You are on page 1of 15

Teknik karate

Karate
(空手)

Hanashiro Chomo

Nama lain Karate-dō (空手道)

Fokus Striking

Tingkat
Kontak penuh
kekerasan

Japan (Ryukyu Islands dan Seni bela diri


Negara asal Cina kenpō dan kemudian dikembangkan di
Jepang)

Pencipta Sakukawa Kanga; Matsumura Sokon; Itosu


Anko; Gichin Funakoshi

Seni Seni bela diri China, Seni bela diri asli dari
pendahulu Ryukyu Islands (Naha-te, Shuri-te, Tomari-te)

Olah raga karate


Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa
masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti
seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu
sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote:
Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima
oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan
berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya
“tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo
Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:

1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu

Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam
pembentukan JKF dan WKF.

Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa
aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di
dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4
besar WKF".

Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF.
Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan
nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International
Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan
WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda
dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".

Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:

1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan
menangkis.
2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga.
Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga
lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.

tama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga
diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

[sunting] Kihon

Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus
menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.

Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan
(sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh
kihon dengan baik.

[sunting] Kata

Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya
merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip
bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.

Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari
gerakan-gerakan dasar Kata.

Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai
contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu.
Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.

[sunting] Kumite

Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-
murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite
pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite)
praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite
aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.

Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai
tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak
mencederai kawan bertanding.

Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk
melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan
tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan
Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang
dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite
atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti
bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.

[sunting] Pertandingan Karate


Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :

1. Kumite (perkelahian) putera dan puteri


2. Kata (jurus) putera dan puteri

[sunting] Kumite

Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan
kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan
yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang
pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih)
dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu
perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan
diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

[sunting] Kata

Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera
maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan.

Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak
selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.

Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu
dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan
memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih
indah dan lebih susah untuk dilatih.

Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang
berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan
perincian sebagai berikut:

 Shotokan : Kankudai dan Jion.


 Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
 Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
 Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF,
hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di
atas.

[sunting] Luas lapangan

 Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian
1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
 Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.

Pada Kumite Shiai yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu peraturan dari WKF,
idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x 10 meter. Matras tersebut dibagi
kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai
dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh menyentuh batas tersebut atau akan
dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih dalam dari batas jogai adalah batas peringatan,
sehingga karate-ka yang sedang bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa
ruang lingkup matras yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena
bertanding efektif.

[sunting] Peralatan dalam pertandingan karate


Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate

1. Pakaian karate (karategi) untuk kontestan


2. Pelindung tangan
3. Pelindung tulang kering
4. Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan berwarna merah/aka dan biru/ao
5. Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi keharusan adalah:
o Pelindung gusi (di beberapa pertandingan menjadi keharusan)
o Pelindung tubuh untuk kontestan putri
o Pelindung selangkangan untuk kontestan putera
6. Peluit untuk arbitrator/alat tulis
7. Seragam wasit/juri
o Baju putih
o Celana abu-abu
o Dasi merah
o Sepatu karet hitam tanpa sol
8. Papan nilai
9. Administrasi pertandingan
10. Lampu merah, hijau, kuning sebagai tanda waktu pertandingan dengan pencatat waktu
(stop watch).

Tambahan: Khusus untuk Kyokushin, pelindung yang dipakai hanyalah pelindugn selangkangan
untuk kontestan putra. Sedangkan pelindung yang lain tidak diperkenankan.
[sunting] Falsafah Karate
Rakka (Bunga yang berguguran)

Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik
pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu
teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke
atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada
orang menyerang dengan menumbuk muka, si pengamal karate boleh menggunakan teknik
menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan
tangan yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah
cukup untuk membela diri.

Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)

Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih
agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk
mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang,
kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar
batu kecil ke danautersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.

[sunting] Aliran Karate


Seperti telah disinggung diatas, ada banyak aliran Karate di Jepang, dan sebagian dari aliran-
aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.

Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar
JKF" adalah sebagai berikut:

[sunting] Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan -
sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi
merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan
merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah
dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat
membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan
yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani
langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.

[sunting] Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan
merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang
panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke
Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak
teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang
menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam
pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga
Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya
dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-
ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak
rapat.

[sunting] Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang
diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain.
Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan,
Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli
Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti
Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.

[sunting] Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu
Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan.
Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian
persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan
prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan
tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan kadang-kadang menggunakan
teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam
pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan
peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.

Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara
lain adalah:

[sunting] Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini
sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta turut berjasa mempopulerkan Karate di
seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama.
Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate,
dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa
pelindung, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih
jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal sebagai salah satu aliran karate
paling keras. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi,
dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri
telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10
kumite berturut-turut.

[sunting] Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine
yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga
adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan
Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa
Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan
Rokushaku Bo.

[sunting] Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China,
karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China.
Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian,
terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
Kasti
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok
ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk
disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan
bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu
kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit.
Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan
batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka
kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama
antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.

Versi lain permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar: pemain dibagi dua
regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul.
Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang (yang mendapat
giliran pukul) tak boleh di"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran
memukul bola yang diumpan oalh salah seoarng pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan
untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari
ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang
sedang lari menuju pos atau pulang dapat di"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti
- regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu
angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang.
Permainan ini memang menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat,
menangkap dan melempar.
Olah raga tompat tinggi
LOMPAT TINGGI
Lompat Tinggi merupakan satu sukan yang mengunakan ketinggian yang sudah lama bertapak di arena
sukan olahraga acara padang. Cara dan teknik lompat tinggi mengalami perubahan daripada gaya
lompatan, pusingan dan flop. Lompat tinggi telah dipertandigkan di Sukan Olimpik sebagai acara
individu dan termasuk sekali dalam acara Lelaki Decathlon dan Perempuan Heptathlon. Pelompat tinggi
sekarang banyak mengunakan teknik Fosbury Flop. Di Malaysia atlet lompat tinggi terbaik ialah Ramjit
Singh, Lou Chee Peng, Lee Kum Zee dan Nor Aishah Ismail. FASA LOMPATAN TINGGI Semua gaya
lompatan boleh dibahagikan kepada empat fasa Pergerakan iaitu : a) Penujuan – larian menghala ke
palang b) Lonjakan – tindakan kaki untuk menaikkan badan c) Layangan – gaya dan kedudukan badan
ketika berada di udara dan di atas palang. d) Pendaratan – sentuhan badan dan bahagiannya dengan
tempat mendarat. GAYA LOMPAT TINGGI Terdapat beberapa gaya lompat tinggi, iaitu gaya gunting,
gaya timur, gaya guling barat, gaya pelana dan gaya Fosbury Flop. a) Gaya gunting Pelompat menuju ke
palang secara bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada diluar dari palang. Semasa melepasi
palang, pelompat berada dalam keadaan duduk berlunjur. b) Gaya Timur Pelompat menuju ke palang
secara lurus dari hadapan 90 darjah. Semasa melonjak,kaki bebas dihayun secara tegak ke hadapan
badannya dan pelompat melepasi palang secara mengiring. c) Gaya guling barat Penujuan ke palang
secara bersudut seperti dalam gaya gunting.Pelompat melonjak dengan kaki yang lebih dekat dengan
palang.Kaki lonjakan berada dalam keadaan bengkok semasa pelompat ‘ berguling’ selari dengan
palang untuk membuat pelepasan. d) Gaya pelana Gaya ini hamper sama dengan gaya fuling
barat.Pelompat menuju ke palang secara bersudut. Ketika melepasi palang, muka pelompat
memandang ke bawah dan keadaan badannya seolah-olah meniarap di atas palang. e) Gaya Fosbury
Flop Gaya yang paling popular dan berkesan pada masa kini ialah gaya Fosbury Flop.Mengiku gaya ini
pelompat menuju ke palang dengan membelakangkan palang. GAYA FOSBURY FLOP
Gaya ini diperkenalkan oleh Dick Fosbury pada Tahun 1968. Beliau telah memperkenalkan satu teknik
baru dalam bidang melompat tinggi di mana pelepasan palang di buat dengan bahagian belakang
( bahu ) dahulu dan pendaratan dibuat di belakang badan hamper dengan bahagian tengkuk. Gaya ini
sungguh popular pada masa kini dan tidak ada sebab mengapa para pelajar tidak diberi peluang untuk
mempelajarinya. Untuk tujuan keselamatan, tilam pendaratan yang mencukupi digunakan semasa
pelajaran atau latihan. Berikut ini merupakan fasa-fasa yang terdapat dalam gaya Fosbury Flop. 1)
Penujuan Bisanya pelompat mengambil tujuh hingga sembilan langkah larian di mana tiga langkah
terakhir itu adalah bentuk melengkung. Larian melengkung inilah yang menyediakn pelompat melepasi
palang dengan bahagian belakangnya dahulu. 2) Lonjakan Ini adalah tindakan yang meledak. Sebaik
sahaja pelompat mengaklhiri larian yang melengkung, kaki luarnya melonjak dengan kuat apabila
memijak tanda lonjakn yang hamper selari dengan palang. Kedua-dua belah tangan dibengkokkan dan
dihayun ke atas dan kaki bebas diangkat tinggi dengan bahagian lutut juga dibengkokkan. Lutut ini juga
digerakkan secara melintang badan untuk membantu pusingan badan diudara supaya bahu menjadi
selari dengan palang. Layangan Semasa di udara, pelompat menoleh kebelakang (memenadang palang)
sambil melentikan badan.Tangan diletakkan di bahagian sisi badan dan kedua-dua belah kaki
dibengkokkan dibahagian lutut. Lentikkan badan ini akan membantu bahagian punggung pelompat
badan melepasi palang. Setelah badan pelompat melepasi palang, kedua-dua belah kakinya diluruskan
dan diangkat tegak keatas. Tindakan ini dibuat supaya kaki tidak tersangkut pada palang dan ia juga
sebagai Persediaan untuk pendaratan. Pendaratan Serentak dengan mengankat kakinya keatas,
pelompat menarik kepala dan dadanya ke arah kaki. Kedua-dua belah tangan diangkat ke atas dan
pelompat mendarat di atas bahagia belakang badannya (tulang belikat)

PERATURAN ASAS ACARA LOMPAT TINGGI Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh
mula melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira
batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat
lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal
melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana
kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan
lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut
peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah
disebelah atas padang.

LOMPAT TINGGI
Lompat Tinggi merupakan satu sukan yang mengunakan ketinggian yang sudah lama bertapak di arena
sukan olahraga acara padang. Cara dan teknik lompat tinggi mengalami perubahan daripada gaya
lompatan, pusingan dan flop. Lompat tinggi telah dipertandigkan di Sukan Olimpik sebagai acara
individu dan termasuk sekali dalam acara Lelaki Decathlon dan Perempuan Heptathlon. Pelompat tinggi
sekarang banyak mengunakan teknik Fosbury Flop. Di Malaysia atlet lompat tinggi terbaik ialah Ramjit
Singh, Lou Chee Peng, Lee Kum Zee dan Nor Aishah Ismail. FASA LOMPATAN TINGGI Semua gaya
lompatan boleh dibahagikan kepada empat fasa Pergerakan iaitu : a) Penujuan – larian menghala ke
palang b) Lonjakan – tindakan kaki untuk menaikkan badan c) Layangan – gaya dan kedudukan badan
ketika berada di udara dan di atas palang. d) Pendaratan – sentuhan badan dan bahagiannya dengan
tempat mendarat. GAYA LOMPAT TINGGI Terdapat beberapa gaya lompat tinggi, iaitu gaya gunting,
gaya timur, gaya guling barat, gaya pelana dan gaya Fosbury Flop. a) Gaya gunting Pelompat menuju ke
palang secara bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada diluar dari palang. Semasa melepasi
palang, pelompat berada dalam keadaan duduk berlunjur. b) Gaya Timur Pelompat menuju ke palang
secara lurus dari hadapan 90 darjah. Semasa melonjak,kaki bebas dihayun secara tegak ke hadapan
badannya dan pelompat melepasi palang secara mengiring. c) Gaya guling barat Penujuan ke palang
secara bersudut seperti dalam gaya gunting.Pelompat melonjak dengan kaki yang lebih dekat dengan
palang.Kaki lonjakan berada dalam keadaan bengkok semasa pelompat ‘ berguling’ selari dengan
palang untuk membuat pelepasan. d) Gaya pelana Gaya ini hamper sama dengan gaya fuling
barat.Pelompat menuju ke palang secara bersudut. Ketika melepasi palang, muka pelompat
memandang ke bawah dan keadaan badannya seolah-olah meniarap di atas palang. e) Gaya Fosbury
Flop Gaya yang paling popular dan berkesan pada masa kini ialah gaya Fosbury Flop.Mengiku gaya ini
pelompat menuju ke palang dengan membelakangkan palang. GAYA FOSBURY FLOP
Gaya ini diperkenalkan oleh Dick Fosbury pada Tahun 1968. Beliau telah memperkenalkan satu teknik
baru dalam bidang melompat tinggi di mana pelepasan palang di buat dengan bahagian belakang
( bahu ) dahulu dan pendaratan dibuat di belakang badan hamper dengan bahagian tengkuk. Gaya ini
sungguh popular pada masa kini dan tidak ada sebab mengapa para pelajar tidak diberi peluang untuk
mempelajarinya. Untuk tujuan keselamatan, tilam pendaratan yang mencukupi digunakan semasa
pelajaran atau latihan. Berikut ini merupakan fasa-fasa yang terdapat dalam gaya Fosbury Flop. 1)
Penujuan Bisanya pelompat mengambil tujuh hingga sembilan langkah larian di mana tiga langkah
terakhir itu adalah bentuk melengkung. Larian melengkung inilah yang menyediakn pelompat melepasi
palang dengan bahagian belakangnya dahulu. 2) Lonjakan Ini adalah tindakan yang meledak. Sebaik
sahaja pelompat mengaklhiri larian yang melengkung, kaki luarnya melonjak dengan kuat apabila
memijak tanda lonjakn yang hamper selari dengan palang. Kedua-dua belah tangan dibengkokkan dan
dihayun ke atas dan kaki bebas diangkat tinggi dengan bahagian lutut juga dibengkokkan. Lutut ini juga
digerakkan secara melintang badan untuk membantu pusingan badan diudara supaya bahu menjadi
selari dengan palang. Layangan Semasa di udara, pelompat menoleh kebelakang (memenadang palang)
sambil melentikan badan.Tangan diletakkan di bahagian sisi badan dan kedua-dua belah kaki
dibengkokkan dibahagian lutut. Lentikkan badan ini akan membantu bahagian punggung pelompat
badan melepasi palang. Setelah badan pelompat melepasi palang, kedua-dua belah kakinya diluruskan
dan diangkat tegak keatas. Tindakan ini dibuat supaya kaki tidak tersangkut pada palang dan ia juga
sebagai Persediaan untuk pendaratan. Pendaratan Serentak dengan mengankat kakinya keatas,
pelompat menarik kepala dan dadanya ke arah kaki. Kedua-dua belah tangan diangkat ke atas dan
pelompat mendarat di atas bahagia belakang badannya (tulang belikat)

PERATURAN ASAS ACARA LOMPAT TINGGI Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh
mula melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira
batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat
lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal
melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana
kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan
lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut
peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah
disebelah atas padang.
Tentang Olahraga Futsal
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal
dibatasi garis, bukan net atau papan.

Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.

Sejarah
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan
futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang
dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan
pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal
Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat
futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale
de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara
serta Afrika, Asia, dan Oseania.

Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan
hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya
dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada
perebutan berikutnya tahun pd 1984.

Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya
bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan
Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun
1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun
1988 di Australia.

Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas


Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.

Peraturan
Lapangan permainan
1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan
garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif

Bola
1. Ukuran: #4
2. Keliling: 62-64 cm
3. Berat: 390-430 gram
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)

Jumlah pemain
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
4. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
5. Metode pergantian: “pergantian melayang” (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh
memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat
dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)

Perlengkapan pemain:
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan karet

Lama permainan
1. Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti dimainkan. Waktu dapat
diperpanjang untuk tendangan penalti.
2. Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
3. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

Kejuaraan futsal terkemuka

Piala Dunia Futsal FIFA

 1989 (di Rotterdam, Belanda): dimenangkan Brazil


 1992 (di Hong Kong): dimenangkan Brazi
 1996 (di Barcelona, Spanyol): dimenangkan Brazil
 2000 (di Guatemala): dimenangkan Spanyol
 2004 (di Taiwan): dimenangkan Spanyol.
Piala Dunia Futsal AMF

 1982 (di Sao Paulo, Brazil): dimenangkan Brazil


 1985 (di Madrid, Spanyol): dimenangkan Brazil
 1988 (di Melbourne, Australia): dimenangkan Paraguay
 1991 (di Milan, Italia): dimenangkan Portugal
 1994 (di Argentina): dimenangkan Argentina
 1997 (di Meksiko): dimenangkan Venezuela
 2000 (di La Paz, Bolivia): dimenangkan Kolombia
 2003 (di Paraguay): dimenangkan Paraguay

You might also like