuan dalam bentuk kaidah produksi. Untuk itu selama terhadap
rekayasa pengetahuan harus berusaha menyempurnakan banyak kaidah yang paling
sesuai.

3. Alat Bantu Pengembangan Sistem Pakar


Dalam hal ini alat bantu pengembangan sistem pakar yang berupa bahasa
pemrograman dapat digolongkan ke dalam 3 jenis, yaitu:
a. Bahasa pemrograman umum seperti PROLOG dan LISP, kedua bahasa ini
memang dirancang untuk aplikasi Artificial Intelegence dan dapat digunakan untk
membuat sistem pakar.
b. Bahasa pemrograman spesialis seperti Shell merupakan paket khusus program
Artificial Intelegence. Shell expert sistem atau disebut juga generator adalah
paket software yang khusus dibuat untuk membantu pembuatan sistem pakar.
Shell menyediakan kerangka kerja dasar dimana data atau pengetahuan dapat
dimasukkan dan dimanipulasi dengan cara yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Hampir semua shell dan generator expert sistem menggunakan skema representasi
format kaidah if-then karena kaidah ini sederhana, luwes dan sangat populer.
Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 9
c. Bahasa pemrograman konvensional seperti BASIC, FOTRAN, C, PASCAL,
Bahasa Assembly. Sesuai dengan perkembangan zaman, sistem pakar dapat juga
dibangun dengan menggunkan pemrograman berorientasi objek seperti bahasa
Delphi dan Visual Basic.

Gambar 5. Bahasa Delphi dan Visual Basic

E. Komponen Pembuat Sistem Pakar


Sistem Pakar ada tiga komponen yang saling berkaitan, antara lain yaitu Basis
Pengetahun (knowledge base), Mesin Inferensi (inference engine), dan Antarmuka
Pemakai (user interface).
1. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan adalah inti dari program sistem pakar dimana basis
pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis
pengetahuan tersusun atas fakta yang berupa informasi tentang objek dan kaidah
yang merupakan informasi tentang tata cara bagaimana membangkitkan fakta baru
dari fakta yang sudah diketahui atau fakta lama.
2. Mesin Inferensi
Mesin inference selain mengontrol aliran dan tahapan inference juga
merupakan bagian dari sistem pakar yang mendeduksi fakta-fakta baru dari fakta-
fakta yang telah ada dengan mempergunakan kaidah-kidah yang ada. Dimana proses
ini menyangkut penjodohan dan unifikasi. Pada pengontrolan ini mesin inferensi
menentukan kaidah mana yang akan diuji terlebih dahulu dan apa yang dilakukan
seandainya suatu kaidah sukses atau gagal. Mesin inferensi mengambil fakta yang
ada dari basis kaidah statis dan memori yang bekerja atau basis data dinamis

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 10


kemudian menggunakannya untuk menguji kaidah-kaidah selama proses unifikasi.
Ketika kaidah sukses, kaidah tersebut ditambahkan ke memori yang bekerja. Pada
beberapa kasus, mungkin terdapat lebih dari satu fakta yang dapat mengunifikasi
kaidah yang ada. Oleh karenanya mesin inferensi harus menentukan kaidah mana
yang harus dipenuhi.

Adapun mesin inferensi terdiri atas dua komponen, yaitu:


a. Strategi Inferensi
Strategi inferensi adalah berkaitan dengan cara yang digunakan untuk
menarik suatu kesimpulan atau suatu keputusan. Dalam strategi ini yang sering
digunakan adalah aturan logika yang menyatakan bahwa jika diketahui B bernilai
benar maka akan terdapat aturan yang berbunyi, if B then A, dan dapat
disimpulkan bahwa A bernilai benar.
Penggunaan aturan logika terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari. Pertama
bahwa aturan logika sangat sederhana penalarannya sehingga dapat dengan
mudah dimengerti. Kedua, terdapat implikasi yang juga sah namun tidak dapat
kita lakukan. Contoh suatu logika menyatakan bahwa jika suatu nilai A bernilai
salah maka dapat disimpulkan bahwa nilai B juga bernilai salah.
Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa aturan logika adalah
pembentukan fakta baru dari suatu aturan yang telah diketahui. Adapun
penjelasan mengenai metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:

 Metode Rangkaian Mundur (Backward Chaining)


Pada metode ini penelusuran dimulai dari hipotesa kemudian barulah
mencari informasi untuk memenuhi hipotesa tersebut.

 Metode Rangkaian Maju (Forward Chaining)


Penelusuran dimulai dengan mencari informasi-informasi kemudian
barulah untuk menyimpulkan atau mencari hipotesa berdasarkan informsi
yang ada, dalam hal ini fakta-fakta atau aturan-aturan haruslah bernilai
benar.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 11


Adapun perbedaan untuk masing-masing metode tersebut dapat ditunjukkan
pada gambar dibawah ini:

Gambar 6. Perbedaan Forward Chaning dan Backward Chaining

b. Strategi Kontrol
Strategi kontrol adalah berkaitan dengan teknik penelusuran yang digunakan
untuk mencapai keadaan tujuan. Teknik yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah dalam sistem pakar adalah telusur mundur dan telusur
maju, namun kadang juga menggunakan pencarian dengan sistem BFS (Breadth
First Search) dan sistem DFS (Depth First Search). Penggunaan ketiga metode
tersebut dapat digunakan secara bersama dan mengatasi suatu masalah.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode-metode tersebut:
 Metode DFS (Depth First Search)
Metode DFS merupakan teknik penyelesaian problema dengan
menelusuri setiap lintasan yang mungkin sampai ke dalam maksimal
untuk mencapai suatu konklusi atau tujuan (goal) sebelum mencoba
lintasan yang lain atau dengan kata lain metode ini mencari informasi
dengan detail terlebih dahulu baru mencari konklusi atau goal.

Gambar 7. Metdode Depth First Search

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 12


Keuntungan dari metode ini antara lain hanya membutuhkan memori
relatif kecil, secara kebetulan akan menemukan solusi tanpa harus
menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan. Kelemahan dari metode
ini antara lain memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang
diharapkan, hanya mendapat 1 solusi pada setiap pencarian.
 Metode BFS (Breadth First Search)
Metode BFS adalah melakukan pencarian dengan menelusuri setiap
simpul pada level yang sama terlebih dahulu, kemudian turun ke level
selanjutnya sampai ditemukannya suatu goal.

Gambar 8. Metode Breadth First Search

Keuntungan dari metode ini antara lain tidak akan menemui jalan
buntu, jika ada 1 solusi maka BFS akan menemukannya, jika ada lebih
dari 1 solusi maka solusi minimum akan ditemukan. Kelemahan dari
metode ini antara lain membutuhkan memori yang cukup banyak,
membutuhkan waktu yang cukup lama.
 Metode Hill-Climbing
Teknik pencarian dengan menggunakan metode Hill-Climbing
merupakan teknik pencarian yang sedikit lebih pintar dari DFS dan BFS,
karena dalam metode Hill-Climbing telah ditambahkan suatu teknik
heuristik. Heuristik adalah teknik atau aturan yang menjamin bahwa
pencarian yang dilakukan dalam arah yang benar. Dalam metode Hill-
Climbing secara formal mencari simpul berikutnya yang notebene

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 13


jaraknya terdekat ke simpul asal dan pada akhirnya merupakan jarak yang
terdekat ke tujuan.

Ketiga metode tersebut di atas mengalami kelelahan (exhaustive) karena


sistem mengevaluasi seluruh aturan yang ada sehingga pencarian memakan waktu
lama juga memakan memori yang banyak. Tetapi dengan adanya strategi kontrol
masalah tersebut dapat diatasi yatu dengan mengkombinasikan antara telusur
mundur, DFS, dan lain-lain.

3. Model Antarmuka (Interface)


Antarmuka (interface) merupakan komponen dalam sistem pakar yang dapat
berkomunikasi dengan pengguna. Komunikasi yang dilakukan oleh suatu antarmuka
adalah komunikasi yang bersifat timbal balik atau dua arah. Pada sistem pakar yang
sederhana pemakai harus dapat menerangkan gambaran dari permasalahannya, oleh
sistem pakar kemudian akan memberikan jawaban atau tanggapan yang berupa saran-
saran atau kesimpulan
Dalam antarmuka dari sistem harus ada atau mempunyai suatu fungsi
tambahan, dimungkinkan pemakai ingin sistem dapat menerangkan proses
pengambilan keputusan, bagaimana cara yang dilakukan oleh sistem untuk sampai
pada keputusan tersebut.

F. Langkah-langkah Pembuatan atau Pengembangan Sistem Pakar


1. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
Mengkaji situasi dan memutuskan dengan pasti tentang masalah yang akan
dikomputerisasi dan apakah dengan sistem pakar bisa lebih membantu atau tidak.
2. Menentukan problema yang cocok
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sistem pakar dapat bekerja dengan
baik, yaitu:
a. Domain masalah tidak terlalu luas.
b. Kompleksitasnya menengah.
Jika masalah terlalu mudah atau masalah yang terlalu kompleks tidak perlu
menggunakan sistem pakar.
c. Tersedianya ahli.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 14


d. Menghasilkan solusi mental bukan fisik.
Sistem pakar hanya memberikan anjuran tidak bisa melakukan aktifitas fisik,
seperti membau atau merasakan.
3. Mempertimbangkan alternatif
Kaji alternatif lain yang lebih mudah, cepat dan sesuai dengan masalah yang ingin
diselesaikan, menggunakan sistem pakar atau komputer tradisional.
4. Menghitung pengembalian investasi
Termasuk diantaranya biaya pembuatan sistem pakar, biaya pemeliharaan, biaya
training.
5. Memilih alat pengembangan
Bisa menggunakan software pembuat sistem pakar (seperti SHELL0 atau dirancang
dengan bahasa pemrograman sendiri (misal dengan PROLOG).
6. Merekayasa pengetahuan
Memperoleh pengetahuan dan menyempurnakan banyak kaidah yang paling sesuai.
7. Merancang sistem
Pembuatan prototype dan menterjemahkan pengetahuan menjadi aturan-aturan.
8. Melengkapi pengembangan
Perluasan prototype ke dalam sistem yang final yaitu dengan meluaskan bagian demi
bagian dan setiap bagian diuji apakah sudah berjalan sesuai.
9. Menguji dan mencari kesalahan sistem
Lakukan percobaan dengan user yang menginginkannya, user akan menunjukkan
bagian mana yang harus dirobah/dikoreksi/dikurangi sesuai dengan keinginannya.
10. Memelihara sistem
Memperbaharui pengetahuan, mengganti pengetahuan yang sudah ketinggalan,
meluweskan sistem agar bisa lebih baik lagi dalam menyelesaikan masalah.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 15


Gambar 9. Langkah Pembuatan Sistem Pakar

G. Manfaat Sistem Pakar


Sistem pakar mempunyai manfaat, diantaranya:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk
keahlian langka).
5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia
memerlukan biaya sehari-hari.
8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan
sedikit biaya.
Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 16
9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan
catatan menggunakan data yang sama.
10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.

H. Kelemahan Sistem Pakar


Selain sistem pakar sangat membantu, sistem pakar juga mempunyai beberapa
kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut diantaranya:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat
mahal.
2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya
dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang
pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan
sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum
digunakan.
4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda,
meskipun sama-sama benar.
5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.
6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 17


Kesimpulan

Berdasarkan kegunaannya, sistem pakar dibagi menjadi diagnosis, pengajaran,


interpretasi, prediksi, perancanaan, dan kontrol. Sistem pakar bersifat Terbuka untuk
diperiksa, mudah dimodifikasi baik dengan menambah maupun menghapus suatu
pengetahuan yang berbasis pengetahuannya, dan heuristik dalam menggunakan pengetahuan
(yang sering kali tidak sempurna) untuk memperoleh solusi.

Suatu sistem pakar yang ideal memiliki beberapa karakteristik-karakteristik sebagai


berikut:

1. Terbatas pada domain tertentu.


2. Memiliki kemampuan mengolah data yang mengandung ketidakpastian.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikan dengan cara yang
mudah dipahami.
4. Berdasarkan kaidah dan aturan tertentu.
5. Dirancang untuk bisa dikembangkan secara bertahap.
6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
7. Hasil yang dicapai lebih bersifat memberikan anjuran (advice).
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan
pemakai.

Perangkat utama dalam sistem pakar terdiri atas sumber ahli, pembuat sistem pakar
dan alat bantu pengembangan sistem pakar. Sedangkan komponen pembuat sistem pakar
terdiri atas basis pengetahuan, mesin inferensi, dan model antarmuka.

Langkah-langkah untuk mebuat sistem pakar yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan


2. Menentukan problema yang cocok
3. Mempertimbangkan alternatif
4. Menghitung pengembalian investasi
5. Memilih alat pengembangan
6. Merekayasa pengetahuan
7. Merancang sistem

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 18


8. Melengkapi pengembangan
9. Menguji dan mencari kesalahan sistem
10. Memelihara sistem
Sistem pakar mempunyai beberapa manfaat, antara lain memungkinkan orang awam
bisa mengerjakan pekerjaan para ahli, bisa melakukan proses secara berulang secara
otomatis, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. Di sisi lain, sistem pakar juga
mempunyai beberapa kelemahan, yaitu biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara,
dan mengembangkannya sangat mahal, serta sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang
yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar.

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 19


Daftar Pustaka

Rich, E & Knight, K. 1991. Artificial Intellegence. New York: Mc Graw Hill Inc.

Turban, Efraim. 1992. Expert System and Applied Artificial Intellegence. Macmillan

Sri Kusumadewi. 2002. Artificial Intellegence. Jogjakarta: Graha Ilmu

http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2009/11/visual-basic

http://blogdhiksi.co.cc/wp-content/uploads/2010/02/Delphi7enterprise

Ophi Thio Rendy (J2D009007) | Sistem Pakar 20

You might also like