Professional Documents
Culture Documents
jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari
aliran-aliran psikologi.Namun dalam kesempatan ini hanya akan dikemukakan lima jenis teori
belajar saja, yaitu: (a) teori behaviorisme; (b) teori belajar kognitif menurut Piaget; (4) teori
pemrosesan informasi dari Gagne, dan (5) teori belajar gestalt.
1.TEORI BEHAVIORISME
Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab II bahwa behaviorisme merupakan salah satu
pendekatan untuk memahami perilaku individu. Behaviorisme memandang individu hanya dari
sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain,
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam
suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga
menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya :
1.Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Teori Koneksionisme adalah Teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edwar L.
Thorndike (1874/1949) berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an.
Eksperimen Thorndike ini menggunakan hewan-hewan untuk mengetahui fenomene belajar.
Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan responsn. Itulah
sebabnya, teori koneksionisme ini disebut juga “S-R Bond Theory” dan “S-R Psychology of
Learning” disamping itu juga teori ini terkenal dengan sebutan “Trial and Error Learning”
istilah ini menunjuk pada panjangnya waktu atau banyaknya jumlah kekeliruan dalam
mencapai satu tujuan (Hilgard & Bower, 1975)
Dalam eksperimen Thorndike kita dapati dua hal pokok yang mendorong timbulnya fenomena
belajar. Pertama motivasi merupakan hal yang sanat vital dalam belajar. Kedua Motivasi
merupaka efek positif atau memuaskan yang dicapai oleh respons dan kemudian menjadi dasar
timbulnya hukum belajar yang disebut dengan Law of Effect. Artinya jika sebuah respons
menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan antara stimulus dan responss akan
semakin kuat, dan sebaliknya bila tidak memuaskan maka akan lemah. Hukum inilah yang
megilhami munculnya konsep reinforcer dalam teori Operant Conditoning hasil penemuan B.F.
Skinner.
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum
belajar, diantaranya :
a.Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam
stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka
refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
b.Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang
sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan
reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.