You are on page 1of 10

PEKATURAN DIKEKTUK JENDERAL PAJAK NOMOR PER-57/PJ/2008 TENTANG

TATA CARA P'EMBETULAN KESALAHAN TUUS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKEURUAN DALAM P'ERATURAN P'ERUNDANG .. UNDANGAN P'AJAK BUMI DAN BANGUl'4AN DM BEA P'EROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BMGUNM

" ~-.

_________ ,Peraturan Dirjen Pajak No. PER-37IPJI200B

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 37/PJ/2008

TENTANG

TATA CARA PEMIBETULAN KESALAHAN TUlJ[S, KESALAHAN HITUNG, DANI ATAU KEKElIRUAN PIENERAIPAII'l KETIENTUAN TERTENTU DALAM PElRAlI'UIRAN PERUNIDANG-UNDANGAN PAJAK BUMX DAN BANGUIi\lAN DAN BEA PEROLEHAN HAK AlAS TANAH DAN BANGUNAN

Menimbang

Mengingat

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.03/2008, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Penerapan Ketentuan Tertentu dalam Peraturan Perundang-undangan Pajak Bumi dan Bangunan dan Sea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara RepubUk Indonesia Tahun 1985

Tota Cara Pembetulan Kesalahan Tulls. Hltung dan/atau Kekellruan Penerapan "1

Peraturan Dirjen Pajak No. PER-37/PJ/2008 _

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republlk Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara RepubJik Indonesia Nomor 3688) . sebagaimana telah diu bah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nemor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);

. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 tentang Tata cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan UndangUndang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nemor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4797);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/ PMK.03/2008 tentang Tata cara Pembetulan Kesalahan Tulls, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Penerapan Ketentuan Tertentu dalam Peraturan Perundang-undangan Perpajakan;

":\,1 Tata Cora Pembetulon Kesalahan Tulls, Hltung danlatau Kekellruan Penerapan

________ ~Peraturan Dirjen Pajak No. PER-37IPJI200B

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN

TUUS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU

KEKEURUAN PENERAPAN KETENTUAN

TERTENTU DALAM PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK AT PS TANAH DAN BANGUNAN.

Pasall

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan:

1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan yang selanjutnya disebut dengan UU KUP adalah UndangUndang Nemer 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nemer 28 Tahun 2007.

2. Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan yang selanjutnya disebut dengan UU PBB adalah Undang-Undang Nemer 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nemer 12 Tahun 1994.

3. Undang-Undang Bea Perelehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang selanjutnya disebut dengan UU BPHTB adalah Undang-Undang Nemer 21 Tahun 1997 tentang Bea Perelehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nemer 20 Tahun 2000.

4. Pejabat adalah Pejabat Direkterat Jenderal Pajak yang menerbitkan surat keputusan atau surat ketetapan.

5. Permehenan Pembetulan adalah permehenan pembetulan yang diajukan eleh Wajib Pajak atas kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/etau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan PBB dan BPHTB terhadap surat keputusan atau surat ketetapan.

Toto Caro Pembetulan Kesalahan Tulls. Hltung danlatau Kekellruan Penerapan ii:j,

Peraturan Dirjen Pajak No. PER-37/PJ/2008, _

Pasal2

Atas dasar permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan, pembetulan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan dapat dilakukan terhadap surat keputusan atau surat ketetapan sebagai berikut :

a. untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), meliputl :

1) Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT);

2) Surat Ketetapan Pajak PBB (SKP PBB);

3) Surat Tagihan Pajak PBB (STP PBB);

4) Surat Keputusen Pemberian Pengurangan PBB

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 UU PBB;

5) Surat Keputusan Pengurangan Denda Administrasi PBB

sebagaimana dlmaksud dalam Pasal 20 UU PBB;

6) Surat Keputusan Pembetulan;

7) Surat Keputusan Keberatan;

8) Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga;

9) Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal36 UU KUP.

b. untuk Sea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), meliputi :

1) Surat Ketetapan BPHTB Kurang Bayar (SKBKB);

2) Surat Ketetapan BPHTB Kurang Bayar Tambahan

(SKBKBT);

3) Surat Ketetapan BPHTB lebih Bayar (SKBlB);

4) Surat Ketetapan BPHTB Nihil (SKBN);

5) Surat Tagihan BPHTB (STB);

6) Surat Ketetapan Pemberian Pengurangan BPHTB

sebagalmana dimaksud dalam Pasal 20 UU aPHTB;

7) Surat Ketetapan Pembetulan;

8) Surat Ketetapan Keberatan;

9) Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga;

10) Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat

Tata Cara Pembetulan Kesalahan Tults. Hltung danlatau Kekellruan Penerapan

_________ ,Peraturan Dirjen Pajak No. PER-37IPJI200B

Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 UU KUP.

Pasal3

Pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi pembetulan atas kesalahan atau kekeliruan yang bersifat manusiawi yang tidak mengandung persengketaan antara fiskus

dan Wajib Pajak, yaitu : .

a. kesalahan tulis, antara lain· kesalahan penullsan Nomor Objek Pajak, nama Wajib Pajak, alamat Wajib Pajak, alamat objek pajak PBB, nomor surat keputusan atau surat ketetapan, luas tanah, luas bangunan, Tahun Pajak, dan/atau tanggal jatuh tempo pembayaran;

b. kesalahan hitung, antara lain kesalahan penjumlahan, pengurangan, perkallan, dan/atau pembagian suatu bilangan; dan/atau

c. kekellruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan PBB atau BPHTB, antara lain kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan persentase NUai Jual Kena Pajak (NJKP), kekeliruan penerapan NUai Jual Objek Pajak· Tidak Kena Pajak (NJOPTKP), kekeliruan penerapan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP), kekeliruan pengenaan BPHTB, dan kekeliruan penerapan sanksi administrasi.

Pasal4

(1) Permohonan pembetulan hanya dapat diajukan oleh wajib Pajak atau kuasanya secara perseorangan.

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), permohonan pembetulan surat ketetapan PBS berupa SPPT dapat diajukan secara kOlektif.

Tato Cara Pembetulan Kesalahan Tulls. Hltung dan/atau Kekeltruan Penerapan ":£'

Peraturan Dirjen Pajak No. 'PER-37/PJ/200B _

PasalS

(1) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk 1 (satu) surat keputusan atau surat ketetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2;

b. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung permohonannya;

c. diajukan kepada pejabat; dan

d. surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak:

1) harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus, bagi Wajib Pajak orang pribadi dengan pokok pajak lebih besar dart Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan Wajib Pajak badan; atau

2) harus dilampiri dengan surat kuasa, bagi Wajib Pajak orang pribadi dengan pokok pajak sampai dengan Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

(2) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: .

a. diajukan untuk SPPT Tahun Pajak yang sama dengan pajak yang terutang untuk setiap SPPT paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah);

b. diajukan secara tertuJis dalam bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung permohonannya;

c. diajukan kepada Pejabat; dan

d. diajukan melalui Kepala Desa/Lurah setempat.

(3) Tanggal penerimaan surat yang dijadikan dasar untuk memproses surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 adalah :

a. tanggal terima surat Wajib Pajak, dalam hal disampaikan secara langsung oleh Wajib Pajak pada petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) atau Pelayanan Satu Tempat (PST) atau petugas yang ditunjuk; atau

________ Peraturan Dirjen Pajak No. PER-371 PJjioo~

b. tanggal stempel pos tercatat, dalam hal surat permohonan disampaikan m!lal~l~~:!~~~~t. :f',~':'::

. f',\, (!~.~~l;\:'i ii,:~~:~~~~,'.l;:;;_-~~":;:"·;~l-;;;~:':~~·i:i:;'i> .,;.,' f

.. _.j-,_;, ;:L ~;:'-1~~:'~'f'-:":~"'" ':'~Uf:'~;~ r;~,!;: ,?:1;;;-t\ -~ .~. )

(1) Pejabat harus" ,mea:n~~!f,~p.u~~n :.: ~@.s--.; ~i:J:r);ohonan pembetulan seoogaimana" dimakSud dalam Pasal 4 dalam jangka waktu paling t·I.alTl~;;-,~:(enam) bulan sejak tanggal .' surat permohonan pemtJefulan'diterima.

(2) Apabila jang~~~~~H~.~~~~~,~Qla!!.~idi!p~~u~i~.~~l:~¥~~ (1) telah terlam~ul, ri J;¢~PI r, <P~J~t"q~ak~ ~"mem.I;let:1 . suatu ke tusan . .. onon .. _ ",_ ,_, " . 'a . di'" ",. a' -', 'kabulkan

da~~pejab~t ~;::~~I~I'~~~~GIt~~~~~~~~la~

sesuai 9:rn~~p"Bttmg,t\o~~::~Jif?J~Sl~~.~ rm}IQQ1'?ffi~:1 (satu) bulan t~rm~~l~t)~~~ ~[~~~~~~iL~n~~;}Y1l~,A':( enam)

• bulan s~lj~JSu?1~n~~I.w~'JfS4e.:,~~~~ya~:'~~):li~;};'r' :C', .;

(3)···~~ci~~~~t:J~~~0ffi~w~:~W~~,~~~t~~~tk~p~::~

jumlah PBB yang terutarig, BPHTB' yang terutang,. atau sanksi administrasi, memperbaiki. kesalahen dan kekeliruan , lainnya, ata·u meool~l< permohonanWajib,l?ajak. ' ...

! .: .- ~ ; ';:, ~ ", o';,.' :. ,'_ ; ~'. 1 t:. _. I .. ' .• , _ • , ~

Tata Cora Pembetulan Kesalahan Tulis, Hftung dan/atou Kekellruan Penerapan 'i:6i

Peraturan Dirjen Pajak No. PER-37/PJ/2008 _

PasalS

Dalam hal tidak ada permohonan oleh Wajib Pajak tetapi diketahui oleh Pejabat telah terjadi kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan PBB atau BPHTB atas surat keputusan atau surat ketetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diterbitkannya, Pejabat dimaksud harus menerbitkan surat keputusan untuk membetulkan kesalahan atau kekeliruan tersebut secara jabatan.

Pasal9

(1) Apabila keputusan sebagalmana dimaksud dalam Pasal 7 atau pasal 8 masih terdapat kesalahan tulls, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan PBB atau BPHTB, Pejabat dapat melakukan pembetulan lagi, balk secara jabatan maupun atas permohonan Wajib Pajak.

(2) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam PasalS ayat (1) atau ayat (2).

PasallO

(1) Formulir Surat Keputusan Pembetulan PBB berdasarkan permohonan perseorangan adalah sebagaimana ditetapkan pada lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(2) Formulir Surat Keputusan Pembetulan PBB berdasarkan permohonan Kolektif adalah sebagaimana ditetapkan pada lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak inl.

(3) Formulir Surat Keputusan Pembetulan PBB secara jabatan adalah sebagaimana ditetapkan pada lampiran III Peraturan Dlrektur Jenderal Pajak ini.

(4) Formulir Surat Keputusan Pembetulan BPHTB berdasarkan permohonan adalah sebagaimana ditetapkan pada Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

"=D Toto Cora Pembetulan Kesalahan Tulfs, Hltung dan/atau Kelcel#ruan Penerapan

________ ~Peraturan Dirjen Pajak No. PER·37IPJ/200B

(5) Formulir Surat Keputusan Pembetulan BPHTB secara jabatan adalah sebagaimana ditetapkan pada Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasalll

Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta·

Pada tanggal 23 September 2008 DIREKTUR JENDERAL PAJAK

ttd.

DARMIN NASUTION NIP 130605098

You might also like