You are on page 1of 20

1

TUGAS MAKALAH MATEMATIKA EKONIMI I

JUDUL

MANFAAT MATEMATIKA PADA BIDANG EKONOMI DALAM

KEHIDUPAN SEHARI - HARI

DISUSUN OLEH :

JOHN J TOMPODUNG

NIM : 302720101100763

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

JAMBATAN BULAN

TIMIKA

2010
2

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

hikmat yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah ini bisa terselesaikan.

Terima kasih saya sampaikan kepada dosen Matematika Ekonomi I, Bapak

Mathias Salosok ST, atas segala arahan serta ilmu yang telah diberikan, sehingga

bertambahnya ilmu pengetahuan yang saya dapatkan.

Dalam makalah ini penulis mencoba mengemukakan pendapat tentang “ Manfaat

Matematika Pada Bidang Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari – hari “,

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,

untuk itu mohon saran dan kritikan atas makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis

dan bagi rekan-rekan mahasiswa STIE Jambatan Bulan Timika sebagai bahan

diskusi kita semua.

Timika, Desember 2010

Penulis
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………... i

Daftar Isi …………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………...…………… 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……..………………………………… 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .…………………………. 3

BAB II PEMBAHASAN ……..……………………………………… 4

BAB III PENUTUP …….……..……………………………………… 15

Kesimpulan ………………….………………………………. 15

Daftar Pustaka ………………………………………………. 17


4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya

selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang

dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya

tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.

Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang

berbeda dengan jumlah kebutuhan orang antara lain :

a. Faktor Ekonomi

b. Faktor Lingkungan Sosial Budaya

c. Faktor Fisik

d. Faktor Pendidikan

Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan

teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan

kurva adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang

lebih mendalam, matematika dan persamaan matematika memegang peranan

yang sangat penting. Peranan matematika sebagai alat bantu kuantitatif yang

penting dalam menyelesaikan persoalan-persoalan ilmu pengetahuan sudah

lama diakui, khususnya dalam rumpun ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural

sciences) seperti Fisika, Astronomi, Geologi, dan lain-lain.


5

Matematika ekonomi lahir dari cabang teori ekonomi yang relatif kecil

sampai akhirnya menjadi hampir sama besarnya dengan teori ekonomi

lainnya. Perkembangan ini disebabkan karena para ekonom bersimpati

terhadap ekonomi neoklasik yang merepresentasikan teori ekonomi dengan

formulasi matematika. Sebelum matematika ekonomi diadopsi secara luas,

teori ekonomi masih mengandalkan analisis grafik namun analisis ini

terkendala oleh visualisasi yang hanya terbatas pada dua dimensi karena

visualisasi lebih dari dua dimensi tidak mudah difahami. Baru setelah tahun

1950, perkembangan matematika ekonomi makin pesat seiring berpindahnya

para ahli-ahli matematika menjadi akademisi ekonomi seperti Kenneth

Arrow, dkk.

Berangkat dari uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penulisan makalah dengan judul “ Manfaat Matematika Pada

Bidang Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari – hari “.

1.2 Rumusan Masalah

Adapan masalah dalam penulisan makalah ini adalah penulis

merumuskan sebagai berikut :

“ Seberapa besar manfaat matematika pada bidang ekonomi dalam kehidupan

sehari – hari “

Untuk menghindari penafsiran yang terlalu meluas, serta memperjelas

permasalahan yang akan dibahas, maka dilakukan pembatasan masalah

sebagai berikut :
6

1. Penulisan makalah ini hanya menjelaskan manfaat matematika pada

bidang ekonomi dalam kehidupan sehari – hari

2. Matematika dalam kehidupan sehari – hari dan prospeknya di masa

datang.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman

bahwa matematika mempunyai peranan penting dalam berbagai

bidang seperti ilmu pengetahuan teknologi, ilmu sosial dan ekonomi,

dan lain sebagainya.

1.3.2 Manfaat Penulisan.

Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi dunia pendidikan, dapat memotivasi para siswa, mahasiswa

untuk lebih giat dalam mempelajari matematika dan memperdalam

teori – teorinya serta dapat memperaktekan tentang keterkaitanya

dengan ilmu pendidikan lainya. Dapat memberikan dorongan bagi

tenaga pengajar untuk mencari cara pembelajaran yang baik agar

siswa dan mahasiswa mudah memahaminya.

2. Bagi kalangan umum, menjadikan matematika sebagai permainan

dasar menghitung dalam usaha dan kegiatan sehari – hari.


7

BAB II

PEMBAHASAN

Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan

dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada

sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan

suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan

penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta,

penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan

kesimpulannya.

Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi.

Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem

solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu

siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan

serta dapat membantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai

dengan situasinya.

Ada lima langkah dalam penyelesaian masalah adalah sebagai berikut :

1. Menyajikan penyelesaian masalah dalam bentuk umum.

2. Menyajikan kembali masalah dalam dalam bentuk operasional.

3. Menentukan strategi atau prosedur menyelesaikan masalah.

4. Menyelesaikan masalah.
8

5. Menganalisis dan mengevaluasi strategi penyelesaian masalah serta

menemukan strategi penyelesaian masalah yang baru.

Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang

ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau

karyawan menggunakan tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan

berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan

masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika

atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin

matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau peralatan

yang digunakan.

Bidang ekonomi menggunakan konsep fungsi untuk memprediksikan

produksi maupun penjualan. Ada pepatah " Siapa yang menguasai matematika

dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media

melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan

masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan

serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer

yang digunakan adalah otak bukan otot". Di lingkungan masyarakat pun secara

tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Seperti ketika orang

menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah,

ongkos, hak waris, dan masih banyak yang lainnya. Jelas bahwa matematika

sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang

mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan.

Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.


9

Berdasarkan fenomena tersebut maka prospek matematika di masa datang sangat

bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru

matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6

jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam

pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam,

Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia

pendidikan untuk menjadi tenaga pengajar matematika.

Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika

melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta

IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang

bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau les privat. Matematika

tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus.

Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan

sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru

di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinyu dan jelas

karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti

halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat". Hal tersebut menggugah lembaga

perguruan tinggi kependidikan untuk membuka program studi pendidikan

matematika. Karena peminatnya selain guru-guru yang telah mencapai gelar

diploma dan karyawan perusahaan swasta, anak-anak muda yang baru lulus SLTA

pun mulai tertarik dengan matematika. Banyak lulusan SLTA semua program

masuk ke pendidikan matematika. Bagi yang kurang menyukai matematika harus

merubah pandanganya terhadap matematika karena mau tidak mau setiap hari ia
10

akan berhadapan dengan matematika. Selain itu prosek matematika sangat bagus

di masa mendatang. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri, sehingga ada trend

bahwa banyak orang beralih profesi menjadi guru khususnya guru matematika

baik di lembaga pendidikan formal maupun non-formal.

Dalam dunia ekonomi, kita perlu berhati-hati dalam menggunakan model

matematika dalam membuat suatu analisis ekonomi. Model matematika hanyalah

representasi dari masalah yang sedang kita hadapi yang kita nyatakan dalam suatu

persamaan-persaman matematika dengan mengacu pada bagaimana hubungan

variabel-variabel yang sedang kita analisis. Model ini dapat didesain untuk

menjelaskan hubungan antar variabel sampai rinci sekali atau dibanguan untuk

menjelaskan relasi antar variabel secara garis besar tegantung pada tujuan analisis

yang kita kehendaki. Ibarat peta suatu wilayah geografis, kita bisa secara garis

besar membuat gambar wilayah tersebut beserta lokasi kota-kota besarnya saja

atau kita dapat menunjukkan secara rinci sampai jalan-jalan yang menghubungkan

antar kota tersebut dan bahkan kita dapat membangun peta yang sangat lengkap

yang dapat menggambarkan bagaimana jalan satu dengan jalan lainnya

berhubungan. Peta mana yang kita gunakan sangat tergantung pada kebutuhan.

Kalau kita ingin berwisata ke suatu wilayah, kita membutuhkan peta yang sangat

rinci yang dapat menggambarkan obyek wisata beserta jalan-jalan yang dilalui

agar bisa mencapai obyek tsb. Sebaliknya, kalau kita hanya ingin melewati

wilayah tersebut, kita hanya membutuhkan peta yang dapat menggambarkan

hubungan antar kota satu dengan kota lainnya. Begitu juga dalam pembuatan dan

penggunaan model matematika. Model matematika yang sangat kompleks tidak


11

selalu lebih baik bila dibandingkan dengan model yang simpel. Model yang

sederhana tetapi kalau bisa menjelaskan banyak sekali fenomena yang sedang

dianalisis lebih berharga daripada model yang sangat ruwet tetapi tidak banyak

dapat menjelaskan. Oleh sebab itu, dalam membangun model matematika,

disarankan menggunakan prinsip parsimony yaitu menggunakan model yang

sesimpel mungkin tetapi dapat menjelaskan banyak hal. Prinsip ini sejalan dengan

konsep small is beautiful yang dianut dalam penyusunan struktur suatu organisasi.

Persoalan yang dihadapi para ekonom dalam analisisnya sehari-hari adalah

masalah dunia nyata (real world); sedangkan model matematika hanyalah

merupakan representasi dari dunia nyata. Pertanyannya sekarang adalah apakah

masalah dunia nyata tersebut dapat direpresentasikan secara sempurna oleh suatu

model matematika. Ternyata memang ada gambaran antara dunia nyata yang

dianalisis dengan suatu model matematika yang ditawarkan. Untuk menjembatani

hal ini perlu dibuat suatu asumsi-asumsi agar model matematikanya dapat

dibangun. Dalam membuat asumsi – asumsi inilah diperlukan pemahaman-

pemahaman yang tajam mengenai substansi yang dianalisis dan kemudian

menggabungkannya dengan pilihan model yang ditawarkan. Bila asumsi-asumsi

yang digunakan tidak tepat atau bila asumsi-asumsi tersebut tidak dapat dipenuhi,

maka solusi yang dihasilkan melalui model matematika bisa menyesaatkan karena

model matematika yang digunakan disini menganut prinsip ”if-then”. Artinya,

hanya bila persyaratan – persyaratan atau asumsi – asumsi (”if”) tersebut dipenuhi

maka solusi yang dihasilkan (”then”) bisa benar atau valid. Oleh sebab itu,

diperlukan kehati – hatian dalam membangun dan menggunakan model tersebut.


12

Disinilah perlunya verifikasi model untuk mengetahui apakah solusi yang

dihasilkan ”sound economics”.

Pengertian matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah ilmu

tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional

yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam perkembangannya

bilangan ini diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain sesuai penggunaannya.

Menurut James dan James (1976), matematika diartikan sebagai ilmu logika

mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berubungan

satu sama lainnya dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,

analisis, dan geometri. Sedangkan menurut Reys dkk. (1984), matematika

diartikan sebagai analisis suatu pola dan hubungannya, suatu jalan atau pola

berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pengertian-

pengertian tentang matematika tersebut maka matematika dapat diartikan sebagai

suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep yang

berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang

umum serta aplikasi dalam bidang lainnya. Pendidikan matematika dapat diartikan

sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif kearah kedewasaan

sesuai dengan kebenaran logika.

Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain :

1. Objek yang dipelajari abstrak. Sebagian besar yang dipelajari dalam

matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau

merupakan hasil pemikiran otak manusia.


13

2. Kebenaranya berdasarkan logika. Kebenaran dalam matematika adalah

kebenaran secara logika. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan

melalui eksperimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai

√-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada

jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner

(khayal).

3. Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinyu. Pemberian atau penyajian

materi matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan

secara terus – menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara

berulang melalui latihan – latihan soal.

4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya. Materi yang

akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya.

Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun

ruang maka harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.

5. Menggunakan bahasa simbol. Dalam matematika penyampaian materi

menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara

umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol "+" sehingga tidak

terjadi dualisme jawaban.

6. Diaplikasikan dibidang ilmu lain. Materi matematika banyak digunakan atau

diaplikasikan dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan

dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi

penawaran.
14

Berdasarkan karakteristik tersebut maka matematika merupakan suatu ilmu

yang penting dalam kehidupan bahkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Hal ini yang harus ditekankan kepada siswa sebelum mempelajari matematika dan

dipahami oleh guru. Dari sisi siswa, pemahaman tentang manfaat matematika

dalam kehidupan sangat berperan penting. Siswa harus mengenal dulu apa itu

matematika ? bagaimana proses matematika ? untuk apa itu matematika ?.

Motivasi tersebut harus diberikan sehingga minat atau kemauan siswa untuk

mempelajari matematika akan muncul, sehingga pada proses belajarnya mereka

akan fokus dan dapat menerima dengan baik materi yang dipelajari.

Sedangkan dari sisi guru, dalam memberikan atau mengajar matematika

dituntut memenuhi beberapa aspek yaitu latar belakang pendidikan dan

penguasaan materi dan teknik penyampaian materi. Artinya guru matematika

harus memiliki latar belakang pendidikan sarjana (S-1) pendidikan matematika.

Namun dalam penerapannya masih banyak guru matematika dengan latar

belakang non-pendidikan matematika. Penguasaan materi berkaitan dengan

penguasaan kurikulum pendidikan khususnya kurikulum pelajaran matematika.

Kurikulum memiliki pengertian sebagai sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan

dan harus ditempuh atau dipelajari siswa untuk menyelesaikan suatu jenjang

pendidikan dan memperoleh ijazah. Memahami kurikulum adalah mampu

mengorganisasikannya. Organisasi kurikulum yang efektif adalah :

1. Berkesinambungan (continuity), artinya pelaksanaan kurikulum hendaknya

tidak terputus ditengah jalan, loncat sana loncat sini, sebab keterkaitan materi

pelajaran matematika adalah adanya hubungan satu sub kompetensi (materi)


15

dengan sub kompetemensi lainnya. Materi yang sukar jangan dilewati atau

hanya memberikan materi-materi yang mudah atau sudah dikuasai saja

walaupun dalam satu kompetensi yang sama. Pemberian materi jangan

terputus karena guru sering tidak hadir.

2. Berurutan (sequence), artinya penyampaian materi harus bertahap dan

berjenjang. Mulai dari yang konkret ke yang abstrak, dari yang mudah ke

yang sulit, materi yang menjadi dasar atau prasyarat materi lain harus

diajarkan lebih dahulu. Salah satu contohnya untuk mempelajari materi

matematika keuangan di kelas XI SMK semester dua harus menguasai materi

tentang barisan dan deret di kelas XI SMK semester satu.

3. Keterpaduan (integration), artinya materi yang satu dengan materi yang lain

ada keterkaitan atau materi yang sesuai atau relevan dapat digunakan untuk

menyelesaikan soal materi yang lainnya dalam pelajaran matematika.

Contohnya untuk menyelesaikan matriks dapat diselesaikan dengan sistem

persamaan linier melalui metode eliminasi dan substitusi. Bahkan materi

matematika dapat diintegrasikan dengan materi pelajaran lain yang disebut

aplikasi matematika. Contohnya menyelesaikan materi fungsi permintaan dan

penawaran dalam pelajaran ekonomi dapat diselesaikan dengan materi fungsi

dalam matematika. Menghitung kecepatan atau percepatan dapat diselesaikan

dengan materi limit. Masih banyak penggunaan materi matematika dalam

ilmu pengetahuan yang lain, hal ini berkaitan dengan istilah matematika

sebagai "mother of science". Artinya matematika membantu dalam

perkembangan ilmu pengetahuan yang lain.


16

Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman guru untuk menyusun,

melaksanakan, mengevaluasi, dan mengadakan remedial / pengayaan program

menurut / sesuai materi pelajaran yang diajarkan. Guru juga harus memahami

psikologi belajar siswa, dalam belajar siswa harus dalam kondisi senang dan tidak

tertekan sehingga siswa akan respek terhadap pelajaran yang akan dipelajari.

Penampilan dan pembawaan sikap guru pun harus baik dan bersahabat. Sebagian

besar siswa menganggap guru matematika itu galak dan menakutkan, hal ini yang

harus diubah oleh guru dengan melakukan pedekatan lebih baik kepada siswa dan

tidak memberikan ganjaran atau hukuman dengan fisik tetapi dengan kegiatan

yang bermakna. Contohnya ketika siswa tidak mengerjakan PR maka berikan

hukuman dengan memberi tugas mencatat materi yang baru, jangan diberikan

hukuman dengan kekerasan seperti disuruh ke luar kelas dan lari di lapangan. Hal

tersebut tidak mendidik, karena akan memberikan respon yang kurang baik dari

siswa sehingga mereka akan enggan untuk belajar. Guru pun harus memiliki

kreatifitas khususnya dalam hal metode pengajaran. Metode pengajaran yang

dilakukan harus disesuaikan dengan karakteristik dan bobot materinya. Materi

matemetika dapat diberikan melalui peragaan atau percobaan maupun pengamatan

ke lapangan. Misalnya materi bangun ruang dapat disajikan melalui model-model

bangun ruang, materi trigonometri mengukur ketinggian suatu benda dapat

dilakukan dengan praktek di lapangan. Sehingga tuntutan agar guru kreatif harus

dilaksanakan karena dengan metode konvensional (ceramah) penyampaian materi

kurang efektif. Artinya pengajaran matematika dapat melalui alat-alat modern


17

sesuai perkembangan zaman. Selain itu, guru harus tegas dalam konsep dimana

konsepsi matematika berorientasi pada :

1. Formalistis; pengertian modern, campuran, hubungan, fungsi, kelompok,

vektor yang diperkenalkan dan dimasukan dengan definisi dan dihubungkan

satu sama lain dalam sistem yang disusun secara deduktif.

2. Dunia di sekelilingnya dengan titik tolak dari tema yang diambil dari

jangkauan pengalaman siswa. Siswa mempunyai tugas untuk

mematematiskan keadaan sekeliling artinya menyelidiki sekeliling

mengenai kadar matematika, penggunaannya, terutama dalam contoh

sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

3. Heuristik, yaitu sistem yang pelajarnya dilatih untuk menemukan sesuatu

secara mandiri. Upaya-upaya untuk mengalami permulaan pemecahan

masalahnya terutama cara pemikiran yang dalam proses ini secara khusus

dapat digunakan, mengarah pada cara-cara penemuan, merangsang

penelitian, perekaan sehingga meningkatkan minat terhadap matematika.

4. Matematika sebagai perkakas yaitu sebagai kesiapan teknis, lalu dipahami

dan dinilai kemungkinan penerapannya serta penerapannya dapat dilakukan

ke segala bidang.

Peran serta pendidikan matematika dalam pendidikan secara keseluruhan

sangat luas tidak hanya berkaitan tentang hal yang teknis dan ilmiah saja.

Buktinya bahwa persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari dapat diuraikan

dalam model matematika sehingga penyelesaiannya lebih cepat dan sederhana.


18

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting

dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang

menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak

lepas dari persoalan matematika.

2. Pendidikan matematika di sekolah perlu dipahami dan dikembangkan sesuai

dengan perkembangan zaman. Hal ini dengan memperbanyak materi aplikasi

matematika dalam bidang keahlian. Karena matematika membentuk pola

berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan

masalah secara tepat dan dapat pertanggungjawabkan.

3. Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran matematika.

Sehingga guru matematika harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :

1. Menguasai materi dengan baik, hal ini berkaitan dengan latar belakang

pendidikan guru tersebut.

2. Menguasai teknik pengajaran matematika dengan baik, hal ini berkaitan

dengan keaktifan dan inovasi guru dalam membuat saran belajar seperti

alat peraga dan trik-trik memotivasi siswa.

3. Menguasai kelas dan siswa dengan baik, artinya guru harus memahami

karakter dan kemampuan siswa.


19

4. Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain,

hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan.

Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan

masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.


20

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.suite101.com/content/math-intelligence-in-children-

a241419#ixzz16iSlZwx7, Matematika Kecerdasan pada Anak.

2. Makalah Pentingnya Ilmu Matematika dibandingkan dengan Ilmu

Ekonomi, Adithya Hendrika.

3. http://www.e-matematika.blogspot.com/2009/02/matematika-dalam-
kehidupan-sehari-hari.html

You might also like