You are on page 1of 3

Apa itu sindrom Asperger ?

apakah termasuk bagian dari


autis?

Sindrom Asperger (SA) termasuk gangguan perkembangan yang


mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk bersosialisasi dan
berkomunikasi. Anak laki-laki 3-4 kali lebih banyak terkena
dibandingkan anak wanita.

Tanda dan gejala anak SA antara lain :

Problem sosialisasi :

• Anak SA sebenarnya ingin berteman tetapi sering ditolak atau diejek oleh teman-
temannya.
• Kurang atau tidak mengerti bagaimana perasaan orang lain.
• Tidak mengerti humor dan norma-norma sosial yang berlaku
• Menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
• Kurang fleksibel karena lebih suka pada rutinitas sehingga sulit beradaptasi.

Problem komunikasi :

• Dalam percakapan, anak SA akan lebih banyak bicara tentang hal yang
diminatinya tanpa memperdulikan apakah lawan bicaranya tertarik atau mengerti
apa yang dibicarakan.
• Tidak memahami komunikasi non verbal seperti ekspresi dan bahasa tubuh orang
lain serta kurangnya kontak mata.
• Terobsesi pada hal-hal yang sangat spesifik seperti statistik, jadwal kereta, cuaca
dll.
• Berbicara dengan suara yang monoton, datar, formal dengan kecepatan yang
lambat atau cepat.
• Kurang mampu berkomunikasi dua arah.
• Kerap menginterupsi pembicaraan.

Problem motorik dan sensorik:

• Koordinasi motorik halus yang kurang atau clumsy (canggung)


• Kurang dapat menjaga keseimbangan dan meniru gerakan yang bersifat cepat,
halus dan ritmik serta tulisan tangan yang tidak rapi,
• Sensitif terdahadap suara, raba, rasa, cahaya, bau, nyeri dan suhu serta tekstur
makanan.
• Penyebab SA belum banyak diketahui, diduga karena faktor genetik dan kelainan
struktural daerah tertentu di otak.

Bagaimana membedakan Sindrom Asperger dengan autis


terutama jenis high functioning autis (autis dengan
kemampuan verbal dan kognitif yang baik) ?
Autis juga bermasalah dalam hal komunikasi dan sosialisasi serta
minat yang terbatas. Beberapa ahli memasukkan SA dalam ASD
(Autistic Spectrum Disorder). Ahli lain menyatakan bahwa SA berbeda
dengan autis maupun ASD. Akan tetapi hampir semua sepakat bahwa
perbedaan utama antara SA dengan autis maupun ASD adalah anak SA
memperlihatkan perkembangan bahasa/bicara serta kecerdasan yang
normal sesuai usianya, bahkan kemampuan ini kadang melebihi usia.
Sehingga anak SA tidak datang dengan keluhan terlambat bicara
tetapi dengan keluhan masalah di sekolah karena kurangnya
sosialisasi atau dianggap aneh.
Apakah anak kita menunjukkan gejala SA ?
Kadang sulit untuk dijawab karena sebagian anak masih bersifat
egosentris dalam bersosialisasi serta membicarakan hal-hal yang itu-
itu saja seperti mainan atau tokoh kartun favoritnya.Tetapi jika hal-hal
tersebut sampai mengganggu sosialisasi dengan teman-temannya ,
menganggu proses belajar serta anak kita dianggap eksentrik maka
sebaiknya berkonsultasi dengan para ahli.
Referensi
http://www.emedicinehealth.com
A parents guide to Asperger Syndrome & High functioning autism, by
Sally Ozanoff PhD, Geraldine Dawson PhD, James Mc Portland, PhD

Read more: http://doktersehat.com/2010/06/04/sindrom-asperger-bukan-


autis/#ixzz2jGcM5k5l

Sindrom Asperger (bahasa Inggris: Asperger syndrome, Asperger's syndrome, Asperger's


disorder, Asperger's atau AS) adalah salah satu gejala autisme di mana para penderitanya
memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu
diterima. Sindrom ini ditemukan oleh Hans Asperger pada tahun 1944. Sindrom Asperger
dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan linguistik dan kognitif
para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan IQ yang
relatif tinggi atau rata-rata (ini berarti sebagian besar penderita sindrom Asperger bisa
hidup secara mandiri, tidak seperti autisme lainnya). Sindrom Asperger juga bukanlah
sebuah penyakit mental.
Ketika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan bahasa tubuh seperti senyuman
dan komunikasi nonverbal lainnya, dan juga kata-kata yang dikeluarkan oleh mereka
cenderung memiliki lebih dari satu buah makna. Seorang penderita sindrom Asperger
memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-
kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka hanya memahami apa arti kata
tersebut, seperti yang ia pahami di dalam kamus. Para penderita sindrom Asperger tidak
mengetahui bagaimana memahami ironi, sarkasme, dan penggunaan bahasa slang,
apalagi memahami mimik muka/eskpersi orang lain. Mereka juga tidak tahu bagaimana
caranya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu.
Para dokter melihat sindrom Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut
sebagai "autisme yang memiliki banyak fungsi/high-functioning autism". Hal ini berarti
setiap penderita sindrom Asperger terlihat seperti halnya bukan seorang autis, tetapi
ketika dilihat, otak mereka bekerja secara berbeda dari orang lain. Para dokter juga sering
mengambil kesimpulan yang salah mengenai sindrom Asperger setelah mendiagnosis
penderitanya, dan memvonisnya sebagai pengidap skizofrenia, ADHD, sindrom Tourette
atau kelainan mental lainnya.
Bagian otak yang memiliki kaitan untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain
juga sebenarnya mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan tubuh.
Karena itu, seorang penderita sindrom Asperger mungkin mengalami masalah yang
melibatkan pergerakan tubuh, seperti halnya olah raga, atau bahkan jalan kaki, yang
terkadang sering terpeleset. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/nervous.
Para penderita sindrom Asperger cenderung lebih baik dibandingkan orang-orang lain
dalam beberapa hal seperti matematika dan hitung-hitungan, tulisan serta pemrograman
komputer. Banyak Penderita sindrom Asperger memiliki cara penulisan yang lebih baik
dibandingkan dengan cara mereka berbicara dengan orang lain. Mereka juga memiliki
sebuah minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka menekuninya sangat
detail, serta mereka justru menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering
melewatkannya

You might also like