You are on page 1of 41

LITERATUR

Robert G. Owens. Organizational Behavior in Education


Stephen P. Robbins. Organizational Behavior
Jay M. Shafritz and J. Steven Ott. Classics of Organization Theory
John W. Newstrom and Keith Davis. Organizational Behavior
Robert E. Coffey. Management and Organization Behavior
Negel King and Neil Anderson. Inovation and Change in Organizations
Liz Clarke. The Essence of Change
Diana C. Pheysey. Organization Cultures
A. Dale Timpe. Kepemimpinan
A. Dale Timpe. Memotivasi Pegawai
Stephen P. Robbins. Teori Organisasi
Amitai Etzioni. Organisasi-Organisasi Modern
Drs. Miftah Thoha, MPA. Perilaku Organisasi
James van der Zanden. Dinamika Kelompok
Peter Keitner, John M. Daley, Ann Weaver Nichols. Initiating Change in Organizations and
Communities
Shawn Tyson and Tony Jackson. The Essence of Organizational Behavior
Nawawi, Hadari. 2000. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Cribbin, James J. 1990. Kepemimpinan-Mengefektifkan Strategi Organisasi. PT. Pusaka Binama
Pressindo, Jakarta
Keith Davis & John W.Newstrom. 1985. Perilaku Dlm Organisasi. Edisi Ketujuh,Erlangga,Jakarta
Shelton Ken. 2002. A New Paradigm of Leadership. Gramedia, Jakarta
Timpe,A. Dale. 2000. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia-Kepemimpinan. Gramedia, Jakarta
1
 Peran (posisi) :
- Tujuan Organisasi
- Kebutuhan-kebutuhan individu yang menempatinya
 Dimensi peran (proses pembentukan peran, memiliki 3 segi) :
- Mengambil peranan  memberi respon
- Membuat peranan  keterlibatan pribadi
- Konflik dan stress  antara gambaran diri dan tuntutan harapan
 Proses-proses antar pribadi (dalam berinteraksi dan saling berhubungan):
- Daya tarik antar individu atau
- Penolakan satu sama lain
- Komunikasi antar pribadi dan
- Umpan balik satu sama lain
- Konflik antar pribadi
- Bantuan (serta nasehat) yang diberikan seorang kepada yang lain
 Organisasi (dan antar tim) memiliki beberapa lini, antara lain departemen, divisi, kelompok,
dan sebagainya yang saling berinteraksi, dimana hal tersebut merupakan dimensi yang
penting bagi organisasi
 Konflik (dan kerjasama) antar tim-tim
- struktur organisasi
- Iklim organisasi
- Komunikasi organisasi
- Perubahan-perubahan di dalam organisasi 2
 Munculnya suatu dimensi berkaitan dengan:
- Diagnosis masalah-masalah dalam organisasi dan
- Pengembangan pemecahan-pemecahannya, disebut Pengembangan Organisasi (PO)
 Perilaku organisasi meliputi suatu dimensi proses yang berkaitan dengan pribadi-pribadi,
peran-peran antar pribadi, tim-tim, antar tim-tim dan organisasi sendiri
Proses  Memahami  Mengubah
 Pokok permasalahan perilaku organisasi:
- Cara bagaimana individu dan kelompok bekerja
- Cara bagaimana organisasi berkembang serta berubah
 Perilaku organisasi merupakan bidang telaah proses-proses kerja organisasi (dan
komponen-komponennya)
 Proses pembentukan organisasi:
- Awal; Kelompok formal
Orang-orang
Tujuan-tujuan yang sama
- Langkah pertama pembentukan organisasi:
Organisasi Individu
berinteraksi melalui peran (berpadu)

Memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu-individu

Membantu mencapai tujuan-tujuan organisasi


- Langkah kedua : Membentuk sebuah tim
- Langkah ketiga : Membentuk antar tim 3
- Langkah terakhir : Membentuk organisasi
 Pribadi memiliki berbagai lapisan
 Interaksinya dengan orang-orang lain merupakan sesuatu yang penting:
- Berperilaku dan memiliki prakarsa
- Memiliki persepsi atau tanggapan atas obyek lain
(orang atau kelompok orang dan sesuatu yang dipelajarinya)
Proses ini mempengaruhi bertindaknya seseorang
 Perilaku organisasi (Organizatonal Behavior)
Tingkah laku manusia dalam suatu organisasi:
- Individu yang berperilaku
- Organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu
 Bersangkut paut dengan; - persoalan-persoalan organisasi
- persoalan-persoalan manusia

 Perubahan-perubahan dalam teori organisasi menghasilkan aneka ragam pendekatan dan


peralihan orientasi dasar untuk teori organisasi

 Model birokrasi Weber  Pendekatan yang deskriptif dari Weber mulai berubah ke tingkat
pendekatan yang analitis; deskriptif  analitis

 Warren Bennis: Perubahan mendasar dari konsep nilai-nilai organisasi adalah didasarkan
pada kemanusiaan yang menghapuskan sifat-sifat depersonalisasi dari mekanisme sistem
birokrasi

 Tiga dimensi pokok Teori Organisasi adalah:


1. Dimensi teknis
2. Dimensi konsep jika berinteraksi  mampu menimbulkan kegiatan organisasi yang efektif
3. Dimensi Manusia
4
(Kecakapan yang dibutuhkan, motor penggerak, sifat respektif dari sikap birokrat
 Pendekatan perilaku dalam organisasi  (manusia dalam organisasi adalah suatu unsur
yang kompleks)  pemahaman teori + riset yang empiris + penterapan

 Perilaku organisasi adalah studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.

Meliputi aspek yang ditimbulkan dari:

Pengaruh Organisasi Terhadap Pengaruh Manusia

 Tujuan praktisnya adalah Bagaimanakan perilaku manusia itu mempengaruhi usaha


pencapaian tujuan-tujuan organisasi
 Perilaku organisasi adalah pemahaman perilaku manusia di dalam organisasi yang sedang
berproses
 Definisi Perilaku Organisasi;
- Berangkat dari perilaku manusia sampai pada hal-hal lain tentang ilmu tingkah laku
sebagaimana oleh Duncan:
- (Ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam
organisasi)
- Individu dipengaruhi oleh:
a. Bagaimana pekerjaan diatur
b. Siapa bertanggungjawab untuk pelaksanaannya
c. Perhitungan pengaruh struktur organisasi terhadap perilaku individu
- Koordinasi usaha-usaha individu dalam rangka mencapai tujuan organisasi
- Ilmu ini berusaha mencari penggunaan ilmu tingkah laku dalam rangka mencapai hasil-
hasil yang diinginkan 5
 Larry L. Cummings memberikan analisa perbedaan antara perilaku organisasi dengan
disiplin lain yang erat hubungannya dengan ilmu perilaku:
- Dengan psikologi, pada tingkat psikologi vs multidisiplin
- Dengan teori organisasi; dari unit analisa dan pusat variabel tak bebas

Tingkah laku individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapannya dari
ilmu pengetahuan tertentu vs susunan proses dan hasil-hasil dari organisasi itu sendiri

Orientasi Konsep Vs Teknik Teknologi


 Larry L. Cummings ; suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan
dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan
pemecahannya
- Beberapa sifat dari ilmu perilaku:
1. Berusaha mencari sebab akibat
2. Mendorong adanya suatu perubahan
3. Menekankan model belajar yang operan dan modifikasi tingkah laku yang lebih
merefleksi pada pengeruh lingkungan dibanding dengan aktualisasi diri
4. Lebih berorientasi pada pelaksanaan kerja
5. Mengikuti metode ilmiah
- Penelaahan perilaku organisasi:
Bagaimana organisasi itu : - dimulai
- tumbuh dan
- berkembang, serta
Bagaimana pula suatu struktur proses dan nilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama
yang memungkinkan untuk dipelajari dan disesuaikan pada lingkungan 6
 Dilihat dari aspek sistem; (Joe Kelly)
Perilaku organisasi sebagai suatu studi dari sifat organisasi seperti bagaimana organisasi
dimulai, tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota
sebagai individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya dan institusi-
insitusi yang lebih besar.
 Ilmu perilaku organisasi, perlu mengetahui ilmu perilaku itu sendiri ( Behavioral science)
 Ilmu ini mencoba menelaah perilaku secara sistematis (studi manusia dalam tatanan
sosial/human social science). Bidang perilaku ini secara konsisten kesatuan perhatiannya
hanyalah pada studi perilaku di dalam konteksnya dengan kerangka tatanan budaya dan
sosial
• Pendekatannya pada penelaahan perilaku
• Pengkajiannya merangkul banyak mashab & aliran dan beberapa disiplin akademik,
psikologi, sosiologi, antropologi, sosioekonomi, ilmu politik, bahasa dan pendidikan
 Perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan :
• Pengertian
• Ramalan terhadap tingkah laku orang-orang di dalam suatu organisasi
• Pengendalian
 Ilmu perilaku organisasi adalah ilmu interdisipliner dengan menitikberatkan pada psikologi
sosial
 Latar belakang mempelajari manusia dari segi historis (sejarah)
- Spekulasi tentang fisik manusia (filosof Yunani Plato),
Jiwa manusia dibagi 3 bagian : (1) Philosophio  Filosofi
(2) Spirited  Kekuasaan dan ambisi 7
(3) Appetite  Selera
- Kekuatan-kekuatan yang membentuk ilmu perilaku organisasi (yang mempunyai andil) :
 Max Weber (Model Birokrasi)
 Henry Fayol
 Frederick Taylor
 Beberapa sifat birokrasi :
1. Adanya spesialisasi, atau pembagian kerja
2. Adanya hirarki yang berkembang
3. Adanya suatu sistem dari suatu prosedur dan aturan-aturan
4. Adanya hubungan-hubungan kelompok yang bersifat impersonalitas
5. Adanya promosi dan jabatan yang berdasarkan atas kecakapan
 Penekanan Weber pada struktur  karena tidak percaya pada kesanggupan dan kemampuan
manusia untuk menciptakan rasionalitas tertentu, mendapatkan informasi yang baik dan
membuat keputusan yang obyektif
Premis Weber adalah bahwa seseorang itu membutuhkan bantuan untuk sampai pada
pertimbangan-pertimbangan yang baik. Untuk itu perlu bantuan struktur, dengan cara
mengatur tata hubungan kerja di dalam suatu organisasi dan dengan spesialisasi prosedur
dan aturan-aturan, maka keputusan akan dapat dibuat secara konsisten dan sistematis.
 Otoritas dan tanggung jawab  merupakan unsur yang mengendalikan organisasi dan yang
meyakinkan bahwa suatu prosedur dipatuhi
Weber mengidentifikasi sumber-sumber otoritas sebagai berikut:
1. Otoritas yang rasional dan sah  tingkat dan posisi dalam suatu hirarki
2. Otoritas yang tradisional  oleh klas-klas/adat-kebiasaan
3. Otoritas yang kharismatik  dari potensi kepribadian
 Menurut Weber birokrasi itu dibangun dari otoritas yang rasional dan sah
8
Weber memberikan andil dalam analisa perilaku organisasi lewat konsep birokrasinya
 Henry Fayol  Orientasi fungsional  Pendekatan fungsional tentang organisasi-
administratif
Dia berpendapat bahwa; Semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut:
1. Aspek-aspek teknis dan komersial dari kegiatan pembelian produksi dan penjualan
2. Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan
dan pengendalian kapital
3. Unit-unit keamanan dan perlindungan
4. Fungsi perhitungan
5. Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan
pengendalian
 Frederick Winslow Taylor  Prinsip-prinsip manajemen ilmiah, mengemukakan 3 hal sebagai
tujuan gerakannya:
1. Contoh-contoh yang sederhana tidak adanya efesiensi
2. Perlunya manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang yang
istimewa
3. Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat
berdasarkan pada hukum-hukum yang jelas, aturan-aturan dan prinsip-prinsip. Dan
untuk menunjukkan bahwa manajemen ilmiah adalah bisa diterapkan pada setiap
bentuk aktivitas manusia
Mengubah cara kerja rutin ke sistematis dan terarah
 Menurut Taylor perilaku manusia ini adalah hanya merupakan salah satu komponen dalam
suatu mesin produksi yang besar. Hanya kepada mereka yang dapat bekerja seperti mesin
yang akan mendapat tempat di dalam sistem produksinya
 Gerakan Hubungan Kemanusiaan
Gerakan ini dalam praktika manajemen memberikan penekanan pada kerjasama, 9
 Raymond Miles menyatakan bahwa Pendekatan Hubungan Kemanusiaan secara sederhana
menempatkan karyawan sebagai manusia, tidak sebagai mesin yang dipergunakan dalam
berproduksi; memahami kebutuhan-kebutuhan manusia yang ingin dianggap ada dan merasa
diperhatikan dengan cara didengarkan dan diperhatikan keluhan-keluhannya jika
memungkinkan, dan melibatkan mereka dalam pengambilan-pengambilan keputusan
tertentu baik mengenai kondisi pekerjaannya atau masalah-masalah lainnya. Kesemuanya ini
akan meningkatkan semangat kerja karyawan secara pasti dalam bekerjasama untuk
mencapai produksi yang lebih baik
 Pada sejarah hubungan kemanusiaan terdapat tiga kejadian yang memberikan kontribusinya
dalam penelaahan ilmu perilaku organisasi, yaitu:
 Masa-masa depresi yang hebat
 Gerakan kaum buruh
 Hasil penemuan Hawthorne

MASA DEPRESI
 Berakibat kegoncangan yang hebat di bidang keuangan dan perekonomian pada umumnya,
dimana produksi merosot, dan pasaran lesu
 Para ahli ekonomi menganalisa sebab-sebab terjadinya depresi:
1. Menumpuknya inventaris usaha dan akumulasi stok barang baru yang besar di tangan
konsumen
2. Konsumen menolak naiknya harga dan naiknya biaya usaha
3. Merosotnya minat pemanfaatan invesmen
4. Akumulasi dalam jumlah besar dari kemampuan produksi baru dan 10
pengembangan teknologi
5. Jarangnya investasi yang berskala besar dan kelesuan dari cadangan bank
6. Melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan
 Unsur yang bertanggung jawab dalam manajemen tidak hanya produksi saja, melahirkan
juga perlu penghayatan dari hal-hal lain seperti pemasaran, keuangan dan lebih-lebih
pegawai ikut andil untuk menegakkan manajemen tetap hidup dan beruntun
 Gerakan Serikat Buruh
 Ikut memberikan sumbangannya terhadap gerakan kemanusiaan yang tersusun secara
rapi
 Faktor pendorong perkembangan gerakan ini antara lain karena manager tidak mau
mengenal secara tepat sumbangan manusia dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Gaji yang rendah, jam kerja yang tidak memadai, kondisi tempat kerja yang kurang
patut, semuanya acapkali dikorbankan oleh kaum buruh hanya demi tercapainya dan
meningkatnya produksi perusahaan.
 Ketika serikat buruh menjadi sah diakui, banyak kaum manajer menjadi sadar dan
memberikan perhatiannya. Reaksi umum yang nampak adalah apakah ia harus
berperang melawan organisasi serikat buruh ataukah harus menyadari bahwa organisasi
itu ada, dan barangkali akan memberikan sumbangan yang positif terhadap perusahaan.
Jalan keluarnya adalah dengan mendirikan unit bagian kepegawaian sebagai jawaban
untuk menangani persoalan-persoalan kepegawaiannya dan serikat buruh ataupun
pemecatan pegawai bila diperlukan. Selain itu berusaha memberikan penekanan pada
hubungan kerja para karyawannya dengan pimpinan dan memberikan perhatiannya
terhadap gaji, jam kerja, dan kondisi kerja
 Hubungan kerja kemanusiaan tersebut jangan sampai disalah gunakan, tetapi berkembang
karena motivasi intrinsik, karena kehendak yang murni dari manajer untuk lebih memahami
pentingnya hubungan tersebut; dan kemauan yang tulus darinya untuk menciptakan
kesejahteraan diantara para karyawannya. 11
 Gerakan Serikat Buruh ini secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampak
yang besar terhadap studi perilaku individu-individu yang mendukung kerjasama dalam
suatu organisasi tertentu. Gerakan ini tercatat dalam sejarah pengembangan studi perilaku
organisasi sebagai titik awal dalam masa embrionalnya

PENEMUAN HAWTHORNE

 Mewarnai dan mendominasi dari segi ilmiahnya dari sejarah perkembangan hubungan
kemanusiaan ini. Penemuan studi ini yaitu memahami segala aspek

 Perlakuannya melalui penelitian sebagaimana penelitian sebelum Hawthorne (yang diketuai


oleh Elton Mayo), suatu tim penelitian yang meneliti terjadinya perpindahan pegawai yang
tinggi di bagian pemintalan dari perusahaan tekstil di Philadelphia. Setelah menginterupsi
para karyawan, diperoleh jalan keluarnya melalui penetapan saran-saran yang dibutuhkan.
Kemudian penelitian Hawthorne yang dilakukan beberapa langkah; percobaan tentang
cahaya lampu, kemudian percobaan ruang istirahat, fase selanjutnya yang amat terkenal
dengan sebutan studi tentang ruang bank tilgram.

 Tujuan dari penelitian Hawthorne ini adalah untuk mencari sampai dimana pengaruh
hubungan antara kondisi fisik tempat kerja dengan produktifitas karyawannya.

 Implikasi penemuan Hawthorne terhadap pengembangan ilmu perilaku organisasi ternyata


amat berharga terhadap pendekatan perilaku di dalam segala aspek manajemen.

12
EVOLUSI ILMU PERILAKU DALAM MANAJEMEN

 Perkembangan ilmu perilaku dalam ilmu manajemen dimulai dari anggapan Machievelli
sampai dengan ahli-ahli ilmu perilaku modern
1. Asumsi dasar tentang sifat manusia
2. Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia
3. Nilai yang menonjol
4. Yang memperoleh keberuntungan dari preskripsi ilmu perilaku
5. Pengharapan pada manajemen modern

MENURUT MACHIEVELLI

1) Asumsi dasar tentang sifat manusia


Sifat manusia pada dasarnya adalah jahat dan diperbudak dari penguasa dan negara
2) Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia
Menggunakan pendekatan analogi sejarah dan observasi perilaku dalam hubungan dengan
lingkungan yang menyeluruh
3) Nilai yang menonjol
Adalah nilai kekuasaan dan praktek dari cara-cara berpolitik untuk mencapai tujuan
4) Yang memperoleh keberuntungan dari perskripsi ilmu perilaku
- Adalah para penguasa dan politisi
- Hendaknya bisa diamalkan dalam praktek dan sesuai dengan tujuan
13
MENURUT FILOSOF INGGRIS

1) Asumsi dasar tentang sifat manusia

Manusia ini hakekatnya memerlukan kondisi mental yang kuat dalam rangka untuk
mencapai keinginannya

2) Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia

Lebih menggunakan pendekatan falsafah dibandingkan dengan pandangan-pandangan


ilmiah. Semuanya percaya bahwa pengalaman itu adalah sumber dari pengertian dan
mereka menerima metode induksi sebagaimana yang dirumuskan oleh Francis Bacon

3) Nilai yang menonjol

Aturan dan seperangkat aturan dalam rangka mencapai pemerintahan yang fungsional

4) Yang memperoleh keberuntungan dari perskripsi ilmu perilaku

Masyarakat lewat pemerintahan yang bersih

5) Pengharapan pada manajemen modern

Dalam konsep mengenai aturan adalah idealistik

14
MENURUT MAX WEBER

1) Asumsi dasar tentang sifat manusia

Weber menilai bahwa manusia secara pokok adalah tidak rasional dan emosional yang
membuat kurang baiknya keputusan yang diambil

2) Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia

Mempergunakan pendekatan rasional yang logis dan deduktif. Dimulai dari perumusan
premis yang baik berakhir dengan konklusi-konklusi tertentu

3) Nilai yang menonjol

Keputusan organisasi yang rasional dan logis

4) Yang memperoleh keberuntungan dari perskripsi ilmu perilaku

Organisasi sebagai suatu kesatuan yang rasional dan logis

5) Pengharapan pada manajemen modern

Berpengharapan dalam dukungan-dukungannya yang rasional dan pengambilan keputusan


yang didukung oleh bahan-bahan keterangan yang lengkap

15
MENURUT FREDERICK W. TAYLOR

1) Asumsi dasar tentang sifat manusia

Pelopor manajemen ilmiah ini beranggapan bahwa manusia secara fundamental adalah
malas dan harus senantiasa dikendalikan secara ketat dan hati-hati agar supaya dihindarkan
pemborosannya.

2) Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia

Ia menggunakan pendekatan yang eksperimen dan yang sangat ilmiah. Penggunaan


pendekatannya dimulai dari unsur-unsur kecil dari pekerjaan dan menghasilkan suatu teori
tentang manajemen

3) Nilai yang menonjol

Upah harian yang jujur untuk kerja harian yang adil dan terbuka

4) Yang memperoleh keberuntungan dari perskripsi ilmu perilaku

Manajer-manajer dari organisasi dan para pekerja melalui peningkatan upah

5) Pengharapan pada manajemen modern

Pemaksaan dalam pandangan yang sederhana dari manusia ekonomi

16
MENURUT ELTON MAYO

1) Asumsi dasar tentang sifat manusia

Mayo mempunyai penilaian sendiri tentang manusia. Menurutnya, manusia adalah mahluk
sosial yang menginginkan untuk bergabung dengan lainnya. Kecenderungannya ingin
bekerja sama, bukannya bersaing dan menimbulkan permusuhan

2) Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia

Pada dasarnya menggunakan metode eksperimen dan juga filosofis. Di dalam melengkapi
fakta-faktanya ia memberikan kebebasan dengan dilandasi pandangan-pandangan yang
filosofis

3) Nilai yang menonjol

Di dalam hubungan organisasi maka diperlukan kesehatan mental dan kepuasan

4) Yang memperoleh keberuntungan dari perskripsi ilmu perilaku

Manajemen dan para pekerja melalui meningkatnya kepuasan dan kesehatan mental

5) Pengharapan pada manajemen modern

Menarik dalam gambarannya manusia sosial

17
MENURUT AHLI ILMU PERILAKU MODERN

1) Asumsi dasar tentang sifat manusia

Manusia menurut ahli ilmu perilaku modern adalah bukan baik dan juga bukan jelek.
Beberapa orang beranggapan bahwa manusia mempunyai keunikan dalam hal perilaku yang
terarah, lainnya beranggapan bahwa perilaku manusia ini dalam banyak hal menunjukkan
sebagai sasaran yang tidak teratur

2) Pendekatan untuk menganalisa perilaku manusia

Hakekatnya juga mempergunakan metode eksperimen, dengan memberikan penekanan


pada observasi terkendali dan generalisasi data

3) Nilai yang menonjol

Pengertian yang ilmiah dengan deskripsi perilaku manusia yang menyeluruh

4) Yang memperoleh keberuntungan dari perskripsi ilmu perilaku

Masyarakat ilmiah melalui kepahaman dari perilaku manusia yang senantiasa betambah.
Nilai manajemen terhadap kepahaman tersebut akan membawa ke arah penyempurnaan
pelaksanaan kerja

5) Pengharapan pada manajemen modern

Pemaksaan dalam obyektifitasnya dan kerangkanya yang sistematis


18
 ADMINISTRASI PUBLIK
Menekankan tentang pengamatan segala tingkah laku “organisasi negara” yang
dipersonifikasikan sebagai “pemerintah” yang dipersonifikasikan lagi sebagai “eksekutif”
atau “pejabat atau pegawai pemerintah”.
Pengamatan atau analisis terhadap negara tersebut, dapat mengambil dua bentuk.
Pertama, pengamatan mikro, yakni analisis intern terhadap kegiatan intern negara
Kedua, pengamatan makro, yakni analisis kontekstual terhadap negara.

Berdiri pada posisinya yang ekstrem, kedua pendekatan tersebut terlihat sebagai dua buah
kutub, dan kita dapat menganalisis negara denga pilihan-pilihan sisi pengamatan yang
berada pada kontinum di antara keduanya. Kontinum tersebut adalah sebagai berikut:

 Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah?


 Bagaimana pemerintah menentukan aoa yang dikerjakannya?
 Bagaimana pemerintah mengimplementasikan keputusannya?
 Bagaimana manajemen kegiatan pemerintah?

19
BEBERAPA TEORI ORGANISASI
Konsepsi Organisasi dari
1. Pandangan Klasik
2. Pandangan Modern

PANDANGAN KLASIK
Pandangan klasik tentang organisasi dinyatakan oleh:
1. MAX WEBER
Dengan mendemonstrasikan pendapatnya mengenai birokrasi.
Weber membedakan suatu kelompok kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan.
Kelompok kerjasama adalah suatu tata hubungan sosial yang dihubungkan dan dibatasi oleh
aturan-aturan. Aturan-aturan ini sejauh mungkin dapat memaksa seseorang untuk
melakukan kerja sebagai suatu fungsi yang ajek, baik dilakukan oleh pimpinan maupun oleh
pegawai-pegawai administrasi lainnya.
Tekanannya pada sistem interaksi
Aspek dari pengertian Weber ialah bahwa suatu organisasi atau kerjasama ini mempunyai
unsur kekayaan sebagai berikut:
 Organisasi merupakan tata hubungan sosial
 Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu (boundaris)
 Organisasi merupakan kumpulan tata aturan, yang bisa membedakan suatu organisasi
dengan kumpulan-kumpulan kemasyarakatan
 Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, didalamnya berisi
wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan semua fungsi
tertentu
20
 Sifat kerjasama dlm organisasi lebih bercorak kerjasama assosiatif bukan kommunal
BEBERAPA TEORI ORGANISASI
2. CHESTER BARNARD
Menekankan tentang orang-orang sebagai anggota dari sistem tersebut
Bahwa organisasi itu adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang terkoordinir secara sadar,
atau kekuatan dari dua manusia atau lebih
Dengan demikian Barnard menyumbangkan pendapatnya mengenai unsur kekayaan dari
suatu organisasi;
 Organisasi terdiri dari serangkaian kegiatan yang dicapai lewat suatu proses kesadaran,
kesengajaan, dan koordinasi yang bersasaran
 Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang untuk melaksanakan kegiatan yang
bersasaran tersebut
 Organisasi memerlukan adanya komunikasi yakni hasrat dari sebagian anggotanya
untuk mengambil bagian pencapaian tujuan bersama anggota lainnya (menekankan
pada peranan seseorang)

3. THEODORE CAPLOW
Merupakan seorang associate profesor yang mengemukakan bahwa harta kekayaan lain
dari organisasi adalah pola-pola institusi yang ada yang memungkinkan suatu sistem atau
aturan-aturan kantor untuk lebih kurang menjadi tetap dan mantap
Pola ini dapat dikenali dengan suatu harta kekayaan sebagai berikut:
 Mempunyai identitas
 Mempunyai kelangsungan
 Mempunyai jadwal kerja (calendarity)
 Mempunyai otoritas 21
BEBERAPA TEORI ORGANISASI
4. AMITAI ETZIONI
Mengemukakan bahwa konsep organisasi sebagai pengelompokkan orang-orang yang
sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok ini mempunyai karakteristik
antara lain:
 Mempunyai pembagian kerja, kekuasaan, dan pertanggungjawaban yang
dikomunikasikan
 Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang dapat dipergunakan untuk
mengendalikan usaha-usaha organisasi yang telah direncanakan dan yang dapat
diarahkan untuk mencapai tujuan
 Adanya usaha untuk pergantian pegawai

5. RICHARD SCOTT
Mengungkapkan konsep organisasi sebagai kolektivitas
Organisasi itu diciptakan sebagai kolektivitas yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu
tujuan khusus tertentu yang sedikit banyak didasarkan pada azas kelangsungan. Organisasi
bagaimanapun adanya mempunyai gambaran prospek yang jelas, dan berbeda dari sekedar
kekhususan tujuan atau kelangsungan aktivitas. Perbedaan gambaran ini meliputi:
 Adanya batas-batas yang jelas
 Adanya aturan-aturan yang normatif
 Adanya jenjang otoritas
 Adanya suatu sistem komunikasi
 Adanya suatu sistem insentif yang mampu mendorong berbagai tipe partisipasi dalam
usaha bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu 22
BEBERAPA TEORI ORGANISASI

6. BLAKE DAN MOUTON


Mengenalkan adanya 7 kekayaan (seven properties) yang melekat pada organisasi, yang
mencoba menjelaskan pengertian organisasi
Ketujuh kekayaan tersebut antara lain:
 Organisasi senantiasa mengenal tujuan

 Organisasi mempunyai kerangka (struktur)

 Organisasi mempunyai cara yang memberikan kecakapan bagi anggotanya dan untuk
melaksanakan kerja mencapai tujuan tersebut

 Organisasi, didalamnya terdapat proses interaksi hubungan kerja antara orang-orang


yang bekerja sama mencapai tujuan tersebut

 Organisasi mempunyai pola kebudayaan sebagai dasar cara hidupnya


 Organisasi mempunyai hasil-hasil yang ingin dicapainya

Dengan demikian organisasi ini dapat dirumuskan sebagai suatu sistem yang dapat
diidentifikasikan dengan kolektifitas orang-orang yang bekerjasama secara sadar dan
sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Kolektifitas tersebut berstruktur, berbatas, dan
beridentitas yang dapat dibedakan dengan kolektifitas lainnya

23
DWI FUNGSI BIROKRASI

 Konsep birokrasi tidak semata-mata memberi tekanan pada efisiensi administrasi, melainkan
juga pada daya tanggap (responsiveness) pemerintah terhadap lingkungannya.

1. BIROKRASI SEBAGAI EKSEKUTOR


Penerapan birokrasi sebagai responsiveness pemerintah terhadap lingkungannya
 Birokrasi pemerintah dipahami sebagai organ negara yang bertugas memainkan peran
eksekutif, yakni menjalankan kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh badan
legislatif. Untuk dapat mengemban tugas ini,birokrasi diberi wewenang sehingga dapat
menyelenggarakan beraneka ragam aktivitas guna mencapai tujuan negara yang
dirumuskan dalam suatu kebijaksanaan
 Birokrasi diberi wewenang untuk menggali pajak dari warga negara dan mengelola unit
produksi berupa BUMN, maka dalam batas tertentu birokrasi juga memperoleh
wewenang untuk menerapkan paksaan kepada anggota masyarakat
 Untuk dapat melaksanakan suatu kebijaksanaan, birokrasi perlu terlebih dahulu
menuangkan kebijaksanaan kedalam program dan proyek. Sebagai contoh, undang-
undang tentang pendidikan baru dapat dijalankan oleh birokrasi Depdikbud setelah
dijabarkan menjadi SK Menteri dan peraturan lain yang dibuat oleh Dirjen.
 Proses menafsirkan kebijaksanaan menjadi program ini memungkinkan birokrasi untuk
memasukkan kepentingannya sendiri. Dengan demikian birokrasi tidaklah netral
sebagaimana yang diinginkan oleh banyak orang. Hal ini karena peran eksekutor atau
implementator kebijaksanaan ini terkandung keharusan untuk membuat
“kebijaksanaan operasional” berupa program dan proyek yang dicontohkan tadi.
24
DWI FUNGSI BIROKRASI

1. BIROKRASI SEBAGAI PEMBUAT KEBIJAKSANAAN


Peranan birokrasi sebagai pembuat kebijaksanaan juga cukup kentara. Undang-undang
negara maupun peraturan daerah (propinsi dan kabupaten) dalam kenyataannya selalu
diusulkan dan dirangcang oleh eksekutif atau birokrasi. Selain sah dari aspek legal-formal,
keterlibatan birokrasi dalam pembuatan kebijaksanaan merupakan sesuatu yang logis dilihat
dari aspek teknis-administratif. Argumennya adalah sebagai berikut:

 Kebijaksanaan yang berupa undang-undang dan peraturan daerah dirumuskan untuk


memenuhi tuntutan dari masyarakat. Untuk menyadap kebutuhan masyarakat ini,
birokrasi instrumenlah yang paling tepat, karena ia memiliki jaringan organisasi hingga
ke tingkat grass roots (desa, RT dan RW)
 Selain karena argumen diatas, keterlibatan birokrasi dalam pembuatan kebijaksanaan
menjadi mutlak adanya dalam suatu negara yang menganut sistem ekonomi campuran
(antara bebas dan terkendali). Dalam sistem campuran para pelaku ekonomi tidak
dibiarkan bertindak secara leluasa di bawah kontrol mekanisme pasar, melainkan
dibimbing dan diarahkan oleh pemerintah (dalam hal ini birokrasi).

25
DWI FUNGSI BIROKRASI

 Fenomena diatas mencerminkan secara jelas peran politik birokrasi. Birokrasi pada akhirnya
memainkan peranan ganda, bahkan jamak, tidak saja sebagai eksekutor atau implementator
kebijaksanaan, melainkan juga sebagai formulator dan sekaligus evaluator kebijaksanaan.
Meskipun logika hukum dan administratif membenarkan dwi/multi fungsi birokrasi ini,
bukan berarti di dalamnya tidak terdapat resiko. Beberapa diantaranya dikemukakan
sebagai berikut:

 Pertama, kepentingan yang telah dirumuskan secara indah dalam suatu kebijaksanaan
dapat mengalami distorsi. Lebih-lebih jika birokrasi tidak memperoleh kontrol yang
berarti dari masyarakat. Kecuali itu kebijaksanaan negara yang semestinya mempunyai
daya paksa – karena dirumuskan oleh lembaga yang absah- dimungkinkan untuk
dibargainingkan kembali pada tahap implementasi. Ini mengesankan rendahnya
kepastian hukum, atau setidak-tidaknya menunjukkan bahwa hukum tidak dijalankan
secara efektif dan konsisten.
 Kedua, kebijaksanaan operasional yang perlu dibuat oleh birokrasi dapat dipandang
sebagai suatu diskresi, yakni upaya menyesuaikan kebijaksanaan dengan situasi yang
lebih berkembang. Sekalipun di satu pihak hal ini menunjukkan kreativitas dan daya
tanggap birokrasi terhadap lingkungannya, di pihak lain diskresi sangat rentan bagi
berlangsungnya penyimpangan. Sebagai contoh, dalam mengeluarkan ijin penggunaan
tanah birokrasi kabupaten sering membuat penafsiran sendiri terhadap kebijaksanaan
tata ruang kota
26
BIROKRASI YANG IDEAL

 Birokrasi yang modern bertindak atas dasar wewenang yang sah, yang berbasis pada
pertimbangan rasional. Di pihak lain apa yang dilakukan oleh birokrasi terhadap masyarakat
hanya akan dipatuhi jika ada aturan hukumnya (Weber dalam Boone and Bowen, 1984:7-8).
 Weber merinci 8 kategori fundamental yang melekat dalam suatu birokrasi yang
wewenangnya rasional dan diperoleh secara sah, yaitu:

1. Fungsi organisasi berdasar peraturan


2. Bertanggung jawab untuk mewujudkan fungsi dan wewenangnya
3. Pegawai bertindak berdasar prinsip hirarki
4. Pegawai diarahkan oleh aturan teknis dan norma
5. Pegawai terpisah dari pemilikan alat produksi dan administrasi
6. Pegawai memperoleh posisinya tanpa memberikan hadiah kepada pejabat, dan
berorientasi pada norma-tujuan
7. Tindakan, keputusan dan aturan administratif dicatat tertulis, meskipun secara lisan
sudah disepakati
8. Prinsip-prinsip di atas dapat diterapkan di berbagai bentuk administrasi. (Boone and
Bowen, 1984:10-11)

27
SISTEM TERTUTUP (CLOSED SYSTEM) DAN SISTEM TERBUKA (OPEN SYSTEM)

 Konsepsi organisasi yang mencoba menarik suatu kesimpulan bahwa suatu konsepsi
termasuk tradisional atau modern ialah dengan menggunakan metapora ( metaphor) atau
paradigma (paradigm) tertentu. Paradigma dipergunakan untuk menekankan perspektif
yang komunal yang dapat mengikat ahli-ahli pemikir bekerjasama dalam suatu cara tertentu
yang dianggap sebagai hal yang bermanfaat
 Paradigma organisasi dapat dikelompokkan atas kelompok, yang berbeda satu sama lain,
yaitu:
 Kelompok yang menggambarkan organisasi sebagai suatu mesin yang bekerja dengan
suatu keteraturan dan kebijakan tertentu, yang menekankan adanya suatu tingkat
produktifitas tertentu, dengan mencapai suatu taraf efesiensi tertentu dan dikendalikan
oleh suatu legitimasi otoritas pemimpin. Premis dasar dari kelompok ini berpijak pada
pemahaman bahwa organisasi sebagai kelompok manusia ekonomi yang rasional

(Ini dinamakan kelompok KLASIK)


 Metapora yang digunakan adalah organisasi sebagai suatu sistem mesin
Perwujudan yang nampak dari konsepsi ini adalah bahwa organisasi disusun berdasarkan
prinsip-prinsip, struktur piramida, kesatuan komandi, jenjang pengawasan, spesialisasi
berdasarkan fungsi, pembedaan kerja lini dan staf
 Pengarang-pengarang teori organisasi dilihat dari paham paradigma, maka konsepsi
pengarang-pengarang yang digunakan oleh organisasi sebagai suatu sistem mesin termasuk
pengamat teori organisasi klasik
 Menurut March and Simon, teori tradisional berpusat pada penjelasan organisasi sebagai
model mesin 28
 Bennis menyarankan bahwa pusat perhatian teori klasik adalah pada organisasi tanpa orang
Teori organisasi klasik banyak memperoleh kritikan karena mengetrapkan model sistem
tertutup. Namun apa yang dicapai sekarang yang dinamakan pendekatan organisasi modern
adalah hasil dari pendahulunya yang dinamakan teori klasik atau tradisional tersebut.
 Dengan demikian teori klasik ini dapat dianalisa secara kritis
 Kelompok lain dari paradigma organisasi adalah melihat organisasi sebagai suatu organisme,
yakni sebagai suatu sistem yang hidup dengan penekanannya pada unsur-unsur manusia
sebagai pendukung utamanya. Konsepsi ini tidak lagi memandang produksi satu-satunya
yang paling utama dalam organisasi, sehingga berakibat efisiensi dan efektivitas merupakan
warna dari pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut
 Hal yang dianggap penting dalam konsepsi paradigma organisme ini ialah manusianya, yang
mempunyai keseimbangan dengan faktor lingkungan. Menganalisa organisasi dalam situasi
yang senyatanya (real world), dan tidak memandang model normatif, sebagai satu-satunya
hampiran dengan analisa organisasi
 Pendekatan dari paradigma organisme ini mempergunakan pendekatan sistem terbuka
(open system)
 Buckley menyebutkan sistem terbuka menyesuaikan pada lingkungannya dengan cara
melakukan perubahan-perubahan susunan dan proses dari komponen-komponen di dalam
organisasi itu sendiri
 Sistem terbuka mempunyai interaksi hubungan yang berkelangsungan ( continuital
interaction) dengan lingkungannya dan mencapai suatu tingkat dinamika tertentu atau
keseimbangan yang dinamis, dan masih mempunyai kemampuan yang berlanjut untuk
melangsungkan kerja dan melakukan transformasi ke pihak lain. Selain itu juga sistem ini
mempunyai proses putaran yang kontinu yang menyebabkan daya hidupnya
berkelangsungan, sehingga: 29
 Organisasi senantiasa sebagai hal yang dinamis dan senantiasa berubah, bukannya sebagai
mesin yang gerak operasinya ajek, rutin dan statis
 Konsep Perspektif
Bentuk lain dari pembagian atau pengelompokkan teori-teori organisasi adalah konsepsi
perspektif yang dikemukakan oleh Edgar Huse dan James Bowditch
 Menurut Huse dan Bowditch, mereka menggolongkan perspektifnya atas 3 golongan, yakni
perspektif I, perspektif II, dan perspektif III
 Perspektif I
Dalam perspektif I, intinya sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi atau
managemen dari perspektif rancangan yang berstruktur. Aliran-aliran dalam perspektif ini
hanya memikirkan isue-isue tentang bagaimana organisasi seharusnya disusun, fungsi-
fungsi yang seharusnya dijalankan, siapa-siapa yang seharusnya menjadi pimpinan dan
bawahan, dan gaya kepemimpinan apa yang seharusnya dijalankan
3 komponen yang mempunyai latar belakang yang berbeda yang merupakan isi dari
perspektif I ini antara lain:
1. Aliran prinsip-prinsip universal dari management (organisasi)
Berpijak pada pendapat Henry Fayod yang menyatakan bahwa sesuatu organisasi
diatur berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: adanya pembagian kerja, adanya
otoritas dan tanggung jawab, adanya disiplin, adanya kesatuan komando, adanya
kesatuan pengarahan, adanya sistem penggajian, adanya sentralisasi, adanya jenjang
pengawasan dan sebagainya
2. Aliran struktural
Berpijak pada pendapat Max Weber, yang melihat organisasi sebagai suatu tatanan
birokrasi yang berstruktur yang melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan 30
3. Aliran management ilmiah
Dipelopori oleh Frederick W. Taylor, yang lebih banyak memberikan penekanan pada
pengukuran kerja yang dilakukan oleh para pekerja, dibandingkan dari prinsip-prinsip
organisasinya sendiri. Aliran ini memberikan sumbangan pada pengaturan kerja ke
dalam tugas-tugas organisasi
 Perspektif II
Huse dan Browditch menamakan perspektif ini dengan aliran pekerjaan (work-flow)
Teori organisasi dan management dalam kelompok perspektif ini secara pokok memikirkan
bagaimana suatu informasi dapat disampaikan melalui sarana-sarana tertentu. Banyak
menggunakan pendekatan sistematis, sebab sangat dekat dengan penggunaan komputer
dan simulasi. Komponennya terdiri dari pendekatan riset operasional
 Ciri-ciri riset operasional antara lain:
— Melakukan formulasi persoalan
— Menyusun konstruksi modal matematis untuk menampilkan suatu sistem yang sedang
dipelajari
— Menarik suatu kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari model tersebut
— Menetapkan kontrol atas kesimpulan-kesimpulan yang diambil
— Mengambil kesimpulan itu untuk dilaksanakan implementasi
 Perspektif III
Perspektif ini dinamakan perpektif kemanusiaan (the human perspective)
Menekankan bahwa unsur manusia dalam setiap kerja kelompok dirasakan lebih penting
daripada sekedar struktur dan hirarki yang membentang pada setiap jajaran organisasi
Perspektif ini tidak jauh berbeda dengan paradigma organisme. Keduanya memandang
organisasi sebagai hal yang dinamis, dan keduanya meletakkan unsur manusia sebagai
unsur yang sangat menentukan dalam setiap organisasi
Ada 3 unsur yang menonjol sebagai komponen dari perspektif kemanusiaan ini, yaitu:
1). Aliran hubungan kemanusiaan (Human Relations School)
2). Aliran pengembangan organisasi (Organizational Development School), dan
3). Aliran pemikiran multidimensi (The Multidimentional Theorists) 31
GAMBARAN BERBAGAI LAPISAN SEORANG PRIBADI

Perilaku
Gaya
Sikap-sikap
Nilai-Nilai
Kepribadian

KONSEP
DIRI

Kepribadian
Nilai-Nilai
Sikap-sikap
Gaya
Perilaku

32
MODEL VAKUM PERILAKU DALAM ORGANISASI

Karakteristik
Individu
Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Penghargaan Perilaku Individu
Dan lainnya Dalam Organisasi

Karakteristik
Organisasi
Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Penghargaan
Dan lainnya

33
ORGANISASI

 Pengertian organisasi sebagaimana dirumuskan oleh pakar diutarakan sebagai


berikut:

 Organisasi merupakan suatu pola kerjasama antar orang-orang yang terlibat


dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan
tertentu. Wexley dan Yulk dalam Kasim (1993:1)

 Organisasi adalah sekelompok orang yang terbiasa mematuhi perintah para


pemimpinnya dan yang tertarik pada kelanjutan dominasi partisipasi mereka dan
keuntungan yang dihasilkan, yang membagi diantara mereka praktek-praktek
dari fungsi tersebut yang siap melayani untuk praktek mereka. Weber
(1978:952)

 Organisasi adalah struktur hubungan kekuasaan dan kebiasaan orang-orang


dalam suatu sistem administrasi, Waldo (1955:6)

 Organisasi adalah satu kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara


sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja
atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau
sekelompok tujuan. Robbins (1994:4)

34
3 TINGKATAN MANAJERIAL DALAM ORGANISASI

Tiga tingkagtan manajerial dalam organisasi, antara lain:

 Tingkat Institusional (Top Management), membahas hal strategis, seperti


masalah: lingkungan, sasaran, struktur total organisasi dan sebagainya

 Tingkat Manajerial (Middle Management), berkaitan dengan pengkoordinasian


antar bagian dalam organisasi, seperti pengelolaan pembagian kekuasaan,
penyelesaian konflik dan sebagainya.

 Tingkat operasional (Lower Management), membahas masalah pekerjaan seperti:


pengawasan pekerja, proses kerja dan lain-lain.

35
SISTEM PENGORGANISASIAN

 Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, maka perlu adanya suatu sistem
pengorganisasian yang jelas, dengan memperhatikan hal berikut:

1) Susunan, status, kedudukan dan hubungan individu yang satu dengan yang
lainnya

2) Kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing individu

3) Luas dan macam pekerjaan yang harus dilakukan

4) Pembagian kerja yang seimbang

5) Prosedur dan mekanisme kerja yang efisien

Kriteria tersebut melahirkan suatu struktur dan bentuk yang disebut organisasi.

36
SUDUT PANDANG ORGANISASI

Organisasi dapat dipandang dari dua segi:

1) Sebagai wadah

Dalam hal ini organisasi berarti suatu wadah dimana administrasi dan
manajemen dilaksanakan dan wadah ini biasanya tergambar dalam suatu
organisasi

2) Sebagai proses

Dalam hal ini organisasi menggambarkan interaksi antara orang-orang


anggota kelompok dalam hubungan kerja yang formal dan rangkaian
hierarkhi antara atasan dengan bawahan.

37
MENINGKATKAN KOMPETENSI DALAM ORGANISASI

 Pergeseran paradigma dari konsep kecakapan menjadi kompetensi telah


menimbulkan implikasi strategis yang sangat positif bagi upaya meningkatkan
kompetensi sekretaris. Covey, Roger dan Rebecca Merrill (1994) menyatakan
bahwa kompetensi mencakup beberapa hal berikut:

1. Kompetensi teknis pengetahuan dan keahlian, untuk mencapai hasil yang


telah disepakati, kemampuan untuk memikirkan persoalan dan mencari
alternatif baru

2. Kompetensi konseptual : kemampuan melihat gambar besar, untuk menguji


berbagai pengandaian dan mengubah perspektif

3. Kompetensi untuk hidup dalam ketergantungan kemampuan: untuk


berinteraksi secara efektif dengan orang lain, termasuk kemampuan
mendengar, berkomunikasi, mendapat alternatif lain, kemampuan untuk
melihat dan beroperasi secara efektif dalam organisasi.

38
DISIPLIN DALAM ORGANISASI

 Peter Senge mengemukakan bahwa guna menjamin terwujudnya pembelajaran


organisasi, terdapat lima disiplin:
1. System thinking (berpikir sistem)
Disiplin pembelajaran yang menunjukkan kerangka konseptual, yang
digunakan untuk menjadikan pola kerja lebih jelas, serta membantu sewaktu
akan merubah pola tersebut secara efektif
2. Mental models (model mental)
Disiplin pembelajaran hyang menunjukkan asumsi mendalam, generalisasi
dan gambaran yang mempengaruhi bagaimana memahami dunia sekitar serta
bagaimana mengambil langkah berikutnya
3. Personal mastery (keahlian pribadi)
Disiplin pembelajaran yang menunjukkan keunggukan ketrampilan dalam
bidang tertentu.
4. Team learning (pembelajaran tim)
Disiplin pembelajaran yang menunjukkan proses pengembangan kemitraan
dan pengembangan kkapasitas tim untuk mewujudkan pembelajaran serta
kinerja yang diinginkan anggotanya
5. Shared vision (membangun visi bersama)
Disiplin pembelajaran yang menyertakan ketrampilan guna memahami
gambaran bersama tentang masa depan, untuk mendorong timbulnya
komitmen dan keikutsertaan penuh serta menghindari penyerahan diri dan
anggota organisasi
39
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI

 Kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman


yang berlainan untuk menghasilkan ide baru yang lebih baik.

 Menurut West (2000) pengertiian inovasi adalah pengenalan cara baru yang lebih
baik dalam mengerjakan berbagai hal di tempat kerja.

 Mengembangkan kreativitas dan inovasi di tempat kerja dimulai dengan


mengembangkan kreativitas individu, sedangkan ide baru berasal dari motivasi,
pemikiran dan implementasi oleh individu di tempat kerja.

 Selanjutnya West (2000), mengutarakan pula bahwa ciri individu yang secara
konsisten kreatif adalah sebagai berikut:
1) Nilai-nilai intelektual dan artistik
2) Ketertarikan pada kompleksitas
3) Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian
4) Ketekunan
5) Pemikiran yang mandiri
6) Toleransi terhadap ambiguitas
7) Otonom
8) Kepercayaan diri
9) Kesiapan mengambil resiko
40
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI

 Untuk menciptakan inovasi pada umumnya perlu strategi pelatihan yang canggih,
dikembangkan dengan baik, dan menyeluruh. Daft (1992), memandang proses
inovasi sebagai proses yang melibatkan lima tahap/unsur, yaitu sebagai berikut:

1. Kebutuhan : suatu kesenjangan kinerja dikenali dan alternatif inovasi


dipertimbangkan

2. Ide : suatu ide cara kerja baru yang lebih baik diketengahkan. Ide ini
kemudian disesuaikan dengan kebutuhan

3. Adopsi : adopsi terjadi ketika para pembuat keputusan mendukung


implementasi ide yang diajukan

4. Implementasi : implementasi terjadi ketika anggota organisasi mulai


menggunakan ide, teknik, atau proses baru tersebut pada praktek, dalam
pekerjaan mereka.

5. Sumber-sumber : energi manusia dan kegiatan diperlukan untuk


menghasilkan perubahan

41

You might also like