Professional Documents
Culture Documents
Khiyar
Khiyar artinya boleh memilih untuk meneruskan kesepakatan (akad)
jual beli atau membatalkannya. Ada tiga macam khiyar yaitu
sebagai berikut.
1) Khiyar Majelis
Adalah khiyar yang berlangsung selama penjual dan pembeli masih
tetap ditempat jual beli. Khiyar majelis ini berlaku pada semua
macam jual beli.
2) Khiyar Syarat
Adalah khiyar setelah mempertimbangkan satu atau dua hari.
Setelah hari yang ditentukan tiba, maka jual beli harus ditegaskan
untuk dilanjutkan atau dibatalkan. Masa khiyar syarat selambat-
lambatnya tiga hari
3) Khiyar Aib (cacat)
Adalah si pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya,
apabila barang tersebut diketahui ada cacatnya. Kecacatan itu
sudah ada sebelumnya, namun tidak diketahui oleh si penjual
maupun si pembeli.
Riba
Kata riba (ar riba) menurut bahasa yaitu tambahan (az ziyadah)
atau kelebihan.
Menurut istilah riba adalah akad penukaran dua barang yang tidak
sesuai nilainya menurut aturan syara’ atau kelebihan/tambahan
pembayaran pada uang pokok pinjaman.
Macam-macam riba yaitu:
a. Riba Fuduli/Riba Fadal (Lebih)
Yaitu tukar menukar dua buah barang yang sama jenisnya, namun
tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang
menukarnya. Contohnya tukar menukar emas dengan emas atau
beras dengan beras, dan ada kelebihan yang disyaratkan oleh yang
menukarkan.
b. Riba Qardi (Hutang)
Yaitu hutang dengan syarat menarik keuntungan (bunga) dari orang
yang berhutang. Misalnya, si A pinjam uang kepada si B Rp.
1.000.000,-. Si B mengharuskan si A mengembalikan Rp.
1.100.000,-
c. Riba Nasiah/Nasa’i
Yaitu tukar menukar barang yang sejenis maupun yang tidak
sejenis atau jual beli yang pembayarannya disyaratkan lebih oleh
penjual dengan waktu yang dilambatkan. Contohnya, Salim
membeli arloji seharga Rp 500.000,-. Oleh penjualnya disyaratkan
membayarnya tahun depan dengan harga Rp 525.000,-
d. Riba Yad (Tangan)
Yaitu berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima.
Misalnya, seseorang membeli 1 kuintal gula. Setelah dibayar, si
penjual langsung pergi, sedangkan gula itu masih dalam karung dan
belum ditimbang apakah cukup atau tidak.
Bahaya riba antara lain:
a. Menyebabkan manusia malas bekerja
b. Menimbulkan kerawanan sosial
c. Menyebabkan terputusnya sikap yang baik antarsesama manusia
d. Menyebabkan permusuhan antarpribadi
B. Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam
Mukhabarah
Adalah kerjasama berupa paroan sawah atau ladang seperdua atau
sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benihnya dari pemilik
sawah/ladang. Zakat diwajibkan atas yang punya tanah karena
pada hakekatnya dialah yang bertanam. Kalau benih dari keduanya,
zakat wajib atas keduanya yang diambil dari jumlah pendapatan
sebelum dibagi.
Simpan Pinjam
Merupakan jenis pelayanan yang diberikan oleh suatu lembaga
keuangan atau suatu badan tertentu. Misalnya, koperasi simpan
pinjam, simpan pinjam di bank.
Prinsip titipan atau simpanan dalam Fikih Islam dikenal dengan
prinsip al-Wadi’ah.
Al-Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip menghendaki.
Prinsip kerja menggunakan prinsip empat akad, yakni (Musaqah dan
Muzara’ah) untuk pembiayaan pertanian oleh beberapa bank Islam,
serta Musyarakah dan Mudarabah.
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana atau amal (expertise) dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Mudarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana
pihak pertama (sahibul mal) menyediakan seluruh (100 %) modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha
secara mudarabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik
modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.
Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau
kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas
kerugian tersebut.
Jenis-jenis Mudarabah :
a. Mudarabah Mutlaqah
Adalah bentuk kerjasama antara pemilik modal (sahibul mal) dan
pengelola (mudarib) yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
b. Mudarabah Muqayyadah
Adalah kebalikan dari mudarabah mutlaqah. Si Mudarib dibatasi
dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya
pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si
Sahibul Mal dalam memasuki jenis dunia usaha.
Adapun dari sisi pembiayaan pinjaman untuk kebutuhan produktif,
mudarabah biasanya diterapkan untuk bidang-bidang berikut.