You are on page 1of 11

ZAKAT MAL

• Zakat mal adalah zakat harta yang dimilliki


oleh seseorang karena sudah sampai
nisab/batas seseorang harus
mengeluarkan zakat.
• Hukum mengeluarkan zakat adalah
fardu’ain atas tiap-tiap orang yang cukup
syarat-syaratnya.
• Syarat wajib zakat mal:
– Islam
– Merdeka
– Hak milik yang sempurna
– Telah sampai nisab
– Masa kepemillikan sudah sampai satu tahun
(selain tanaman dan buah-buahan).

 NISAB ZAKAT
Zakat Peternakan
• Zakat Unta
Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah
memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat.
Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang
dimilikinya juga bertambahBerdasarkan hadits Nabi
Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel
sbb:NishabZakatKeterangan:
– < 5 tidak wajib zakat
– Lebih dari 120, setiap 40 ekor 1 ekor bintu labun dan pada setiap 50
ekor 1 ekor hiqqoh
– Lebih dari 120 – 129, 3 ekor bintu labun
• Zakat Sapi
Nishab sapi adalah 30 ekor. Artinya jika seseorang telah
memiliki sapi, maka ia telah terkena wajib
zakat.NishabZakat30-391 ekor sapi jantan/betina tabi’ (a)40-
591 ekor sapi jantan/betina tabi’ (b)60-692 ekor sapi tabi’ atau
tabi’ah70-792 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi’80-892 ekor
sapi musinnahKeterangan :
– Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2
– Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3
• Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya
• Zakat Kambing/domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor
kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat.Berdasarkan hadits Nabi Muhammad
SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel
sbb :
• NishabZakat40-1201 ekor kambing (2th) atau domba (1th)121-2002 ekor
kambing/domba201-3003 ekor kambing/domba(Selanjutnya, setiap jumlah itu
bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor).
• Ternak Unggas (ayam, bebek, burung, dll) dan Perikanan
Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor),
sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha.Nishab
ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas
murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau
perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal
kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia
terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %
• Contoh :
Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam perminggu, pada akhir
tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sbb:
– Ayam broiler 5600 ekor seharga Rp 15.000.000
– Uang Kas/Bank setelah pajak Rp 10.000.000
– Stok pakan dan obat-obatan Rp 2.000.000
– Piutang (dapat tertagih) Rp 4.000.000
Jumlah Rp 31.000.000
– Utang yang jatuh tempo Rp 5.000.000
Saldo Rp 26.000.000
• Besar Zakat = 2,5 % x Rp. 26.000.000,- = Rp 650.000
• Catatan :
Kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang wajib dizakati.
• Syarat zakat hewan :
– Sampai haul
– Mencapai nisabnya
– Digembalakan dan mendapatkan
makanan di lapangan tempat
pengembalaan terbuka
– Tidak dipekerjakan
– Tidak boleh memberikan binatang yang
cacat dan tua (ompong)
– Pembiayaan untuk operasional ternak
dapat mengurangi dan bahkan meng-
gugurkan zakat ternak
Zakat Emas dan Perak
Emas
• Adapun nisab emas sebesar 20 Dinar (85 gram), dengan haul selama satu
tahun dan kadar 2,5%. Artinya bila seorang muslim memiliki emas sebesar
setidaknya 20 Dinar (85 gram) selama satu tahun ia wajib membayar zakat
sebesar 2,5% dari jumlah emasnya tersebut minimal 1/2 Dinar[1] .
• Emas yang tidak terpakai
• Yang termasuk dalam kategori ini adalah emas yang tidak digunakan sehari-hari
baik sebagai perhiasan atau keperluan lain (disimpan).
• Contoh perhitungan zakatnya sebagai berikut: Fulan memiliki 100 gram emas
tak terpakai, setelah genap satu tahun maka ia wajib membayar zakat
setara dengan 100 X 2,5 % = 2,5 gram emas. Jika harga emas saat itu
adalah Rp 100.000 maka ia dapat membayar dengan uang sebanyak 2,5 X
100.000 = Rp 250.000.
• Sebagian emas terpakai
• Emas yang dipakai adalah dimaksudkan dalam kondisi wajar dan jumlah tidak
berlebihan. Atas bagian yang terpakai tersebut, tidak diwajibkan membayar
zakat.
• Contoh perhitungan zakatnya sebagai berikut: Seorang wanita mempunyai
emas 120 gr, dipakai dalam aktivitas sehari-hari sebanyak 15 gr. Maka zakat
emas yang wajib dikeluarkan oleh wanita tersebut adalah 120 gr - 15 gr =
105 gr. Bila harga emas Rp 70.000,- maka zakat yang harus dikeluarkan
sebesar : 105 x 70.000 x 2,5 % = 183.750
Perak

• Nisab perak adalah 200 Dirham (595 gram), haul selama satu tahun dan kadar
Zakat Pendapatan
• SYARAT WAJIB ZAKAT PENDAPATAN
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik Sendiri
4. Hasil usaha yang baik sebagai sumber zakat. Hasil usaha tersebut termasuk pendapatan, yang terdiri dari
kumpulan Honor, Gaji, Bonus, Komisi, Pemberian, pendapatan profesional, Hasil sewa dan sebagainya. Para Fuqoha
menerangkan bahwa semua pendapatan tersebut sebagai "Mal Mustafad" yaitu perolehan baru yang termasuk
dalam sumber harta yang dikenakan zakat.
5. Cukup Nisab. Nisab bagi zakat pendapatan/profesi ini merujuk kepada nilai 85 gram emas, dengan harga saat
ini. Biasanya pendapatan/gaji selalu diterima dalam bentuk mata uang, untuk itu zakatnya disandarkan kepada
nilai emas.
6. Cukup Haul. Kontek haul dalam zakat pendapatan adalah jarak masa satu tahun adalah merupakan jarak
pengumpulan hasil-hasil yang diperoleh dari berbagai sumber selama satu tahun. Sebab roh yang sangat penting
dari zakat pendapatan ini dilihat dari harta perolehan atau penghasilan dan bukannya persoalan harta uang
simpanan. Jadi makna haul disini adalah jarak pengumpulan pendapatan selama satu tahun dan bukannya
lamanya menyimpan selam setahun seperti zakat harta simpanan.
CARA MENGHITUNG ZAKAT PENDAPATAN
A. Mengunakan Cara Menghitung Pendapatan Kotor. Zakat dikeluarkan dengan menghitung semua jumlah
pendapatan kotor yang diterima dari semua sumber dalam setahun. Kadar zakatnya adalah 2.5 % dari total
pendapatan kotor. Contoh: Jumlah pendapatan kotor dari semua sumber pendapatan setahun sebanyak Rp.
6.000.000,- ( sama dengan Rp. 500.000,- per-bulan). Maka zakatnya adalah Rp. 6.000.000,- X 2.5 % = Rp.
150.000,-. (catatan nisabnya adalah 85 gram emas X Rp. 42.000,- = Rp. 3.570.000,-)
B. Mengunakan Cara Menghitung Pendapatan Bersih.
C. Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan terbatas (PT) atau atas penunjukan atas
saham tertentu. Tiap saham merupakan bagian yang sama atas kekayaan itu.
D. Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, atau
pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bungan tertentu pula
E. Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-transaksi perdagangan khusus yang
disebut BURSA EFEK.
F. Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah terendah dari semua saham/obligasi yang
dimiliki selama setahun, setelah dikurangi atau dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada).
Zakat Barang Tambang
• Hasil tambang emas/perak apabila
sampai satu nisab wajib
dikeluarkan zakatnya pada waktu
itu juga. Besarnya adalah 2,5 %.
Zakat Rikaz (Barang yang
Terpendam)
• Harta rikaz adalah harta-harta yang terpendam atau
tersimpan. Termasuk ke dalam harta rikaz ini antara
lain berbagai macam harta benda yang disimpan
oleh orang- orang terdahulu di dalam tanah, seperti
emas, perak, tembaga, dan pundi-pundi berharga.
Adapun ma’dinadalah pemberian bumi yang
terbentuk dari benda lain tetapi berharga, seperti
emas, perak, timah, besi, intan, batu permata, akik,
batu bara, dan minyak bumi. Orang yang
menemukan benda- benda ini diwajibkan
mengeluarkan zakatnya 1/5 bagian. Zakat rikaz
wajib tanpa syarat nisab (ukuran jumlah) dan tanpa
haul (ukuran waktu). Dalam harta ma’din, meskipun
waktu satu tahun penuh (haul) tidak
diperhitungkan, tetapi zakatnya wajib dikeluarkan
pada saat barang-barang/benda-benda itu
ditemukan. Nilai barang tambang tersebut harus
mencapai satu nisab uang, yaitu 20 misqal (96
gram) untuk emas dan 200 dirham (672 gram)
untuk perak. Adapun kadar zakatnya 2,5%.
Zakat Pertanian (Hasil
Tanaman dan Buah-Buahan)
• Hasil Tanaman dan Buah-Buahan 
Gandum, padi, kurma, dan anggur kering wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah
mencapai nisabnya pada , waktu memanen. Hal ini didasarkan pada hadis yang artinya:
“Bahwa Rasulullab SAW mengutus mereka ke Yaman untuk mengajari manusia soal
agama. Maka mereka dipersilakan untuk tidak memungut zakat kecuali dari yang empat
macam ini: gandum, sya’ir (gandum), kurma dan anggur kering” (HR. Daruqutni, al-
Hakim, at- Tabrani, dan al-*Baibaki yang mengatakan babwa periwayatnya dapat
dipercaya dan badis ini hadis muttasil).
• Adapun nisab basil tanaman adalab lima wasaq (652,8/653 kg). Sedangkan kadar pungutan
zakatnya adalab 10% apabila tanaman itu disiram air bujan dan 5% jika tanaman itu
disiram dengan mempergunakan alat. Sedangkan tanaman yang kadang-kadang disiram
dengan menggunakan alat dan kadang-kadang disiram air hujan dengan perbandingan
yang sama, maka zakatnya 7,5%. Mengenai basil pertanian ini, zakatnya dikeluarkan di
saat memanen hasil tanaman atau buah-buahan.
• Di Indonesia, disepakati babwa semua basil tumbuh-tumbuhan yang bernilai ekonomis wajib
dikeluarkan zakatnya. Hasil tanaman dan buah- buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya
antara lain adalah:
1. Biji-bijian, seperti padi, jagung, jelai, kacang bijau, kacang tanah, dan kacang kedelai.
2. Umbi-umbian dan sayur-sayuran, seperti ubi, kentang, ubi kayu, ubi jalar, bangkuang,
bawang, cabe, petai, kol, dan bayam.
3. Buah-buahan, seperti kelapa, pisang, durian, rambutan, duku, salak, apel, jeruk,
pepaya, alpukat, mentimun, pala, lada, dan pinang.
4. Tanaman bias, seperti anggrek dan segala jenis bunga.
5. Tanaman keras, seperti karet, kelapa sawit, cengkih, kopi, kayu cendana, kayu jati,
dan kayu manis.
6. Rumput-rumputan, seperti serai (minyak serai) dan. Bambu.
7. Daun- daunan, seperti teh dan tembakau.

You might also like