Professional Documents
Culture Documents
Uraian Prosedur
1) Prosedur permintaan pembelian (oleh bagian pengendali persediaan/user)
a. Bagian pengendali persediaan/user menentukan kebutuhannya, yang dapat
didasarkan kepada:
(1) Suatu Sistem Persediaan Maksimum/Minimum
Sistem yang umum dipakai adalah Economic Order Quantity (EOQ) yaitu
suatu metode yang melakukan perhitungan untuk mengoptimalkan jumlah
yang dipesan sehingga dapat menekan biaya pemesanan, biaya
pengangkutan dan biaya kehabisan persediaan. Selain itu, untuk melakukan
pemesanan juga harus memperhitungkan titik pemesanan (reorder point)
dengan mempertimbangkan waktu pengiriman barang dari supplier dan
tingkat persediaan yang harus ada sampai barang yang dipesan datang.
(2) Proyek-proyek perusahaan
Baik proyek investasi modal maupun proyek yang bersifat operasional,
menimbulkan berbagai kebutuhan yang perlu dilaksanakan pembeliannya.
b. Membuat surat permintaan pembelian (purchase requisition) dalam rangkap 3
dan memberikan spesifikasi yang jelas terhadap barang yang akan dibeli.
c. Meminta otorisasi surat permintaan pembelian dari atasan langsung bagian
pengendali persediaan/user.
d. Mengirimkan lembar pertama (asli) untuk bagian pembelian sebagai dasar
pembuatan purchase order, tembusan pertama diserahkan ke bagian akuntansi
sebagai dasar pencatatan utang usaha dan kendali bahwa permintaan pembelian
tidak dilakukan oleh bagian pembelian, dan tembusan kedua untuk arsip bagian
pengendali persediaan/user.
(2) Pengiriman atas barang yang dipesan tidak datang sesuai jadwal.
Agar barang yang dipesan diterima sesuai jadwal, maka perlu adanya purchase
order yang terstandarisasi, yang meliputi tanggal barang yang dipesan
dibutuhkan/diharapkan diterima. Pengujian yang direkomendasikan adalah
memeriksa laporan kinerja supplier, apabila supplier bekerja dibawah standar
maka rekomendasikan untuk dilakukan pergantian.
(1) Barang yang diterima kurang, rusak sebagian/seluruhnya, atau berlebih dari
jumlah barang yang dipesan.
Perlu adanya penggunaan dokumen laporan penerimaan (receiving report) yang
terstandarisasi yang memuat jumlah barang diterima, jumlah barang rusak yang
dikembalikan, dan jumlah barang rusak yang masih dapat diterima. Yang
kemudian diserahkan ke bagian pembelian sebagai bahan evaluasi kinerja
supplier. Pengujian dilakukan dengan memilih beberapa sampel data lengkap
supplier yang berisi track-record dari para supplier, kemudian atas sampel yang
dipilih, uji laporan penerimaan barang (receiving report) yang meliputi siapa
pihak yang berwenang mengotorisasi; kecocokkan jumlah dan spesifikasi
barang yang didasarkan pada surat permintaan pembelian (purchase requisition)
dan surat pesanan pembelian (purchase order). Apabila terdapat
ketidakcocokkan jumlah dan spesifikasi barang, cek apakah terdapat tindak
lanjut terhadap hal tersebut yang dapat dilihat dari ada tidaknya nota debit atau
koreksi dalam invoice.
(3) Komite yang memutuskan membeli atau memproduksi sendiri tidak memiliki
akta tertulis atau seperangkat prosedur.
Untuk meyakinkan bahwa komite yang berwenang memutuskan pembelian atau
produksi sendiri telah melaksanakan tugasnya dengan baik, komite tersebut
harus beranggotakan dari Departemen Produksi, Kontrol Mutu, Permesinan dan
Pembelian. Mereka harus rutin bertemu untuk membuat keputusan membeli
atau memproduksi sendiri atas produk-produk dan program-program baru.
Keputusan harus didasarkan pada kapasitas pabrik, informasi biaya
berkelanjutan, dan substitusi yang wajar. Pada saat pengujian, Periksa catatan
Komite untuk menentukan apakah pembelian-pembelian penting telah
dipertimbangkan dan dukungan memadai telah diberikan bagi keperluan
(4) Tidak ada tolak ukur kuantitatif dan kualitatif untuk aktivitas pembelian. Tidak
ada informasi atau standar yang dapat digunakan manajemen untuk menilai
aktivitas pembelian. Pembelian yang tidak terkontrol. Harga yang lebih tinggi
dan kemungkinan penurunan disiplin keryawan departemen pembelian. Untuk
itu perlu adanya Laporan komitmen bulanan untuk setiap pembeli yang berisi
hal-hal seperti: Jumlah total uang yang dijanjikan. Komitmen berdasarkan
penawaran kompetitif. Alasan tidak ada kompetisi. Jumlah uang yang
dihabiskan untuk pembelian-pembelian yang tidak ada kompetitif. Penghematan
yang dicapai dengan adanya penawaran yang kompetitif, negosiasi, sumber
persediaan baru, prosedur-prosedur yang inovatif, dan bahan baku pengganti
sebagai control. Sedangkan pengujian dilakukan dengan cara memeriksa sampel
volume penawaran yang tidak kompetitif. Tanyakan alasannya. Tanyakan
karyawan departemen pembelian prosedur-prosedur yang dijalankan untuk
mendapatkan pengurangan harga. (Sistem pelaporan yang direkomendasikan
untuk memberi manajemen informasi tersebut.)
(7) Tidak ada program analisis nilai untuk mengaitkan barang dengan fungsinya,
bukan biayanya. Sebagai control, perlu adanya sistem yang mengharuskan
(9) Tidak ada ketentuan untuk catatan yang menunjukkan pembelian terdahulu
untuk produk-produk yang sama, sehingga tidak ada informasi berharga bagi
karyawan departemen pembelian untuk menilai tawaran yang diberikan.
Diperlukan Sistem pencatatan menggunakan kartu atau alat elektronik untuk
pembelian setiap barang yang terjadi berulang. Lalu, lakukan pengujian sampel
pesanan pembelian, telusuri pembelian sebelumnya untuk barang-barang yang
sama. Periksa varians-varians yang signifikan. (Merekomendasikan adanya
catatan harga historis).