Professional Documents
Culture Documents
11. Periksa apakah penyajian Kas dan Bank di neraca dan catatan atas laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).
Penyajian di Neraca :
Pada umumnya Kas dan Bank merupaka harta lancar, saldo deposito
berjangka tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari Kas dan Bank, jika ada
saldo bank bersaldo kredit dengan jumlah yang material, harus direklasifikasi
sebagai Utang jangka pendek.
PT.ABC
Neraca
31-12-2007 dan 2006
31 – 12 - 2007 31 –
12 - 2006
Kas dan Bank
Note 3 Rp.75.000.000
Rp.50.000.000
Piutang
Persedian,dst
31 – 12 - 2007 31 –
12 - 2006
Petty cash Jakarta Rp. 1.000.000 Rp.
1.000.000
Petty Cash Surabaya Rp. 3.000.000
Rp. 2.000.000
Bank BRI 46 Jakarta Rp.50.000.000
Rp.20.000.000
Bank BRI 46 Surabaya Rp.21.000.000
Rp.17.000.000
Jumlah Rp.75.000.000
Rp.50.000.000
Catatan :
Perbedaan jurnal entry antara imprest fund system dan fluctuating
fund system dalam pengelolaan kas kecil adalah sebagai berikut :
Y = Ya ; T = Tidak
Klien : TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah semua pembayaran kecuali untuk
pengisian dana kas kecil dilakukan dengan check ?
2. Apakah Semua check yang belum
digunakan, disimpan oleh orang tertentu secara tunai ?
3. Apakah check digunakan menurut nomor
urut ?
4. Apakah semua cek yang dibatalkan tetap
melekat pada buku cek dan dirusak agar tidak dapat
disalah gunakan?
5. Apakah check dilindungi terhadap
pemalsuan tulisan?
6. Apakah kebijakan perusahaan :
i. Tidak memungkinkan penandatanganan blanko cek?
ii. Menghindari mengeluarkan check “tunai” (tidak atas
nama) ?
iii. Tidak mengeluarkan check mundur ?
7. Haruskah semua Check ?
i. Di counter signed?
ii. Dilengkapi dengan bukti pelengkap yang cukup bila
diajukan untuk ditandatangani?
8. Sebutkan batas jumlah yang dapat
ditandatangani hanya seorang.
Jumlah : Rp.5.000.000
Yaitu oleh : Finance Manager
9. Apakah penandatangan cek terpisah dari
yang menyimpan uang kas dan pemegang buku?
10. Bila digunakan stempel, apakh disimpan
oleh yang berhak menandatangani check?
11. Apakah setiap pembayarn didukung dengan
bukti otentik yang telah diperiksa dan disetujui oleh orang
lain dari yang menandatangani check dan diparaf?
12. Apakah semua bukti segera distempel
“LUNAS” untuk menghindari pembayaran dua kali ?
Y = Ya ; T = Tidak
Klien : TR = Tidak Relevan
Y T TR
Diisi oleh :
Direview oleh :
2&3 Buat Top Schedule dan supporting Schedule Piutang pertanggal Neraca.
Untuk menghemat waktu pemeriksaan, auditor harus meminta
rincian-rincian dari piutang dagang, piutang pegawai, wesel tagih, uang
muka, piutang bunga, piutang afiliasi, piutang direksi, piutang pemegang
saham dan piutang lain-lain. Rincian-rincian yang berasal dari client
dicantumkan tanggal terimanya dan tuliskan PBC (Prepared by client).
Harus diingat bahwa tugas auditor adalah memeriksa kewajaran
laporan keuangan, bukan menyiapkan rincian-rincian atau menyusun laporan
keuangan leporan keuangan, karena laporan keuangan merupakan tanggung
jawab manajemen.
Analisa umur piutang (aging shedule piutang), harus menunjukan :
nama pelanggan, saldo piutang, umur piutang (belum jatuh tempo, )-30hari,
31-60 hari, 61-90 hari, 91-120 hari,>120 hari) dan kalau bisa penagihan
sesudah tanggal nerca (subsequent collection). Perlu dijelaskan kepada
client bahwa yang dicantumkan di kolom subsequent collection haruslah
penagihan dari piutang pertanggal neraca, jangan tercantum dengan
penagihan dari piutang yang berasal dari penjualan setalah tanggal neraca.
Untuk rincian piutang pegawai, piutang direksi, piutang pemegang saham
harus dijelaskan apakah dikenakan bunga atau tidak dan bagaimana
pembayaran kembalinya.
a. Periksa mathematical accuracynya dan check individual balance
ke sub ledger lalu ke general ledger
b. Auditor harus dicheck penjumlahan (footing dan crossfooting) dari
rincian-rincianyang diberikan client dan saldo masing-masing pelanggan
atau pegawai harus dicocokkan dengan saldo menurut sub ledger
piutang, lalu total dari masing-masing rincian dicocokkan dengan saldo
general ledger, jika ada saldo yang tidak cock atau ditemukan kesalahan
penjumlahan, beritahukan kepada client dan minta mereka
6. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan cukup tidaknya
allowance tersebut.
Cukup dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, karena jika
allowance terlalu besar berarti laba perusahaan akan terlalu kecil
(understated), jika allowance terlalu kecil berarti laba perusahan akan
overstated.
Dalam hal ini auditor harus mempelajari dasar penentuan allowance yang
digunakan client :
- Apakah berdasarkan persentase tertentu dari penjualan kredit
- Apakah berdasrkan analisa umur piutang, apakh berdasarkan
persentase tertentu dari saldo piutang, apakh dasar penentuan allowance
dan perhitungan client sudah masuk akal (reasonable) dan konsisten
dengan tahun-tahun sebelumnya.
7. Test sales cut-off
Pemeriksaan cut-off penjualan sangat enting, untuk menyakinkan auditor
bahwa penjualan sudah dicatat pada periode terjadinya, untuk kepentingan
proper matching cost against revenue, dan tidak ada pergeseran waktu
pencatatan.
Maksudnya jangan sampai ada penjualan tahun 2007 yang dicatat sebagai
penjualan 2008. atau penjualan 2008 yang dicatat sebagai penjualan 2007
(window dresing) kadang-kadag untuk memperbesar penjualan, supaya
target penjualan “kelihatannya” tercapai dan laba “kelihatannya” besar, client
sengaja mencatat penjualan 2008 sebagai penjualan 2007 dan sales
Rugi Laba piutang tak tertagih disajikan sebagai bad debt expense (bagian
dari biaya umun dan administrasi).
10. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang per tanggal neraca.
NO URAIAN DILAKUKAN
OLEH
1 Memeriksa faktur-faktur yang jatuh Bagian
tempo untuk ditagih Keuangan
2.
Membuat daftar penagihan dalam Bagian
3 rangkap dua keuangan
Y = Ya ; T = Tidak, dan
Klien : TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah digunakan kwitansi khusus perusahaan?
Bila Ya, apakah :
a. Bernomor urut tercetak?
b. Digunakan menurut urutan nomor urut ?
c. Bentuk pembayaran dinyatakan dalam kwitansi ?
d. Buku kwitansi terregister ?
e. Buku kwitansi terkontrol dengan baik ?
f. Bagian akuntansi memperhatikan urutan nomor
urut?
2. Bila digunakan bon (penjualan)kontan, apakah :
a. Bernomor urut tercetak?
b. Digunakan menurut urutan nomor urut ?
c. Bentuk pembayaran dinyatakan dalam kwitansi ?
d. Bon kontan terregister ?
e. Dicatat sesaca up-to-date ?
f. Bagian akuntansi memperhatikan urutan nomor urut ?
3. Apakah penagih piutamg (kolektor) atau orang yang
membuka sampul pengiriman uang (khusus untuk
perusahaan yang menerima pembayaran berupa check
melalui pos) membuat suatu daftar check dan uang tunai
yang diterima?
Bila Ya,apakah :
b. Satu copy diberikan kepada bagian
akuntansi ?
c. Daftar tersebut dicocokkan oleh bagian
Akuntansi dengan kwitansi ?
4. Bila tidak digunakan kwitansi atau bon (penjualan)
tunai, apakah perusahaan menggunakan cash register
untuk mengadministrasikan penerimaan?
Bila Ya, uraikan internal control mulai dari penerimaan
sampai penyetoran hasil penerimaan (pada kertas
Klien : Y = Ya ; T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
Direview oleh :
Y T TR
A. PENJUALAN
8. Apakah DO :
a. Terkontrol dengan pemberian nomor urut tercetak
(prenumbered)?
b. Hanya orang tertentu yang berhak mengotorisasi ?
c. Barang yang dikirim terlebih dahulu dicocokkan
dengan DO ?
d. Bagian Akuntansi cukup mengawasi urutan DO dan
isinya.
e. Langsung dikirim kepada pembuat faktur ?
f. Dikaitkan dengan faktur, untuk menjamin DO telah
dibuatkan fakturnya ?
B. PIUTANG
Client :