You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebudayaan merupakan hasil cipta,rasa, dan karsa manusia. Kebudayaan sangat dipengaruhi
oleh perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Kebudayaan mempunyai karakteristik antara
lain: hanya dimiliki manusia, dimengerti melalui belajar,diperoleh,didukung,dan diteruskan oleh
mausia sebagai anggota masyarakat. Menurut koentjaraningrat kebudayaan mempunyai tujuh
unsur budaya yang bersifat universal sebagai berkut :

1.sistem religi

2.sistem kemasyarakatan

3.sistem pengetahuan

4.sistem bahasa

5.sistem kesenian

6.sistem mata pencaharian

7.sistem perlangkapan hidup :

kebudayaan selalu berkembang karena manusia selalu berusha untuk memperbaiki pola
kehidupannya menjadi lebih baik. Untuk mengungkap kebudayaan manusia purba, hanya dapat
menggunakan alat alat yang mereka tinggalkan karena mereka belum mengenal tulisan .

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan ?

2. Bagaimana perkembangan budaya pada masyarakat zaman prasejarah ?

3. Benda-benda apa sajakah yang menjadi peninggalan zaman prasejarah ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 periodisasi perkembangan budaya

Berdasarkan arkeologi (ilmu yang mempelejari peninggalan purbakala dari manusia pra
sejarah ) perkembangan budaya manusia Indonesia dapat di golongkan menjadi beberapa periode
yaitu periode zaman batu (batu tua, batu tengah, batu muda, danz aman logam (perunggu).

A.zaman batu

Zamanbatudibagimenjadi3yaitusebagaiberikut.
a.Palelithikum(zamanbatutua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu .Ciri dari jaman ini adalah
peralatan buat dari batu masih kasar dan belum di asah . alat dari batu ini di buat dengan cara
membenturkan batu yang satu dengan yang lainnya , pecahan batu yang menyerupai kapak
kemudian mereka gunakan sebagai alat.Cara hidup manusia pada jaman plleolithikum adalah:
nomad dalam kelompok kecil , tinggal dalam gua atau ceruk karang , berburu . mengumpulkan
makanan (food gathering) . menurut teuku Jacob , bahasa sebagai alat komunikasi telah ada
dalam tingkat sederhana . berdasarkan tempat penemuannya , kebudayaan zaman palleolithikum
terbagi menjadi dua yaitu

Kebudayaan pacitan

Hasil kebudayaan ini berupa :

a.kapak genggam atau penetak yang disebut chopper

b.Kapak perimbas yaitu kapak yang tidak bertangkai sehingga penggunaanya digenggam

penemunya van koeningswald tahun 1935 di baksoka , punung , dan di pacitan. Selain di
pacitan ,alat-alat tersebut ditemukan pula di beberapa daerah seperti : sukabumi (jabar) , parigi,
gombong, (jateng) , lahat (sumsel),lampung , bali, sumbawa, flores, sulsel, kalsel dan timor.
Alat-alat tersebut di temukan pada lapisan yang sama dengan di temukannya fosil
pitechanthropus erectus.

2
 Kebudayaan ngandong

Hasil kebudayaan ngandong antara lain sebagai berikut :

a. kapak genggam
b. Flakes yaitu kapak genggam yang kecil dan kasar
c. Chalsedon yaitu kapak genggam yang indah warnanya
d. Alay-alat dari tulang yang berfungsi unyuk mencari ubi

Alat-alat tersebut ditemukan pula didaerah lain seperti di sangiran dan sargen (jateng) .
manusia pendukung kebudayaan ngandong adalah homo soloensis dan homo wajakensis ,
Karena di temukan pada lapisan tanah yang sama dengan peralatan kebudayaan ngandong.

b.mesolithikum ( zaman batu tengah )

Zaman ini berlangsungkurang lebih 20.000 tahun yang lalu.Ciri zaman ini adalah
peralatan dari batu yang telah diasah bagian yang tajam nya . jaman ini merupakan peralihan dari
palleolithikum ke neolithikum . yang menarik dari jaman messolithikum adalah di temukannya
tumpukan sampah dapur yang kemudian di beri istilah kjokkenmoddinger dan abris sous roche
oleh penelitinya yaitu callenfels (dijuluki bapak pra sejarah ).Kjokkenmoddinger adalah
tumpukan kulit kerang dan siput yang telah membatu , banyak di jumpai di pinggir pantai .
sedangkan abris sous roche adalah tumpukan dari sisa makanan yang telah membatu di dalam
gua .

Cara hidup messolhitikum adalah sebagian masih food gathering dan berburu tetapi
sebagian telah menetap dalam gua dan bercocok tanam sederhana (berladang ) menanam umbi-
umbian . telah pula menjinakan hewan dan menyimpan hewan buruan sebagai langkah awal
untuk berternak .Mereka telah membuat gerabah , mengenal kesenian dalam bentuk lukisan di
dinding gua (lukisan gua) ketika mereka telah menetap . lukisan tersebut berupa gambar telapak
tangan berlatar belakang warna merah , gambar babi rusa yang tertancap Panah (di gua leang-
leang – sulsel) , penelitinya dilakukan oleh heekren palm , 1950 di gua pulau muna , di temukan
berbagai lukisan manusia , kuda, rusa, buaya, anjing, . dimaluku dan papua , lukisan gua dalam
bentuk gambar cap tangan , kadal , manusia , burung , perahu, mata, matahari.Sesuai tempat

3
temuannya ada tiga kebudayaan pada zaman mesolithikum yaitu : kebudayaan fleks ( fleks
culture ) , kebudayaan pebble (pebble culture ) , kebudayaan tulang (bone culture) . kebudayaan
ini di dukung oleh manusia dari jenis papua melanesoid yang berasal dari indo cina .

 Kebudayaan flakes

Dua orang peneliti berkembangsaan Swiss Fritz Sarasin dan Paul Sarasin antara tahun
1893 – 1896 meneliti gua lumancong sulawesi selatan yang didiami oleh suku toala. Pada
penelitian tersebut berhasil menemukan mikrolit,serpih,mata panah bergerigi,dan alat dari
tulang.kemudian melakukan penelitian di gua maros,bone, dan bantang (Sulawesi selatan). Pada
penelitian inii berhasil ditemukan batu penggiling , gerabah, dan kapak sumatera (pebble) . Alat-
alat yang menyerupai kebudayaan flakes banyak ditemukan di flores,roti,timor,dan nusa tenggara
timur . Kebudayaan flakes merupakan pengaruh dari asia daratan yang masuk ke Indonesia
melalui jalur timur yaitu Jepang , Taiwan , Phililfina , dan sulawesi .

 Kebudayaan kapak genggam sumatera

Kapak ini itemukan di tempat tinggal manusia purba di sepanjang pesisir sumatera timur
laut antara langsa (aceh) dan medan yaitu kjoken moddinger (sampah dapur) manusia purba
berupa tumpukan kulit kerang. Pada tahun 1925 van stein kalleaveles menemukanalat-
alatyangberupa: Pebble ( kapak genggam Sumatra ) , hache courte ( kapak pendek ) , batu
penggiling , alu dan lesung batu , dan pisau batu .

 Kebudayaan tulang

Pada tahun 1928 – 1931 Van stein kalleaveles melakukan penelitian di gua lawa,
sampung, ponorogo yang berhasil menemukan alat-alat dari batu berupa panah dan flakes, batu
penggiling serta alat-alat daritulang dan tanduk . Pada penelitian tersebut banyak ditemukan
peralatan dari tulang maka disebut budaya tulang.

4
C.Neolithikum ( zaman batu muda )

Ciri zaman batu muda zaman batu muda adalah pemakaian peralatan dari batu yang telah
diasah halus karena telah mengenal tehnik mengasah . pada jaman ini terjadi revolusi kehidupan
( perubahan dari kehidupan nomaden dengan food gathering menjadi menetap dengan food
producing ) . Cara hidup pada zaman neolithikum adalah hidup menetap , bertempat tinggal
dekat sumber air , food producing ( menghasilkjan makanan dari bercocok tanam dan berternak
walaupun berburu masih dilakukan terutama pada waktu senggang ) , membuat rumah
bertonggak dengan atap dari daun-daunan membuat kain dari kulit kayu ( ditemukan pemukul
kulit kayu ) , membuat perahu atau rakit , membuat perhiasan dari batu-batu kecil indah .
menurut penelitian kem mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa melayu polinesia .

Pada akhir jaman ini telah dikenal kepercayaan dalam bentuk animisme (kepercayaan
tentang adanya arwah nenek moyang yang memiliki kekuatan gaib ) dan dinamisme
(kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memilki kekuatan gaib ) . Mereka percaya
bahwa setelah mati ada kehidupan lain sehingga di adakanlah berbagai upacara terutama bagi
kepala sukunya . Mayat yang dikubur disertai dengan berbagai macam benda sebagai bekal di
alam lain dan sebagai peringatan maka di bangunlah berbagai monument ( bangunan ) yang rutin
diberi sajian agar arwah yang meninggal (leluhur) melindungi dan memberikan kesejahteraan
bagi sukunya .

Pada jaman ini pembuatan gerabah memegang peranan penting sebagai wadah atau
tempat dalam kehidupan sehari-hari . adapula gerabah yang digunakan untuk keperluan upacara
dan gerabah yang dibuat dengan indah baik bentuk maupun hiasannya . Berdasarkan
peralatannya kebudayaan jaman neolitihkum di bedakan menjadi kebudayaan kapak persegi dan
kapak lonjong berasal dari heine geldern berdasarkan kepada penampang yang berbentuk persegi
panjang dan lonjong .

 Kebudayaan kapak persegi

Kebudayaan kapak persegi berasal dari asia daratan yang menyebar ke Indonesia melalui
jalur barat melalui malaka , sumatera, jawa, klimantan, sulawesi, dan nusatenggara . Terdapat
kapak persegi ukuran kecil (di gunakan sebagai fungsi kapak ) dan yang ukuran besar (digunakan

5
sebagai fungsi beliung atau cangkul ) . Dibeberapa daerah ditemukan bekas-bekas pusat
kerajinan kapak persegi seperti di lahat (palembang), bogor, sukabumi, purwakarta, tasik ( jawa
barat ) , pacitan (jawa timur ) . Kebudayaan kapak persegi di dukung oleh manusia proto melayu
(melayu tua ) yang migrasi ke Indonesia menggunakan perahu bercadik sekitar 2000 sm . Yang
merupakan keturunan ras melayu tua adalah suku sasak , toraja, batak dan dayak . Di minahasa
( sulawesi utara ) di temukan kapak bahu , sejenis kapak persegi di beri leher untuk
pegangannya .

 Kebudayaan kapak lonjong

Ukuran kapak lonjong ada yang besar (walzenbeli ) dan kecil ( kinbeli ) . Didukung oleh
bangsa melayu melanisoid . Tempat penyebarannya yaitu sangihe , talaud , sulawesi , flores , dan
maluku . Selain budaya tersebut mereka telah membuat gerabah yang banyak ditemukan di bukit
kerang sumatra dan bukit pasir pantai selatan .

e. kebudayaan megalithikum ( zaman batu besar )

Di sebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya menghasilkan kebudayaan dalam
bentuk monument yang terbuat dari batu berukuran besar. Kebudayaan ini muncul pada akhir
jaman neolhitikum , tetapi perkembangannya justru terjadi pada jaman perunggu (kebudayaan
dongson ) . Hasil-hasil dari kebudayaan megalithikum memberikan petunjuk kepada kita
mengenal perkembangan kepercayaan , terutama pemujaan terhadap arwah nenek moyang ,yang
memang telah mulai nampak pada akhir zaman nelithikum . Berikut ini adalah hasil-hasil
budaya megalhitikum :

Menhir : tugu batu yang terbuat dari batu tunggal , yang berfungsi sebagai tanda peringatan dan
melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pemujaan . Menhir banyak di
temukan di pasemah , lahat , sungai talang koto (sumatera ) , nagada ( flores ) .

Dolmen : meja batu tempat sesaji, ada dolmen yang di sngga oleh menhir dan ada pula yang
digunakan sebagai penutup keranda atau sarchopagus, yang demikian dinamakan dengan
pandhusa . Sarcophagus ( keranda ) , peti mati tempat penyimpanan mayat yang berbentuk
lesung terbuat dari batu utuh yang diberi tutp . Di Bali di temukannya keranda yang berisi tulang
belulang manusia, barang perunggu serta manik-manik .

6
Kubur batu : peti mayat yang di pendam di dalam tanah berbentuk persegi panjang dengan ke
empat sisinya di buat dari lempengan – lempengan batu. Ada pula yang di sebut waruga , yaitu
kubur batu yang berbentuk bulat . kubur batu banyak di temukan di kuningan (jabar) ,
pasemah(sumatera), wonosari (yogja) dan cepu (jateng).

punden berundak : bangunan pemujaan terhadap roh nenek moyang yang berupa susunan batu
bertingkat . banyak ditemukan di banten , garut, kuningan, sukabumi (jabar). Dalam
perkembangan selanjutnya , punden berundak merupakan dasar dalam pembuatan candi ,
bangunan keagamaan maupun istana .

selain itu di temukan pula hasil budaya megalithikum dalam bentuk patung atau arca
manusia yang menggambarkan wujud nenek moyang atau arca binatang . banyak di temukan di
daerah pasemah (sumatera), sementara di di lembah bada (sulteng ) ditemukan patung manusia
( laki-laki dan perempuan ) .

B. Zaman logam

Zaman logam dibagi menjadi 3 :

a. zaman tembaga
b. zaman perunggu
c. zaman besi

Dari ketiga zaman tersebut yang banyak meninggalkan budaya di Indonesia yaitu zaman
perunggu . Budaya perunggu di dukung oleh bangsa melayu muda/deuteron melayu yang bersal
dari yunan . Pada tahun 500 SM bangsa melayu mada masuk ke Indonesia melalui jalur barat,
yang menurunkan orang-orang minang,jawa, dan bugis . Cirizjaman perunggu adalah pemakaian
peralatan dari logam yang dikembangkan melalui tehnik bivalve ( rangkap ) dan a cire perdue
( cetak lilin ) . Namun bukanlah berarti setelah itu peralatan dari batu dan gerabah di tinggalkan
karena masih terus dipergunakan bahkan sampai sekarang .Ciri kehidupan pada zaman perunggu
adalah telah terbentuk perkampungan yang teratur dipimpin oleh kepala suku atau ketua adapt ,
tinggal dalm rumah bertiang yang besar yang bagian bawah nya dijadikan tempat ternak , bertani

7
(berladang dan bersawah) dengan system irigasi sehingga pengairan tidak selalu bergantung
kepada hujan .

Telah terdapat pembagian kerja berdasarkan keahlian sehingga munculah kelompok


undagi (tukang yang ahli membuat peralatan logam ) . mereka telah menguasai ilmu astronomi
(untuk kepentingan pelayaran dan pertanian ) dan membuat perahu bercadik . Beberapa hasil
budaya pada jaman perunggu adalah kapak corong (kapak sepatu ) , candrasa ( kapak corong
yang salah satu sisinya memanjang ) , terdapat candrasa dan kapak corong yang indah dan tidak ada
tanda-tanda bekas di gunakan . Nekara ( seperti dandang tertulungkup ) , moko (nekara yang lebih kecil) ,
terdapat berbagai perhiasan seperti garis lurus , pilin-pilin , , binatang , rumah, perahu, lukisan orang
berburu , tari dan lukisan orang cina ( monggol ) . Selain itu mereka membuat bejana perunggu
(berbentuk seperti periuk yang gepeng ) dengan hiasan indah (dalam bentuk garis dan burung merak ) .
Arca perunggu berupa arca (ditemukan di bangkinag – sulsel , bogor-jabar, dan riau ) perhiasan perunggu
seperti gelang , kalung , anting, dan cincin .

8
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Berdasarkan arkheologi , perkembangan budaya masyarakat pada masa prasejarah dapat


digolongkan menjadi tiga yaitu zaman zaman batu dan zaman logam . Kebudayaan yang di
hasilkan pada zaman batu yaitu kebudayaan pacitan , kebudayaan ngandong , kebudayaan
flakes , kebudayaan kapak genggam sumatra , kebudayaan tulang , kebudayaan kapak persegi ,
dan kebudayaan megalithikum . Hasil kebudayaan pada zaman perunggu yaitu nekara , moko ,
bejana perunggu , kapak perunggu atau kapak corong , arca – arca perunggu , perhiasan , benda
besi yaitu mata panah , mata tombak , mata pisau , manik – manik , mata tembilang , mata sabit
dan gerabah cangkul .

9
DAFTAR PUSTAKA

Sartono dkk ,1997.sejarah nasional Indonesia I : zaman prasejarah di


Indonesia.Jakarta:Balai pustaka

http://mutant-thehunter.blogspot.com/2010/03/periodisasi-perkembangan-budaya-
pada.html

http://handoyoku.com/materi-belajar/37-materi-ajar/90-kehidupan-awal-masyarakat-
indonesia

10

You might also like