You are on page 1of 24

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN

Disusun oleh :

 Dani Saputra (P17420210063)


 Dede Hermawan (P17420210064)
 Diah Kartika (P17420210065)
 Dian Puji Hartanti (P17420210066)
 Dita Cahyaningrum (P17420210067)
 Siti Maulinikmah (P17420210093)
 Sulistiana (P17420210094)
 Susi Winarsih (P17420210095)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
2010 / 2011
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

I. PENGERTIAN
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (Pengunyahan Penelanan dan Pencampuran) dengan enzim
dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (Oris) sampai anus.

II. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN


Susunan saluran pencernaan terdiri dari :
1. Mulut (Oris)
2. Faring (Tekak)
3. Osofagus (Kerongkongan).
4. Ventrikulus (Lambung).
5. Intestinum Minor (Usus Halus) :
 Duodenum (Usus 12 Jari)
 Yeyenum.
 Ilium
6. Intestinum Mayor (Usus besar) :
 Seikum.
 Kolon Asendens.
 Kolon Transfersum.
 Kolon Descendes.
 Kolon Sigmoid.
7. Rektum.
8. Anus.

III. ALAT ALAT PENGHASIL GETAH CERNA


1. Kelenjar Ludah

2
a) Kelenjar (glandula) parotis.
b) Kelenjar (glandula) submaksilaris.
c) Kelenjar (glandula)sub lingualis.
2. Kelenjar Getah Lambung.
3. Kelenjar Hati.
4. Kelenjar Pankreas.
5. Kelenjar Getah Usus

SeLama dalam pankreas, pecernaan makanan dihancurkan menjadi zat –


zat yang sederhana yang hanya diserap dandigunakan oleh sel jaringan tubuh.
Berbagai perubbahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang
terkandung diberbagai cairan pencernaan.
Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis
makanandan tidak mempunyai pengaruh terhasap jenis lain.

IV. STRUKTUR PENCERNAAN


A. MULUT/ORIS
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian yaitu
:
1. Bagian luar yang semit dan vestibula yaitu ruang antara gigi, gusi, bibir
dan pipi.
2. Bagian rongga mulut dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang
dibatasihanya olehtulang maksilaris disebelah belakang bersambung
dengan faring.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis – lapis, dibawahnya
terletak keleenjar – kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya
akan pembuluh darah dan memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.
Bibir, Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi
oleh delaput lendir (mukosa).
Otot orbikularis menutupi bibir.

3
Levatr Anguli oris mengangkat dan depresor anguki oris menekan ujung
mulut.
(1) Platium, terdiri atas 2 bagian yaitu :
(a) Platium Drum (platiumkeras) yang terdudun atas tajk tajuk platum
dari sebelah ujung depan tulang maskilaris dan kebih kebelakang
terdiri dari 2 tulang pletum.
(b) Platum mole (platum Lunak) terletak dibelakang yang merupakan
lipatanmenggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa
dan selaput lendir.
Gerakannya dikendalikan oleh ototnya sendiri, disebelah kanan dan kiri dari
tiang fauses terdapat saluran lendir menembus ke tonsil
(2) Pipi, dilapisi dari dari dalam oleh mukosa yang mengandung papila, otot
yang terdapat pada pipi adalah otot oksinator.
Di dalam rongga mulut terdapat :
(1) Geligi, ada 2 macam :
(a) Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak – anak umur 6 – 7 bulan.
Lengkap pada 2 ½ tahun jumlahnya 20 uah disebut juga gigi susu,
terdiri dari: 8 bauh gigi seri (dens inssisifus), 4 buah gigi tulang
(dens kanius) dan 8 buah gigi geraham (molare).
(b) Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya
32 buah terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus) 4 buah gigi
taring (dens insisivus), 8 buah gigi geraham (Molare) dan 12 buah
gigi geraham (premolare)
Fungsi gigi terdiri dari : Gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring
gunanya untuk memutus makanan yang keras dan liat, dan gigi geraham
gunanya untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong – potong.
(2) Lidah, Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,
kerja otot lidah ini dapat digerakkan ke seluruh arah. Lidah dibagi atas
tiga bagian :
(a) Radiks lingua = Pangkal lidah
(b) Dorsum lingua = Pengujung lidah.

4
(c) Apeks lingua = Ujung lidah.
Pada pangkal lidah yang paling belakang terdapat epiglatos yang
berfungsi untuk menutup jalaan nafas pada saat kita menelan makanan, agar
makanan tidak masuk ke jalan nafas.
Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting putting pengecap
atau ujung saraf pengecap.
Frenlum linguna, merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian
bawah kira kira di tengah – tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak
selaput lendir.
Fika sublingua, terdapat di sebelah kiri dan sebelah kanan frengulum
lingua disini terdapat pula lipatan selaput lendir.
Pada pertengahan flika sub lingua ini terdapat saluran dari glandula
parotis, sub maksilaris dan glandula sub lingualis.

Fungsi lidah yaitu : Mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai


alat pengecap dan penelan, serta merasakan makanan.
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang
bernama duktus wartoni dan duktu stensoni. Kelenjar ini ada dua yakini :
Kelenar ruang bawah rahang (Kelenjar submaksilaris), yang terdapat
pada tulang rahang atas yang beraad pada bagian tengah.
Kelenjar ruang bawah lidah (Kelenjar sub lingualis) yang terdapat di
sebelah depan si bawah lidah.

Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah


lidah bagian bawah lidah disebut korunka sub lingualis serta hasil rekresinya
berupa kelenjar ludah (salfia).dihasilkan di dalam rongga mulut terdapat 3
buah kelenjar ludah yaitu :
Kelenjar parotis letaknya di bagian depan dari telinga di antara
prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni.
Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi
(muskulus buksinator).

5
1) Kelenjar sub maksilaris, letaknya di sebelah bawah rongga belakang,
duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat
dengan frenulum lingua.
2) Kelenjar sub lingualis. Letaknya di sebelah bawah selaput lendir dasar
rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut.
Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

Otot lidah. Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M.
mandibularis, os Hioid dan prosesus steloid) menyebar ke dalam lidah
membentk anyaman bergabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada
lidah.
M.Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat barasal dari
permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.

FARING. Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut


dengan kerongkongan (osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfa yang banyak mengandung limsofit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak persimpangan
antara jalan makan dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut
dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang.
Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantara lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan yang di sebut dengan imus fausitum.
Tekak terdiri dari; bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan
hidung, Bagian media = bagian yang sama tinggi dengan milut dan bagian
inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring.

6
B. KELENJAR LUDAH

Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba


yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai
di akar lidah bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan
orofaring dengan laring.
Menelan (Degiutisio).
Jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan
udara masuk ke bagian depan terus ke leher ke belakang dari jalan nafas dan
di depan dari ruas tulang belakang.
Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis
masuk ke osofagus tanpa membahayakan jalan udara.
Gerakan menelan mencegah masuknya makanan kejalan udara, pada
waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan otot
mulut dan lidah kontraksi secara bersamaan.

C. OSOFAGUS
Melupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung,
panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah

7
lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar; Lapisan selaput lendir
(mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan otot melingkar siikuler dan lapisan
otot memanjang longitudinal.
Osofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung
setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen
menyambung dengan lambung.

D. GASTER (LAMBUNG).
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembung terdiri dari bagian
atas fundus uteri berhubungan dengan osofagus melalui orifisium pilorik,
terletak dibawah diapragma di depan pankreas dan limpa, menempel
disebelah kiri fundus uteri.
Bagian lambung terdiri dari :
1) Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebeiah kiri
osteum kardtum dan biasanya penuh beriisi gas.
2) Korpus ventrikuli, setinggi osteum kaidium, suatu lekukan pada
bagian bawah kurvatura minor.
3) Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang
tebal membentuk spinier pilorus.
4) Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum
kardiak sampai ke pilorus.
5) Kurvatura mayor, lebih panjang dan kurvatura minor terbentang dari sisi
kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan
sampai-sampai ke limpa.
6) Osteum kardiakum. rnerupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen
masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Susunan Lapisan dari dalam keluar, terdiri dari:
1) Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan
berlipat-lipat yang disebut rugae.
2) Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis)
3) Lapisan otot miring (muskulus obtinqus).

8
4) Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
5) Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).
Hubungan antara pilorus terdapat spinter pilorus.

Fungsi lambung terdiri dari :


1) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
2) Getah cerna lambung yang dihasilkan.
a) Pepsin fungsinya, memecah putih telur menjadi asam amino
(albumin dan pepton).
b) Asam garam (HC1) fuagsinya. Mengasamkan makanan, sebagai anti
septik dan desinfeknogen sehingga menjadi pepsin.
c) Renin fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).

9
d) Lapisan lambung; Jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam
lemak yang merangsang sekresi getah lambung.
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan, bila melihat
makanan dan mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang.
Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja saraf sehingga
menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding lambung
melepaskan hormon yang disebut sekresi getah lambung. Getah lambung
dihalangi oleh sistem saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan
emosi seperti marah dan rasa takut.

E. USUS HALUS/INTESTINUM MINOR.


Intestinum minor adalah bagian dari Sistem Pencernaan Makanan
yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya ± 6 m.
merupakan saluran paling panjang lempat proses pencernaan dan absorpsi
hasil pencernaan yang terdiri dari;
Lapisan usus halus; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot
melingkar (M, sirkuler), lapisan otot memanjang (M. longitudinal) dan
lapisan serosa (sebelah luar).
Duodenum. Disebut juga usus 12 jari panjangnya ± 25 cm berbentuk
seperti kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas.
Dan bagian kanan duodenum ini terdapat selaput lendir yang
membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini bermuara saluran
enipedu (duktus kotedoku) dan ulutan pankreis (duktus wirsungi/ duktus
paiikreatikus).

10
Empedu dibuat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus
koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak, dengan batuan lipase.
Pankreas juga menghasilkan; Amilase yang berfungsi mencerna hidrat
arang menjadi disakarida, dan Tripsin yang berfungsi mencerna protein
menjadi asam amino atau albumin dan polipeptika.
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak
mengandung kelenjar, kelenjar ini disebut kelenjar-kelenjar brunner,
berfungsi untuk memproduksi getah intestinium.
Yeyenum & Ileum. Yeyenum dan ileum mempunyai panjang sekitar ±
6 meter. Dua perlimia bagian atas adalah (yeyenum) dengan panjang ±2-3
meter dan ileum dengan panjang ± 4-5 rn. Lekukait yeyenum dan ileum
melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantara lipatan peritonium
yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
Akar mensentrium memungkinkan keluar dan masuknya cabang-
cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke
ruang antara dua lapisan ritonium yang membentuk mesenteriutn. Sambungan
antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas.
Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan
lubang yang bernama Orifisiuin iloeseokalis. Orifisium ini diperkuat oleh
spinier ileoeikalis pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau Valvula
Baukini yang berfungsi untuk mencegah caiaran dalam kolon asendens tidak
masuk kembali keadaar ileum.
Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan
mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi, lipatan ini
dibentuk oleh mukosa dan sub mukosa yang dapat memperbesar permukaan
usus.
Pada penampang melintang vili dilapisi oleh epitel dan kripta yang
menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang
peranan aktif dalam pencernaan.
Absorpa. Absorpsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya
berlangsung di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran pembuluh kapiler

11
dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus. Sebuah
vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium limfoid seluruhnya diliputi
membran dasar dan ditutupi oleh epitelium.
Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan
makanan cair dan lemak yang diabsorbsi kedalam lakteal kemudian berjalan
melalui pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh kapiler darah vili dan
oleh vena porta dibawa ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.

F. RINGKASAN ABSORPSI.
Sumber makanan Hasil akhir cernaan Organ absorpsi
Protein Asam amino Dari epitelium masuk ke
pembuluh darah dan aliran darah.
Lemak Gliserin dan asam lemak Dari epitelium vili masuk lakteal
dan aliran limfe
Hidratkarbon Mono sakarida Dari epitelium vili dan dinding
- Glukosa pembuluh darah masuk aliran
- Leavulosa darah
- Galaktosa

Fungsi usus halus, terdiri dari :


1) Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
2) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3) Karbohidrat diserap dalam bentuk monosa karrida
Didalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
1) Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
2) Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino :
a) Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.
b) Maltosa mengubah maltosa menjadi monoakarida
c) Sakrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida.

12
G. USUS BESAR/INTESTINUM MAYOR.
Panjangnya ± 1 ½ m lebarnya 5 – 6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari
dalam ke luar
1) Selaput lendir.
2) Lapisan otot melingkar
3) Lapisan otot memanjang
4) Jaringan ikat.
Fungsi usus besar, terdiri dari:
1) Menyerap air dari makanan.
2) Tempat tinggal bakteri koli
3) Tempat feses.
Seikum. Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang
berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing. Panjangnya 6
cm
Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak
mempunyai mesenterium dan dajat di raba melalui dinding abdomen pada
orang yang masih hidup.
Kolon Asendens Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen
sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati
membengkok ke kiri. lengkungan ini disebut fieksura hepatika daaniut
kansebagai kolon transversum.
Appendiks (usus buntu). Bagian dari usus besar vane muncul seperti
corong dari akhir seikum mempunyai pmtu keluar yang sempit tapi masih
memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung
menyilang pada linea terminalis masuk ke dakm rongga pelvis minor terletak
horizontal di belakane seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap
infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa
menimbalkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Kolon Tramversum. Panjangnya ± 38 cm. membujur dan kolom
asendens sampai ke kolon desendcns berada di bawah abdomen, sebelah
kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kiri terdapat Fieksura Uenalis.

13
Kolon Desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen
bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Flefcsura Uenalis sampai ke
depan ileum kiri hersambung dengan kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak
miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S,
ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
Rektum. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dakm rongga pelvis di depan os
sakrum dan os koksigis
Anus. Adalah bagian dari saluran pencemaan yang menghubungkan
rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya
diperkual oleh 3 spinier,
Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
Spinter Levator Ani bekerja juga tidak menurut kehendak.
Spinter Ani Eksternus, bekerja menurut kehendak.
Defekasi (Buang air besar). Didahului oleh transport feses ke dalam rektum
yang mengakibatkan ketegangan dinding rektum mengakibatkan rangsangan
untuk reflek defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. Levator
ani relaksasi secara volunter dan tekanan ditimbulkan oleh otot-otot abdomen.

H. PERITONIUM
Peritonium terdiri dari dua bagian yaitu; Peritonium parietal yang
melapisi dinding rongga abdomen dan peritonium viseral yang mekpisi
semua organ yang berada dalam rongga abdomen.
Ruaug yang terdapat diantara dua lapisan ini disebut ruang paritonial
atau kantong peritonium. Pada laki-laki berupa kantong tertutup dan pada
perempuan merupakan saluran telur yang lerbuka masuk ke dalam rongga
peritonium. di dalam peritonium banyak terdapat lipatan atau kantong.
Lipatan besar (omentum mayor) banyak terdapat lemak yang terdapat
disebelah depan lambung. Lipatan kecil (omentum minor) meliputi hati,

14
kurvatura minor dan lambung berjalan ke alas dinding abdomen dan
membentuk mesenterium usus halus.
FUNGSI PERITONIUM
1) Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis.
2) Membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada dalam rongga
peritonium tidak saling bergesekan.
3) Menjaga kedudukan dan mempcnahankan hubungan organ terhadap
dinding posterior abdomen.
4) Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi
terhadap infeksi.

I. HATI (HEPAR)
Organ yang paling besar didalam tubuh kita. wamanya coklat dan beratnya ±
1 ½ kg. Letaknya; Bagian atas daiam rongga abdomen di sebelah kanan
bawah diafiagma. Hati terbagi atas 2 lapisan utama;
1. Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diapragma.
2. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan flsura
tranfersus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati,
seknjutnya hati dibagi 4 belahan; Lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudata, dan
lobus quadratus.

PEMBULUH DARAH PADA HATI.


Hati mempunyai 2 jenis peiedaran darah yaitu arteri hepatika dan vena
porta.
Arteri Hepatika. Keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati,
darah ini mempunyai kejenuhan 95-100% masuk ke hati akan mcmbenluk
jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai
vena hepatika.
Vena Porta. Yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior
rnenghantarkan 4/5 darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhaa 70%

15
sebab beberapa O2 telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini oleh
mukosa dan usus halus. Besamya kirateita berdiameter 1 mm. Yang satu
dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh
darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran empedu
dibungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah berasa) dari vena porta bersentuhan urat dengan sel hati dan setiap
lobulus disaluri oleh sebuah pembuluh Sinusoid darah atau kapiler hepatika.
Pembuluh darah halus berjalan di antara lobulus hati disebut Vena
interlobuler.
Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus yaitu
Vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah daiani vena lain yang
disebut vena sublobuler yang satu sama lain membentuk vena hepatika dan
langsung masuk ke dalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus/
korekuli. Dengan cara berkontraksi, dinding perut berotot pada saluran ini
mengeluarkan empedu dari hati.

FUNGSI HATI, terdiri dari;


1. Mengubah zat makanan yang di absorpsi dari usus dikeluarkannya sesuai
dengan pemakaiannya dalam jaringan.
2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu
dan urin.
3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi ghkogen.
4. Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati dibentuk dalam sistem
retikulo endotelium dialirkan ke empedu.
5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino di ubah menjadi ureum
dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.
6. Menyiapakn lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.

16
Peny
imapanan dan penyebaran bahan termasuk gilikogen lema, vitamin dan zat besi.
Vitamin yang larut dalam minyak atau lemak disimpan di hati.
Hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnya organ ini dan banyaknya
kegiatan metabolisme yang berlangsung mengakibatkan darah banyak mengalir
melalui organ ini sehingga menaikkan suhu tubuh.

17
PERLEKATAN PERITONIAL DAN LIGAMENTUM HATI.
1. Ligamentum falsiformi, merupakan lipatan peritonium berlapis ganda berjalan
ke atas dari umbilikalis menuju ke hati berjalan kepermukaan anterior dan
superior hati.
2. Ligamentum teres hepatis, berjalan masuk ke fisura yang terdapat pada
permukaan visarel hati bersatu dengan cabang kiri vena porta.
3. Ligamen venosum, suatu pita fibrosa yang merupakan sisa duktus menosus
melekat pada cabang kiri vena porta, duktus venosus tertutup menjadi pita
fibrosa.
4. Omentum minus, berasal dair pinggir porta hepatis dan fisura yang melewati
ligamentum venosum dan berjalan ke bawah menuju kurvatura minor lambung.

KANDUNG EMPEDU
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam
sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya
8-12 cm berisi 60 cm3.

LAPISAN EMPEDU
Terdiri dari :
1. Lapisan lur serosa/ parietal
2. Lapisan otot bergaris

18
3. Lapisan dalam mukosa/ viseral disebut juga membran mukosa.

FUNGSI KANDUNG EMPEDU


Terdiri dari:
1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental
2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati jumlah setiap hari
orang dikeluarkan 500-1000 cc sekresi dan digunakan untuk mencerna lemak.
80% dari getah empedu pigmen (warna) insulin dan zat lainnya.

DUKTUS SISTIKUS
Panjangnya ± 3 ½ cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan duktus
hepadkus membentuk saluran empedu ke duodenum.

STERKOBILIN
Memberi warna feses dan sebagian di absorpsi kembali oleh darah dan membuat
warna pada urin yang disebut urobilin.

BAGIAN DARI KANDUNG EMPEDU


1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir
setelah korpus vesikafelea.
2. Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah
empedu.
3. Neck of the bladder.
Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya
getah empedu kebadan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam
kandung empedu.
4. Duktus sistikus.
Pangjangnya ± 3 ¼ cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung
dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum
5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dair leher.
6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum

19
GETAH EMPEDU
Suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari 500-
1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu
mencerna lemak.

20
J. PANKREAS
PENGERTIAN
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar
ludah panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke
limipa dan beratnya rata-rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebrata lumbalis I
dan II dibelakang lambung.

BAGIAN DARI PANKREAS


Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam
lekukan duodenum yang melingkarinya.
Badan pankreas, merupakan bagian utama dair organ ini letaknya di
belakang lambung dan di depan vertebrata umbalis pertama.
Ekor pankreas, bagian yang runcing di sebelah kiri yang sebenarnya
menyentuh limpa.

FUNGSI PANKREAS
Fungsi eksokria, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan
elektrolit.
Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelim yang berbentuk pulau-
pulau kecil atau kepulauan langerhans, yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mensekresikan insulin.
Fungsi sekreasi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke
duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di instestinum.
Fungsi sekreasi inernal, yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau
langerhans sendiri yang langsung di alirkan ke dalam peredaran darah.
Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon, hormon tersebut
dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.

21
HASIL SEKRESI
Berupa:
Hormon insulia. Hormon insulia ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa
melewati duktus.
Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel-sel kelenjar
endokrin.
Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang disebut
pulau langerhans.
Getah pankreas. Sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk
kelenjar eksokrim, getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalui
duktua pankreatikus, duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papila
vateri yang terletak pada dinding duodenum.
Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan
darahnya ke vena kava interios melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas
terdiri dari atas lobulus dari sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-
saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari
lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badan
pankreas dari kiri ke kanan.
Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian
bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

SALURAN PANKREAS
Merupakan kumpulan kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran,
saluran dari masing-masing kelenjar bersatu menjadi duktus yang jari-jarinya
± 3 mm, duktus ini disebut duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akhirnya menjadi duktus koledokus dan
melanjutkan ke duodenum ± 7,5 cm di bawah pilorus.
Pankreas terletak di belakang selaput perut atau (retroperitonial), di
depan ditutupi selaput dinding perut dan mendapat darah dari arteri
pankreatika, salah satu cabang dari batang nadi aorta abdominalis.

22
Pankreas mempunyai 2 macam sel kelenjar, dimana sel itu dikumpulkan
dan mempunyai pulau-pulau yang disebut pulau langerhans. Pulau-pulau ini
membuat insulin yang langsung masuk ke pembuluh darah dan kelenjar
bagian tubuh.
Di dalam pankreas terdapat kelenjar-kelenjar yang membuat ludah perut
atau getah perut yang mengalir ke dalam pembuluh-pembuluh kelenjar.
Pembuluh ini bersatu ke dalam saluran wirsungi kemudian masuk ke dalam
duodenum pada tempat papilla/ arteri kelenjar perut menghasilkan ± 1 liter
ludah perut dalam satu hari.

23
24

You might also like