You are on page 1of 8

Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

PEMBUATAN MODEL ATRIBUT MULTIVALUE


Penggambaran atribut ini menggunakan elips bergaris ganda (lihat
gambar 1.a). Biasanya atribut-atribut multivalue sering dihapus dari entitasnya,
kemudian dibentuk entitas baru yang memiliki relationship dengan entitas tempat
atribut multivalue dihapus.
Pada gambar 1.b, tipe entitas baru WARNA menggantikan atribut
WARNA. Sekarang ada relationship banya-ke-banyak antara MOBIL dan
WARNA, JENIS WARNA dipilih sebagai kunci utama (yaitu JENIS WARNA).
WARNA harus juga memiliki beberapa atribut bukan kunci.
Kelompok Data Berulang. Kelompok berulang merupakan sekumpulan
dua atau lebih atribut multivalue yang secara logika berrelasi. Contoh gambar
2(a) merupakan form kartu pasien yang menunjukkan data bagi pasien dan
kapan pasien tersebut berkunjung ke suatu klinik. Gambar 2(b) merupakan ERD
awal dari tipe entitas PASIEN dengan tiga atribut multivalue untuk tiap pasien,
yaitu TGL KUNJUNG, DOKTER, dan GEJALA. Ketiga atribut ini secara logika
direlasikan dan membentuk kelompok berulang (disini diasumsikan bahwa hanya
ada satu kunjungan pada tanggal tertentu dan bahwa pasien hanya menemui
seorang dokter dan diperiksa untuk satu gejala tiap berkunjung)

Warna Jenis
NoMobil
CC

Mobil

(a) Entitas dengan Atribut Multivalue

NoMobi JenisWarn
Jenis
l CC a

Memili
Mobil ki Warna

(b) Atribut Multivalue Dihapus

Gambar 1. Penghapusan Atribut Multivalue dari Entitas

Gambar 2(c) menunjukkan hasil penghapusan kelompok berulang dari


PASIEN. Tipe entitas baru yang disebut RIWAYAT PASIEN dibentuk, dan tiga
atribut multivalue yang membentuk kelompok berulang dipindahkan dari entitas
PASIEN. TGL KUNJUNG dipilih sebagai kunci utama tipe entitas baru ini. Ada
relationship satu-ke-banyak dari PASIEN dan RIWAYAT PASIEN, dan RIWAYAT
PASIEN adalah entitas lemah.
Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Gambar 2. Penghapusan Kelompok Berulang

GERUND

Gerund (yang kadang-kadang disebut entitas komposisi) adalah suatu


relationship banyak-ke-banyak yang menjadi entitas dengan relationship yang
memiliki kardinalitas satu-ke-banyak. Gambar 4 menunjukkan representasi
alternative dari relationship ternary yang digambarkan pada gambar 3. Pada
gambar 4, tipe entitas (gerund) PENGIRIMAN menggantikan relationship
Mengirim pada gambar 3. Simbol belah ketupat diikutsertakan dalam symbol
persegi panjang untuk entitas sebagai pengingat bahwa entitas ini dihasilkan dari
suatu relationship.
Tiap instance PENGIRIMAN merepresentasikan pengiriman yang
sesungguhnya dilakukan oleh pabrik alat tertentu menuju ke gudang yang sudah
ditentukan. JUMLAH pengiriman merupakan atribut PENGIRIMAN. Nomor
pengiriman diberikan untuk tiap pengiriman yang dilaksanakan dan merupakan
atribut kunci utama (lihat gambar 4)
Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Alat

Mengirimka Gudang
Pabrik n

Jumla
h
Gambar 3. Relationship Ternary

Alat

Pengirima Gudang
Pabrik n

Jumla NoPengirima
h n

Gambar 4. Tipe Entitas Shipment (Gerund)

Perlu diingat bahwa notasi belah ketupat tidak digunakan sepanjang garis
gerund ke entitas-entitas lainnya. Hal ini karena garis-garis ini bukan
menampilkan relationship binary. Untuk mempertahankan arti yang sama seperti
relationship ternary pada gambar 3, relationship Mengirim dari gambar 3 tidak
dapat dibagi ke dalam tiga relationship binary antara PENGIRIMAN dan PABRIK,
ALAT dan GUDANG.
Pada relationship binary dengan kardinalitas banyak-ke-banyak, tidak ada
masalah apakah relationship ini ditampilkan sebagai gerund atau entitas.
Dengan DBMS relational, relationship banyak-ke-banyak baik sebagai gerund
ataupun entitas diimplementasikan dalam cara yang sama, yaitu sebagai tabel
database. Untuk relationship ternary atau berderajat yang lebih tinggi, jika salah
satu tidak dapat lebih relationship bukan relationship banyak, maka relationship
ini tidak dapat ditampilkan sebagai entitas.

PEMBUATAN MODEL DATA TERGANTUNG PADA WAKTU

Isi database berubah dari waktu ke waktu. Misalkan dalam database yang
berisi informasi produk, harga untuk tiap produk mungkin berubah bila biaya
bahan, upah kerja dan kondisi pasar berubah. Jika hanya harga saat ini
dibutuhkan, maka hanya nilai harga ini yang perlu ditampilkan.
Gambar (a) menunjukkan hal ini sebagai serangkaian harga dan tanggal
berlakunya tiap harga tersebut. Hal ini menghasilkan kelompok data berulang
yang memasukkan atribut-atribut HARGA dan TGL BERLAKU. Pada gambar
5(b), kelompok berulang ini diganti dengan entitas baru (entitas lemah) yang
diberi nama RIWAYAT HARGA. Relationship antara PRODUK dan RIWAYAT
HARGA adalah Memiliki.
Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Harga
NoProduk TglBerlaku

Produk

(a) Entitas Produk dengan Kelompok Berulang

NoProduk Harga TglBerlaku

Memil Riwayat
Produk
ki Harga

(b) Entitas Produk dengan Riwayat Harga

Gambar 5. Contoh Isi Database yang Berubah dari Waktu ke Waktu

GENERALIZATION / GENERALISASI
Generalization adalah konsep tentang beberapa entitas yang merupakan
subtype-subtipe dari tipe yang lebih umum, misalkan penumpang bisnis
merupakan subtipe dari tipe entitas yang lebih umum yang disebut penumpang.
Categorization adalah konsep kebalikannya, yaitu suatu entitas memiliki
subtype-subtipe yang lebih khusus, misalkan subtype mobil adalah sedan, mobil
sport, van, convertible.

Subtipe dan Supertipe atau Subklas dan Superklas


Satu tantangan utama dalam pembuatan model data adalah untuk
mengenal dan menunjukkan entitas-entitas yang hamper sama satu sama lain,
yaitu entitas-entitas yang menggunakan sifat atau karakteristik yang
sama/umum, tetapi memiliki satu atau lebih sifat/karakteristik yang berbeda.
Misalkan, suatu organisasi memiliki tiga tipe pegawai, yaitu pegawai honorer,
pegawai bulanan dan konsultan. Beberapa atribut yang penting untuk tipe
pegawai ini adalah :
1) Pegawai honorer : NIP,NAMA,ALAMAT,TGL MASUK,UPAH PERJAM
2) Pegawai bulanan : NIP,NAMA,ALAMAT,TGL MASUK,GAJI,KEAHLIAN
3) Konsultan : NIP,NAMA,ALAMAT,TGL MASUK,NO.KONTRAK
TARIF PERHARI
Perlu diingat bahwa semua tipe pegawai memiliki beberapa atribut yang
umum, yaitu NIP,NAMA,ALAMAT dan TGL MASUK. Tiap tipe pegawai juga
memiliki satu atau lebih atribut unik yang membedakan dari tipe yang lain (missal
UPAH PERJAM adalah unik untuk pegawai honorer).Jika model data
dikembangkan dalam situasi sepeti ini, maka ada tiga pilihan yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
 Definisikan satu tipe entitas tunggal yang disebut PEGAWAI. Meskipun
pendekatan ini secara konsep sederhana, pendekatan ini memiliki
keburukan, yaitu PEGAWAI akan memiliki seluruh atribut untuk ketiga
entitas di atas. Misalkan untuk pegawai honorer atribut-atribut seperti
GAJI dan NO.KONTRAK akan null atau tidak digunakan. Jika ada banyak
variasi entitas, maka program yang menggunakan tipe entitas seperti ini
akan lebih rumit.
Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

 Definisikan tipe entitas yang terpisah untuk ketiga entitas di atas.


Pendekatan ini akan gagal untuk memanfaatkan karakteristik umum dari
pegawai dan pemakai harus hati-hati untuk memilih tipe entitas yang
benar bila menggunakan sistem ini.
 Definisikan supertipe yang disebut PEGAWAI, dengan subtIpe-subtipenya
PEGAWAI HONORER, PEGAWAI BULANAN dan KOSULTAN.
Pendekatan ini memanfaatkan karakteristik umum dari semua pegawai,
juga mengenali karakteristik yang berbeda dari tiap tipe (lihat gambar 6.)

Gambar 6. Supertipe Pegawai dengan Subtipenya

Gambar 6 menunjukkan representasi supertipe PEGAWAI beserta


subtipenya dengan menggunakan notasi ERD. Supertipe adalah tipe entitas
umum (seperti PEGAWAI) yang dibagi ke dalam beberapa subtype. Subtipe
adalah subset dari supertipe yang menggunakan atribut-atribut umum atau
relationship yang berbeda dari subset-subset yang lain. Subtipe-subtipe suatu
entitas bertindak/bekerja dalam cara yang sama seperti tipe entitas biasa.
Misalkan subtype-subtipe suatu entitas memiliki atribut-atribut dan mungkin
memiliki relationship dengan entitas lainya.
Pada gambar 6, atribut-atribut umum untuk semua pegawai diletakkan
pada tipe entitas PEGAWAI. Kunci utama PEGAWAI, sama seperti untuk
ketiga subtipenya adalah NIP. Atribut-atribut khusus untuk tiap subtype
diletakkan hanya pada masing-masing subtype yang bersangkutan.
Relationship antara subtype dan supertipe disebut relationship ISA.
Persegi panjang dengan sudut-sudutnya melingkar digunakan untuk
menunjukkan relationship ISA. Relationship ini dibaca dari subtipe ke
supertipe, misalkan ‘PEGAWAI HONORER ISA PEGAWAI’.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 6, kardinalitas relationship dari
subtype ke supertipe adalah manadatory one. Kardinalitas disebut
mandatory one karena instance suatu subtype selalu merupakan instance
dari supertipe (pegawai bulanan selalu merupakan seorang pegawai).
Sebaliknya, relationship dari supertipe ke subtype adalah optional nol atau
satu (seorang pegawai mungkin atau mungkin bukan seorang pegawai
bulanan). Karena reklationship kardinalitas ini selalu sama dalam relationship
ISA, notasi kardinalitas dihapuskan pada diagram-diagram berikutnya.\
Pemakaian atau tidaknya relationship subtype merupakan keputusan
yang dibuat oleh pembuat model data dalm tiap situasi. Subtipe-subtipe
ditunjukkan untuk tiap (atau kedua) keadaan berikut :
1) Atribut-atribut yang berbeda digunakan untuk menerangkan tiap
subtype entitas, seperti dalam contoh PEGAWAI.
2) Tiap subtype entitas berpartisipasi dalam relationship yang berbeda.
Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Gambar 7 merupakan contoh dari pemakaian relationship subtype yang


melukiskan kedua situasi ini. Tipe entitas PASIEN rumah sakit terdiri dari dua
subtype, yaitu PASIEN RAWAT JALAN dan PASIEN Rawat inap (kunci
utamanya adalah NO.PASIEN). Semua pasien (kedua subtype) memiliki atribut
TGL.DAFTAR, dan tiap subtype entitas ditunjuk DOKTER yang akan
bertanggung jawab terhadapnya sampai pasien ini sembuh. Pasien rawat jalan
memiliki atribut TGL.KEMBALI, sementara pasien rawat inap memiliki
TGL.KELUAR. Hanya pasien rawat inap ditentukan TEMPAT TIDUR-nya (dan
tiap tempat tidur mingkin atau mungkin tidak ditempati oleh seorang pasien).

Gambar 7. Relationship ISA dalam Rumah Sakit

Subtipe Exclusive
Pada tiap contoh relationship ISA yang telah dibahas diatas (gbr. 6 dan
gbr 7) ada garis melingkar di bawah entitas supertipe yang melewati garis-garis
relationship ISA menunjukkan relationship exclusive.
Relationship exclusive berarti bahwa subtype-subtipe adalah mutually
exclusive dan sebagai hasilnya tiap instance supertipe harus merupakan satu
anggota dari tepat satu subtype. Misalkan pada gbr 6 tiap pegawai harus
merupakan pegawai honorer, pegawai bulanan atau konsultan.
Subtipe Exhaustive. Pada gbr 6, subtype adalah exhaustive; yaitu tidak
ada subtype tanbahan untuk ketiga subtype yang digambarkan pada gambar ini.
Sehingga, setiap instance PEGAWAI harus merupakan anggota tepat satu
subtype. Begitu pula pada gambar 7, tiap PASIEN RAWAT INAP, karena tidak
ada tipe-tipe lainnya.
Situasi subtipe exhaustive mungkin berakhir bila situasi bisnis yang
sedang dibuat model atau dikembangkan sudah terstruktur dengan baik dan
dikenal oleh pembuat model data.
Subtipe Nonexhaustive. Bila subtype-subtipe adalah nonexhaustive,
beberapa (tetapi tidak semua) subtype telah didefinidikan untuk satu supertipe.
Misalkan pada gambar 8(a) tiga subtype (MOBIL, TRUK, dan MOTOR)telah
didefinisikan untuk tipe entitas KENDARAAN. Untuk menunjukkan bahwa ada
subtipe yang tidak terdefinisi, suatu persegi panjang telah dibiarkan kosong pada
ERD yang digambarkan pada gambar 8. Bersama dengan garis melingkar,
notasi ini menunjukkan bahwa tiap instance KENDARAAN adalah salah satu
dalam subklas yang tidak terdefinisikan atau jika tidak tepat dalam satu subklas
yang sudah terdefinisi. Dengan kata lain, suatu kendaraan merupakan salah satu
dari mobil, truk, motor atau bukan dari ketiganya.
Pemakaian subtype exhaustive memungkinkan pembuatan model data
diteruskan bahkan bila situasi bisnis tidak sepenuhnya dikembangkan atau
dimengerti.
Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Situasi lain akan terjadi bila subtype adalah Nonexclusive. Dengan kata
lain, subtype nonexclusive merupakan subtype yang mungkin overlap, dan suatu
instance dari supertipe mungkin dimiliki oleh lebih dari satu subtype secara
simultan. Contoh dari situasi ini digambarkan pada gambar 8(b). Subtipe –
subtipe yang terdefinisi dari KENDARAAN adalah MOBIL, TRUK, KENDARAAN
BERODA EMPAT, dan SEPEDA (kotak kosong diikutsertakan untuk
menunjukkan subtipe-subtipe yang tidak terdefinisi).
Pada contoh ini suatu instance KENDARAAN BERODA EMPAT). Dalam
pembentukan model ER, penghapusan garis melingkar menunjukkan
kemungkinan dari suatu instance dimiliki oleh lebih dari satu subtype. Subtipe
mungkin merupakan subtype exhaustive atau nonexhaustive (untuk exhaustive
kotak kosong akan dihapuskan dari ERD).
Subtipe nonexclusive mungkin berakhir bila situasi bisnis tidak dimengerti
dengan baik dan cukup rumit. Metode alternative dari pembentukan subtype-
subtipe dan relationship mungkin tersedia untuk menghilangkan overlap diantara
subtype.

Gambar 8. Variasi pada Relationship subtipe


Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Alamat
Nama
a
NIP
TglMasu
k
Pegawai

Pegawai Pegawai
Honorer Bulanan

Pegaw
H onor

You might also like