Professional Documents
Culture Documents
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu bagian dari alat genital pada wanita. Bagian tersebut terkadang
dapat terkena infeksi. Salah satu infeksi tersebut adalah infeksi pada
bartholini.
hal ini merupakan masalah yang perlu untuk dicermati. Involusi bertahap
dari kelenjar bartholini dapat terjadi pada saat seorang wanita mencapai
2
usia 30 tahun.
orang dan angka kejadian pada bilan januari- mei 2010 sebanyak 6 orang.
hadapi.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
3
2. Tujuan Khusus
dan interpretasi data yang diperoleh dari klien Nn "H" dengan Kista
4
D. Manfaat Penulisan
2. Manfaat Ilmiah
penelitian selanjutnya.
E. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
5
Kista Bartholin di RS. Bayangkara.
a. Anamnese
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pengkajian Psikososial
3. Studi Dokumentasi
laboratorium.
4. Diskusi
karya tulis.
6
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
3. Studi Dokumentasi
4. Diskusi
A. Konsep Dasar
1. Definisi
5. Manifestasi klinik
7
6. Jenis-Jenis kista
9. Diagnosa
H. Pendokumentasian
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
http://kistabartholini.com
9
d. Kista bartholini adalah tumor vulva yang paling lazim.ini muncul
a. Anatomi
dua buah berbentuk bundar dan berada di sebelah dorsal dari bulbus
vestibule saluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada celah yang
terdapat di antara labium minus, pudendi, dan tepi hymen glandula ini
10
tertekan pada waktu coitus dan mengeluarkan sekresinya untuk
Gambar 3. Anatomi
Kista Bartholini
b. Histologi
Kelenjar
11
traktus urinarius dengan traktus genital(posted by whoellan on
January)
c. Fisiologi
sedikit sekitar satu atau dua tetes cairan tepat sebelum seorang
(http://kandunganbedahtlogspot.com/2008/08.html)
Gambar 4.
12
Bagian-bagian Kelenjar Bartholini, http://kistabartholini.com
d. Epidemologi
terjadi tiga kali lebih banyak dari pada kista.salah satu penelitian kasus
control menemukan bahwa wanita berkulit putih dan hitam yang lebih
rendah.(http://id,wikipedia.org/wiki/kista)
e. Etiologi
suatu kista suatu abses terjadi bila kista menjadi infeksi kista dapat
dan abses kelenjar tidak lagi dianggap sebagai bagian eksklusif dari
13
infeksi menular seksual.selain itu operasi vulvovaginal adalah penybab
f. Patofisiologis
nyeri, dan Iebih panas dari daerah sekitarnya isi di dalam berupa
g. Penyebab
koli (http://kandunganbedah.blogspot.com)
Namun, jika kista tumbuh Iebih besar dari diameter 1 inci, dapat
14
bengkak, hal ini sangat menyakitkan, sehingga sulit bagi seorang
akan terjepit terutama scat duduk dan berdiri menimbulkan rasa nyeri
(http://kandunganbedah.blogspot.com/2008/08. html)
i. Diagnosa
USG, ST-Scan dan MRI. Kista di bawah kulit bisa langsung didiagnosa
utama untuk mendeteksi adanya kista. Selain itu, MRI dan CT-Scan
pertimbangan biaya.
1) Penatalaksanan
15
ketidaknyamanan akut dan untuk memudahkan drainase kontinu
pengganti.
keputusan yang berfokus pada klien. (Simatupang E.J, 2006, hal. 7).
hal. 25)
16
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan
17
Mengidentifkasi perlunya tindakan segera oleh bidan
18
dengan pembahasan rencana asuhan sesuai dengan
tindakan.
19
bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang
mengenai asuhan yang telah dilakukan dan akan dilakukan pada seorang
menghadapi klien meliputi 7 (tujuh) langkah agar diketahui orang lain apa
1. Subyektif (S)
2. Obyektif (O)
20
laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
3. Assesment (A)
4. Planning (P)
langkah V, VI, VI
21
Pencatatan dari
Alur Pikir Bidan Asuhan Kebidanan
Proses
Pendokumentasian
Manajemen
Asuhan Kebidanan
Kebidanan
kompetensi bidan
1. Pengumpulan data Data Subjektif objektif
2. Merumuskan Assessment / Assessment/ Diagnosa
diagnosa diagnosa
3. Antisipasi diagnosa/
masalah potensial
4. Tindakan potensial
dan kolaborasi
5. Rencana tindakan Membuat rencana Planning :
b. Tes lab
c. Rujukan
d. Pendidikan/konseli
ng
e. Follow up
6. Implementasi Implementasi
7. Evaluasi Evaluasi
Sumber : Si tupang E.J, 2006. hal 62).
22
BAB III
STUDI KASUS
A. Identitas Pasien :
a. Nama : Nn "H"
b. Umur : 22 tahun
c. Suku : Bugis
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Mahasiswa
23
B. Data Biologis
24
D. Riwayat Reproduksi
a. Menarche= 12 tahun
E. Riwayat Ginekologi
1. Nutrisi
• Selama sakit
25
hanya 2-3 sendok
H. Personal Hygiene
• Selama sakit
luarnya
I. Pemeriksaan Fisik
komposmentis
2. Tanda-tanda vital :
Nadi : 88 x / i
Pernapasan : 22 x / i
Suhu : 37 ° C
3. Kepala
4. Wajah
5. Mata
6. Hidung
26
7. Gigi dan Mulut
27
8. Leher
Jugularis
9. Payudara
Simetris kid dan kanan, tidak ada massa dan nyeri tekan
10. Abdomen
11. Genetalia
- Merah
- Adanya keputihan
12. Ekstrimitas
J. Pemeriksaan Penunjang
HB = 12,7 gr %
28
HCT = 40 %
PLT = 275.000
2. Pemeriksaan Ginekologi
a) IVFD RL 20 tetes/menit
Diagnosa :
a. Data Subyektif
29
dirasakan sejak 2 minggu lalu disertai rasa gatal.
b. Data Obyektif
c. Analisis Interpretasi
2. Nyeri
a. Data subjektif
b. Data objektif
Majora dan labia Minora yang isinya nanah yang dapat keluar melalui
30
3. Kecemasan
a. Data Subjektif
b. Data objektif
Vagina adalah daerah yang selalu basah dan lembab oleh sebab itu
vagina merupakan media yang balk untuk kuman berkembang biak, yang
31
LANGKAH IV. Tindakan Segera / Kolaborasi
2. Nadi : 70-100 x/ i
3. Pernapasan : 16-24 x /i
4. Suhu : 36,5-37,5 ° C
Intervensi
dokter
32
3. Beri dukungan mental dan spiritual
Tuhan YME
menghadapi marsupialisaasi
33
LANGKAH VII. Evaluasi
4. Terpasang kateter
34
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM
IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn"H"
Umur : 22 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
35
3. Pasien mengatakan nafsu makan menurun akibat nyeri
3. Terpasang kateter
6. TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/i
P : 22x1
S : 37°C
Pemberian obat
- Clindamisun 3x300 g
- As-mefenamat 3x500 g
36
Assesment (A)
Planning (P)
besok
marsupialisasi
anjuran
- Clindamisun 3x300 g
- As-mefenamat 3x500 g
37
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PRE OPERASI
BAYANGKARA MAKASSAR
IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn"H"
Umur : 22 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
dilakukan
38
Data Objektif (O)
5. ITV :
TD : 90/60 mmHg
N : 72x/i
P : 18x1
S : 36,6°C
Assesment (A)
Planning (P)
tindakan marsupialisasi
39
4. Pemberian obat ,jam 13.00
- As. Mefenamat
40
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM
IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn"H"
Umur : 22 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
41
Data Objektif (O)
2. Kesadaran : Komposmentis
4. Terpasang Kateter
- Vulva :
7. TTV :
TD = 110/80 mmHg
N = 80 x /i
S = 36,5 °C
P = 18 x /i
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
42
menceritakan rasa cemasnya.
nyaman
- Pemberian obat
• SF 2x1
• Dulcolax no. 2
43
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM
2. Ibu mengatakan sudah BAB dan BAK tetap masih terasa sakit. 3.
2. Keluhan : nyeri
4. Nyeri tekan : +
6. TTV :
TD = 120 / 80 mmHg
N =76 x/i
P = 20 x/i
S = 36,5 °C
44
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
45
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas hasil tinjauan kasus kista
kista duktus bartholin yang ditandai dengan berbagai derajat nyeri dan
tanpa keluhan apapun, tanpa rasa sakit vagina. Namun, jika kista tumbuh
duduk, atau selama hubungan seksual. Jika kista menjadi terinfeksi, berisi
nanah, dan menjadi bengkak, hal ini sangat menyakitkan, sehingga sulit bagi
seorang wanita untuk duduk, berjalan atau melakukan hubungan intim. Kista
46
ke vagina. Sebuah kista biasanya tidak sangat menyakitkan, dan rasa sakit
letaknya di vagina bagian luar,kista akan terjepit terutama saat duduk dan
sekarang, Ny"H" berusia 22 tahun masuk Rumah Sakit tanggal 03 mei 2010
jam 13.25 wita dengan indikasi kista bartholini, pasien mengeluh nyeri pada
nyeri tekan pada vagina dan ekspresi wajah meringis terutama bila bergerak.
Pada pemeriksaan vagina teraba benjolan pada labia mayors dan minora
pustaka dan yang ditemukan pada tinjauan kasus secara garis besar tidak
beberapa data balk data subjektif maupun data objektif yang diperoleh dari
47
Pada tinjauan Pustaka dijelaskan bahwa gejala Kista Bartolini
Sebuah kista biasanya tidak sangat menyakitkan, dan rasa sakit yang
di vagina bagian luar, kista akan terjepit terutama saat duduk dan berdiri
pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan pada labia majora dan minora.
tersebut, seperti ; adanya rasa nyeri pada vagina, teraba benjolan pada
hemoglobin pasien adalah 12,7 gr%. Ekspresi wajah ibu tampak pucat
48
Langkah III. Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
diidentifikasi.
membengkak dan membentuk suatu kista suatu abses terjadi bila kista
menjadi infeksi kista dapat terinfeksi dan abses dapat berkembang dalam
kelenjar kista bartholini tidak selalu harus terjadi sebelum abses kelenjar.
juga mungkin menjadi orgasnisme kausatif namun kists saluran bartholini dan
abses kelenjar tidak lagi dianggap sebagai bagian eksklusif dari infeksi
menular seksual selain itu operasi vulvovaginal adalah penyebab umum kista
dan rencana operasi oleh tim dokter sebagai Iangkah untuk mengantisipasi
49
Pada bagian ini, penulis mendapatkan bahwa masalah potensial yang
bisa terjadi pada pasien dengan kista bartholini dapat diantisipasi dengan
balk . Oleh karena itu penulis bisa menyimpulkan tidak terjadi kesenjangan
segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Pada kasus Ny. " H" ditemukan bahwa ibu menderita kista bartholini,
selanjutnya.
50
Langkah VI. Implementasi Asuhan Kebidanan
yang akan dilakukan sehingga ibu dan keluarganya dapat membantu dan
2010 dan pada tahap ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
adalah keadaan umum balk, ibu masih merasa nyeri pada vagina terutama
jika bergerak, wajah pasien meringis jika bergerak, ibu bisa beradaptasi
lanjut .
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kista bartholini.
52
himen. Insersi suatu kateter Word menjadi tindakan terapi
pengganti.
buruk.
53
B. Saran-Saran
1. Pasien
mungkin.
pendidikan kesehatan.
54
asuhan kebidanan sesuai dengan prosedur yang ada, mengingat
55
DAFTAR PUSTAKA
Luz Heller, Gawat darurat ginekologi dan obstetri, Obstetri Wiliams edisi 2
EGC
56