You are on page 1of 9

Filsafat Ilmu

Ryan Andika Sularto 8105092827

TN’09 E&A

*Ilmu dan filsafat

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu,kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat
dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu
dan apa yang belum kita ketahui. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan
kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti
mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran
yang dicari telah kita jangkau.

*Berfikir filsafat

Karakteristik berfikir filsafat ;

 1.Menyeluruh, artinya seorang itu tidak puas mengenal ilmu hanya dari sudut pandang itu
sendiri.
 2.Sifat mendasar, dia tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar.

 3.berspekulatif, secara terus terang tidak mungkin kita menangguk ilmu pengetahuan
secara keseluruhan, dan bahkan kita tidak yakin pemikiran dasar yang menjadi dasar
pemikiran,dalam hal ini kita hanya berspekulasi.

*Cabang-cabang ilmu filsafat

Pokok permasalahan filsafat ilmu yang dikaji mencakup 3 segi, yakni ; logika, estetika, & etika.
Ketiga cabang filsafat ini kemudian bertambah lagi yakni, pertama, teori tentang ada; hakikat
keberadaan zat, pikiran, zat & pikiran (metafisika), kedua, politik. Kelima cabang ini kemudian
bercabang lagi menjadi beberapa cabang filsafat, diantaranya mencakup;

1.Epistimologi 5.Politik

2.Etika 6.Filsafat Agama

3.Estetika 7.Filsafat Ilmu

4.Metafisika 8.Filsafat Pendidikan


*Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu meruipakan bagian dari epistimologi yang secara spesifik mengkaji hakikat
ilmu.ilmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai cirri tertentu. Meski secara
metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu alam dengan ilmu social.Namun karna
permasalahan yang bersifat teknis maka Filsafat ilmu sering membagi antara filsafat ilmu-ilmu
alam dengan ilmu-ilmu social.

Filsafat ilmu merupakan telaah yang ingin menjawab pertanyaan seperti dibawah ini;

 1.Objek apa yang ditelaah ilmu?


 2.Bagaimana prosesnya?
 3.Untuk apa pengetahuan itu digunakan?

Pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok pertama disebut landasan Ontologis.
Kelompok yang ke dua adalah Epistimologis. Dan kelompok yang ketigi adalah aksiologi.
Semua ilmu pengetahuan pada dasarnya mempunyai ketiga karakteristik ini. Yang berbeda
adalah perwujudan dan sejauh mana landasan-landasan ini di gunakan.

*Filsafat; peneratas ilmu pengetahuan.


Filsafat ibarat pasukan mariner yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantry(ilmu).
Ketika mariner telah menguasai pantai, maka tibalah ilmu untuk menjelajahi daratan demi
menyempurnakan kemenangan. Jadi semua ilmu bertolak dari pengembangannya sebagai
filsafat.

*Bidang telaah filsafat


Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka dia menelaah segala masalah yang mungkin
dapat dipikirkan manusia. Ketika permasalahan telah terjawab iapun mulai merambah ke
pertanyaan- pertanyaan lainnya. Kadang kurang disadari bahwa tiap ilmu,terutama ilmu social
mempunyaio asumsi tertentu tentang manusia yang menjadi objek dalam setiap kajian ilmiahnya.
Pendapat ilmiah sekiranya pendapat itu dikemukakan lewat cara/ prosedur/ proses ilmiah fakta
yang actual. Yang keseluruhannya terkait dan tersusun dalam penalaran ilmiah.

PERTANYAAN-PERTANYAAN BAB 1

1.Mengapa berfilsafat tentang ilmu berarti kita harus berterus terang kepada diri kita sendiri?

Karna pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, maka untuk mengetahui apa yang ingin kita
tahu maka kita tidak boleh condong kepada asumsi apapun, berterus terang kepada diri sendiri
demi mengetahui seberapa jauh kita memehami kebenaran yang kita cari. Maka kita akan
menemukan kebenaran yang kita cari.

2.Mengapa spekulasi dapat menjadi salah satu dasar filsafat?

Karna secara terus terang kita tak akan mungkin menangguk pengetahuan secara keseluruhan.
Dan bahkan mungkin kita masih bimbang terhadap titik awal yang dijadikan pijakan dalam
berfilsafat. Spekulasi memeng tidak bias diadakan namun tidak bias dihindarkan.

3.Bagaimanakah hubungan ciri- ciri ilmu alam dengan ilmu social?

Ilmu –ilmu tersebut memeng berbeda dalam bidang telaahnya, namun tidak terdapat perbedaan
prinsip diantara keduanya.
DASAR – DASAR PENGETAHUAN

*Penalaran
Kemampuan penalaran membuat manusia mengembangkan pengetahuannya secara maksimal.
Keputusan untuk mengambil tindakan dalam kehidupan membuat manusia berpaling kepada
pengetahuan.

Manusia merupakan satu-satunya mahluk yang mengembangkan pengetahuan ini secara


sungguh-sungguh. Binatang juga memiliki pengetahuan,namun hanya sebatas survival (bertahan
hidup) semata.Manusia mengembangkan pengetahuannya mengatasi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya, memikirkan hal-hal baru, dan menjelajah. lebih dari itu,manusia mengembangkan
kebudayaan.

Pengetahuan ini mampu dikembangkan manusia disebabkan 2 hal utama yaitu;

 1.Tata bahasa

Manusia memiliki bahasa untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatar belakangi pikiran tersebut.

 2. Kemampuan Berfikir

Secara garis besar berfikir seperti ini disebut penalaran. Binatang mampu berfikir namun
tidak mampu menalar.

Dua kelebihan inilah yang memungkinkan manusia dapat mengembangkan pengetahuannya.


Disamping wahyu yang merupakan komunikasi Tuhan (ALLAH) dengan mahluknya.

*Hakikat penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam menarik sebuah kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan mahluk yang berfikir. Sikap dan tindakannya
didapat melalui proses berfikir.
Penalaran dikaitkan dengan kegiatan barfikir dan bukan dengan perasaan. Jadi penalaran
merupakan kegiatan berfikir yang memiliki karaktristik tertentu dalam menemukan kebenaran.

*Sebagai suatu kegiatan berfikir maka penalaran memiliki cirri-ciri tertentu,diantaranya;

1.Adanya cara berpikir luas yang disebut logika.

2.Adanya sifat Analitik dalam proses berfikir.

Penalaran merupakan suatu kegiatan berfikir yang menyandarkan diri pada sebuah analisis dan
kerangka berfikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang
bersangkutan.

Dengan demikian maka kita dapat membedakan secara garis besar cirri-ciri berfikir menurut
penalaran. Perasaan merupakan sebuah cara menarik kesimpulan tanpa didasari penalaran.
Kegioatan berfikir juga ada yang tidak didasari penalaran, diantaranya adalah intuisi. Disamping
itu wahyu juga menjadi bentuk lain dalam usaha manusia mendapatkan ilmu pengetahuan.

*Logika

Cara penarikan kesimpulan dalam proses berfikir dianggap valid jika mengikuti cara – cara
tertentu. Suatu penarikan kesimpulan inilah yang disebut logika. Terdapat 2 cara penarikan
kesimpulan yaitu Logika induktif dan Logika deduktif.

*Sumber pengetahuan
Pada dasarnya terdapat 2 cara pokok manusia untuuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang
benar.;

1. Mendasarkan diri pada rasio


2. Mendasarkan diri kepada pengalaman
*Kriteria kebenaran
“Pernyataan dan kesimpulan yang ditarik adalah konsisten dengan pertanyaan dan kesimpulan
terdahulu”

Teori kebenaran yang didasarkan kepada criteria tersebut disebut teori Konferhensi. Yaitu
sesuatu dianggap benar bila koheren dng pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

PERTANYAAN-PERTANYAAN BAB2

1.Mengapa wahyu merupakan cara mendapat pengetahuan?

Karna wahyu merupakan petunjuk tuhan yang diturunkan melalui para nabi dan dimaksudkan
untuk menapaki jalan kebenaran yang tidak diketahui manusia sebelumnya.

2.Bagaimana suatu kesimpulan dianggap sah/ valid?

Yaitu penarikan kesimpulan dengan cara tertentu yang telah diyakini kebenarannya sebelumnya.

3.Bagaimana manusia dapat mengembangkan pengetahuannya secara maximal?

Kemampuan menalar dan berfikir yang di miliki manusia merupakan kunci sukses manusia
untuk mengembangkan pengetahuannya secara maksimum.
Ontologi Hakikat Apa yang Dikaji

*Metafisika
Bidang telaah filsafati yang disebut metafisika ini, merupakan tempat berpijak dari setiap
pemikiran filsafati termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika adalah landasan luncurnya.

*Beberapa tafsiran metafisika


Tafsiran yang paling pertama yang diberikan oleh manusia terhadap ala mini adalah bahwa
wujud- wujud gaib lebih berkuasa dari pada wujud-wujud nyata. Animism merupakan
contohnya. Dalam metafisika maka penafsiran dualistic membedakan antara zat dan kesadaran.
Aliran monistik mempunyai pendapat yang tidak membedakan antara pikiran dan zat.

*Asumsi

Determinisme merupakan hukum alam yang bersifat universal. Ketiga masalah ( determinism,
pilihan bebas, dan probabilistic) merupakan masalah filsafat yang rumit namun menarik.

*peluang

Peluang memberikan pengetahuan sebagai dasar mengambil keputusan, dimana keputusan


didapat melalui keputusan ilmiah yang bersifat relative. Dengan demikian maka akhir keputusa
tergantung kepada keputusan kita sendiri.
*Asumsi dalam ilmu
Dikatakan ilmu sekedar pengetahuan yang memiliki kegunaan Praktis yang dapat membantu
kehidupan manusia secara pragmatis. Dengan demikian maka seumpama kita membangun atap
rumah maka permukaannya merupakan bidang datar. Secara pragmatis ini dpt di pertanggung
jwb kan. Namun bagi amuba asumsi ini jelas tidak dpt diterima karna bidang datar bagi manusia
merupakan permukaan bergelombang bagi amuba.Jadi utk membangun rumah, ilmu ukur Euclid
dianggap memenuhi sarat untuk digunakan. Sedang bagi amuba hal itu tidak demikian. Intinya
asumsi yang berbeda, maka berbeda pula konsep yang digunakan.

*Batas- batas penjelajahan ilmu


Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman
manusia. Fungsi ilmu sendiri adalah untuk membantu mengatasi permasalahan manusia yang
dihadapa dalam kehidupan sehari-harinya.

Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan
metode yang digunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empiris. Ilmu
juga harus dibimbing pengetahuan agama. Karna ilmu tanpa agama adalah Buta.

*Cabang-cabang ilmu
Hasrat menspesialisasikan diri dalam suatu bidang telaah memungkinkan analisis makin bagus
dan cermat. Menjadikan objek formal menjadi kian terbatas. Pada dasarnya ilmu berkembang
dari 2 cabang, yaitu;

1.Filsafat Alam (akan menjadi rumpun ilmu alam)

2.Filsafat moral (Cikal-bakal ilmu social)


Tiap cabang akan membuat ranting-ranting baru. Sampai pada tahap ini maka kelompok ilmu itu
termasuk ke dalam ilmu-ilmu murni.

PERTANYAAN-PERTANYAAN BAB3

1.Mengapa penafsiran kesimpulan ilmiah bersifat relative?

Karna akhir dari setiap kesimpulan, keputusannya tetap ditangan kita yang menentukan.

2.Bagaimana pemecahan masalah ilmu tanpa ketiga aspek (Determinism,pilihan bebas, dan
probalistik?

Tanpa mengenal 3 aspek ini maka pemecahan masalah akan sukar dilakukan, dan sulit untuk
mengenal hakikat keilmuan dengan baik.

3.Bagaimana Aliran monistik berpendapat mengenai pikiran dan zat?

Aliran monistik tidak membedakan antara pikiran dan zat, mereka hanya berbeda disebabkan
proses yang berlainan namun bersubstansi sama.

You might also like