You are on page 1of 27

MANFAAT DAN KHASIAT

BERAGAM TANAMAN BUAH

Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Dasar Teknologi Informasi dan
Komunikasi

Dibimbing oleh dosen : Suprih Widodo, S.Si, M.T

Disusun oleh :

Rigo Tampati

0803243

MATEMATIKA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


KAMPUS PURWAKARTA
2010 /2011
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya sehingga tim penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manfaat dan Khasiat Beragam
Tanaman”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah TIK.
Namun selain dari pada itu, untuk membangkitkan semangat kita dalam
menciptakan lingkungan hijau yang semakin berkurang pada saat sekarang ini.
Semoga makalah ini memotivasi kita untuk semakin menjaga alam ini.
Tim penyusun mengucapkan terimaksaih kepada:
1. ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah ini .
2. Bapak suprih widodo,S.Si, M.T sebagai dosen mata kuliah TIK
3. Orang tua yang memberikan semangat belajar kepada penulis.
4. Rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Dan akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna
khususnya bagi penulis pribadi dan memberikan kontribusi yang besar terhadap
dunia pendidikan Indonesia.

Purwakarta, september 2010

Penulis

i
ABSTRAK
Pada makalah ini dibahas tentang manfaat dan khasiat dari tanaman buah
buahan, diantara buah yang di bahas antara lain buah jeruk, buah papaya, jambu
mede, buah pisang dan buah jeruk. Pada BAB I dibahas tentang gambaran umum
dari pada tanman buah, khasiat nya dan beberapa masalah masalah yang
menghambat dalam pertumbuhan tanaman buah. Pada BAB selanjutnya dibahas
dari pda isi makalah, mulai dari klasifikasi, manfaat dan khasiat setiap tanaman
buah dan beberapa cara pemanfaatannya. Pada bab ini juga di bahas tentang
kandungan gizi dari beberapa tumbuhan buah, hal ini dicantumkan guna
memberikan pengetahuan kepada setiap pembaca makalah ini dan juga agar
mengetahui tentang cara perawatannya. Sehingga kita selaku manusia terutama
sebagai tenaga pendidik bisa mengetahui manfaat dan khasiat dari tanaman buah
yang di bahas pada makalah ini, dan juga bisa merawat tanaman buah, sehingga
bisa menjaga dan melestarikan setiap tumbuhan yang ada disekitar kita, bukan
hanya tanman buah, tapi juga berbagai macam tanaman lainnya

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
ABSTRAK.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3
D. Manfaat..................................................................................................................3
E. Sistematika Laporan...............................................................................................4
MANFAAT DAN KHASIAT TANAMAN BUAH...........................................................5
A. BUAH PEPAYA....................................................................................................5
a. Klasifikasi..........................................................................................................5
b. Pemanfaatan.......................................................................................................8
c. Khasiat...............................................................................................................8
B. BUAH PISANG.....................................................................................................9
a. Klasifikasi..........................................................................................................9
b. Kandungan gizi................................................................................................11
c. Manfaat dan khasiat..........................................................................................13
C. BUAH JERUK.....................................................................................................14
a. Klasifikasi........................................................................................................14
b. Kandungan.......................................................................................................16
c. Khasiat.............................................................................................................16
D. BUAH MANGGA................................................................................................17
a. Klasifikasi........................................................................................................17
b. Khasiat.............................................................................................................18
E. BUAH JAMBU MONYET..................................................................................19
a. Klasifikasi........................................................................................................19
b. Ciri-ciri.............................................................................................................20
c. Kandungan Gizi dan Pemanfaatan....................................................................21
KESIMPULAN................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dampak global tumbuhan

1. Tumbuhan mengubah atmosfer dan iklim


Evolusi tumbuhan memiliki dampak global dengan menyediakan dasar
nutrisi bagi ekosistem darat. Yang kurang jelas terlihat adalah bahwa tumbuhan
mengubah lingkungan fisik dalam skala global. Salah satu pengaruh yang paling
penting adalah penurunan CO2 dalam jumlah besar di atmosfer, yang selanjutnya
membuat bumi lebih sejuk.
Pada sekitar masa tumbuhan mengkolonisasi daratan, konsentrasi CO2
atmosfer turun, dan beberapa peneliti, termasuk Robert Berner dari Yale
University menyatakan bahwa hubungan itu bukanlah kejadian yang kebetulan.
Penurunan CO2 dimulai pada sekitar waktu tumbuhan vaskuler berkembang dan
menyebar ke dataran tinggi yang sebelumnya kemungkinan kurang dapat
ditempati oleh briofita.
CO2 di atmosfer memberikan sumbangan terhadap pemanasan permukaan
bumi, yang disebut pengaruh rumah kaca. Kaca pada rumah kaca akan menjebak
panas, karena kaca tersebut transparan terhadap cahaya matahari yang akan
memanaskan bagian dalam rumah tersebut, tetapi menghalangi hilangnya panas
karena kembali keluar. Dengan cara yang sama, CO2 memungkinkan radiasi
matahari menembus atmosfer dengan laju yang lebih cepat daripada hilangnya
panas dari permukaan bumi yang telah panas ke angkasa.

Selain tumbuhan memberikan dampak penurunan jumlah CO2 melalui


penggunaan CO2 sebagai sumber karbon dalam fotosintesis, tumbuhan juga
mengembalikan sebagian CO2 tersebut ke udara melalui respirasinya sendiri, dan
heterotrof yang disokong oleh tumbuhan menambah lebih banyak lagi CO2. Akan
tetapi, sebagianbesar karbon yang diasimilasikan itu terkunci selama periode yang

1
relatif lama dalam polimer resisten seperti sporopolenin, lignin, dan lilin yang
masih tetap ada di dalam tanah, setelah tumbuhan yang menghasilkannya mati.
Dengan membentuk polimer-polimer yang resisten itu dalam jumlah yang sangat
berlimpah, tumbuhan tentunya akan menurunkan jumlah CO2 di atmosfer. Namun
demikian, Berne mempostulatkan bahwa tumbuhan berpengaruh paling besar pada
atmosfer melalui kegiatan pada tanah, khususnya tumbuhan vaskuler, yang
dengan akar sejatinya, menyebar sampai ke dataran tinggi berbatu. Akar
memecahkan batuan dan mengeluarkan asam yang akan membebasakan sejumlah
mineral dari partikel tanah. CO2 dapat bereaksi dengan beberapa
mineral, khususnya setelah mineral tersebut mengalir ke lautan dan reaksi seperti
akan menurunkan jumlah CO2 di atmosfer.
Semua hipotesis ini memerlukan lebih banyak lagi pengujian, tetapi hanya
sedikit keraguan tersisa bahwa perubahan yang sedemikian signifikan seperti
pembentukan ekosistem darat oleh tumbuhan memiliki dampak sangat besar pada
planet ini.

2. Keanekaragaman tumbuhan merupakan sumber daya yang tidak dapat


diperbaharui
Ledakan populasi manusia dan meningkatnya permintaan ruang dan
sumber daya alam memusnahkan spesies tumbuhan dengan laju yang tidak pernah
terbayangkan. Permasalahan menjadi kritis terutama di daerah tropis, tempat lebih
dari separuh populasi manusia hidup dan dimana terdapat laju pertumbuhan
populasi yang tertinggi. Hutan hujan tropis saat ini mengalami kerusakan dengan
laju yang sangat menkutkan. Penyebab paling umum perusakan ini adalah
pembersihan hutan untuk pertanian. Setiap tahun, 50 juta are, daerah yang sama
luas dengan Negara bagian Washington, ditebangi hutannya, suatu laju yang akan
menghilangkan secara sempurna hutan tropis di bumi dalam tempo 25 tahun.
Setelah hutan menghilang, maka ribuan spesies tumbuhan yanga da disana
juga menghilang. Kepunahan tidak dapat diperbaharui kembali, keanekaragaman
tumbuhan adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui. Serangga dan hewan hutan
tropis lainnya yang bergantung pada tumbuhan juga akan musnah. Secara

2
keseluruhan, para peneliti memperkirakan bahwa perusakan habitat di hutan tropis
dan ekosistem lain menelan korban ratusan spesies setiap tahun. Kerugian lebih
besar di daerah tropis, karena disanalah terdapat paling banyak spesies, akan tetapi
perusakan lingkungan merupakan kecenderungan umum manusia. Orang Eropa
kehilangan sebagian besar hutannya beberapa abad yang lalu, dan kerusakan
habitat sedang mengancam banyak spesies di Amerika Utara.
Banyak orang memiliki kepedulian akan kepunahan bentuk-bentuk
kehidupan. Tetapi ada juga alasan praktis mengapa kita perlu menjadi peduli akan
hilangnya keanekaragaman tumbuhan. Kita bergantung pada tumbuhan untuk
mendapatkan ribuan produk, yang meliputi makanan, bahan bangunan, dan obat-
obatan. Sejauh ini, kita telah menggali potensi kegunaan hanya sebagian kecil saja
dari 300 ribu spesies tumbuhan yang dikenal. Sebagai contoh, hampir semua
makanan kita didasarkan pada pembudidayaan hanya sekitar 2 lusin spesies.
Pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan juga masih sangat sedikit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
timbul adalah: “Apakah keanekaragaman tumbuhan yang ada memiliki kegunaan
masing-masing dan bagaimana penggolongannya?”

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
manfaat dari berbagai jenis tumbuhan bagi manusia secara lebih mendalam
sehingga lebih menghargai kelestarian tumbuhan demi kelangsungan hidup
makhluk hidup di bumi

D. Manfaat
Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah agar manusia mengetahui
manfaat dan fungsi atau khasiat dari tanaman buah guna kelangsungan hidup kita.
Dan juga agar manusia lebih peduli akan tanaman yang ada disekitarnya serta bias
menjaga dan memelihara tanaman sekitar khususnya tanaman buah.

3
E. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Bagian awal
Bagian ini memuat halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi
2. Bagian isi
Bagian isi terdiri dari tiga bab, yaitu:
bab 1 pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
dan sistematika penulisan makalah.
bab 2, berisi pembahasan mengenai jenis tumbuhan dan manfaatnya bagi
manusia
bab 3 kesimpulan
3. Bagian akhir
Bagian terakhir adalah daftar pustaka

4
II. MANFAAT DAN KHASIAT TANAMAN BUAH

A. BUAH PEPAYA

a. Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots Tabel II.1 Gambar

(tidak termasuk) Rosids II.1

Ordo: Brassicales Klasifikasi buah papaya


Gambar buah pepaya
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: C. papaya Pepaya atau betik adalah tumbuhan yang
berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian
utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di
seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Pepaya adalah satu-satunya jenis
dalam genus Carica. Nama latinnya adalah Carica papaya . Nama pepaya dalam
bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya
juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya
disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Buah pepaya kaya akan sumber gizi dan harganya relatif murah. Hampir
seluruh bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan
maupun untuk bahan obat dan industri, yaitu mulai dari akar, batang, daun,
kuntum bunga, buah, kullit pohon dan getahnya. Nilai gizi buah pepaya dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

ZAT GIZI PEPAYA ZAT PEPAYA


GIZI
 Karbohidrat (g) 12,10  Vitamin C (mg) 74,00
 Lemak (g) 0,30  Kalsium (mg) 34,00
 Protein (g) 0,50  Fosfor (mg) 11,00
 Vitamin B1 (mg) 0,03  Zat besi (mg) 1,00

5
 Vitamin B2 (mg) 0,04  Serat (mg) 0,70
Tabel II.2
tabel kandungan gizi buah papaya

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh


hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada
batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang
dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak.
Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua)
dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit).
Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan
kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini
mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional.
Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai
atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai
panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing.
Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga
kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang
(oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam
budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar.
Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah,
tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam
atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk
mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali
diambil dari bagian tengah buah.
Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang
10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda
genetik RAPD juga telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin
betina dari pepaya jantan atau banci.

6
Kultivar pepaya bermacam-macam karena berbeda-beda pemanfaatan dan
selera konsumen. Diantaranya adalah :
a. Pepaya bangkok
Pepaya bangkok diintroduksi dari Thailand. Permukaan buahnya tidak rata
dan kulit luarnya relatif tipis, sehingga sulit dikupas. Kelebihannya,
dagingnya manis dan berair. Buahnya berukuran besar.
b. Pepaya Solo F1
Ini adalah pepaya kultivar hibrida unggul dari Hawaii. Buahnya kecil-kecil
dan disukai oleh konsumen barat.
Selain itu terdapat pula pepaya hias yang warna daun atau tangkai daunnya
ungu. Pepaya ini ditanam lebih untuk penampilannya dalam memperindah taman.
Di Dataran Tinggi Dieng dikenal produk mirip pepaya yang dikemas dan disebut
"carica". Jenis ini menyukai daerah dingin untuk produksi buah secara optimal.

b. Pemanfaatan
Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak.
Daging buah muda dimasak sebagai sayuran (dioseng-oseng). Daging buah masak
dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula
daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan
sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus
buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang
biasa dimakan.
Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung
enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah
konformasi protein lainnya. Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun
memang lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara
membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam
suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung digosokkan pada permukaan
daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan untuk mengeluarkan getah
(lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging.
Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang. Daun

7
pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan
tradisional untuk menambah nafsu makan.

c. Khasiat
Setiap bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah
pepaya yang terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang,
sampai akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam
amino yang terdapat di dalamnya.
Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat
mengalami sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi.
Tentu, khasiat pepaya tak hanya pada buahnya saja.
Buah, daun, dan akar pepaya memang dapat dimanfaatkan mencegah
gangguan ginjal, sakit kantung kemih, tekanan darah tinggi dan gangguan haid.
Sementara biji pepaya bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan
pencernaan, masuk angin, dan diare.
Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan
pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang
berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya untuk
kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip Journol Society of
Biology, yang menyatakan papain bersifat antitumor atau kanker.
Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid
bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi itu,
tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga
ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi
pencernaan, sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus.
Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya, antara lain
asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine,
isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein.
Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan
kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan
plak.

8
F. BUAH PISANG

a. Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Musaceae
Genus: Musa
Tabel II.3 Gambar II.2
Klasifikasi buah pisang Gambar buah pisang

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi
yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-
kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang
memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai
bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama
kalium. Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang
tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang
kipas. Dalam bahasa Indonesia di sebut pisang, dan cau dalam bahasa sunda.
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara,
Papua dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika
tropis. Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas dan lembab, terutama di
dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang
dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-
negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor
pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat
tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.

9
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya
sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam perkebunan
monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'. Jenis-jenis lain biasanya
ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi
sungai.
Perbanyakan secara vegetatif membuat pisang amat mudah terkena
serangan pengganggu, karena sempitnya keragaman genetik. Suatu perkebunan
yang terkena penyakit dapat menularkan dengan singkat ke perkebunan
tetangganya.
Diantara hama pisang adalah Kumbang Cosmopolites sordidus, penyebab bercak
hitam pada buah pisang. Seangkan penyakit yang sering tyerjadi pada pisang
diantaranya Penyakit Panama, sigatoka, darah, layu bakteri Xanthomonas.

d. Kandungan gizi
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara
keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi
daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan
dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti.
Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai
cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia
dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori

10
sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan
tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak
terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik
digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang
mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga
cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme.
Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini
merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis
juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa.
Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara
lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama
diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa
sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat.
Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat
atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk
aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan
sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian,
kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3
persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang
dalam jumlah banyak.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi.
Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya
besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100
gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg
besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.

11
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu
betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya
15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan
vitamin B6 (piridoxin).
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100
gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam
metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein,
khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter
dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari
karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak
untuk aktivitas sehari-hari.
Buah ini tak hanya mudah di cerna, tapi juga mengandung 9 kandungan
gizi dan mengembalikan energi. Dibanding buah lain, pisang memang cenderung
mudah dinikmati karena tidak perlu lagi diolah.
Sebuah pisang yang matang akan mengandung 99 gram (gr) kalori, 1,2 gr
protein, 0,2 gr lemak, 25,8 miligram (mg) karbohidrat, 0,7 gr serat, 8 mg kalsium,
28 mg fosfor, 0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg vitamin C
dan 72 gr air.

e. Manfaat dan khasiat


Untuk mendapatkan manfaat pisang, anda perlu cermat memilih. Pasalnya
hanya pisang yang matang saja yang dapat mengubah gula darah menjadi glukosa
alami, serta cepat diabsorsi ke dalam peredaran darah.
Ciri-ciri pisang yang matang, adalah pisang yang kulitnya berwarna hijau
kekuning-kuningan dengan bercak cokelat atau kuning. Semua kandungan dalam
pisang matang tersebut, akan memberikan beberapa manfaat kesehatan, terutama
bagi: sumber tenaga, ibu hamil, penderita anemia,penderita sakit maag, penderita
penyakit lever, penderita luka bakar, yang mengalami stress, penderita stroke,
mengontrol temperatur, dan meningkatkan kekuatan otak.

12
Di sisi lain, pisang juga bermanfaat bagi kecantikan. Seperti juga pada
buah-buah lain, seperti alpukat, bengkuang dan mentimun, pisang juga kerap
dijadikan sebagai masker wajah, atau untuk mengatasi rambut rusak dan
menghaluskan tangan.
Pisang juga punya peranan dalam menurunkan atau menaikkan berat badan.
Sebuah penelitian telah membuktikan, bahwa seseorang mampu menurunkan
berat badannya dengan berdiet pisang.
Bila ingin menghilangkan berat badan, caranya gampang. Setiap hari
konsumsilah empat buah pisang dan empat gelas susu non fat atau susu cair dalam
sehari. Lakukan selama tiga hari dalam seminggu.

Dari pisang dan susu tersebut, Anda mendapatkan 1,250 kalori. Menu ini
cukup menyehatkan bagi tubuh Anda. Selain menurunkan berat badan, diet pisang
juga membantu kulit wajah menjadi lebih bersih dan tidak berminyak.
Sedangkan yang ingin menambah bobot tubuh, konsumsilah satu gelas
banana shake yang dicampur madu, kacang dan mangga, sesudah makan. Menu
ini bila dikonsumsi setiap hari, akan membantu menaikkan berat badan.
Belum banyak yang tahu, bahwa pisang ternyata juga mampu membantu
perokok mengatasi kecanduan nikotin. Kandungan vitamin B6 dan B12 yang
terdapat di pisang, dapat menetralisir pengaruh nikotin dalam tubuh.

G. BUAH JERUK

a. Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Upafamili: Aurantioideae
Bangsa: Citreae
Genus: Citrus

13
Tabel II.4 Gambar II.3
Klasifikasi buah jeruk Buah jeruk

Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus
dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan
buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara
anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam
sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota
marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam
bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia)
seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau
"limo") berarti "jeruk nipis". Di sunda, juga disebut jeruk. Sedangkan bahasa
latinnya adalah Citrus.
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan
dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki
karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini
seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-
anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau
buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya.
Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan
genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus,
sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua
anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah
busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok
ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari
Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia
Tenggara.

14
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan,
wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan
wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.
Pohon kecil, perdu atau semak besar, ketinggian 2-15 m, dengan batang
atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun hijau abadi dengan tepi rata,
tunggal, permukaan biasanya licin dan agak berminyak. Bunga tunggal atau dalam
kelompok, lima mahkota bunga (kadang-kadang empat) berwarna putih atau
kuning pucat, [stamen] banyak, seringkali sangat harum. Buah bertipe "buah
jeruk" (hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran
bervariasi dengan diameter 2-30cm tergantung jenisnya; kulit buah biasanya
berdaging dengan minyak atsiri yang banyak.
Buah dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai penyedap atau komponen
kue/puding. Aroma yang khas berasal dari sejumlah flavonoid dan beberapa
terpenoid. "Daging buah" mengandung banyak asam sitrat (harafiah: "asam
jeruk") yang memberikan rasa masam yang tajam tetapi segar.

f. Kandungan
Secara umum buah jeruk kaya vitamin dan mineral yang baik untuk
kesehatan tubuh. Seperti yang terkandung dalam jeruk manis, setiap 100 g
terdapat kalori 51 kal, protein 0.9 g,

lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi
0.4 mg dan asam askorbat 49 mg.

g. Khasiat
Selain kaya gizi, zat kimia terkandung seperti bioflanid, minyak atsiri
limonen, asam sitrat, linalin asetat dan fellandren dipercaya dapat menyembuhkan
penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual dan membuat
suara merdu. Berikut ini berbagai macam penyakit yang bisa disembuhkan
dengan ramuan dari jeruk:
 Batuk dan Gejala flu
 Menurunkan Demam

15
 Meningkatkan Gairah Seksual
 Suara Merdu
 Obat batuk disertai pilek
 Sakit demam pada anak-anak
 Obat panas, menggigil, dingin

H. BUAH MANGGA

a. Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
Tabel II.5 Gambar II.4
Klasifikasi buah mangga Buah mangga

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama
pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40
anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.

16
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya
(habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai
tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam manga. Kata ini diindonesiakan
menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang
Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris)
dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang
berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah
menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah
ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jawa.),
dan di sunda disebut buah.

h. Khasiat
Mangga adalah tanaman buah asli dari India. Namun kini, tersebar di
berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Tanaman Mangga bisa tumbuh
dengan baik di daerah dataran rendah dan berhawa panas. Tapi, ada juga juga
yang bisa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 600 meter di atas
permukaan laut.
Mangga memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknnya terdapat
2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah
mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Sebab buah ini
mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Para ahli meyakini mangga adalah sumber karotenoid yang disebut beta
crytoxanthin, yaitu bahan penumpas kanker yang baik. angga juga kaya vitamin
antioksidan seperti vitamin C dan E. Satu buah mangga mengandung tujuh gram
serat yang dapat membantu sistem pencernaan. Sebagian besar serat larut dalam
air dan dapat menjaga kolesterol agar tetap normal.
Mangga memiliki sifat kimia dan efek farmakologis tertentu, yaitu bersifat
pengelat (astringent), peluruh urine, penyegar, penambah napsu makan, pencahar
ringan, peluruh dahak dan antioksidan. Kandungan asam galat pada mangga

17
sangat baik untuk saluran pencernaan. Sedangkan kandungan riboflavinnya sangat
baik untuk kesehatan mata, mulut, dan tenggorokan.
Mangga pun berkhasiat membantu menyembuhkan berbagai penyakit,
diantaranya radang kulit, influenza, asma, gangguan pengelihatan, gusi berdarah,
radang tenggorokan, radang saluran napas, sesak napas dan borok. Selain itu juga
bisa mengatasi bisul, kudis, eksim, perut mulas, diare, mabuk perjalanan,
cacingan, kurang nafsu makan, keputihan, gangguan enstruasi, hernia dan
rematik.\\\\

I. BUAH JAMBU MONYET

a. Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Anacardium
Spesies: A. occidentale
Tabel II.6 Gambar II.5
Klasifikasi buah jambu monyet Buah jambu monyet

Jambu monyet atau jambu mede (Anacardium occidentale) adalah sejenis


tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki "buah"
yang dapat dimakan. Dalam bahasa sunda pun popular dengan nama jambu mede.
Yang lebih terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau
kacang mente; bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan
pelbagai macam penganan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan
anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae),

18
melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku
Anacardiaceae).
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree), yang diturunkan dari
perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga
merupakan pinjaman dari nama dalam bahasa Tupi, acajú. Sementara nama
marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk buah semunya yang seperti jantung
terbalik.

i. Ciri-ciri
Pohon berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk
melebar, sangat bercabang-cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan
menyempit, atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya.
Daun-daun terletak pada ujung ranting. Helai daun bertangkai, bundar
telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar,
melekuk ke dalam, gundul, 8–22 × 5–13 cm.

Berumah satu (monoesis), bunga-bunga berkelamin campuran, terkumpul


dalam sebuah malai rata berambut halus, lebar 15–25 cm. Kelopak berambut, 4–5
mm. Mahkota
runcing, lk 1 cm, putih kemudian merah, berambut. Buah geluk berwarna coklat
tua, membengkok, tinggi lk 3 cm.
Tanaman ini dikembangkan terutama untuk dipungut buah sejatinya. Yang
dikenal umum sebagai "buah", yakni bagian lunak yang membengkak berwarna
kuning atau merah, sesungguhnya adalah dasar bunga (receptaculum) yang
mengembang setelah terjadinya pembuahan. Buah sesungguhnya adalah bagian
"monyet"nya yang keras, coklat kehitaman berisi biji yang dapat diolah menjadi
makanan; yakni kacang mete yang lezat.

j. Kandungan Gizi dan Pemanfaatan


Kacang mete, mentah Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 550 kkal   2310 Kj
Karbohidrat     30.19 g

19
Gula   5.91 g
Serat pangan     3.3 g
Lemak 43.85 g
Protein 18.22 g
Tiamina (Vit. B1)  .42 mg   32%
Riboflavin (Vit. B2)  .06 mg   4%
Niasin (Vit. B3)  1.06 mg   7%
Asam pantotenat (B5)  .86 mg  17%
Vitamin B6  .42 mg 32%
Asam folat (Vit. B9)  25 μg  6%
Vitamin C  .5 mg 1%
Zat besi  6.68 mg 53%
Fosforus  593 mg 85%
Kalium  660 mg   14%
|Kalsium  37 mg 4%
Magnesium  292 mg 79% 
Seng  5.78 mg 58%
Tabel II.7
Kandungan gizi buah jambu monyet

Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu


botani kacang mete sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya. Biji
ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung
urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia. Beberapa orang
alergi terhadap kacang mete, tetapi sesungguhnya kacang mete jarang
mengakibatkan alergi pada manusia jika dibandingkan dengan kacang lainnya.
Dari kacang mete juga dapat diekstrak minyak yang berkualitas tinggi.
Hasil sampingnya, yakni kulit biji, dimanfaatkan untuk pakan unggas. Sejenis
minyak juga dihasilkan dari cangkang buah mete (CNSL, cashew nut shell liquid),
yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk mengawetkan kayu
atau jala.
Buah semu jambu monyet terkadang juga dijual di pasar. Buah ini agak
disenangi orang oleh karena rasanya yang asam segar, akan tetapi sering pula
tercampur rasa sepat. Rasa manis dari buah jambu monyet ini memungkinkan

20
untuk dikembangkan sebagai sirup atau difermentasi untuk mendapatkan jenis
minuman beralkohol. Anggur (sari buah yang agak terfermentasi) dari jambu
mede dinikmati pada masa panen, dan dapat didistilasi untuk dijadikan minuman
berkandungan alkohol tinggi. Buah semu yang tak terolah di wilayah-wilayah
produksinya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Daun-daun muda jambu monyet disukai sebagai lalap, mentah atau
dimasak. Daun yang tua dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, untuk
mengatasi ruam-ruam pada kulit. Semua bagian pohonnya juga dapat
dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan
sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar (purgativa).

21
III. KESIMPULAN

Tumbuh-tumbuhan adalah paru-paru kehidupan, karena dengan


keberadaanya kita dapat hidup. Dapat kita bayangkan jika di dunia ini tidak ada
tumbuhan satupun. Kebutuhan manusia yang sangat vital, namun seringkali
dilupakan. Manfaatnya yang begitu besar, karena dengan oksigen yang dihasilkan
dari tumbuhan kita dapat menghirup udara segar.
Pada kenyataanya, masih terdapat banyak manfaat lain yang tersimpan dari
tumbuhan. Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bermacam-macam
tumbuhan dengan berbagai manfaat dan khasiat. Manfaatnya bukan hanya untuk
konsumsi semata, tapi lebih dari itu berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Mempunyai kontribusi yang besar bagi tubuh manusia yang
mengonsumsinya. Kemajuan zamanpun telah memanfaatkan tumbuh-tumbuhan
tersebut menjadi berbagai macam produk, baik itu produk kesehatan, kecantikan,
makanan dan lain sebagainya.
Pemanfaatan tanaman tidak hanya berlangsung pada saat sekarang saja,
dengan adanya bantuan teknologi. Pada zaman terdahulu pun sudah
memanfaatkan tanaman tersebut secara tradisional. Sehingga dimungkinkan akan
ada pemanfaatan besar dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun yang perlu diingat adalah bahwa tanaman harus dilestarikan.
Bukan hanya pemanfaatan saja yang dilakukan, tapi harus juga seimbang dengan
pelestariannya. Agar tidak terjadi kerusakan dan kepunahan di alam ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Buah Mangga. (N.D.). Retrieved 10 01, 2010, From www.id.wikipedia.org/wiki

Hidayat, S. (2004, 08 14). Manfaat Buah Jeruk. Retrieved 10 01, 2010, From Manfaat
Buah - Buahan: www.agribisnis.deptan.go.id

Israhadi, S. (2008). Manfaat Tanaman Buah. Bandung: Gramedia.

Kandungan Gizi Beberapa Tanaman Buah. (N.D.). Retrieved 10 01, 2010, From
www.zaifbio.wordpress.com

Khasiat Buah Jambu Monyet. (N.D.). Retrieved 10 01, 2010, From


www.tabloidnova.com

Khasiat Buah Pisang. (N.D.). Retrieved 10 01, 2010, from www.iptek.net.id

Komarudin, A. (2006). Kandungan Gizi Pada Tumbuhan. Bandung: Gramedia.

Manfaat Buah Pisang. (N.D.). Retrieved 10 01, 2010, From Berbagai Macam Tanaman
Buah: www.halohalo.co.id

Manfaat Dan Khasiat Berbagai Macam Tanaman. (N.D.). Retrieved 10 01, 2010, From
www.klipingku.com

Manfaat Jambu Biji. (N.D.). Retrieved 10 1, 2010, From


www.tabulampot.wordpress.com

Samsiati, B. (2002). Pembelajaran Biologi. Bandung: Gramedia.

23

You might also like