Professional Documents
Culture Documents
1
8. Belanja lain-lain 15,476.1 25.4 16,076.5 0.8
yang adil dan jujur, serta penghematan pengeluaran. Dalam upaya menciptakan
kesehatan fiskal dimaksud, terdapat dua langkah strategis yang harus dipenuhi.
2
rasionya terhadap PDB. Strategi penurunan defisit anggaran pada dasarnya harus
ditempuh melalui dua langkah pokok, yaitu (a) peningkatan penerimaan negara,
terutama yang berasal dari sektor perpajakan, dan (b) pengendalian dan
penajaman prioritas alokasi belanja negara. Sementara itu, penurunan rasio utang
publik terhadap PDB dapat dilakukan antara lain melalui strategi pengelolaan
utang dan pemilihan alternatif kebijakan pembiayaan yang tepat, dalam rangka
APBN 2004 sangat dipengaruhi oleh asumsi makro yang mendasarinya, yaitu
pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga SBI-3
membaik dengan pertumbuhan ekonomi akan mencapai sebesar 4,5 persen, laju
inflasi sekitar 7 persen, nilai tukar rupiah rata-rata sebesar Rp8.700/US$ dan
tingkat suku bunga SBI-3 sekitar 9 persen per tahun. Sementara itu, harga minyak
sebesar US$21 per barel dan 1,15 juta barel per hari. Dengan perkiraan asumsi
tersebut di atas, maka pendapatan negara dan hibah dalam APBN 2004 mencapai
sebesar Rp340.697,7 miliar (17 persen PDB). Sementara itu, belanja negara
diperkirakan sebesar Rp46.501,7 (1,1 persen PDB). Defisit tersebut akan dibiayai
dari sumber dalam negeri sebesar neto Rp39.372,6 miliar (2,0 persen PDB) dan
sumber luar negeri sebesar neto Rp16.921,2 miliar (0,8 persen PDB).
3
ditengah gangguan keamanan di dalam negeri, tingginnya suhu politik dan
persen, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2001 sebesar 3,4 persen. Dalam tahun
membaiknya indikator makro moneter seperti nilai tukar, inflasi, dan tingkat
terjadinya Perang AS-Irak dan wabah SARS serta lambatnya pemulihan ekonomi
yang terjadi di negara-negara industri utama (Jepang, AS, dan Jerman). Sementara
itu, kebijakan ekonomi makro Indonesia pada tahun 2004 akan diarahkan kepada
sektor keuangan, dan memelihara iklim usaha dan iklim investasi, termasuk
perpajakan terhadap PDB cenderung meningkat dari sekitar 12,8 persen tahun
2001 menjadi 13,1 persen tahun 2002 dan dalam APBN 2003. Demikian pula,
4
pengalokasian anggaran negara, rasio anggaran negara terhadap PDB cenderung
menurun dari 23,6 persen tahun 2001 menjadi 20,3 persen tahun 2002 dan 19,1
persen dalam APBN 2003. Penurunan ini terkait erat dengan program
pendapatan negara dan pengendalian belanja negara, defisit anggaran negara dapat
diturunkan dalam beberapa tahun terakhir. Defisit anggaran tahun 2001 dapat
ditekan sebesar 2,7 persen PDB dan menurun menjadi 1,7 persen PDB tahun
2002. Kebutuhan stimulus fiskal yang cukup tinggi tahun 2003 menyebabkan
defisit sedikit meningkat namun tetap dapat dikendalikan pada tingkat 1,8 persen
masing anggaran. Pada pos penerimaan negara, terdapat peningkatan besaran nilai
dari APBN 2003 ke 2004. Peningkatan tersebut berada pada pos-pos pendapatan
negara dan hibah. Sektor penerimaan pajak terdapat kenaikan terhadap pajak
negeri yang lebih efisien, terutama dengan penghapusan beberapa bea yang
5
Berdasarkan proyeksi pemerintah, terjadi penurunan kemampuan SDA Indonesia
maksimal.