Professional Documents
Culture Documents
Biological Oxygen Demand (BOD) adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati
secara global proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi di dalam air. Angka BOD adalah
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir
semua zat organis yang terlarut dan sebagian zat organis yang tersuspensi dalam air.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan
penduduk atau industri, dan untuk mendisain sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar
tersebut. Penguraian zat organis adalah peristiwa alamiah. Apabila sesuatu badan air dicemari
oleh zat organis, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi
tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan. Keadaan menjadi anaerobik dan dapat
menimbulkan bau busuk pada air.
BOD merupakan salah satu indikator yang menyatakan dampak biologis dari jasad organik yang
hidup di air, dan merupakan salah satu parameter kualitas air. Kajian mengenai parameter
kualitas air telah banyak dilakukan, namun untuk parameter BOD belum banyak studi yang
dilakukan khususnya menggunakan data citra Landsat.
Model perhitungan BOD ini dikembangkan dari model perhitungan parameter kualitas air antara
lain, dari pengertian dasar
tentang kelarutan oksigen di air yang bergantung pada temperatur. Oleh karena itu Band6 juga
digunakan. Selain band sinar, tampak Band1, Band2, Band3 (serta angka banding Band3 dan
Band1) yang juga banyak digunakan oleh para peneliti (Abdullah dkk., 2000; Mancebo dkk.,
1997; Yin Qui dkk., 1999) untuk kajian parameter lingkungan.
Dari hasil analisis regresi berganda, dapat dirumuskan persamaan regresinya adalah: e **BOD=
557 9,02 * Band1 + 0,851 * Band2 + 10,8 * Band3 257 * e **(Band3/Band1) + 1,96 * |Band6-
Band3|. Nilai absolut dari selisih Band6 dan Band3 tampaknya merupakan prediktor yang sangat
baik. Jika regresi hanya dihitung dari keempat nilai prediktor yang pertama
(Band1, Band2, Band3, dan exp Band3/Band1) sebenarnya telah diperoleh persamaan regresi
yang cukup baik, yaitu dengan nilai standard deviasi =9,244 dan Rsq= 93.0. Penambahan
prediktor angka selisih absolut antara Band6 dan Band3 mampu memperkecil nilai standard
deviasi.
Sebagai catatan, dengan nilai maksimum e** BOD= 256, maka BOD maksimum adalah 5,55.
Angka BOD sebesar 5,55 ini pada kenyataannya merupakan angka yang wajar untuk kondisi air
permukaan di alam.
Serangkain test perlu dilakukan kembali untuk menguji persamaan regresi tersebut dengan data
pengamatan yang lebih banyak. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini setidaknya dapat
memberikan langkah yang perlu dilakukan dalam menduga angka BOD melalui data citra
Landsat, serta band-band yang digunakan dalam analisis.
2.Suhu
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut
(altitude), waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman badan
air. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Suhu juga
sangat berperan mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Peningkatan suhu mengakibatkan
viskositas, reaksi kimia, evaporasi, dan volatilisasi, menyebabkan penurunan larutan gas dalam
air misalnya O2, CO2, N2, CH4 dsb selain itu peningkatan suhu menyebabkan peningkatan
kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air, dan selanjutnya peningkatan konsumsi
oksigen.
4.Warna
warna perairan dikelompokkan menjadi dua yaitu:
•Warna sesungguhnya (true color): warna yang hanya disebabkan oleh bahan-bahan kimia
terlarut. Pada penentuan warna true color , bahan-bahan tersuspensi yang menyebabkan
kekeruhan dipisahkan terlebih dahulu.
•Warna tampak (apparent color): warna yang hanya tidak disebabkan oleh bahan terlarut, tetapi
juga oleh bahan tersuspensi.
Warna perairan umumnya disebabkan oleh partikel koloid bermuatan negatif, sehingga
penghilangan warna di perairan dapat dilakukan dengan penambahan koagulan yang bermuatan
positif, misalnya alumunium dan besi.
7.Salinitas
Salinitass adalah konsentrasi total ion yang terdapat di perairan. Salinitas menggambarkan
padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida
dan iodida digantikan oleh klorida dan semua bahan organik telah dioksidasi.
Alaert dan Santika (1987) menyatakan bahwa “untuk standar baku mutu untuk warna adalah
50 Pt.Co atau lebih baik bila tidak berwarna”
PH ( tingkat asam / basa suatu limbah cair ) harus berkisar antara 6.0 – 9.0
Debit ( volume yang mengalir per detiknya ) pada Limbah Cair maksimum 70m kubik per ton.
BPM ( Beban Pencemaran Maksimum ) adalah batasan / toleransi maksimum untuk pembuangan
limbah cair ke alam. BPA ( Beban Pencemaran Sebenarnya ) tidak diperbolehkan melewati harga
BPM.
Suhu
Maksud dari suhu adalah derajat temperatur limbah cair tersebut saat di buang ke lingkungan.
Suhu optimum untuk kehidupan dalam air adalah 25 - 30 0 C. dengan perubahan suhu yang sudah
tidak optimum akan mengganggu kehidupan didalam air, sehingga limbah cair yang dikuluarkan ke
lingkungan tidak boleh merubah suhu menjadi tidak optimum lagi.