Professional Documents
Culture Documents
1
DAFTAR ISI
Daftar isi
Bab I . Pendahuluan……………………………………………………..
a. Identifikasi Masalah…………………………………………
c. Pembatasan Masalah……………………………………….
A. Manfaat Praktis……………………………………………..
a. Bagi siswa……………………………………………….
b. Bagi Guru……………………………………………….
c. Bagi sekolah…………………………………………….
B. Manfaat Teoritis…………………………………………...
A. Seting / Tempat………………………………………….
B. Objek Kelas……………………………………………..
C. Jumlah Siswa……………………………………………
D. Indikator keberhasilan……………………………………
A. Siklus I…………………………………………………….
2
B. Siklus II…………………………………………………..
Lampiran
- Lampiran 1 RPP……………………………………………..
- Lampiran 2 RPP……………………………………………..
3
BAB I
PENDAHULUAN
warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang
kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus.
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil,
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial-kultural,
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam
kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderug tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn karena
selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan
4
semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor
internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi,
kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di
luar siswa, seperti; guru sebagai Pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan
Dari masalah-masalah yang dikemukakan di atas, perlu dicari strategi baru dalam
pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam kehidupan nyata
(provide relevant and contextualized subject matter) dan mengembangkan mental yang kaya
mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik
siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menciptaan suasana yang
menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran PKn. Dalam hal ini penulis memilih metode “pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu proses belajar mengajar di dalam kelas
dimana siswa terlebih dahulu diminta mengobservasi suatu fenomena. Kemudian siswa
diminta untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul, setelah itu tugas guru
adalah merangsang untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru
siswa dapat berperan aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran harus
dibuat dalam suatu kondisi yang menyenangkan sehingga siswa akan terus termotivasi dari
awal sampai akhir kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam hal ini pembelajaran dengan
Problem Based Learning sebagai salah satu bagian dari pembelajaran CTL (Contextual
5
Teaching and Learning) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru di
Berdasarkan uraian di atas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dirancang
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah Pemilu dan Pilkada dalam mata pelajaran
PKn.
1.2 Permasalahan
A. Identifikasi Masalah
pembelajaran PKN khususnya dalam kompetensi dasar – dasar pelaksanaan pemilu dan
pilkada di Indonesia , siswa kurang aktif dan kurang ketertarikan selama pembelajaran
PKN , siswa berangapan bahwa pelajaran PKN adalah pelajaran yang banyak mementingkan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
3. Sejauh manakah pendekatan metode Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa?
C. Batasan Masalah
1. Memecahkan Masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran pemilu dan pilkada
siswa
6
1.3 Tujuan Penelitian
memecahkan masalah Pemilu dan Pilkada dalam mata pelajaran PKn khususnya kelas VI
A. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
pembelajaran PKN
b. Bagi guru
dialami.
c. Bagi sekolah
Ketuntasan hasil belajar siswa siswa dalam pelajaran PKN lebih meningkat .
PKN ini dapat dipakai sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran lain, serta sebagai acuan bagi peningkatan mutu guru secara
nasional.
B. Manfaat Teoritis
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
7
2. Mengembangkan kualitas guru dalam mengajarkan pedidikan kewarganegaraan di
Sekolah Dasar.
Learning.”
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui
result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan
Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat progresif dan akumulatif,
megarah kepada kesempurnaan, misalnya dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
memperoleh pengetahuan.
dengan melakukan sesuatu dalam potensi yang kongkret tidak hanya terbatas pada
dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling pengertian dan tanpa
prasangka.
9
4. Learning to be, adalah keberhasilan pembelajaran yang untuk mencapai tingkatan ini
diperlukan dukungan keberhasilan dari pilar pertama, kedua dan ketiga. Tiga pilar
tersebut ditujukan bagi lahirnya siswa yang mampu mencari informasi dan
bertenggang rasa, dan toleransi terhadap perbedaan. Bila ketiganya behasil dengan
memuaskan akan menumbuhkan percaya diri pada siswa sehingga menjadi manusia
Hasil belajar dapat diukur dengan hasil tes yang diberikan. Tes merupakan
sekelompok pertanyaan berbentuk lisan maupun tulisan yang harus dijawab atau
diselesaikan oleh siswa (Slameto, 1998). Menurut Arikunto (1992), tes merupakan alat
atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan menilai sesuatu. Penilaian hasil
belajar bertujuan melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi pengajaran yang
telah dipelajari sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Rohani, 1995).
Dengan demikian yang dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah perubahan
yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar matematika yang dapat diukur
dengan menggunakan tes. Tes dilaksanakan pada awal pembelajaran dan pada setiap
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelajaran PKn dalam rangka
disiplin ilmu yang releven, yaitu: ilmu politik, hukum, sosiologi, antropologi, psikologi
dan disiplin ilmu lainnya yang digunakan sebagai landasan untuk melakukan kajian-
warganegara.
10
Kedua : PKn mengembangkan daya nalar (state of mind) bagi para peserta didik.
cerdas dan berdaya nalar tinggi. PKn memusatkan perhatiannya pada pengembangan
kecerdasan warga negara (civic intelegence) sebagai landasan pengembangan nilai dan
perilaku demokrasi.
Ketiga : PKn sebagai suatu proses pencerdasan, maka pendekatan pembelajaran yang
digunakan adalah yang lebih inspiratif dan partisipatif dengan menekankan pelatihan
penggunaan logika dan pealaran. Untuk menfasilitasi pembelajaran PKn yang efektif
dikembangkan bahan pembelajaran yang interaktif yang dikemas dalam berbagai paket
seperti bahan belajar tercetak, terekam, tersiar, elektronik, dan bahan belajar yang digali
langsung menerapkan cara hidup secara demokrasi (doing democracy). Penilaian bukan
semata-mata dimaksudkan sebagai alat kendali mutu tetapi juga sebagai alat untuk
memberikan bantuan belajar bagi siswa sehingga lebih dapat berhasil dimasa depan.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh termasuk porto folio siswa dan evaluasi diri yang
PBL merupakan metode pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik
konstruktivisme. Dalam metode PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih
masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu,
siswa tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat
ketrampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola
berpikir kritis.
11
Bila pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah, apalagi kalau masalah
tersebut bersifat kontekstual, maka dapat terjadi ketidaksetimbangan kognitif pada diri
pembelajar. Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu sehingga memunculkan
pertanyaan tersebut telah muncul dalam diri pebelajar maka motivasi intrinsik mereka untuk
belajar akan tumbuh. Pada kondisi tersebut diperlukan peran guru sebagai fasilitator untuk
mengarahkan pebelajar tentang “konsep apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah”,
Dari paparan tersebut dapat diketahi bahwa penerapan PBL dalam pembelajaran
dapat mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri. Pengalaman ini
sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dimana berkembangnya pola pikir dan pola
Lebih lanjut Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar (outcomes)
ketrampilan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skill) dimana mereka akan
melakukan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan reasoning. PBL juga
mengidentifikasi akar masalah atau sumber masalah utama yang berdampak pada
12
munculnya masalah yang lain. Kegiatan belajar seperti itu dapat membantu pebelajar
meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
yang berkaitan dengan domain pengetahuan. Fleksibelitas kognisi dapat ditingkatkan dengan
masalah, mereka dapat mengemukakan ide pemecahan yang logis. Ide-ide tersebut dapat
permasalahan. Informasi dikonstruksi dalam metode mental dan perumusan hipotesis yang
menjadi titik tolak dalam memanipulasi ruang permasalahan. Cognitive tools, merupakan
Cognitive tools membantu pebelajar untuk merepresentasi apa yang diketahuinya atau apa
Percakapan dan kolaborasi, dilakukan dengan diskusi dalam proses pemecahan masalah.
Diskusi secara tidak resmi dapat menumbuhkan suasana kolaborasi. Diskusi yang intensif
dimana terjadi proses menjelaskan dan memperhatikan penjelasan peserta diskusi dapat
membatu siswa mengembangkan komunikasi ilmiah, argumentasi yang logis, dan sikap
ilmiah.
b). Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa
d). Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pebelajar dalam membentuk dan
13
e). Menggunakan kelompok kecil, dan
f). Menuntut pebelajar untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam
a. Negara Demokrasi
Pada negara demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi. Ini berarti rakyat juga
harus ikut serta dakam mengelola negara. Salah satu keikutsertaan rakyat dalam mengelola
Pemilu adalah wujud kekuasaan rakyat yang paling nyata. Pemilu memberikan
kesempatan bagi rakyat untuk memilih wakil-wakil rakyat di pusat dan di daerah. Para wakil
rakyat ini akan mengisi kursi di DPR dan DPD, serta DPRD. Pemilu juga dilakukan untuk
daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih pemimpin daerah. Melalui pilkada,
Pemilu dan Pilkada dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
tanpa perantara.
hati nuraninya tanpa ada tekanan dan paksaan dan pihak mana pun.
Rahasia berarti pilihan setiap pemilih dUamin tidak akan diketahui oleh
harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
14
Adil berarti setiap pemilih dan partai politik peserta Pemilu mendapat
pelaksana, pemerintah, partai pohtik peserta Pemilu, pengawas dan pemantau Pemilu, dan
Pemilu di Indonesia dilakukan dua kali. Pemilu pertama adalah untuk memilih
anggota DPR, DPD, dan DPRD, baik untuk daerah provinsi maupun untuk daerah kabupaten
atau kota. Pemilu kedua adalah untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu anggota
DPR RI, DPD, DPRD, dan Presiden dan Wakil Presiden ditetapkan dengan UU Nomor 12
Tahun 2003.
Pemilu untuk DPR, DPD, DPRD, dan Presiden dan Wakil Presiden diselenggarakan
oleh suatu lembaga. Lembaga ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU bersifat
nasional, tetap, dan mandiri. Semua pejabat KPU adalah orang independen. Independen
berarti orang yang menjadi anggota KPU bukan merupakan anggota dan pengurus partai
politik tertentu.
Memperlakukan peserta Pemilu secara adil dan setara guna menyukseskan Pemilu,
Pilkada adalah pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di daerah
provinsi dan kabupaten/kota. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ini juga
menjadi salah satu tanda bahwa rakyat melaksanakan kedaulatan rakyat terutama di
daerahnya. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diatur dalam Undang-
15
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Gubernur dan Wakil Gubernur
untuk daerah provinsi, Bupati dan Wakil Bupati untuk daerah kabupaten, serta Walikota dan
Wakil Walikota untuk daerah kota. Pemilihan dilaksanakan secara demokratis berdasarkan
Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD diselenggarakan oleh KPU maka Pilkada
diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Pemilihan Gubernur dan
C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses
belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang
berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis
dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab
bagi diri sendir, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang
berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang
akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, keragaman
keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan
emosional. Hasil belajar didapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif),
unjuk kerja (performance), penugasan (Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap
dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar, guru
16
mengutamakan proses daripada hasil. Guru merancang proses belajar mengajar yang
melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik sehingga tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar PKn meningkat
diperlukan situasi, cara dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa
secara aktif baik pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar
mengajar. Adapun pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara totalitas
Problem Based Learning adalah suatu metode pembelajaran dimana sebelum proses
belajar mengajar didalam kelas dimulai, siswa terlebih dahulu diminta mengobservasi
suatu fenomena. Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan yang muncul,
tersebut. Setelah itu, tugas guru adalah merangsang untuk berpikir kritis dan kreatif
dalam memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa untuk bertanya,
Dari uraian diatas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan metode Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa dibandingkan dengan pendekatan
b. Pendekatan dan penerapan metode Problem Based Learning dalam mata pelajaran
PKn
bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah
serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa
mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana
mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti.
Siswa terbiasa memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya
Dalam pembelajaran metode Problem Based Learning tugas guru mengatur strategi
memfasilitasi belajar. Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan
17
Dari pembahasan di atas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan metode Problem
Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif dan kreatif,
keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok, belajar dari metode
yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan dengan
kenyataan sehingga peningkatan hasil belajar yang didapat bukan hanya sekedar hasil
menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata (pemecahan kasus-kasus)
yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran (diskusi kelompok dan
diskusi kelas).
18
BAB III
Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian
dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yaitu
suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama untuk penulis sebagai peneliti dan yang
melaksanakan tindakan metode Problem Based Learning dan observer adalah rekan sejawat
observasi,dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-
siklus berikutnya.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas siswa saat
mata pelajaran PKn dengan pendekatan Problem Based Learning (pembelajaran berbasis
masalah) untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui tingkat kemajuan
belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat pengumpul data yang
pada siswa kelas VI. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran pendidikan
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 019 Balikpapan Selatan
dengan jumlah siswa 26 orang. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
19
D. Prosedur Penelitian
Siklus I
a. Perencanaan
b. Tindakan
3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada buku
sumber.
5) Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan oleh guru.
c. Pengamatan
1) Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan yaitu
2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa (LKS).
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai mutu, jumlah
20
2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evalusi tentang skenario pembelajaran
siklus berikutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan penetapan
b. Tindakan
muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan maslah yang sudah ditentukan,
2) Siswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin
5) Siswa menceritakan Pemilu dan Pilkada yang dilaksanakan di Indonesia yang ada
pada gambar.
c. Pengamatan (Observasi)
1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat
berlangsung.
21
2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
d. Refleksi
terkumpul.
4) Evaluasi tindakan II
5) Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami kemajuan
Kriteria keberhasilan penelitian ini dari sisi proses dan hasil. Sisi proses yaitu dengan
mengadakan diskusi kelompok belajar, dimana para siswa dilatih untuk berani
mengeluarkan pendapat atau berbeda pendapat tentang masalah Pemilu dan Pilkada,
khususnya :
a. Negara Demokrasi
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain : catatan
guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan berbagai dokumen yang
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, catatan lapangan. Data yang
22
F. Teknik Analisis Data
Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta
data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan
kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil.
Hal ini dapat diketahui melalui hasil pengamatan yang terekam dalam catatan hasil
observasi guru dan jurnal harian, serta melalui wawancara tentang sikap siswa terhadap
pelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas. Bila 70% siswa telah berhasil, permasalahan
yang sering terjadi saat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada melalui metode Problem Based
Kriteria hasil penelitian tentang penguasaan materi ”Pemilu dan Pilkada” dan
23
Standar kompetensi : 2. Memahami siswa Pemerintahan Republik Indonesia
Indikator :- Menjelaskan pengertian demokrasi
- Memberi contoh pelaksanaan demokrasi, seperti pemilu dan
pilkada
- Menjelaskan pengertian pemilu
- Menjelaskan pengertian pilkada
- Menjelaskan nilai positif dan demokrasi
I. Tujuan Pembelajaran
- Menjelaskan pengertian demokrasi
- Memberi contoh pelaksanaan demokrasi , seperti pemilu dan pilkada
- Menjelaskan pengertian pemilu
- Menjelaskan pengertian pilkada
- Menjelaskan nilai positif dari demokrasi
24
2. Kegiatan inti
Elaborasi
a. Guru menanyakan kepada peserta didik “ pernahkah kalian melihat
kampanye”
b. Guru menanyakan kepada peserta didik “ pernahkah kalian melihat
pelaksanaan pemilu atau pilkada”
Eksplorasi
a. Guru meminta siswa menyebutkan contoh dari pelaksanaan demokrasi
seperti pemilihan ketua kelas
b. Siswa secara bergantian menyebutkan kegiatan yang dilaksanakan pada
saat pelaksanaan pemilu dan pilkada
c. Guru menanyakan partai – partai politik yang dilihat dan ikut dalam
pelaksanaan pemilu dan pilkada
d. Siswa menyebutkan arti dari demokrasi
e. Guru menanyakan arti pemilu dan pilkada
f. Siswa menyebutkan pentingnya pelaksanaan pemilu dan pilkada
dilaksanakaan
g. Guru menanyakan nilai positif dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Konfirmasi
a. Guru dan siswa menyimpulkan arti demokrasi
b. Siswa memberi tanggapan tentang pengertian dari demokrasi
c. Guru menyimpulkan tahapan – tahapan yang dilaksanakan pada pemilu
dan pilkada di Indonesia
d. Siswa menulis rangkuman materi pelajaran yang dibuat guru
VI. Penilaian
- Tes lisan : Tanya jawab
- Tes Tertulis : memberikan soal
- Tes Sikap : Pengamatan
25
VII. Evaluasi
- Tes Lisan : bentuk demokrasi yang sudah kita laksanakan
didalam kelas yaitu menunjuk ketua kelas
- Tes Tertulis : Berupa Soal yang sudah dibuat oleh guru
- Tes Sikap : Lembar pengamatanyang dilaksanakan oleh guru
untuk mengamati sikap siswa dalam proses
pembelajaran , serta pada saat mengerjakan tugas - tugas
26