You are on page 1of 11

Keseimbangan Pasar

1. Keseimbangan Pasar Barang (output)


Dalam analisis grafis, keseimbangan
pasar dapat dilakukan dengan cara
menggabungkan kurva permintaan pasar
dan penawaran pasar.
• 2. Keseimbangan Pasar Barang (catatan matematis)
Kalian tentu telah mempelajari membentuk fungsi permintaan pasar beras
dan penawaran pasar beras. Kedua fungsi tersebut adalah Qd = -4/SP +
5.800 dan Qs = 4/5P-600. Apabila fungsi permintaan dan penawaran sama,
maka keseimbangan pasarnya dengan pendekatan matematis dapat
diperoleh dengan rumus :
Qd = Qs
Dimana :
Qd = Jumlah yang diminta
Qs = Jumlah yang ditawarkan
Dengan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran pasar beras yang
telah kita temukan, maka harga dan jumlah keseimbangannya dapat dicari
sebagai berikut :
Keseimbangan pasar terjadi apabila kita jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan atau Qd = Qs.
Oleh karena itu : -4/5P + 5.800 = 4/5P – 600
-4/5P – 4/5P = -600 – 5.800
-8/5P = 4.000
Untuk P = 4.000 kaka : Q = 4/5P – 600
Q = 4/5 (4.000) – 600
Q = 2.600
Jadi, keseimbangan pasar beras tercapai pada harga Rp.4.000,00 dan
jumlah sebesar 2.600 kg.
Silahkan kalian perhatikan, baik dengan pendekatan grafis maupun
matematis keseimbangan pasar tercapai pada harga dan jumlah yang sama.
• Perubahan posisi keseimbangan pasar barang
a. Perubahan permintaan
Permintaan berubah karena adanya perubahan salah satu faktor
yang semula dianggap cateris paribus. Kita ambil contoh, menjelang
hari raya Idul Fitri. Permintaan akan beras dipasar biasanya naik
karena banyak umat barang Islam yang ingin membeli beras untuk
keperluan menunaikan zakat fitrah dan merayakan hari
kemenangan tersebut.
b. Perubahan penawaran
Gambar 4.36 Pengaruh penurunan penawaran terhadap
keseimbangan pasar beras
Berkurangnya jumlah produsen beras akibat kegagalan panen padi
menyebabkan kurva penawaran beras bergeser ke kiri menjadi S1.
Dengan kurva permintaan yang tetap/tidak, maka perpotongan
antara kurva D dan S1 terjadi PADA titik E1 dengan demikian,
harga keseimbangan beras naik menjadi Rp.4.200,00 per kilogram
dan jumlah keseimbangan turun menjadi 2.400 kg. Hal sebaliknya
terjadi apabila penawaran naik.
Perhitungan Pendapatan Nasional
• Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan
dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest,
profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi
adalam suatu negara selama satu periode.
Y = w+ r + i + p
• Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar
Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
• Tahukah kamu darimana perusahaan
memperoleh uang untuk melakukan
investasi? Mereka biasanya meminjam
uang dari bank yg menyimpan tabungan
masyarakat. Jadi,biasanya besarnya
pengeluaran invwstasi dianggap sama
dengan besarnya tabungan (S). Artinya
persamaan di atas dapat pula ditulis
• PNB/GNP= C+G+S+(X-M)
Fungsi Konsumsi Dan Tabungan
• Pengertian konsumsi.
Konsumsi adalah penggunaan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
• Tujuan kegiatan konsumsi :
Untuk memenuhi kebutuhan hidup secara
langsung
• Ciri-ciri barang konsumsi:
a. barang yang di konsumsi adalah barang
yang di hasilkan oleh manusia.
b. Barang yang di konsumsi di tujukan
langsung untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
c. Barang yang di konsumsi akan habis atau
mengalami penyusunan sedikit demi
sedikit sehingga akhirnya tidak dapat di
gunakan lagi
• Fungsi konsumsi.
• Average propensity to consumen
=total konsumsi:pendapatan disposable
• APC = C:Yd
• MPC =∆ C:∆Yd
Fungsi tabungan
• Terdapat dua dkonsep dalam fungsi
tabungan, yaitu Average Propensity Save
(APS) dan Marginal Propensity To Save
(MPS).
APS hádala total tabungan (S) dibagi
dengan disposable income (Yd).
Dalam bentuk humus APS dapat di tulis
sebagai berikut:APS = S :Yd
• MPS ádalah perubahan tabungan sebagai
akibat perubahan disposable income.
• Dalam bentuk humus MPS dapat di tulis
sebagai berikut. MPS =∆ S:∆Yd

• Faktor-faktor lain yang mempengaruhi


konsumsi dan Tabungan.
1. kekayaan yang telah terkumpul
2. sikap berhemat.
3. suku bunga
4. kondisi perekonomian.
Bank Konvensional dan Bank Bagi
Hasil(syari’ah)
1. Bank Konvensional adalah bank yang
bekerja atas dasar hukum perdata
dengan menggunakan prinsip bunga
2. Bank bagi hasil (syari’ah) adalah bank
yang bekerja atas dasar hukum islam
dengan menggunakan prinsip bagi hasil

You might also like