Professional Documents
Culture Documents
relativitas umum dan relativitas khusus. Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan
bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Relativitas khusus
• 2 Relativitas umum
• 3 Lihat pula
• 4 Pranala luar
Postulat lain yang mendasari teori relativitas khusus adalah bahwa hukum fisika memiliki
bentuk matematis yang sama dalam kerangka acuan lembam manapun. Dalam teori
relativitas umum, postulat ini diperluas untuk mencakup tidak hanya kerangka acuan
lembam, namun menjadi semua kerangka acuan.
Banyak prediksi relativitas umum yang berbeda dengan prediksi fisika klasik, utamanya
prediksi mengenai berjalannya waktu, geometri ruang, gerak benda pada jatuh bebas, dan
perambatan cahaya. Contoh perbedaan ini meliputi dilasi waktu gravitasional, geseran
merah gravitasional cahaya, dan tunda waktu gravitasional. Prediksi-prediksi relativitas
umum telah dikonfirmasikan dalam semua percobaan dan pengamatan fisika. Walaupun
relativitas umum bukanlah satu-satunya teori relativistik gravitasi, ia merupakan teori
paling sederhana yang konsisten dengan data-data eksperimen. Namun, masih terdapat
banyak pertanyaan yang belum terjawab. Secara mendasar, terdapat pertanyaan
bagaimanakah relatvitas umum ini dapat digabungkan dengan hukum-hukum fisika
kuantum untuk menciptakan teori gravitasi kuantum yang lengkap dan swa-konsisten.
Teori Einstein memiliki implikasi astrofisika yang penting. Teori ini memprediksikan
adanya keberadaan daerah lubang hitam yang mana ruang dan waktu terdistorsi
sedemikiannya tiada satu pun, bahkan cahaya pun, yang dapat lolos darinya. Terdapat
bukti bahwa lubang hitam bintang dan jenis-jenis lubang hitam lainnya yang lebih besar
bertanggungjawab terhadap radiasi kuat yang dipancarkan oleh objek-objek astronomi
tertentu, seperti inti galaksi aktif dan miktrokuasar. Melengkungnya cahaya oleh gravitasi
dapat menyebabkan fenomena pelensaan gravitasi. Relativitas umum juga
memprediksikan keberadaan gelombang gravitasi. Keberadaan gelombang ini telah
diukur secara tidak langsung, dan terdapat pula beberapa usaha yang dilakukan untuk
mengukurnya secara langsung. Selain itu, relativitas umum adalah dasar dari model
kosmologis untuk alam semesta yang terus berkembang.
Dasar dari mekanika klasik adalah gagasan bahwa gerak benda dapat dideskripsikan
sebagai kombinasi gerak bebas (atau gerak inersia) dengan penyimpangan dari gerak
bebas ini. Penyimpangan ini disebabkan oleh gaya-gaya luar yang bekerja pada benda
sesuai dengan hukum kedua Newton, yang menyatakan bahwa total keseluruhan gaya
yang bekerja pada sebuah benda adalah sama dengan massa (inersia) benda tersebut
dikalikan dengan percepatannya.[2] Gerak inersia yang dihasilkan berhubungan dengan
geometri ruang dan waktu, yakni dalam standar kerangka acuan mekanika klasik, benda
yang berada dalam keadaan jatuh bebas bergerak searah garis lurus dengan kecepatan
konstan. Dalam bahasa fisika modern, lintasan benda bersifat geodesik, yaitu garis dunia
yang lurus dalam ruang waktu.[3]
Bola yang jatuh menuju lantai roket yang dipercepat (kiri) dan bola yang jatuh menuju
Bumi (kanan)