You are on page 1of 22

Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009

USAHA PEMBUATAN KERIPIK BIJI DURIAN


BUMBU BALADO DENGAN TINGKAT PEDAS YANG
BERBEDA

Do sen Pengasuh:
DR. Budi Utomo, SP, M.P

Oleh:

Ricky Situmorang 061203012


Fajar Ginting 061203020
Erick Marthin Gu ltom 061203028

PROGRA M STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN


D EPARTEMEN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SU MATERA U TARA
2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
karuniaNya sehingga makalah ini tepat diselesaikan pada waktunya.
Judul dari makalah ini adalah Usa ha Pembuatan Keripik Biji Durian
Dengan Tingka t Pedas Yang Berb eda. Makalah ini berisikan tentang gambaran
usaha dalam pembuatan keripik biji durian pada tingkat pedas yang berbeda.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak DR. Budi Uto mo , SP, MP
selaku dosen pengasuh Mata Kuliah Kewirau sahaan. Di samping itu penghargaan
penulis juga sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
untuk itu penulis juga menerima saran dan kritik yang membangun dalam
penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalahini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Medan, Desember 2009

PENULIS

i
DAFTAR IS I

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI………………………………………………………………. ... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Ru musan Masalah .................................................................................. 1
Tuju an Pro gram ..................................................................................... 2
Luaran Yang Diharapkan ....................................................................... 2
Kegu naan Program................................................................................. 2

GAMBARAN UM UM RENCANA USAHA ................................................ 3

METODE PELAKSANAAN PROGRAM .................................................... 10

ANALISA USAHA ...................................................................................... 13

PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................ 18
Saran...................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
1

PENDAHULUAN

Lata r Belaka ng

Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk


bertahan hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu
berinteraksi dengan sesama manusia lain, terutama dalam menjalin kerjasama
yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya
jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil.
Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya
dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri
lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala
sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang
tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari
aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya
adalah usaha pembuatan kripik dari biji durian seperti apa yang akan penulis
paparkan dalam makalah ini.
Umumnya biji durian hanya dibuang setelah diambil (dimakan) daging
buahnya dan belum dimanfaatkan secara lebih baik. Padahal biji durian
kebanyakan mengandung tepung, protein dan lemak sehingga dimungkinkan
untuk dapat diolah menjadi produk pangan. Atas dasar pemikiran-pemikiran
tersebut maka perlu adanya inisiatif untuk melakukan usaha pembuatan keripik
biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda, karena akan
menambah nilai ekonomis dari biji durian tersebut jika diolah dan dipasarkan
secara profesional.

Rumusan Masa lah

1. Bagaimana pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat


pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat?
2

2. Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha keripik biji
durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda?
3. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan keripik biji
durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda?

Tujuan Program

1. Untuk mengetahui pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan


tingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
masyarakat.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha
keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda.
3. Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan
keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda.

Luara n Ya ng Dihara pkan

Terciptanya proses produksi keripik biji durian bumbu balado dengan


tingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
masyarakat.

Kegunaan Prog ra m

Meningkatkan nilai ekonomis pada biji durian dan membuka lapangan


kerja baru.
3

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Sejarah Singkat

Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga


berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga
menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang
kulitnya berduri tajam (Anonim, 2009).
Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan
yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand,
Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak
abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian
(Toraja), rulen (Seram Timur) (Anonim, 2009).
Di Thailand, durian merupakan komoditas komersial yang sudah dikelola
secara agribisnis. Tanaman durian di Indonesia saat ini sebagian besar masih
bertumpu pada buah skal kecil, baik di lahan-lahan kering, lahan pasang surut,
maupun di perkarangan (Anonim, 2009).

Deskripsi Bua h

Bentuk buahnya bulat panjarig lonjong dan


berjuring lima. Kulit buah kuning kehijauan, berduri
kerucut yang tersusun jarang. Daging buah kuning
gading, kering, berserat halus, clan berlemak.
Istimewanya, daging buahnya tebal, antara 1,5-2,5 cm.
Rasanya sangat khas, selain manis juga ada rasa gurih
seperti santan. Kandungan alkoholnya cukup tinggi.
Aromanya tajam dan merangsang dibandingkan jenis
durian lain. Bijinya kecil, bahkan banyak di antaranya
yang kempes. Bobot rata-rata buahnya antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas 300-600
buah/ pohon/tahun. Tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah
(Anonim, 2009).
4

Klasifikasi Ilmiah Duria n

Kerajaan : Plantae
Ordo : Bombales
Famili : Bombaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr.
(Wikipedia, 2009).

Jenis Ta na man

Tanaman durian termasuk famili bombaceae sebangsa pohon kapuk-


kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) durio,
nesia, lahia, boschia dan coelostegia (Anonim, 2009).
Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian
dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas
durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah),
sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani
(Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau
(Kalimantan Selatan) (Anonim, 2009).

Manfaat Tanaman

Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,
juga terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
2. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian
setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai
alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging
buahnya).
4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur
sampai kering dan dibakar sampai hancur.
(Anonim, 2009).
5

Sentra Penana ma n

Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan


Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di
hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh
Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Khusus di
Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara
intensif oleh negara Thailand (Anonim, 2009).
Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga
berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan makanan atau bahan baku pengisi
farmasetik. Biji durian sebagai bahan makanan memang belum memasyarakat di
Indonesia. Di Thailand, biji durian sudah cukup memasyarakat untuk dibuat
bubur dengan cara diberi campuran daging buahnya. Bubur biji durian ini
menghasilkan kalori yang cukup potensial bagi manusia (Aak, 1997). Menurut
Febriani (2005) bahwa kandungan gizi pada tepung biji durian mengandung
protein sebesar 6,70% dan lemak sebesar 0,82%.

Tabel 1. Kandunga n Gizi Pada Pati Biji Durian


Nilai Khasiat per 100 g
Tenag a 150 kkal 620 kJ
Karbohidrat 2 7 .0 9 g
Serat pan gan 3 .8 g
Lemak 5.33 g
Protein 1.47 g
Air 65 g
Vitamin C 19.7 mg 33%
Kalium 436 mg 9%
Sumber: USDA Nutrient Database (2008) dalam Wikipedia (2009)

Pembukaan Usaha Pembuatan Keripik Biji Duria n

Prospektif Masa Depan

Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha ini belum ada yang
dijalankan dan belum diketahui oleh masyarakat banyak. Ciri produk yang khas
yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha
ini akan cukup berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen
yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam
6

bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka usaha pembuatan keripik biji
durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda akan dapat bertahan
menghadapi persaingan dengan produk keripik lainnya.
Di samping itu, karena usaha keripik biji durian merupakan jenis makanan
yang masih baru di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya perlu
pendekatan yang lebih maksimal lagi agar usaha keripik biji durian tidak akan
diragukan lagi.
Sanjay merupakan nama salah satu produk keripik bumbu balado yang
berasal dari Padang dan itu merupakan makanan ringan khas Padang dengan rasa
yang sangat pedas. Jika keripik sanjay biji durian dibandingkan dengan keripik
sanjay singkong, dengan melihat harga singkong yang semakin mahal
kemungkinan besar harga keripik singkong bumbu balado juga mahal. Untuk
dapat meningkatkan nilai ekonomis kripik maka penulis ingin membuat sanjay
dari biji durian karena disamping harganya yang relatif murah juga biji durian
tersebut belum banyak dimanfaatkan serta masih dipandang sebelah mata oleh
sebagian masyarakat. Dengan dibuatnya keripik sanjay biji durian maka harga
keripik sanjay akan lebih murah dibandingkan dengan harga keripik sanjay
singkong.
Upaya untuk penganekaragaman rasa dan meningkatkan nilai jual keripik
maka penulis membuat sanjay biji durian yang semula mempunyai rasa asin
dikembangkan menjadi rasa pedas, sehingga harga keripik biji durian akan lebih
murah dan konsumen yang mengkonsumsi keripik biji durian tidak akan cepat
bosan, sehingga masyarakat akan tetap mencarinya.
Dalam soal rasa pada tingkat pedas yang berbeda, penggunaaan cabe
merah yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah
10 %, 15 % dan 20 % dari berat bji durian. Sedangkan bahan lain seperti bawang
putih, gula pasir, garam yang digunakan sama ukurannya.

Analisis Persa ingan

Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang


ada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah
jalan. Persaingan dengan usaha lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah
7

yang terencana denan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan
efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini
proses produksi keripik biji durian, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan
rasa dan rupa dari keripik biji durian tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau
tenaga yang telah dilatih dalam hal pembuatan keripik biji durian. Mulai dari
penyiapan bahan baku hingga pengirisan yang dilanjutkan dengan penggorengan.
Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita
rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun
sebaliknya. Dalam hal ini untuk meningkatkan cita rasa dari keripik biji durian
tersebut maka keripik tersebut dicampur dengan bumbu balado pada tingkat pedas
yang berbeda.
Pada produk keripik biji durian ini akan dikemas secara elagan dan unik
sehingga akan member nilai jual tersendiri. Dalam kenyataan, kebanyakan produk
yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan
sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan
persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk
segmen makanan ringan pada hal ini akan sangat memanaskan persaingan.

Segmentasi Pasar Ya ng Akan Dimasuki

Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana
keripik biji durian dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas.
Produk yang dihasilkan berupa keripik biji durian bumbu balado pada tingkat
pedas yang berbeda akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer (berupa
warung atau toko makanan maupun toko biasa). Selain itu keripik biji durian yang
dihasilkan dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir.
Keripik biji durian dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order
pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan partai yang agak besar, dalam hal
ini dilakukan oleh distributor.
Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk
keripik biji durian ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan
8

skala ekspor ke luar negeri. Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga
dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya mempertimbangkan
gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik biji durian yang bersangkutan
walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.

Estima si Kela ncara n Usaha

Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan,


tetapi juga ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya
penjualan secara otomatis juga memerlukan proses produksi yang juga tidak
terhambat.
Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang
dapat menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi.
Selain ditentukan oleh penggunaan permesinan, kelancaran produksi juga dapat
ditentukan oleh tenaga produksi yang telah terampil dan mampu berdisiplin
hingga bisa mencapai target produksi sesuai dengan order penjualan.
Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan
baku. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan adalah berupa biji durian yang
sangat mudah untuk diperoleh yaitu diperoleh dari industri rumah tangga
pengolah makanan yang hanya mengolah daging buah duriannya saja dan bijinya
tidak dimanfaatkan oleh industri tersebut. Selain itu bahan baku biji durian juga
bisa diperoleh secara gratis karena bahan baku tersebut masih bersifat limbah
(belum ada yang memanfaatkan secara komersial).
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses
produksi, kelancaran suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan.
Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling
tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika terjadi hambatan dalam penyediaan bahan
baku. Untuk menjaga agar produksi tidak berhenti, maka perlu dipikirkan untuk
melakukan kerjasama dengan pengusaha industri rumah tangga pengolah
makanan yang bersedia untuk menyediakan bahan baku biji durian yang sesuai
dengan kesepakatan bersama antara penyedia bahan baku dengan pelaku usaha.
Karena biji durian merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga
dan diketahui batas kualitas biji durian yang baik untuk dijadikan bahan baku.
9

Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa


digunakan untuk kemasan makanan, kadang hanya berupa kemasan standar dan
kurang sesuai untuk digunakan dalam mengemas jenis produk seperti keripik biji
durian. Untuk itu dilakukan cara pengadaan kemasan yang disesuaikan dengan
produk keripik biji durian yang dihasilkan atau juga dengan cara pengadaan
kemasan dibuat sendiri secara unik dan kreatif sehingga kemasan tersebut lain dari
yang lain.

Penetapa n Ha rga Jua l

Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga


bahan baku, upah pekerja, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu
diperhitungkan pula biaya promosi dan transportasi.
Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat
harga satuan minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat
menentukan harga jual setalah diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita
peroleh.
Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan,
sehingga tidak akan terjadi kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang
harus dibayar konsumen secara langsung dengan harga produk setelah melalui
distributor atau agen.
Dalam penetapan harga jual ini, juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu
tinggi maka konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk
kita dan lebih jauh lagi mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. Agar hal
tersebut tentu tidak ingin terjadi, maka perlu diperhitungkan harga jual produk
dari produsen lain.
10

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado
adalah:
1. Bahan Dasar
a. Biji Durian
b. Minyak Goreng
c. Minyak Tanah
2. Bahan Pembantu
a. Garam
b. Bawang putih
c. Kemiri
d. Cabe Merah
e. Gula Pasir
3. Bahan Perend am Biji Durian
a. Kunyit
Fungsi kunyit dalam proses pembuatan keripik adalah untuk campuran
perendaman biji durian agar biji durian yang dihasilkan tidak berbau amis,
proses perendamannya yaitu dengan cara kunyit diparut, diambil airnya lalu
dicampurkan dalam cairan kapur sirih dan biji durian direndam selama 30
menit.
b. Larutan Kapur Sirih {Ca (OH)2}
Larutan kapur sirih disini digunakan sebagai bahan perendaman irisan biji
durian dalam pembuatan keripik, larutan 16 % kapur sirih membutuhkan
bahan 160 g kapur sirih ditambah air sebanyak 1000 ml sebagai bahan
pelarutnya. Penambahan kapur sirih dalam kegiatan ini berfungsi untuk
memberikan tekstur keripik yang renyah, menghambat proses pencoklatan
pada biji durian selama pengolahan. Alasan penggunaan kapur sirih dengan
konsentrasi 16 % karena dapat menurunkan senyawa aksolat dalam biji
durian dan memberikan kerenyahan (tekstur) yang baik untuk keripik.
11

Alat

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu


balado adalah:
1. Alat Perajang
2. Baskom
3. Gelas Ukur
4. Kompor Besar
5. Plastik Pembungkus
6. Sendok Kayu
7. Sendok Makan
8. Slicer
9. Sotil dan Serok
10. Tampah
11. Timbangan
12. Wajan

Proses Pembuata n Keripik Biji Durian

1. Dipilih biji durian yang masih baik dan segar kemudian dicuci sampai bersih
dan kesat.
2. Biji durian diiris tipis-tipis dengan menggunakan alat perajang pada ketebalan
1-2 mm sambil ditampung dalam baskom yang berisi air dilakukan sampai
habis lalu dicuci kembali sampai bersih.
3. Dimasukan ke dalam baskom perendaman kapur sirih yang telah diberi air
kunyit, didiamkan selama 30 menit.
4. Setelah waktu perendaman selesai, kemudian dicuci kembali sampai bersih
dan tiriskan.
5. Disiapkan bumbu untuk merendam irisan biji durian. Bumbunya yaitu
bawang putih, kemiri, dan garam dihaluskan lalu diberi sedikit air.
6. Biji durian yang telah ditiriskan kemudian direndam dalam bumbu yang telah
diberi air selama 5-10 menit supaya bumbu meresap.
7. Dirtiriskan biji durian kemudian digoreng sampai berwarna kuning
kecoklatan.
12

8. Keripik biji durian kemudian dikemas dalam plastik yang tertutup rapat dan
disimpan pada tempat yang kering, hasil jadi keripik biji durian 350 gram per
resep.
Berikut ini akan dicantumkan tabel tentang jenis dan ukuran bahan yang
digunakan dalam pembuatan biji durian bumbu balado dengan menggunakan tiga
variasi rasa pedas yang berbeda dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Ta bel 3. J enis Dan Jumla h Ba ha n Ya ng Digunakan Dala m Pembuata n


Keripik Biji Durian Bumbu Ba la do
No . Nama Baha n Sampel A Sa mpel B Sampel C
1 Air 1500 l 1500 l 1500 l
2 Air Kunyit 25 l 25 l 25 l
3 Bawang Putih 20 g 20 g 20 g
4 Biji Durian 1000 g 1000 g 1000 g
5 Cabe Merah 200 g 150 g 100 g
6 Garam 15 g 15 g 15 g
7 Gula Pasir 200 g 200 g 200 g
8 Kapur Sirih 160 g 160 g 160 g
9 Kemiri 5g 5g 5g
10 Minyak Goreng 250 l 250 l 250 l
13

ANALISIS USAHA

Analisis Keuntungan

I. Pengelua ran

Ø Bia ya Pro du ksi


1. Bahan
Bahan Langsung (Untuk 1 Bulan)
a. Biji Durian 10 kg = Rp. 30.000
b. Air Kunyit 1000 l = Rp. 50.000
c. Kapur Sirih 5000 gr = Rp. 70.000
d. Minyak Goreng 20 l = Rp. 200.000
e. Bawang Putih 2 kg = Rp. 20.000
f. Kemiri 1,5 kg = Rp. 30.000
g. Cabe Merah 2 kg = Rp. 100.000
h. Gula Pasir 2 kg = Rp. 120.000
i. Garam 500 gr = Rp. 10.500
j. Air 15000 ltr = Rp. 300.000 +
Total = Rp. 1.025.000
Untuk 1 Tahun = Rp. 12.300.000

Bahan Tak Langsu ng (Untu k 1 Bu lan)


a. Plastik Pembungkus 10 kg @Rp. 13.000 = Rp. 130.000
b. Minyak Tanah 50 ltr @Rp. 5.000 = Rp. 250.000 +
Total = Rp. 380.000
Untu k 1 Tahun = Rp. 4.560 .000
Tota l Bia ya Ba han = Rp. 16.860.000

2. Upah Tenaga Kerja


2 (Dua) Orang 1 Tahun = Rp. 14.400.000
14

3. Biaya Peralatan
No . Jenis Alat J umlah Umur Pakai Jumla h Nilai
(Bua h) Alat/Bulan ( Rp )
1 Alat Perajang 1 12 40.000
2 Sendok Makan 4 12 10.000
3 Gelas Ukur 2 12 10.000
4 Baskom 2 12 26.000
5 Kompor Besar 2 36 240.000
6 Sendok Kayu 2 12 10.000
7 Slicer 1 12 20.000
8 Sotil 2 12 10.000
9 Serok 2 12 30.000
10 Tampah 3 12 36.000
11 Timbangan 1 36 50.000
12 Wajan 2 24 40.000
J umlah 522.000

4. Biaya Penyu su tan Alat


No . J enis Alat * Nila i Penyusuta n (Rp)
1 Alat Perajang 3333.333
2 Sendok Makan 833.3333
3 Gelas Ukur 833.3333
4 Baskom 2166.667
5 Kompor Besar 6666.667
6 Sendok Kayu 833.3333
7 Slicer 1666.667
8 Sotil 833.3333
9 Serok 2500
10 Tampah 3000
11 Timbangan 1388.889
12 Wajan 1666.667
J umlah 25.722 ,22
*Nilai Penyusutan =

5. Biaya Lain-Lain
Sewa Tempat 1 Tahun = Rp. 1.200.000
Transportasi 1 Bulan = Rp. 1.000.000 +
To tal = Rp. 2.100 .000 +

Tota l Bia ya Produksi (Pengelua ran Per Ta hun) = Rp. 33.907.700


II. Pendapata n Per Tahun (Penjua lan Per Tahun)
Total Harga Penjualan Kerip ik Biji Du rian Produksi Per Tahun
500 Kanto ng/250 gr @Rp. 10 .000 x 12 bu lan = Rp. 60.000 .000

Keuntungan Per Tahun (Pendapata n – Peng eluara n) = Rp. 26.092.300


15

1. Perhitungan B/C R
Penerimaan
Bia ya Total (Ct) Total (Bt)
Tahu n (ju taan rupiah) (jutaan rup iah) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV
0 34 0 1 34 0 -34
1 20 26 0.84 16.94 22.03 5.08
2 15 30 0.71 10.77 21.54 10.77
3 10 32 0.60 6.08 19.47 13.38
4 25 40 0.51 12.89 20.63 7.73
5 20 32 0.43 8.74 13.98 5.24
89.44 97.67
NPV
(i=0.18) 8.22

B/C R (t) =
=
= 1.09
Manfaat ekonomi investasi ini adalah 1.09 kali lebih besar daripada nilai
biaya total pada tingkat suku bunga artinya setiap Rp. 1 yang diinvestasikan akan
member hasil sebesar Rp. 1.09. Karena BCR > 1 maka investasi dalam penjualan
keripik biji durian ini layak secara ekonomis.

2. Perhitungan NPV
Penerimaan
Bia ya Total (Ct) Total (Bt)
Tahu n (ju taan rupiah) (jutaan rup iah) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV
0 34 0 1 34 0 -34
1 20 26 0.84 16.94 22.03 5.08
2 15 30 0.71 10.77 21.54 10.77
3 10 32 0.60 6.08 19.47 13.38
4 25 40 0.51 12.89 20.63 7.73
5 20 32 0.43 8.74 13.98 5.24
89.44 97.67
NPV
(i=0.18) 8.22
16

Penerimaan
Bia ya Total (Ct) Total (Bt)
Tahu n (ju taan rupiah) (jutaan rupiah) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV
0 34 0 1 34 0 -34
1 20 26 0.83 16.66 21.67 5
2 15 30 0.69 10.41 20.83 10.41
3 10 32 0.57 5.78 18.51 12.73
4 25 40 0.48 12.05 19.29 7.23
5 20 32 0.4 8.03 12.86 4.82
86.96 93.16
NPV
(i= 0.2 ) 6.2

Penerimaan
Biaya To tal (Ct) Total (Bt)
Tahun (jutaan rup iah) (ju taan rupiah) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV
0 34 0 1 34 0 -34
1 20 26 0.8 16 20.8 4.8
2 15 30 0.64 9.6 19.2 9.6
3 10 32 0.512 5.12 16.38 11.26
4 25 40 0.4 10.24 16.38 6.144
5 20 32 0.32 6.55 10.48 3.93
81.51 83.25
NP V
(i=0.25) 1.74

Penerimaan
Biaya Total (Ct) Total (Bt)
Tahun (jutaan rupiah) (ju taan rupiah) PF PF (Ct) PF (Bt) NP V
0 34 0 1 34 0 -34
1 20 26 0.76 15.38 20 4.61
2 15 30 0.59 8.87 17.75 8.87
3 10 32 0.45 4.55 14.56 10
4 25 40 0.35 8.75 14 5.25
5 20 32 0.26 5.38 8.61 3.23
76.95 74.94
NPV
(i=0.3) -2.01
NPV (i=0 .18) = 8.22 > 0
NPV (i=0 .2) = 6.2 > 0
NPV (i=0 .25) = 1.74 > 0
NPV (i=0 .3) = -2.01 < 0
NPV = 0 terletak antara interest 20 % dan 30 %.
17

3. Perhitungan IRR
IRR = i1 + x (i2-i1)
Maka: IRR = 0.25 + x (0.3 -0.25)
= 0.2732
IRR = 27.32 %
Karena pada interest rate = 27.32% nilai NPV=0, berarti IRR > suku
bungan berlaku 18%, berarti usaha pembutan keripik biji durian ini layak secara
ekonomis.
18

PENUTUP

Kesimpula n

1. Biji durian bisa dimanfaatkan menjadi keripik biji durian bumbu balado pada
tingkat pedas yang berbeda.
2. Strategi pemasaran merupakan kunci utama dalam usaha oleh karena itu
untuk memperkenalkan keripik biji durian bumbu balado pada tingkat pedas
yang berbeda memerlukan media promosi.
3. Pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang
berbeda mempunyai nilai ekonomis.
4. Dalam merintis suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik
ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapat
dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
5. Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek
persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
6. Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik biji durian ini, perlu
diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa biji durian beserta sifat dari biji
durian itu sendiri yang dapat membusuk.
7. Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang
dikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.

Sara n

1. Penggunaan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.


2. Perluasan wilayah pemasaran.
3. Investasi dan Pengembangan usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Tentang Budidaya Pertanian Durian (Bombaceae).


http://www.ristek.go.id.html. Medan. [28 November 2009].

Febriani, I. E. 2005. Pembuatan Kue Telur Blanak dari Campuran Tepung Beras
Ketan dan Tepung Biji Durian dengan Rasa yang Berbeda. Tugas Akhir.
Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.

Wikipedia. 2009. Durian. http://id.wikipedia.org/wiki/durian.html. Medan.


[28 November 2009].

You might also like