Professional Documents
Culture Documents
PERILAKU ORGANISASI
PREPARED BY :
CARROLINA : 43208110323
UNIVERSITAS MERCUBUANA
OKTOBER 2010
MANAGEMENT CONTROL SYSTEM
I. PENDAHULUAN
Perilaku dalam organisasi adalah bidang study yang mempelajari pengaruh yang
dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi.
Secara garis besar, terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi perilaku manusia
dalam organisasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut akan berpengaruh pada tingkat
pencapaian keselarasan tujuan. Berikut faktor-faktor tersebut.
1. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di
dalam masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini
mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut sebagai etos kerja, yang
diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan
juga kebanggaan yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas. Di lain pihak,
sikap dan norma juga bergantung pada masing-masing Negara, sejumlah Negara
seperti Jepang dan Singapura, memiliki reputasi yang baik dalam etos kerjanya.
2. Faktor Internal
a. Budaya
Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu
sendiri, yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-
norma perilaku, serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan yang
secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Norma-norma
budaya sangatlah penting karena hal tersebut bisa menjelaskan mengapa dua
perusahaan dengan sistem pengendalian manajemen formal yang sama,
bervariasi dalam hal pengendalian aktual.
Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah selama
bertahun-tahun, meskipun tak seorangpun ingat apa yang menjadi alasannya.
Budaya organisasi juga sangat dipengaruhi oleh personalitas dan kebijakan CEO,
serta oleh personalitas dan kebijakan para manajer pada tingkat yang lebih
rendah di area-area yang menjadi tanggung jawab mereka. Upaya-upaya untuk
mengubah peraturan selalu mendapatkan perlawanan, dan semakin besar serta
lamanya sebuah perusahaan, maka perlawanannya pun akan semakin besar.
b. Gaya Manajemen
Faktor internal yang memiliki dampak yang paling kuat terhadap
pengendalian manajeman adalah gaya manajemen. Para manajer memiliki
kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa diantaranya memiliki kharisma dan
ramah, sementara yang lain ada yang bergaya agak santai, ada juga manajer
yang banyak melewatkan waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara pada
banyak orang manajemen dengan cara berjalan berkeliling (management by
walking-around), sementara ada juga manajer yang menyibukkan dirinya
dengan menulis laporan.
c. Organisasi Informal
Garis-garis dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-
hubungan formal, yaitu pemegang otoritas resmi dan tanggung jawab dari
setiap manajer. Kenyataan-kenyataan selama berlangsungnya proses
pengendalian manajemen, tidak bisa dipahami tanpa mengenali arti penting
dari hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang bersifat formal.
ATURAN-ATURAN
Aturan-aturan itu beragam sifatnya, mulai dari yang sangat remeh, hingga aturan
yang sangat penting yang biasanya bersifat jangka panjang. Beberapa aturan adalah
pedoman kerja, yaitu para anggota organisasi diizinkan, dan bahkan diharapkan, untuk
menyimpang dari pedoman tersebut, baik dalam situasi-situasi yang khusus atau ketika
mereka menilai bahwa penyimpangan tersebut akan berakibat baik bagi organisasi.
Beberapa jenis aturan bisa dilihat dibawah ini.
a) Pengendalian Fisik
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, passwords
computer, televisi pengawas, dan pengendalian fisik lainnya mungkin merupakan
bagian dari struktur pengendalian.
b) Manual
Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan-aturan mana yang harus
dituliskan ke dalam panduan, mana yang mesti diklasifikasikan sebagai pedoman,
seberapa banyak toleransi yang diperbolehkan dan beberapa pertimbangan lainnya.
Manual dalam organisasi birokratis jauh lebih rinci dibandingkan dengan aturan di
organisasi lain. Organisasi besar memiliki panduan dan aturan yang lebih banyak
dibandingkan dengan organisasi-organisasi lain yang lebih kecil. Panduan-panduan dan
serangkaian aturan lain harus dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa
aturan-aturan tersebut masih sesuai dengan apa yang diharapkan oleh manajemen
senior.
c) Pengamanan Sistem
Berbagai pengamanan dirancang ke dalam sistem pemrosesan informasi untuk
menjamin agar informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat dan
untuk mencegah atau meminimalkan kecurangan. Hal ini meliputi pemeriksaan silang
secara terinci, pembubuhan tanda tangan dan bukti-bukti lain yang ada bahwa sebuah
transaksi telah dijalankan, melakukan pemilihan, menghitung uang yang ada dan
aktiva-aktiva yang mudah dibawa sesering mungkin, serta sejumlah prosedur lain yang
akan diuraikan dalam buku teks mengenai auditing. Hal tersebut juga mencakup
pengecekan sistem yang dilakukan oleh auditor internal dan eksternal.
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Jenis
struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi.
Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya organisasi bisa
dikelompokkan dalam 3 kategori umum :
1. Struktur Fungsional, didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-
fungsi yang terspesialisasi seperti produk atau pemasaran.
2. Struktur Unit Bisnis, didalamnya para unit manajer bertanggungjawab atas
aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai
bagian yang semi-independen dari perusahaan.
3. Struktur Matriks, didalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
ganda.
ORGANISASI FUNGSIONAL
Kedua, jika organisasi terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi
yang melaporkan ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut,
maka perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan
di tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang lebih
rendah.
1. Struktur ini bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
2. Unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produk yang dibandingkan dengan
kantor pusat, maka para manajer unit bisnis dapat membuat keputusan-keputusan
produksi dan pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang diputuskan
oleh kantor pusat.
3. Unit bisnis pun dapat memberikan reaksi yang cepat terhadap ancaman-ancaman atau
peluang baru.
Kerugian dari unit bisnis adalah adanya kemungkinan bahwa masing-masing staf unit
bisnis menduplikasikan sejumlah pekerjaan yang dalam organisasi fungsional, dikerjakan di
kantor pusat. Kerugian lain adalah perselisihan yang terjadi antara spesialis fungsional
ORGANISASI MATRIKS
Keuntungan dari organisasi ini adalah terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya
dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik,
serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak menganggu struktur organisasi yang
ada.
Sedangkan kelemahannya akan timbul jika manajer proyek tidak bisa mengkoordinir
dari beberapa bagian yang berbeda tersebut sehingga dapat menghadapi kesulitan dalam
mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pelaksanaan kesatuan
perintah dimana 1 pimpinan untuk masing-masing individu.
Sekarang ini, banyak perusahaan yang memiliki Chief Financial Officer (CFO) yang
melaksanakan tanggung jawab ini.
RANGKUMAN
Seorang manajer senior tentu saja menginginkan agar organisasi meraih tujuannya, namun
masing-masing anggota organisasi memiliki tujuan pribadinya masing-masing, dan semua ini tidak
selalu selaras dengan tujuan organisasi. Tujuan utama sistem pengendalian manajemen adalah
menyelaraskan tujuan-tujuan itu, yaitu sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga
tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan untuk meraih kepentingannya sendiri bisa selaras
dengan kepentingan organisasi.
Faktor-faktor informal juga memberikan pengaruh yang besar pada upaya untuk meraih
tujuan tersebut secara terpadu. Faktor terpenting dari semua ini semua adalah budaya organisasi.
Setiap sistem pengendalian manajemen harus mengetahui bahwa organisasi yang bersifat
informal berdiri berdampingan dengan organisasi yang bersifat formal serta perlu diperhitungkan
dalam merancang sebuah sistem. Gaya manajemen juga memiliki pengaruh besar dalam
melakukan pengendalian. Namun, bahkan dalam kasus-kasus yang ideal sekalipun, baik
komunikasi maupun penafsiran yang dilakukan oleh masing-masing individu tetap saja tidak bisa
sempurna.
Perusahaan-perusahaan itu dapat memilih dari 3 struktur dasar perusahaan, yaitu struktur
fungsional, struktur unit bisnis, maupun struktur matriks. Pilihan tertentu terhadap struktur
organisasional mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen.
Para kontroler juga bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem
pengendalian, namun sebagai pejabat staf, dia tidak membuat keputusan dalam bidang
manajemen. Dalam perusahaan yang diorganisasikan ke dalam unit-unit bisnis, hubungan-
hubungan yang terjalin antara pengendali unit bisnis dengan pengendali selalu menjadi bahan
perdebatan.