Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Sistem pencernaan makanan dimulai didalam mulut dimana
makanan dihaluskan sambil diaduk dengan ludah yang
mengandung suatu enzim amilase yaitu ptialin, yang berfungsi
menguraikan karbohidrat. Setelah itu ditelan dan adukan
dilanjutkan dengan gerakan peristaltik ke lambung dengan bantuan
getah lambung yang terdiri dari asam lambung dan pepsin, yaitu
suatu enzim proteolitik yang disekresi oleh selaput lendir lambung.
Pencernaan dilanjutkan didalam usus yang dibantu oleh
enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pancreas dan
mukosa usus. Setelah terbentuk zat-zat gizi yang sangat halus dan
mudah diserap oleh tubuh maka sisa makanan masuk ke usus besar
dan diolah oleh flora normal usus hingga siap untuk dibuang.
Di seluruh lambung usus inilah dapat timbul pelbagai
gangguan penyakit baik yang disebabkan oleh terganggunya
produksi enzim pencernaan maupun yang disebabkan oleh infeksi-
infeksi usus oleh kuman dan cacing.
Yang akan dibahas pada bab ini adalah :
A. Antasida
B. Digestiva
C. Anti diare
D. Pencahar / laxativa
E. Anti spasmodika
F. Kolagoga
G. Protektor hati
72
A. ANTASIDA
Pengertian
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa
lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung
yang menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit
maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala.
Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala,
mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih
lanjut.
Penggolongan.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat
digolongkan menjadi dua yaitu.
1) Anti Hiperaciditas
Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini
bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl dalam
lambung. Magnesium atau aluminium tidak larut dalam air dan
dapat bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan pemberian
antasida sebagian besar dapat tercapai.
Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebabkan
diare (bersifat pencahar) sedangkan sediaan yang mengandung
aluminium dapat menyebabkan konstipasi (sembelit) maka
biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan.
Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalsit.
(aluminium hidroksida, magnesium karbonat, magnesium trisilikat,
kompleks aluminium magnesium hidrotalsit).
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan
antasida yang larut dalam air, dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat
yang terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan
dalam dosis berlebih, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan
sendawa.
Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat
membentuk lapisan pelindung pada luka di lambung tetapi
sebaiknya dihindari karena bersifat neurotoksik sehingga dapat
menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-
kejang dan kekacauan) juga cenderung menyebabkan konstipasi.
73
Kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebih,
kelebihan menyebabkan hiper kalsemia.
74
2. Simetidin
Indikasi Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom
Zollinger-Ellison
Kontra indikasi -
Efek samping Pusing, ruam kulit,mengubah kebiasaan
buang air besar
Sediaan Cimetidin (gererik) tablet 200mg
3. Famotidin
Indikasi lihat simetidin
Kontra indikasi -
Efek samping lihat simetidin
Sediaan Famotidin (generik) tablet 20mg, 40 mg
4. Ranitidin
Indikasi Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat
anti inflamasi non steroid
Kontra indikasi -
Efek samping lihat simetidin
Sediaan Ranitidin (generik) tablet 150mg, 300mg.
75
Famos Dankos
Gaster Novartis
7 Ranitidin (Ranitidini) Zantac Glaxo Wellcome
Rantin Kalbe Farma
B. DIGESTIVA
Pengertian
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu
proses pencernaan lambung usus terutama pada keadaan defisiensi
zat pembantu pencernaan. Disebut juga obat-obat pencernaan.
Penggolongan
Obat yang bekerja pada kandung empedu
Empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam
kenodeoksikolat serta kolesterol dan fosfolipid. Guna empedu yang
berhubungan dengan pencernaan dan absorbsi lemak yaitu :
• membantu proses emulsifikasi dan absorpsi lemak
• mempertinggi daya kerja lipase
• membantu peroses absrobsi vitamin yang larut dalam lemak
(A, D, E, K)
Guna preparat empedu peroral adalah :
• membantu pencernaan dan penyerapan dalam usus (lemak)
• merangsang pengeluaran empedu dari hati (cholereatic)
• melarutkan & mengeluarkan batu empedu (cholagoga)
• mengobati dan melindungi hati terhadap penyakit kuning dan
hati yang mengeras.
1) Enzym pencernaan.
Yang sering digunakan adalah :
Asam hidroklorida (HCl)
Enzym lambung (pepsin)
Enzym pankreas (pancreatin)
76
Penggantian enzym pankreas (pankreatin suplemen)
diperlukan bila sekresi pankreas terganggu (dapat karena
pembedahan pankreas, tersumbatnya pankreas atau karena kancer
pankreas).
Enzym ini terdiri dari :
Amylase (pencernaan K- hidrat)
Trypsin-chemotrypsin (pencerna protein)
Lipase (pencerna lemak dengan bantuan empedu)
Asam klorida (HCl) adalah suatu cairan yang dikeluarkan
oleh dinding lambung yang memiliki fungsi utama:
• mengubah pepsinogen yang dihasilkan selaput lambung menjadi
pepsin
• membuat suasana lambung jadi asam sehingga mempermudah
penguraian protein menjadi peptida
• membantu proses absorpsi garam kalsium dan besi
• membantu merangsang pengeluaran getah lambung, pankreas
dan hati.
Pada keadaan kekurangan asam lambung disebabkan
aklorhidri, sehingga sebagai pengganti perlu diberikan HCl dari
luar. Pemakaian HCl tersebut harus dalam keadaan cukup encer
agar tidak menghancurkan selaput lendir lambung.
Pepsin adalah enzym yang disekresi mukosa lambung
berfungsi menguraikan protein menjadi peptida, enzym ini
disebut juga protease.
77
C. ANTI DIARE
Pengertian.
Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk
menanggulangi atau mengobati penyakit yang disebabkan oleh
bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan. Gejala
diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan
kadang-kadang disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-
kadang disertai darah atau lendir.
Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf
otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflek
mempercepat peristaltik usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan
oleh :
• infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie
• infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolera
• infeksi oleh virus misalnya influenza perut dan “travellers
diarre”
• akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing pita)
• keracunan makanan atau minuman
• gangguan gizi
• pengaruh enzym tertentu
• pengaruh saraf (terkejut, takut dan sebagainya)
Diare juga dapat merupakan salah satu gejala penyakit seperti
kanker pada usus
Penggolongan
Obat – obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat
berupa :
Kemoterapi
Obstipansia
Spasmolitik
Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan
pertama pengobatan diare akut seperti pada gastro enteritis ialah
mencegah atau mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit yang
78
berlebihan (dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia lanjut,
karena dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.
Gejala dehidrasi : haus, mulut dan bibir kering, kulit menjadi
keriput (kehilangan turgor), berkurangnya air kemih, berat badan
turun dan gelisah. Pencegahan dehidrasi dilakukan dengan
pemberian larutan oralit, yaitu campuran dari :
NaCl 3,5 gram
KCl 1,5 gram
NaHCO3 2,5 gram
Glukosa 20 gram
Atau dengan memberikan larutan infus secara intra vena antara lain
Larutan NaCl 0,9 % ( normal saline )
Larutan Na. Laktat majemuk ( ringer laktat )
Setelah itu dapat diberikan obat-obatan lain yang dipilih
berdasarkan jenis penyebab diare melalui pemeriksaan yang teliti.
1) Kemoterapi
Untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab
penyakit digunakan obat golongan sulfonamida atau antibiotika
2) Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan
diare, yaitu dengan cara :
• menekan peristaltik usus, misalnya loperamid
• menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin
• pemberian adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan
bakteri atau racun penyebab diare yang lain misalnya, carbo-
adsorben, kaolin
• pemberian mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang
luka.
3) Spasmolitika
Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri
perut) pada diare misalnya Atropin sulfat
79
Kontra indikasi Obstruksi dan perforasi usus
Efek samping Hiper kalemia
Sediaan Oralit (generik),serbuk
Cara penyimpanan Ditempat kering
2. Kaolin
Indikasi Pengobatan diare, bersifat adsorben
Kontra indikasi -
Efek samping -
Sediaan Generik (-)
Umumnya yang beredar adalah kombinasi
kaolin dan pectin
3. Carbo adsorben
Indikasi Pengobatan diare, bersifat menyerap racun
Kontra indikasi -
Efek samping -
Sediaan Karbo Absorben (Kimia Farma)
Di Indonesia beredar Attapulgit
• Disentri basiler
Disebut juga shigellosis adalah penyakit infeksi usus yang
diakibatkan oleh beberapa jenis basil gram negatif genus shigella.
Ciri-ciri penyakit :
Kejang dan nyeri perut
Mulas waktu buang air besar
80
Diare berlendir dan berdarah
Obat-obat yang biasa dipakai antara lain :
- Golongan sulfonamida (sulfadiazin dan derivatnya serta
kotrimoksazol)
- Golongan antibiotik (ampisilin, tetrasiklin)
Thypus
Disebabkan oleh salmonella typhosa yang menyerang usus
penderita dengan gejala demam tinggi secara berkala, nyeri kepala,
lidah menjadi putih dan bila terjadi perforasi usus, terjadi diare
berdarah.
Pengobatan thypus :
- Chloramfenicol : merupakan obat pilihan (drug of choice) .
Efek samping mengakibatkan anemia aplastis
- Kotrimoksazol merupakan obat pilihan lainnya pada
pemakaian lama (lebih dari 14 hari) dapat menimbulkan
gangguan darah.
- Antibiotik lain seperti ampisilin – amoksisilin dan tetrasiklin,
baru digunakan bila terjadi resistensi terhadap
chlorampenicol atau kotrimoksazol.
D. PENCAHAR (Laxativa)
81
Pengertian
Pencahar atau laxantia adalah obat-obat / zat yang dapat
mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah/
melancarkan buang air besar. Mekanisme kerjanya adalah dengan
cara merangsang susunan saraf otonom para-simpatis agar usus
mengadakan gerakan peristaltik dan mendorong isinya keluar.
Penggunaan
Obat pencahar digunakan untuk :
• Pada keadaan sembelit (konstipasi) karena pengaruh efek
samping obat kurang minum, kurang mengkomsumsi makanan
berserat.
• Pada pasien dengan resiko pendarahan, pada angina pektoris
atau resiko
• Pendarahan rektal pada hemoroid (wasir).
• Untuk membersihkan saluran cerna sebelum pembedahan dan
prosedur radiologi.
• Untuk pengeluaran parasit setelah pemberian antelmentik.
• Penggunaan pencahar pada anak-anak harus dihindari kecuali
diresepkan oleh dokter.
Penggolongan
Berdasarkan mekanisme kerja dan sifat kimianya, pencahar
digolongkan sebagai berikut :
1) Zat-zat perangsang dinding usus
- Merangsang dinding usus besar misalnya glikosida
antrakinon (rhei, sennae, aloe, bisakodil, dantron)
- Merangsang dinding usus kecil misalnya oleum ricini
/minyak jarak (sudah tidak dipakai) dan kalomel
82
harus dihindari karena pada individu yang rentan dapat
menyebabkan retensi air dan natrium
- Obat yang dapat mengembang dalam usus, misalnya agar-
agar, carboksil metil cellulose (CMC) dan tylose.
- Serat juga dapat digunakan karena tidak dapat dicernakan,
seperti buah-buahan dan sayuran.
2. Dantron
Indikasi Konstipasi pada pasien gagal jantung,pada
orang tua
Kontra indikasi Obstruksi usus, atonia colon.
Efek samping -
Sediaan Dantron (generik) tablet 150 gr
3. Glycerin
Indikasi Konstipasi
Kontra indikasi -
Efek samping -
Sediaan Glyserin (generik), larutan
83
4. Magnesium sulfat /garam Inggris
Indikasi Konstipasi, pengosongan usus yang cepat
sebelum prosedur radiologi, endoskopi
dan bedah.
Kontra indikasi Penyakit saluran cerna akut; gangguan
ginjal, gangguan hati, usia lanjut & pasien
lemah
Efek samping Kolik
Sediaan Magnesium sulfat (generik) serbuk 30 gr
garam Inggris (generik), serbuk
E. ANTI SPASMODIKA
Pengertian
Antispasmodik ialah zat atau obat-obat yang digunakan untuk
mengurangi atau melawan kejang-kejang otot, yang sering
mengakibatkan nyeri perut (saluran pencernaan). Obat golongan ini
mempunyai sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk senyawa
yang memiliki efek anti kolinergik, lebih tepatnya anti muskarinik.
Meskipun dapat mengurangi spasme usus tapi penggunaannya
dalam sindrom usus–pencernaan hanya bermanfaat sebagai
pengobatan tambahan.
84
Penggolongan
Anti spasmodik digolongkan menjadi:
• Atropin dan kelompok alkaloid
• Antimuskarinik sintetik
F. KOLAGOGA
Pengertian
Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan sebagai
peluruh atau penghancur batu empedu. Batu empedu merupakan
penyakit yang terjadi di saluran atau kandung empedu Faktor
pencetusnya meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan disaluran
empedu dan radang saluran empedu.
Terdapat tiga jenis batu empedu yakni batu kolesterol, batu
pigmen dan batu kalsium karbonat (kebanyakan yang terjadi batu
empedu campuran). Terapi batu empedu dengan obat perannya
85
relatif kecil bila dibandingkan dengan tehnik pembedahan atau
endoskopi.dan laparoskopi.
Terapi dengan obat cocok untuk pasien:
ejalanya ringan
Fungsi kandung empedu tidak terganggu
Ukuran batu empedu kecil sampai sedang.
Pencegahan jangka panjang mungkin diperlukan setelah batu
empedunya melarut atau dibuang, karena dapat terjadi kembali
pada sebagian pasien sesudah pengobatan dihentikan.
Pengobatan
Obat yang sering digunakan untuk membantu melarutkan
batu empedu adalah asam kenodeoksikolat dan asam
ursodeoksikolat. Pasien batu empedu dianjurkan melakukan diet
kolesterol dan pengobatan dilanjutkan sampai 3 atau 4 bulan
sesedah batunya melarut.
86
melawan keracunan yang disebabkan oleh hepatotoksin. Sedangkan
choline adalah suatu zat yang dapat mencegah dan menghilangkan
perembesan lemak kedalam hati dan juga bekerja melawan
keracunan.
Obat-obat ini sebaiknya jangan digunakan pada penderita
penyakit hati yang berat karena pada dosis besar dapat
memperparah keadaan.
87