You are on page 1of 4

b .

Sikap Negatif
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat dampak modernisasi
dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus
modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini.

1) Tertutup dan was-was (apatis); sikap ini umumnya dilakukan oleh masyarakat yang telah
merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada, sehingga mereka merasa
was-was, curiga, dan menutup diri dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap seperti ini
pernah ditunjukkan oleh negara Cina dengan politik Great Wall-nya. Sikap apatis dan
menutup diri ini tentu juga kurang baik, karena sikap ini akan menjauhkan diri dari kemajuan
dan perkembangan dunia, kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara lain yang terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
2) Acuh tah acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang
memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak
terlalu repot mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi.
Mereka pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan
mereka (hanya sebagai pengikut saja). Sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3) Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi; sikap ini ditunjukkan dengan
menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Kondisi ini akan
menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang baik dan benar, padahal tidak
semua bentuk kemajuan zaman sesuai dengan budaya masyarakat kita. Jika seseorang atau
suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif,
maka unsur-unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus
modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri
mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.

2. Akibat Modernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Indonesia

Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan negatif. Hal ini harus dapat kalian
sadari betul agar dapat meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan
dampak positif yang menguntungkan.

a . Akibat Positif Globalisasi


1) Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa
mengetahui kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam
kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin
memperkaya kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula kalian dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan budaya Indonesia bila dibandingkan dengan
kebudayaan bangsa-bangsa lain.
2) Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu
mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun,
seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa mulai mengenal
keindahan alam Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi
Utara, keaslian alam Perairan Raja Ampat di Papua, kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari
Solo (Jawa Tengah), keanggunan tari Persembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari
Perang dari suku Nias di Sumatra Utara.

b . Akibat Negatif Globalisasi

1) Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock); guncangan budaya umumnya dialami


oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan
oleh para generasi muda. Cultural Shock dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur
yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan unsur-unsur budaya seringkali ditanggapi oleh
masyarakat dengan beragam. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-
perubahan yang terjadi maka akan timbul goncangan (shock) dalam kehidupan sosial dan
budayanya yang mengakibatkan seorang individu menjadi tertinggal atau frustasi. Kondisi
demikian dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi
dalam kehidupan. Contoh: di era globalisasi ini unsur-unsur budaya asing seperti pola
pergaulan hedonis (memuja kemewahan), pola hidup konsumtif sudah menjadi pola
pergaulan dan gaya hidup para remaja kita. Bagi individu atau remaja yang tidak siap dan
tidak dapat menyesuaikan pada pola pergaulan tersebut, mereka akan menarik diri dari
pergaulan atau bahkan ada yang frustasi sehingga menimbulkan tindakan bunuh diri atau
perilaku penyimpangan yang lain.
2) Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur-
unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan
berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan
yang terlihat mencolok adalah ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya
perkembangan teknologi, kondisi ini terutama terjadi pada masyarakat yang sedang
berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan penerapan
sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi. Contoh: Akibat kenaikan harga BBM
pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan
tabung gas ke masyarakat. Namun berhubung sebagian masyarakat belum siap, terkait
dengan kenyamanan dan keamanan penggunaan tabung gas maka masyarakat kebayakan
menolak konversi tersebut. Kondisi demikian menunjukkan adanya ketertinggalan budaya
(cultural lag) oleh sebagian masyarakat terhadap perubahan budaya dan perkembangan
kemajuan teknologi.

2. Dampak Negatif

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.

a. Pola Hidup Konsumtif


Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat
melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan
banyak pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan


Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan
bebas remaja, dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

You might also like