Professional Documents
Culture Documents
PENDIDIKAN NASIONAL
Pembelajaran
Berbasis
Kontekstual 2
Sosialisasi KTSP
Ada sesuatu yang salah dengan
proses pendidikan
Sebelum Sekolah
1. Anak lincah
2. Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan
gembira, riang
3. Menggunakan segala sesuatu yang terdapat di
sekitarnya, yang menarik perhatiannya
4. Anak membangun sendiri pengetahuan dan
pemahaman lewat pengalaman nyata sehari-hari
Sosialisasi KTSP
Setelah Sekolah
1. Anak dipaksa belajar dengan cara guru
2. Suasana tegang
3. Seringkali tidak bermakna
4. Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik
perhatiannya
5. Telah terjadi “penjinakan” pada anak
6. Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif
dan keberanian bertanya/mengemukakan
pendapatnya
Sosialisasi KTSP
Sampai saat inipun kalau kita berbicara
mengenai PBM di sekolah seringkali membuat
kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Mengapa ?
Sosialisasi KTSP
Banyak siswa mampu menyajikan
tingkat hafalan yang baik terhadap
materi ajar yang diterimanya, tetapi
pada kenyataannya mereka tidak
memahaminya.
Sosialisasi KTSP
Siswa memiliki kesulitan untuk memahami
konsep akademik sebagaimana mereka
biasa diajarkan yaitu dengan mengguna-kan
sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.
Sosialisasi KTSP
PERMASALAHANNYA
Sosialisasi KTSP
2. Bagaimana setiap individual mata pelajaran
dipahami sebagai bagian yang saling
berhubungan dan membentuk satu
pemahaman yang utuh ?.
Sosialisasi KTSP
4. Bagaimana guru dapat membuka
wawasan berpikir yang beragam dari
siswa, sehingga mereka dapat
mempelajari berbagai konsep dan mampu
mengkaitkannya dengan kehidupan nyata,
sehingga dapat membuka berbagai pintu
kesempatan selama hidupnya ?.
Sosialisasi KTSP
PENGALAMAN BERHARGA
Sosialisasi KTSP
1. Mereka dibantu untuk membangun
keterkaitan antara informasi
(pengetahuan) baru dengan penga-
laman (pengetahuan lain) yang telah
mereka miliki atau mereka kuasai.
Sosialisasi KTSP
3. Mereka diperkenankan untuk bekerja
secara bersama-sama (cooperative)
Sosialisasi KTSP
PERBEDAAN
CTLTRADISIONAL
NO. CTL TRADISONAL
1. Menyandarkan pada Menyandarkan pada
memori spasial hafalan
(pemahaman makna)
2. Pemilihan informasi Pemilihan informasi di-
berdasarkan kebutuhan tentukan oleh guru
siswa
3. Siswa terlibat secara Siswa secara pasif
aktif dalam proses menerima informasi
pembelajaran
Sosialisasi KTSP
NO. CTL TRADISONAL
4. Pembelajaran dikaitkan Pembelajaran sangat
dengan kehidupan abstrak dan teoritis
nyata/masalah yang
disimulasikan
5. Selalu mengkaitkan Memberikan tumpukan
informasi dengan informasi kepada siswa
pengetahuan yang sampai saatnya
telah dimiliki siswa diperlukan
6. Cenderung Cenderung terfokus pada
mengintegrasikan satu bidang (disiplin)
beberapa bidang tertentu
Sosialisasi KTSP
NO. CTL TRADISONAL
7. Siswa menggunakan Waktu belajar siswa se-
waktu belajarnya untuk bagian besar dipergu-
menemukan, menggali, nakan untuk mengerja-
berdiskusi, berpikir kan buku tugas, men-
kritis, atau dengar ceramah, dan
mengerjakan proyek mengisi latihan yang
dan pemecahan membosankan (melalui
masalah (melalui kerja kerja individual)
kelompok)
8. Perilaku dibangun atas Perilaku dibangun atas
kesadaran diri kebiasaan
Sosialisasi KTSP
NO. CTL TRADISONAL
9. Keterampilan dikem- Keterampilan dikem-
bangkan atas dasar bangkan atas dasar
pemahaman latihan
10. Hadiah dari perilaku baik Hadiah dari perilaku baik
adalah kepuasan diri adalah pujian atau nilai
(angka) rapor
11. Siswa tidak melakukan Siswa tidak melakukan
hal yang buruk karena sesuatu yang buruk
sadar hal tsb keliru dan karena takut akan
merugikan hukuman
Sosialisasi KTSP
NO. CTL TRADISONAL
12. Perilaku baik berdasar- Perilaku baik berdasar-
kan motivasi intrinsik kan motivasi ekstrinsik
13. Pembelajaran terjadi di Pembelajaran hanya
berbagai tempat, terjadi dalam kelas
konteks dan setting
14. Hasil belajar diukur Hasil belajar diukur
melalui penerapan melalui kegiatan
penilaian autentik. akademik dalam bentuk
tes/ujian/ulangan.
Sosialisasi KTSP
PENGERTIAN CTL
Pembelajaran/pengajaran kontekstual merupakan
suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan
membantu siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka
sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),
sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan
yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer)
dari satu permasalahan/konteks ke
permasalahan/konteks lainnya.
Sosialisasi KTSP
KOMPONEN CTL
Membuat hubungan yang bermakna (making
meaningful connections) antara sekolah dan konteks
kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa
belajar penting untuk masa depannya.
Sosialisasi KTSP
Pembelajaran mandiri (self-regulated learning)
yang membangun minat individual siswa untuk
bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka
mencapai tujuan yang bermakna dengan
mengaitkan antara materi ajar dan konteks
kehidupan sehari-hari.
Sosialisasi KTSP
Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative
thingking); siswa diwajibkan untuk
memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya
dalam pengumpulan, analisis dan sintesa data,
memahami suatu isu/fakta dan pemecahan
masalah.
Sosialisasi KTSP
Pencapaian standar yang tinggi (reaching high
standards) melalui pengidentifikasian tujuan dan
memotivasi siswa untuk mencapainya.
Sosialisasi KTSP
TEORI YANG MELANDASI CTL
Knowledge-Based Constructivism,
menekankan kepada pentingnya siswa membangun
sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif
dalam proses belajar mengajar.
Sosialisasi KTSP
Socialization; yang menekankan bahwa belajar
merupakan proses sosial yang menentukan tujuan
belajar, oleh karenanya, faktor sosial dan budaya
perlu diperhatikan selama perencanaan pengajaran.
Sosialisasi KTSP
PENDEKATAN CTL
Problem-Based Learning, yaitu suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam
rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi
dari materi pelajaran.
Sosialisasi KTSP
Inquiry-Based Learning; pendekatan pembelajaran
yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke-
sempatan untuk pembelajaran bermakna.
Sosialisasi KTSP
Service Learning, yaitu pendekatan pembelajar-
an yang menyajikan suatu penerapan praktis dari
pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat melalui
proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.
Sosialisasi KTSP
IMPLEMENTASI CTL
Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka
untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan
pengajaran kontekstual guru seharusnya;
Sosialisasi KTSP
Menyediakan lingkungan yang mendukung
pembelajaran mandiri (self-regulated learning)
dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran
berpikir, penggunaan strategi dan motivasi
berkelanjutan).
Sosialisasi KTSP
Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan
belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan
untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan baru
(contructivism).
Sosialisasi KTSP
Menciptakan masyarakat belajar (learning
community) dengan membangun kerjasama
antar siswa.
Sosialisasi KTSP
Sedangkan berkaitan dengan faktor peran guru,
agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih
efektif, maka guru seharusnya;
Sosialisasi KTSP
Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep
atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan
pengalaman siswa dan lingkungan kehidupannya.
Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong
siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari
dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan
fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong
siswa untuk membangun kesimpulan yang merupakan
pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang
sedang dipelajarinya.
Melakukan penilaian autentik (authentic assessment)
yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan
penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam
terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang
bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara
untuk peningkatan pengetahuannya.
Sosialisasi KTSP
PENILAIAN AUTENTIK
Sosialisasi KTSP
TUJUAN PENILAIAN
AUTENTIK
Penilaian autentik bertujuan mengevaluasi
kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata.
Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya
ke dalam tugas-tugas yang autentik.
Sosialisasi KTSP
STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK
Sosialisasi KTSP
Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi
sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya
kepada siswa untuk memberikan tanggapan
(respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain
(i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii)
suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar;
(iv) suatu diagram, chart atau grafik.
Sosialisasi KTSP
Kajian/penilaian pribadi (self assessment)Siswa
untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk
mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar
dalam kajian pribadi.
Sosialisasi KTSP
DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN
UNTUK PELAKSANAAN CTL
Pembelajaran Siswa
Pengajaran
Dukungan Dukungan
Keorganisasian Sekolah Masyarakat
Sosialisasi KTSP
Diagram tsb menunjukkan bahwa tujuan akhir
pelaksanaan CTL adalah mendukung pembelajaran
yang berkualitas bagi siswa.
Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih dahulu
menyetujui tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa
dan strategi apa yang akan digunakan.
Sosialisasi KTSP
Selesai
Sosialisasi KTSP