You are on page 1of 13

Peredaran Darah pada Janin dalam Kandungan

Sabtu, 22 Mei 2010 23:04 | Oleh Administrator | | |

Peredaran darah yang terjadi pada bayi yang masih dalam kandungan, agak
berlainan dengan peredaran darah orang yang telah dilahirkan atau orang dewasa.
Keistimewaan peredaran darah janin dalam kandungan, yaitu oksigen dan zat makanan yang
diperlukan diambil dari darah ibu.
Hal ini dimungkinkan karena adanya :
1. Foramen ovale. Lubang antara atrium dekstra dan atrium sinistra, lobang ini akan
tertutup sesudah bayi dilahirkan.
2. Duktus arterisus botali. Pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis
dengan aorta.
3. Duktus venosus. Pembuluh darah yang menghubungkan umbilikalis dengan vena
kava infedor.
4. Plasenta. Jaringan dinding rahim yang banyak mempunyai jonjot yang mengandung
banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran zat dimana zat yang
diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan. Terbentuk
kira-kira minggu ke 8 kehamilan merupakan bagian konsepsi yang menempel pada
endometrium uterus daul terikat kuat sampai bayi lahir.
Fungsi plasenta. Menyediakan makanan untuk fetus yang diambil dari darah ibu.
Bekerja sebagai paru-paru fetus dengan Menyediakan oksigen darah fetus (janin
dalam kandungan). Menyingkirkan sisa pembakaran dari fetus. Penghalang mikro
organisme penyakit masuk ke dalam fetus.
5. Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta
kepererdaran darah janin, darah yang dibawahnya banyak mengandung zat makanan
dan O2.
6. Arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke plasenta
banyak 2 buah. Kedua arteri dan vena umbilikalis tersebut terbungkus dalam suatu
saluran yang disebut duktus umbilikalis/tali pusat.
Terakhir Diupdate (Senin, 24 Mei 2010 23:13)

PROSES KONSEPSI
PEMBUAHAN
Konsepsi adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi
oleh satu sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari
siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel
telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang
berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.Jika tidak
terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan
dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi
pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami
serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan
pembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus
seperti ini merupakan kembar fraternal.Kembar identik terjadi jika pada awal
pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang terpisah
atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.Pada saat ovulasi,
lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma
mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke
ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.Sel yang melapisi
tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi).

IMPLANTASI & PERKEMBANGAN PLASENTA


Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya
tertanam.Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian
depan maupun dinding belakang.Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel,
kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.Sel-sel di bagian dalam pada
dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-
sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-
ari).Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan
memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan
janin.Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai
pada hari ke 9-10.Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang
membungkus embrio (korion). Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke
10-12 dan membentuk kantung amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih
(cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang
sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.Tonjolan kecil (vili) dari plasenta
yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk
percabangan seperti susunan pohon. Susunan ini menyebabkan penambahan
luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih
banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20,
tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan
beratnya mencapai 500 gram.

PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi
otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai
dibentuk pada hari ke 16-17.Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh
darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang
pertama.Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan
plasenta.Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10
minggu setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus
mengalami pematangan selama kehamilan.Kelainan pembentukan organ
(malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu pertama)
kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio
sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita
hamil sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan
pada trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya.
Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus
dihindari.Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim
pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang
digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami
pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu
(karena janin telah memenuhi seluruh rahim).

MENENTUKAN USIA KEHAMILAN


Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari
pertama menstruasi terakhir.Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah
menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera setelah ovulasi, karena itu
secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah minggu
yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata
lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang
berumur 2 minggu.Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti
bisa lebih atau kurang dari 2 minggu.Untuk praktisnya, jika seorang wanita
menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil 6 minggu.Kehamilan
berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau
280 hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.Untuk menentukan tanggal
perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:- tanggal menstruasi
terakhir ditambah 7- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3- tahun menstruasi
terakhir ditambah 1.Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada
tanggal perkiraan persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1 minggu dan
hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah
tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum
maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.Kehamilan terbagi
menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai: - Trimester pertama (minggu
1-12) - Trimester kedua (minggu 13-24) - Trimester ketiga (minggu 25-
persalinan).

MENDETEKSI KEHAMILAN
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur
mengalami keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil. Pada awal
kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual,
kadang disertai muntah. Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya
kadar hormon wanita (terutama estrogen, juga progesteron). Mual dan muntah
terjadi akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua hormon
ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada
sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal kehamilan, banyak wanita yang
merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami perut kembung. Jika
seorang wanita hamil, serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan
membesar. Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena
pembuluhnya penuh terisi darah. Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan
panggul. Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada
darah maupun air kemih. Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent
assay) bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di
dalam air kemih. Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1
janin, kadar HCG berlipatganda setiap 2 hari. Selama kehamilan, rahim terus
membesar. Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar panggu, yaitu
ke arah perut dan biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut bagian
bawah. Rahim terus membesar sampai setinggi pusar pada kehamilan 20
minggu dan sampai ke tulang iga bagian bawah pada usia kehamilan 36 minggu.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:
1. Mendengarkan denyut jantung janin. Denyut jantung janin bisa terdengar
melalui stetoskop khusus atau USG Doppler. Dengan bantuan steteoskop khusus,
denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu;
sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar
pada usia kehamilan 12-14 minggu.
2. Merasakan pergerakan janin. Ibu bisa merasakan gerakan janin pada
kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan
gerakan janin ini lebih awal.
3. Memeriksa rahim dengan USG. Rahim yang membesar bisa dilihat dengan
USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya dengan denyut jantung
janin.

PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN


kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan
ini akan menghilang setelah persalinan.
-Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya
(cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai
terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-
28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90
kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak
menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darh dari
tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas
kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan. Peningkatan curah
jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam
aliran darah ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak
dikirim ke rahim ibu. Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari
seluruh darah ibu. Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung,
denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan
dengan wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan
sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar murmur jantung
tertentu serta ketidakteraturan irama jantung. Semua perubahan tersebut
adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan irama jantung
mungkin akan memerlukan pengobatan khusus. Selama trimester kedua
biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester
ketiga. Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai
50%, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat
sebesar 25-30%. Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang
berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi) selama kehamilan, pada saat
persalinan dan beberapa hari setelah persalinan, agak meningkat.

- Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).Dalam
keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika
berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita
hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk
berbaring/tidur.Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih
besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi
tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga
terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas
ginjal dan curah jantung.

- Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya
pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari
biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada
wanita hamil agak membesar.Lapisan saluran pernafasan menerima lebih
banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).
Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat
kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.

-Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah
sehingga terjadi sembelit (konstipasi).Sembelit semakin berat karena gerakan
otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.Wanita hamil
sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang
kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan
karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi
lambung mengalir kembali ke kerongkongan.Ulkus gastrikum jarang ditemukan
pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya
akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.

- Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang
tampak di kulit kening dan pipi.Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling
puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis
gelap.Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti
laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.

- Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.Plasenta
menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan
kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang
berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta
progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.Plasenta juga
menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif.
Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung
berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati;
selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme
(overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1%
kehamilan.Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang
menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan
peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon
in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit
perut.Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh
pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami
gejala diabetes yang lebih buruk.

PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN


Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting
untuk memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan.-
Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan,
tinggi badan dan tekanan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan leher,
kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan dan tungkai.- Dengan bantuan stetoskop,
dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan
pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop.-
Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran
danposisi rahim dan kelaian pada panggul.Dilakukan pemeriksaan darah
lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi klamidia dan
penyakit menular seksual lainnya. Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk
menentukan golongan darah dan antibodi Rh.Rontgen dada hanya dilakukan jika
diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-paru atau jantung.Jika
tidak mendesak, sebaiknya pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12
minggu pertama karena janin sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika
mendesak, janin harus dilindungi dengan cara menutupi perut bagian bawah
dengan bahan yang mengandung timah hitam sehingga rahim
terlindungi.Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan
setelah kehamilan 12 minggu pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan
penyaringan untuk diabetes.Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan
kadar alfa-fetoprotein (suatu protein yang dihasilkan oleh janin) di dalam darah
ibu.Jika kadarnya tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina
bifida atau terdapat lebih dari 1 janin. Jika kadarnya rendah, kemungkinan
terdapat kelainan kromosom pada janin.Dengan USG, kehamilan bisa diketahui
mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi.

USG juga digunakan untuk:


- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan persalinan
- Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
- Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan
pemeriksaan genetik atau kematangan paru-paru (amniosentesis).

Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG, sebaiknya ibu


meminum banyak air karena kandung kemih yang penuh akan mendorong rahim
keluar rongga panggul sehingga bisa diperoleh gambaran janin yang lebih
jelas.Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai
usia kehamilan mencapai 32 minggu.

Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu dan


sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu.Pada setiap
pemeriskaan, dilakukan pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta
ukuran dan bentuk rahim untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
janin.Air kemih diperiksa untuk mengetahui adanya gula dan protein. Adanya
gula menunjukkan diabetes dan protein menunjukkan pre-eklamsi (tekanan
darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama
kehamilan).Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan
antibodi Rh.Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-
positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-
positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu
akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan
merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa
menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.Kenaikan berat badan pada
saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya berkisar antara
12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan).

Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan


lemak pada janin dan ibu.Berat badan yang tidak bertambah merupakan
pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat badan total kurang dari 5 kg) dan
hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang lambat.Kadang
kenaikan berat badan disebabkan oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran
darah tungkai pada saat wanita hamil berdiri. Hal ini bisa diatasi dengan cara
berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3 kali/hari.

Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar
tersedia zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan janin.Wanita hamil sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan
sayur-sayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang
mengandung bahan pengawet.Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat
sembarangan. Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat
guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Biasanya diberikan tambahan zat besi.

Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang ringan dan
sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari)
sebaiknya memakan 1-2 keping biskuit sebelum beranjak dari tempat tidur.

Jika mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi,
penurunan berat badan atau gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil
harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk semantara waktu dan
mendapatkan cairan melalui infus.Edema (pembengkakan) sering terjadi,
terutama pada tungkai. Demikian juga halnya dengan varises pada tungkai dan
di daerah sekitar lubang vagina. Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa
digunakan penyangga elastis atau berbaring dengan posisi tungkai lebih
tinggi.Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pelunak tinja atau
berendam di air hangat.

Pada saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal
ini adalah normal. Trikomoniasis dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang
sering ditemukan selama kehamilan dan mudah diobati. Vaginosis bakterialis
(infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan harus
diobati secara tuntas.Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya
dan berolahraga. Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan,
kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri atau kebocoran air ketuban.Setiap wanita
hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan. Tanda yang utama
adalah kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri
punggung. Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan
melakukan pemeriksaan panggul untuk mencoba memperkirakan saat
persalinan.

http://ners-profesiku.blogspot.com/2009/03/proses-konsepsi.html
ANATOMI DAN FISIOLOGI PEREDARAN DARAH JANIN
Sistim peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa karena paru-paru
belum berkembang sacara sempurna sehingga O2 diambil melalui perantara
placenta

Darah dari placenta dialirkan melalui vena umbilikus (kaya O2) kehati melalui
vena cava inferior masuk ke atrium kanan, sebagian besar masuk ke atrium kiri
lewat foramen ovale, masuk ke ventrikel kiri melalui aorta dialirkan keseluruh
tubuh

2/3 darah dari atrium kanan ke ventrikael kanan kemudian dialirkan keparu-paru
melalui arteri pulmonalis
1/3 darah dari arteri pulmonalis langsung ke aorta melaui ductus arteriosus
bothali

Normal foramen ovale menutup beberapa saat setelah lahir karena paru mulai
berfungsi, masih mungkin terjadi pada hari pertama post natal bila menangis
menyebabkan sianosis ringan
bila foramen ovale masih ada dalm 1 minggu disbt ASD (atrium septal defek)

Normal duktus arteriosus menutup 10-15 hari post natal bila masih ada 2 minggu
dsbt PDA (paten duktus arteriosus)

1. ASD (atrial seftal depek)

• Foramen ovale yg terbuka/ terbukanya septum atrium kanan dan kiri


• Shunting dari kiri ke kanan, menyebabkan peningkatan darah
teroksigenasi kejantung kanan meningkat, tekanan pada jantung kana
meningkat, ventirkel kanan lebih tebal, tekanan arteri pulmonalis
meningkat, tekanan aorta tak ada perubahan
• Bisingnya kecil
• anak akan : fatiqui/mudah lelah, ispa, murmur
• rontgen pembesaran jantung
• DX dg cateterisasi jantung
• penanganan dijahit atau dipasang graf dg pembedahan janatung
• prognosa baik

2. PDA (paten duktus arteriosus)


• terdapat hubungan antara arteri pumonalis dengan aorta karena duktus
arteriosus terbuka, terjasi shun dari aorta ke arteri pulmonalis
menyebabkan tekanan aorta meningkat
• sirkulasi darah keparu meningkat
• beban ventrikel kiri meningkat (left ventrkel hypertropi/LVH) karena harus
mensuplai volume perifer yg normal disamping jumlah darah yg mengalai
pirau
• peningkatan beban ventrikel kanan (RVH)
• CO meningkat, bising sistolik besar, hipertensi pulmonal
3. VENTRIKULER SEFTAL DEFEK
• ADANYA LUBANG PADA SEFTUM ATAU AREA LAIN ANTARA VENTRIKEL KANAN DAN
KIRI
• defek kecil, asimtomatik, menutup spontan 50 % sebelum 3 tahun
• defek besar, darah shun keventrikel kanan, tekanan ventrikel kanan
meningkat, peningkatan tekanan ke atrium kanan, resiko endokarditis,
hipoksia kronis penurunan CO
• anak fatiqui, dispnea
• murmur
• ispa
• pananganan pembedahan
• prognosa baik
4. PULMONIK STENOSIS
• strikur pada katup pulmonal pada ventrikel kanan
• teergantung dari beratnya strikur karena aliran darah keparu tidak
adekuat, darah kembali ke atrium kanan, gagal jantung kongesti
• anak akan dispnea, fatiqui
• murmur sistolik
• penanganan insisi pada katup valvulotomi pada anak usia 2-3 th
5. AORTIK STENOSIS
• stenosis diatas / bawah katub aorta, ventrikel kiri meningkat, atrium kiri
meningkat
• anak fatiqui,pusins saat CO menurun
• jika kebutuhan O2 meningkat gejala makin jelas, jika aktipitas berlebihan
mati mendadak
• EKG: LVH
• penanganan insisi katup saat 2-3 th
TETRALOGI OF FALOT
• PULMONARI STENOSIS
• RVH
• VSD
• KELAINAN AORTA/DEKSTRA POSISI PANGKAL AORTA
MANIFESTASI KLINIS
• Sianosis
• letargi: mengantuk, apatis, masa bodoh, lambat reson
• lemah
• dispnea
• clubing
• bayi kecil/BB kurang
• ispa
• murmur
• penanganan awal dan lanjut pada usia sekolah
ASKEP
PENGKAJIAN
• sianosis
• dispnea
• retraksi
• murmur
• edema tungkai
• hepatomagali
• clubing
• fingger
• nutrisi
• BB:TB use buku std,lingkar kepala,keb.kalori, protein,cairan, psikososial
DIAGNOSA
• PENURUNAN co BD MALPORMASI JANTUNG
• gangguan pertukaran gas bd kongesti pulmonal
• intoleransi aktifitas bd tidak seimbang antara pemakaian dan suplai O2
• perubahan tumbang bd tidakadekuat O2 dan nutrisi pd jaringan
• perubahan nutrisi
• resti infeksi bd fisik yg lemah
• perubahan peran ortu
http://sis-doank27.blogspot.com/2010/06/anatomi-dan-fisiologi-peredaran-
darah.html

Bagaimana janin mendapat nutrisi? bagaimana aliran darahnya???Lihat yuk!!!

Plasenta sebagian berasal dari janin dan sebagian lagi dari ibu. Kontribusi janin
berasal dari korion, sedangkan kontribusi ibu berasal dari desidua
(endometrium) di tempat implantasi.
Sirkulasi plasenta terdiri atas dua sirkulasi terpisah, yakni sirkulasi ibu dan
sirkulasi janin, yang memiliki area pertukaran materi antara dua sirkulasi seperti
yang berlangsung melalui membran plasenta. Membran plasenta terdiri atas
lapisan-lapisan pada lapisan di luar janin antara darah yang beredar pada
sirkulasi janin dan ibu. Lapisan-lapisan ini adalah trofoblas (sinsitiotrofoblas
primer), jaringan penghubung pada vili korionik dan endotel pada kapiler janin.
Membran plasenta mendapat istilah yang tidak tepat, yakni sebagai penghalang
plasenta, meski sebagian besar substansinya, termasuk obat-obatan, dapat
dideteksi telah melewati membrane ini. Tanpa memperhatikan seberapa tipis
membrane ini pada akhirnya setelah plasenta matang, baik fungsi maupun
efektifitas membrane sama sekali tidak mengalami perubahan.

Sirkulasi janin ke plasenta berasal dari dua arteri umbilicus. Melalui arteri ini,
darah yang telah mengalami deoksigenasi meninggalkan janin. Arteri-arteri ini
akan terbagi lagi dan bercabang pada pelat korionik kemudian masuk ke dalam
vili korionik. Di sini terjadi pemabgian lebih lanjut pada cabang-cabang vili yang
akan membentuk jaringan vena kapiler yang meluas pada pembagian akhirnya.
Terjadi pula transfer plasenta yang memungkinkan transfer materi antara
sirkulasi janin dan ibu yang berlangsung pada membrane plasenta. Sirkulasi
balik ke janin adalah melalui percabangan vena umbilicus, yang serupa dengan
percabangan arteri menuju pelat korionik dan kemudian dengan pertemuan
lebih lanjut ke vena umbilicus. Disini darah yang kaya oksigen akan dibawa
menuju fetus.

Sirkulasi ibu pada plasenta biasanya berada di system peredaran darah ibu.
Darah yang kaya oksigen masuk ke dalam ruang antarvilus melalui arteri-arteri
endometrium spiral, sedangkan darah yang tidak kaya oksigen akan keluar dari
ruang antarvilus melalui muara vena yang menuju vena umbilicus. Jalan masuk
arteri dan jalan keluar vena yang menyuplai tiap kotiledon secara acak
berpencar melalui plasenta. Meski berbagai ahli telah mengajukan sejumlah
angka, kemungkinan terdapat kurang lebih 120 jalan masuk arteri spiral ke
dalam ruang antarvilus dari plasenta yang telah matang. Darah masuk ke dalam
ruang antarvilus dari arteri spiral yang berada di bawah tekanan yang luar biasa,
sesuai kondisi tekanan darah ibu. Hasilnya adalah alirandarah yang menyembur
secara ritmik ke dalam dan melalui ruang antarvilus melalui pelat korionik.
Darah kemudian diedarkan ke samping dengan batasan ini dan mengalir pada
permukaan banyak cabang pada vili korionik. Aliran ini cukup lambat sehingga
memungkinkan pertukaran materi antara sirkulasi ibu dan janin sepanjang
membrane plasenta. Pada akhirnya darah ibu yang telah mengalami
deoksigenasi keluar melalui gerbang vena.

Pada janin masih terdapat fungsi foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteri
umbilikalis lateral dan duktus venosus arantii.
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta,
melalui vena umbilikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah
tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior
pula. Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara
fisiologik ke atrium sinistra melalui foramen ovale yang terletak di antara atrium
dekstra dan atrium sinistra.
Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini akan mengalir ke ventrikel kiri yang
kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena
kava superior. Karena terdapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang,
sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang seyogyanya mengalir melalui
arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir melalui duktus Botalli ke aorta.
Sebagian kecil akan menuju ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium sinistra
melalui vena pulmonalis.
Darah dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk member nutrisi dan
oksigenasi pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta
penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke arteri
melalui 2 arteri umbilikalis. Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di
kotiledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis ke janin.
Demikian seterusnya, sirkulasi janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam
uterus.

Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan :


1.Plasenta - vena umbilicalis - hati - ductus venosus /vena hepatica -
vena cava inferior - atrium kanan - foramen ovale - Atrium kiri -
ventrikel kiri - aorta - kepala, tangan/ abdomen, thorax, kaki - arteri
umbilicalis - plasenta.
Ini aliran darah yg kaya oksigen.

2.Dari kepala dan tangan - vena cava superior - atrium kanan -


ventrikel kanan - arteri pulmonalis/ductus arteriosus - paru/aorta
dorsalis - abdomen, thorax, kaki - arteri umbilicalis - plasenta
Ini adalah peredaran darah yang miskin oksigen. Darah miskin oksigen yang
datang ke plasenta mendapat oksigenasi pada villus, sehingga jadi kaya oksigen.

Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan
demikian, paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru mengecil
dan seolah-olah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus
Botalli tidak berfungsi lsgi. Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri
meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut selanjutnya
tidak berfungsi lagi.

Darah dari vena cava inferior, bersama dari vena cava superior sama-sama
masuk atrium kanan dan sama-sama masuk semua ke ventrikel kanan pula. Dari
ventrikel kanan semua darah dioksigenasi ke paru, dan tak ada lagi sebagian
masuk aorta langsung. Kembali dari paru semua darah masuk atrium kiri, terus
ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri semua darah keluar jantung lewat aorta.

Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilicalis dan duktus venosus
arantii akan mengalami obiliterasi. Dengan demikian, setelah bayi lahir, maka
kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan
nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan system pencernaan sendiri.

http://complexcommunty.blogspot.com/2009/11/peredaran-darah-janin.html

You might also like