Professional Documents
Culture Documents
DINA NURHINDAZAH
X-3/11
1
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………. 3
1.1 Pengenalan Minyak Bumi
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
MINYAK BUMI
4
secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam
batuan berpori.
2.2 Komponen dalam Minyak Bumi
b. Siklobutana d. Siklopheksana
5
4. Hidrokarbon aromatik
- -Dikenal sebagai seri aromatik
- Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
- Senyawa penyusunannya:
a. Naftalena b. Benzena
b. Antrasena d. Toluena
5. Senyawa Lain
- Keberadaannya sangat sedikit sekali
- Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen,
oksigen dan organo logam (kecil sekali)
Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses
utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang mendefinisikan
Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses
kimia. Hal itu bisa karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi
minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih.
Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia
kimia, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya
terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.
6
2.3.1 Proses Primer
Minyak bumi atau minyak
mentah sebelum masuk kedalam
kolom fraksinasi (kolom pemisah)
terlebih dahulu dipanaskan dalam
aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu ± 350°C.
Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian
masuk kedalam kolom fraksinasi
pada bagian flash chamber
(biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi).
Untuk menjaga suhu dan tekanan
dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air
panas dan bertekanan tinggi).
Karena perbedaan titik didih
setiap komponen
hidrokarbon maka
komponen-komponen
tersebut akan terpisah
dengan sendirinya, dimana
hidrokarbon ringan akan
berada dibagian atas kolom
diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam
kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar
kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya
masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus
ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau
persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk masing-
masing produk tersebut.
Pada kenyataannya minyak bumi tidak pernah ada yang sama, bahkan untuk
sumur minyak yang berdekatan sekalipun. Kenyataannya banyak sumur minyak yang
menghasilkan minyak bumi dengan densitas (specific gravity) yang lebih berat,
terutama untuk sumur minyak yang sudah udzur atau memang jenis minyak dalam
7
sumur tersebut adalah jenis minyak berat. Pada pemompaan minyak dari dalam
sumur (reservoir) biasanya yang akan terpompakan pada awal-awal produksi adalah
bagian yang ringannya. Sehingga pada usia akhir sumur yang dipompakan adalah
minyak beratnya.
Untuk pengolahan minyak berat jenis ini maka bisa dipastikan produk
yang dihasilkan akan lebih banyak fraksi beratnya daripada fraksi ringannya.
Jika yang dimasak minyak bumi jenis minyak berat seperti penjelasan diatas
maka produk yang dihasilkan akan lebih banyak fraski solar, minyak berat atau
residunya daripada gas, bensin atau minyak tanahnya. Sementara konsumsi produk
minyak bumi di Indonesia kan lebih banyak dari fraksi bensin dan solarnya, terutama
untuk otomotif.
Jadi, jika yang dimasak oleh proses primer adalah minyak bumi jenis minyak
berat maka hasilnya akan lebih banyak fraksi beratnya (solar, minyak berat dan
residu) daripada fraksi ringannya. Sementara tuntutan pasar lebih banyak produk
dari fraksi ringan dibandingkan fraksi beratnya. Maka untuk menyiasatinya adalah
dengan melakukan perubahan struktur kimia dari produk fraksi berat.
Proses perengkahan ini sendiri ada dua dua cara, yaitu dengan cara menggunakan
katalis (catalytic cracking) dan cara tanpa menggunakan katalis atau dengan cara
pemanasan tinggi menggunakan suhu diatas 350°C (thermal cracking).
Elpiji, dari pelafalan singkatan bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum gas,
harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan
8
butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil,
misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk
cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu
elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang
dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair
bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar
250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi
tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar
220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2
MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam
keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990.
Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Petroleum eter, dikenal sebagai VM & P Naphtha, Petroleum Naphtha, Naphtha ASTM,
Petroleum Spirits, X4 atau Ligroin, adalah berbagai kelompok volatile, sangat mudah
terbakar, cairan campuran hidrokarbon yang digunakan terutama sebagai pelarut
nonpolar.
Petroleum eter diperoleh dari kilang minyak bumi sebagai bagian dari distilat yang
intermediate antara nafta ringan dan minyak tanah yang lebih berat. Ia memiliki berat
jenis antara 0,6 dan 0,8 tergantung pada komposisinya. Fraksi distilasi berikut
petroleum eter biasanya tersedia: 3-40 ° C, 40 hingga 60 ° C, 60 hingga 80 ° C, 80
sampai 100 ° C, 80 sampai 120 ° C dan kadang-kadang 100 hingga 120 ° C. 60 hingga
80 ° C fraksi sering digunakan sebagai pengganti heksana. Petroleum eter banyak
digunakan oleh perusahaan-perusahaan farmasi dalam proses manufaktur. Petroleum
eter sebagian besar terdiri dari pentana, dan kadang-kadang digunakan sebagai
pengganti pentana karena biaya lebih rendah.
Bensin tidak boleh tertukar dengan benzena atau benzyne. Bensin adalah campuran
alkana, misalnya, pentana, heksana, dan heptana, sedangkan benzene adalah
hidrokarbon, siklik aromatik, C6H6. Demikian juga, petroleum eter tidak boleh
9
tertukar dengan kelas senyawa organik disebut eter, yang berisi kelompok fungsional
ROR.
2.4.3 Gasolin
2.4.4 Kerosin
Biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu
kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses
cracking. Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan
hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara
distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12
sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah
tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal
Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-
10
1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan
dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Biasanya, kerosin didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan
khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar
belerangnya dan pengaratannya. Kerosin dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,
yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus
untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang,
di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosin yang mencapai spesifikasi yang diperketat,
terutama titik asap dan titik beku.
Kegunaan lain
Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir
kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga
seperti pada merk/ brand baygone.
Minyak solat secara umum adalah bahan bakar cair yang digunakan dalam
mesin diesel. Yang paling umum adalah distilat fraksional khusus bahan bakar minyak
minyak bumi, tetapi alternatif tersebut tidak berasal dari minyak bumi, seperti
biodiesel, biomassa untuk cair (BTL) atau gas cair (GTL) diesel, semakin
dikembangkan dan diadopsi. Untuk membedakan jenis ini, minyak diesel diturunkan
dari semakin disebut petrodiesel. Ultra-diesel rendah belerang (ULSD) adalah standar
untuk menentukan bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur diturunkan secara
substansial.
Pelumas adalah zat cairan yang dioleskan antara dua permukaan yang
bergerak untuk mengurangi gesekan, meningkatkan efisiensi dan mengurangi
pemakaian. Pelumas juga berfungsi untuk pengangkutan partikel asing dan
mendistribusikan panas.
Salah satu kegunaan terpenting nya adalah untuk melumas kendaraan bermotor
untuk melindungi mesin pembakaran internal kendaraan bermotor dan peralatan
bertenaga.
Pelumas biasanya mengandung 90% minyak dasar (paling sering fraksi minyak bumi,
disebut minyak mineral) dan kurang dari aditif 10%. minyak nabati atau cairan
sintetis seperti dihidrogenasi poliolefin, ester, silikon, fluorocarbons dan banyak
orang lain kadang-kadang digunakan sebagai bahan dasar. Aditif memberikan
11
mengurangi gesekan dan keausan, meningkatkan viskositas, indeks viskositas lebih
baik, ketahanan terhadap korosi dan oksidasi, penuaan atau kontaminasi, dll
12
(aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya,
aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara,
setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat.
Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih
kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”.
Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.
Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses terjadinya hujan asam.
13
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx,
SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi
jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari
gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana.
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu
bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah
14
energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2
ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
15
BAB III
INDUSTRI PETROKIMIA
Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil.
Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metana, propana,
butana, bensin, minyak tanah, bahan bakar diesel, bahan bakar pesawat, dan juga
termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisida, herbisida, dan
pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik, aspal, dan serat buatan.
Dua kelas olefin petrokimia yang termasuk ethylene dan propylene, dan aromatic
termasuk benzena, toluena dan xilena isomer. kilang minyak memproduksi olefin dan
aromatic oleh fluida cracking katalitik dari fraksi minyak bumi. Kimia tanaman
menghasilkan uap cracking olefin oleh cairan gas alam seperti etana dan propana.
Aromatics diproduksi oleh katalitik reformasi nafta. Olefin dan aromatic adalah blok
bangunan untuk berbagai bahan seperti pelarut, deterjen, dan perekat. Olefin
merupakan dasar untuk polimer dan oligomers digunakan di plastik, resin, serat,
elastomer, pelumas, dan gel.
Petrokimia primer dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada struktur kimia
mereka:
Olefin termasuk ethylene, propylene, dan butadiena. Etilen dan propylene
merupakan sumber penting bahan kimia industri dan produk plastik.
Butadiena digunakan dalam pembuatan karet sintetis.
Aromatik meliputi benzena, toluena, dan xylenes. Benzene adalah bahan baku
untuk zat warna dan deterjen sintetik, dan benzena dan toluena untuk
isocyanates MDI dan TDI yang digunakan dalam pembuatan poliuretan.
Produsen menggunakan xylenes digunakan untuk memproduksi plastik dan
serat sintetis.
Sintesis gas campuran hidrogen dan karbon monoksida digunakan untuk
membuat amonia dan metanol. Amonia digunakan untuk membuat pupuk urea
dan metanol digunakan sebagai pelarut dan kimia intermediate.
16
3.2 Pengertian Hidrokarbon
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut
digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan
empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah
alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal,
masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C
(C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
senyawa ini merupakan senyawakarbon paling sederhana yang terdiri dari atom
karbon(C)dan hidrogen(H).sampai saat ini terdapat lebih kurang 2 juta senyawa
hidrokarbon.sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis
ikatan koevalen antar atom karbon.
Kegunaan Hidrokarbon
Hidrokarbon banyak memberi manfaat bagi kebutuhan manusia, baik dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika. Dalam hal ini akan dipaparkan kegunaan
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia, yaitu dalam bidang pangan,
sandang, papan, seni dan estetika.
17
1. Bidang pangan
Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka bahasanya
bukan hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu karbohidrat. Karbohidrat
merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak
karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O.
Tipe karbohidrat
• Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
- Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
- Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-
buahan dan madu.
- Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui
pencernaan makanan kita.
• Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.
- Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan
mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted
milk)
- Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam
susu ibu.
- Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan
membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel. Digunakan
untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.
• Polisakarida
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak
monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang pangan
seperti beras, pati, jagung, dll.
18
2. Bidang sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified
terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah
kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa
aromatik, yaitu para-xylene
Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta
proses petrokimia diatas). Dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini
kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah
yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian
seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang
sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari
bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari
serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan
benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Sebetulnya ada polimer lain yang
juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi.
Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.
3. Bidang papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan
dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa
olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam,
mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper
mobil, meja, kursi, piring, dll.
4. Bidang seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta /
cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa
digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak
patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon yang digunakan
untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS merupakan
pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih
antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS
merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.
5. Bidang estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebihluas lagi dengan
penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika
kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin)
atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin
19
untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia
diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses filtering press.
Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang berhubungan dengan
titik leleh, warna dan kandungan minyaknya.
Industri Petrokimia
Kegunaan hidrokarbon pada bidang sandang, papan, seni, dan estetika dapat
kita peroleh dari hasil industri petrokimia. Industri petrokimia adalah industri yang
bahan industrinya berasal dari bahan bakar, minyak da gas bumi (gas alam).
Dewasa ini, puluhan ribu jenis bahan petrokimia telah dihasilkan. Bahan petrokimia
tersebut dapat digolongkan kedalam plastik, serat sintetis, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk, berbagai jenis obat da vitamin.
Bahan dasar petrokimia
Pada umumnya, proses industri petrokimia melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar
petrokimia
2. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara, dan
3. mengubah produk antara menjadi produk akhir.
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu: olefin,
aromatika, dan gas-sintesis (syn-gas).
a. Olefin (alkana-alkena)
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin di seluruh
dunia mencapai miliaran kg per tahun. Diantara olefin yang terpenting (paling banyak
diproduksi) adalah etilena (etena), propilena (propena), butilena (butena), dan
butadiene.
Olefin pada umumnya dibuat dari etana, propane, nafta, atau minyak gas (gas-oil)
melalui proses perengkahan (cracking). Etana dan propane dapat berasal dari gas
bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta berasal dari fraksi minyak bumi dengan
molekul C-6 hingga C-10; sedangkan gas-oil berasal dari fraksi minyak bumi dengan
molekul dari C-10 hingga C-30 atau C-30.
b. Aromatika
Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta melalui
proses yang disebut reforming. Di antara aromatic yang terpenting adalah benzene
(C6H6, toluene (C6H5CH3), dan xilena (C6H¬4(CH3)2). Ketiga jenis senyawa ini
disebut BTX.
20
c. Gas sintetis
Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen
(H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut steam
reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya berlangsung sebagai berikut:
Steam reforming: campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan pada suhu
dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis (bahan pemercepat reaksi).
CH4(g) CO (g) + 3H2¬ (g)
oksidasi parsial: metana direaksikan dengan sejumlah terbatas oksigen pada suhu dan
tekanan tinggi.
2CH4 (g) 2CO (g) + 4 H2(g)
- Polietilena
Polietilena adalah plastic yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena
antara lain digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus /
sampul. Pembentukan polietilena dari etilena merupakan reaksi polimerisasi.
nCH2 = CH¬2 (-CH2-CH2-)n
Plastic polietilena (maupun plastic lainnya) yang kita kenal , selain
mengandung poliertilena juga mengandung berbagai bahan tambahan,
misalnya bahan pengisi, plasticer dan pewarna.
- PVC
PVC atau polivinilklorida juga merupkan plastic, yang antara lain digunakan
untuk membuat pipa (pralon) dan pelapis lantai.
PVC dibuat dari etilena melalui tiga tahapan reaksi sebagai berikut.
CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl – CH2Cl (adisi)
CH2Cl – CH2Cl CH2 = CHCL + HCl (pirolisis, pemanasan)
CH = CHCl (- CH2 – CHCl -)n (polimerisasi)
21
- Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alcohol. Etanol
digunakan untuk bahan baker atau bahan antara untuk berbagai produk lain,
misalnya asam asetat. Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi sebagai
berikut.
CH2 = CH2 + H2O CH3 - CH2OH (adisi)
- Polipropilena
Plastic prolpilena lebih kuat dibandingkan dengan plastic polietilena.
Polipropilena antara lain digunakan untuk karung plastic dan tali plastic.
- Gliserol
Zat ini antara lain digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri
makanan, dan bahan peledak (nitrogliserin).
CH2OH CH2ONO2
CHOH CHONO2
CH2OH CH2ONO2
Gliserol nitrogliserol
22
- Isopropyl alcohol
Zat ini digunakan sebagai bahan antara untuk berbagai produk petrokimia
lainnya misalnya aseton (bahan pelarut, digunakan untuk melarutkan pelapis
kuku /kutek)
- Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.
- Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunaka untuk
membuat perekat dan resin.
- Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon, missal nilon 6,6 dan nilon 6.
Selain itu sebagian benzene digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen,
missal LAS dan ABS.
Beberapa contoh produk petrokimia berbahan dasar toluene dan xilenaantara lain:
Bahan peledak yaitu trinitrotoluene (TNT).
Asam tereftalat yang merupakan bahan untuk membuat serat seperti
metiltereftalat.
23
Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen
dari syn-gas. Sebagian besar produksi ammonia digunakan untuk membuat pupuk
seperti urea [CO(NH2¬)2], ZA [(NH4)2SO4], dan ammonium nitrat (NH¬4NO3).
Sebagian lainnya digunakan untuk membuat berbagai senyawa nitrogen lainnya,
seperti asam nitrat (HNO3) da sebagai bahan untuk membuat resin dan plastic.
- urea [CO(NH2¬)2]
urea dibuat dari ammonia da gas karbon dioksida melalui 2 tahap reaksi berikut:
CO2(g) + 2NH3(g) NH2CO2NH4(s)
NH2CO2NH4(s) CO(NH2)2 (s) + H2O (g)
Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk
makanan ternak, industri perekat, plastic ,dan resin.
- methanol (CH3OH)
Methanol dibuat dari syn-gas melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi
dengan bantuan katalis.
CO(g) + 2H2(g) CH3OH
Sebagian methanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian lain digunakan untuk
membuat serat, dan campuran bahwa bakar.
- formaldehida (HCHO)
formaldehida dibuat melalui oksidasi methanol dengan bantuan katalis.
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
Larutan formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan
untuk mengawetkan preparat biologi (termasuk mayat). Akan tetapi, penggunaan
utama dari formadehida adalah untuk membuat resin urea- formaldehida dan lem.
Lem formaldehida banyak digunakan dalam industri kayu lapis.
24
Hidrokarbon juga merupakan pencemar utama yang diemisikan oleh
kendaraan bermotor dari lalu lintas di dalam perkotaan. Di beberapa kota besar,
sumber ini merupakan sumber hidrokarbon yang paling dominan, sebagai pencemar
primer dan yang memberikan kontribusi terbesar dalam pencemaran oksidan
fotokimia.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
http://id.wikipedia.org/wiki/Malam_(zat)
http://en.wikipedia.org/wiki/Paraffin
http://en.wikipedia.org/wiki/Petrochemical
http://staff.ui.ac.id/internal/131668156/publikasi/KKR07-N-BUTANOLMENJADI.pdf
http://bumikupijak.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=74
http://dizzproperty.blogspot.com/2007/10/pencemaran-udara-oleh-hidrokarbon.html
http://rosachemist88.blog.uns.ac.id/
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Kimia/0236c%20Kim%202-13c.htm
http://abynoel.wordpress.com/2009/05/27/kegunaan-hidrokarbon-dalam-kehidupan-sehari-
hari-proses-pembuatan-polyester/
http://ocean.fsu.edu/faculty/dittmar/dittmarmethods.html
http://library.advanced.org/11226/main/s03.htm
http://www.swicofil.com/pes.html
United State Enviromental Protection Agency, 2007: 17
27